BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

Kalau melihat data elektronik, di Indonesia, sebetulnya jauh ketinggalan dibandingkan negara lain seperti Singapura dan Malaysia, apalagi kalau kita melihat di media, baik elektronik maupun media cetak, data-data perbankan kita dengan mudah dibuka oleh orang asing. Dengan computer yang canggih, data?data itu akan tampak semua, hanya untuk mengambil data ataupun merubah angka tersebut sangat sulit, demikian dikatakan Sekretaris Daerah DIY, Drs.Ichsanuri. saat membuka Bimbingan Teknis Email Bersandi Bagi Aparatur Pemerintah Dalam Rangka Pengamanan Informasi Bagi Aparat Pemerintah Di Lingkungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah DIY, di Roos In Hotel Yogyakarta, Rabu (6/8)

Pernah suatu ketika, bertemu dengan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta, mereka bercerita, bahwa teman satu kampus, hanya dengan mengakali program salah satu bank swasta,dengan merubah 2 digit dibelakang koma angka tersebut, setiap bulanya dapat meraup puluhan juta rupiah dalam sebulan, dan akirnya tertangkap. Hasl itu bagi anak-anak merupakan kebanggaan, karena bisa mengakali program bank itu. Ternyata program secanggih apapun dapat dikelabuhi, walaupun mereka sadar itu suatu kejahatan, tambah Icshanuri.

Lebih lanjut Sekda berharap, agar penggunaan alat-alat tersebut bisa dimaksimalkan, karena dengan Undang-Undang Nomer 14, tentang keterbukaan informasi menjadi kewajiban kita, mana yang harus dibuka secara umum dan mana yang tidak, selama ini belum pernah diterima pedomannya. Hanya undang-undangnya saja tetapi turunanya tidak ada, hal tersebut merupakan peluang bagi kelompok-kelompok yang akan memanfaatkan untuk kepentingan tertentu dan mendiskreditkan Pemda untuk kepentingan pribadi, inilah yang harus jadi perhatian bersama, tambahnya.

Sementara Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ir.Sigit Haryanta, MT dalam laporanya, mengatakan bahwa Bimbingan Teknis ( Bimtek ) Email Bersandi ini merupakan kerja sama antara Pemda DIY dengan Lembaga Sandi Negara (LSN).

Adapun maksud Bimtek Email Bersandi ini adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada peserta agar lebih bijaksana dalam mengelola informasi mana yang dapat diketahui umum, dan mana yang harus dirahasiakan, atau hanya aparat tertentu yang boleh mengetahui, serta memberikan kemampuan dan keterampilan kepada peserta untuk menggunakan peralatan sandi dalam mengelola informasi yang bersifat rahasia/semi rahasia.