BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WORKSHOP NASIONAL PERHIMPUNAN MAHASISWA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA (PMKRI) SANCTUS THOMAS AQUINAS 20

Salam Damai Sejahtera bagi Kita Semua,

 

Yang saya hormati: Keluarga Besar PMKRI, Para Tamu Undangan, Pembicara, dan Saudara Sekalian.

 

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena kita masih diperkenankan untuk hadir di sini dalam keadaan sehat wal’afiat, tanpa kekurangan suatu apapun.



Hadirin sekalian,

Bertolak dari tema workshop hari ini: “PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045”, perlu dipahami bersama, bahwa Indonesia Emas adalah komitmen, agar pada satu abad kemerdekaannya, visi abadi “Menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur” sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 sudah dapat terealisasi.

Untuk akselerasi perwujudan visi abadi tersebut, telah ditetapkan Visi Indonesia Emas 2045: "Mewujudkan Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan". Secara formal, visi ini dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Garis besar substansinya yaitu: Pertama, Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan transformasi bidang sosial, bidang ekonomi, dan bidang tata kelola. Kedua, bahwa yang menjadi landasan 3 bidang transformasi tersebut adalah supremasi hukum, stabilitas, dan ketangguhan diplomasi, serta peningkatan ketahanan sosial budaya dan ekologi. Ketiga, bahwa transformasi akan diimplementasikan dengan berpijak pada kerangka pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan, perwujudan sarana prasarana berkualitas dan ramah lingkungan, serta pada perwujudan kesinambungan pembangunan.

Dari penjabaran tersebut, disimpulkan bahwa visi Indonesia Emas, secara esensi merupakan bentuk optimisme terhadap modal dasar yang dimiliki bangsa Indonesia, yaitu kependudukan, modal manusia, modal sosial budaya, kekayaan alam, serta kekuatan negara kepulauan atau kekuatan maritim. Lain kata, kunci bagi terwujudnya Indonesia Emas ada pada bagaimana setiap elemen yang ada mampu mengolah dan mengembangkan setiap potensi yang terkandung dalam 5 modal dasar tadi. Tiap elemen dimaksud, termasuk PMKRI, diharapkan dapat saling bekerja sama dan membangun sinergi: mulai menjajaki dimana dan bagaimana dapat mengambil peran bagi Indonesia masa depan.

Momentum Indonesia Emas, bertepatan pula dengan keadaan dimana Indonesia akan mengalami bonus demografi, yaitu melimpahnya jumlah penduduk usia produktif. Ini merupakan kondisi yang dapat sangat menguntungkan bagi Indonesia, dengan catatan: Generasi Emas tersebut di tataran individu memiliki kualitas yang prima. SDM adalah aspek yang sejatinya merupakan pekerjaan rumah kita yang paling besar, paling krusial dan paling urgent untuk dilaksanakan sedari sekarang. Kepedulian, komitmen, dan partisipasi seluruh rakyat Indonesia adalah sebuah keniscayaan, sebab generasi masa depan selalu merupakan produk generasi masa kini.

Lebih lanjut, kita sedang berada di era dimana dalam seluruh aspek kehidupan, kesempatan dan peluang terbuka lebar. Namun di sisi lain, ada banyak tantangan-tantangan skala global, yang dalam menyikapinya membutuhkan pemikiran-pemikiran inovatif dan kreatif.

Ini juga merupakan era dimana kepedulian, keterlibatan, kolaborasi, dan sinergi, mulai dari skala terkecil hingga terbesar, dipandang sebagai hal yang sangat berharga, bahkan merupakan syarat mutlak dalam mewujudkan cita-cita global “no one left behind”. Mengapa? Sebab saat dunia berbicara tentang pembangunan yang “no one left behind” dan tentang inklusifitas, itu tidak sekedar merujuk pada target atau objek pembangunan, melainkan juga merujuk pada pelaku atau subjeknya. Demikian pula, visi besar sustainability baru dapat efektif dan efisien jika dibaca dan diterjemahkan secara proporsional serta mendapat dukungan yang konsisten dari subjek dan objek tadi.

Sehingga, kembali ke konteks kita hari ini, saya, atas nama Pemerintah Daerah DIY, menyampaikan apresiasi kepada PMKRI, yang secara khusus mengangkat isu Indonesia Emas sebagai tema. Terima kasih, karena PMKRI bersedia menangkap Indonesia Emas sebagai sebuah “obligasi masa depan dalam kacamata optimisme”.

Adalah harapan kita bersama, bahwa seluruh agenda hari ini dapat berlangsung dengan lancar, dan sukses melahirkan output, yang pada saatnya nanti dapat berkontribusi bagi upaya bersama: mewujudkan Indonesia yang lebih baik bagi semua.

Sekian dan terima kasih.



Yogyakarta, 29 Januari 2024