BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home Berita Gubernur DIY: Jangan Hanya yang Diberi Bantuan Orang Menari Sama Orang Nggameli

Gubernur DIY: Jangan Hanya yang Diberi Bantuan Orang Menari Sama Orang Nggameli

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX, beserta perwakilan kepala SKPD Pemda DIY, hari ini (26/08) menghadiri acara Silaturahmi dan Syawalan 2014 Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Kabupaten Kulonprogo yang diselenggarakan di Gedung Kesenian, Wates, Kulonprogo.

Dalam sambutan pengarahannya, Gubernur mengatakan bahwa fitrah sejati pada Idul Fitri adalah meng-Akbarkan Allah dan syariat-Nya di alam jiwa dan di dunia nyata, dalam segala gerak, di tarikan nafas, serta ayunan langkah kita. ?Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita di jalan yang lurus dalam mewujudkan keistimewaan DIY,? harapnya.

Lebih lanjut, Gubernur menekankan beberapa poin terkait dengan telah dianggarkannya Dana Keistimewaan atau Danais yang diperuntukkan guna membiayai lima pilar keistimewaan DIY. Yang pertama, Gubernur berharap supaya Danais tidak dimaknai secara sempit hanya untuk seni dan budaya semata. Pembuatan jalan pun boleh didanai dengan Danais selama argumen kepada Departemen Keuangan kuat. Untuk itu Gubernur memberi saran untuk memanfaatkan Danais melalui sistem pengembangan kawasan. ?Saya yakin di Kabupaten Kulonprogo ini banyak kawasan yang mungkin secara budaya disebut heritage dan desa-desa wisata. Itu dilakukan saja studi pengembangan kawasan, entah pengembangan kawasan Menoreh atau heritage. Jangan hanya objek Glagah saja. Glagah tumbuh tapi masyarakat belum tentu tumbuh. Tapi jika kawasan Glagah dalam pengembangan Kecamatan Temon berarti desa-desa di sekitar Glagah mendapatkan manfaat dari Danais itu. Jangan hanya yang diberi bantuan orang menari sama orang nggameli,? tegas Gubernur.

Kedua, tidak seperti bantuan khusus yang diberikan maksimum selama 15 tahun, penyediaan Danais bagi DIY berlangsung terus menerus. Untuk itu, dengan adanya dana tersebut, aparatur pemerintah harus mampu menggali potensi dalam memanfaatkannya. Ketiga, untuk mempercepat penyerapan Danais, Gubernur memberikan saran kepada Pemerintah Kabupaten se-DIY untuk melakukan perubahan organisasi yaitu memisah antara Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan. Terakhir, Gubernur memberikan informasi bahwa tahun ini dibuka Akademi Komunitas dengan tiga jurusan yaitu: tari, gamelan, dan tata sungging. Lulusan akademi tersebut nantinya akan memperoleh sertifikat profesi sekaligus kontrak dengan Pemda DIY untuk menjadi pengajar dalam bidang keahliannya masing-masing.

?Para pengambil kebijakan harus mampu memperdiksi dan mengantisipasi tren perkembangan ekonomi Kulonprogo karena diprediksi ke depan akan menjadi prime mover atau backbone perekonomian DIY, ? harap Gubernur.

Sementara itu Bupati Kulonprogo, dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), dalam sambutan selamat datang dan ikrar syawalannya melaporkan bahwa sikap saling menghargai dan menghormati intern dan antar umat beragama di Kabupaten Kulonprogo sangatlah harmonis. ?Sehingga, dalam usia yang memasuki 63 tahun tanggal 15 Oktober 2014 nanti Kabupaten Kulonprogo dalam dinamika pembangunannya selama ini telah dapat membawa suasana kehidupan beragama yang relatif harmonis, aman, tentram, dan damai,? ungkapnya.

Hasto juga mengatakan bahwa pembangunan megaproyek di Kulonprogo sangat penting tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, akan tetapi juga bisa dipakai sebagai sarana menjaga keamanan dan kedaulatan karena lokasi geografisnya. Sedangkan untuk membangun perekonomian yang mandiri, berbagai inovasi produksi dilakukan Kabupaten Kulonprogo yaitu: penciptaan batik Geblek Renteng, air mineral AirKU, gula semut sertifikasi organik, pengembangan padi Menur, teh serta kopi Suroloyo. Upaya lain yaitu dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya gotong royong, dimana diterapkan kebijakan 1 PNS mendampingi 4 KK miskin untuk memberi pengarahan dan memberikan solusi persoalan kehidupan. Untuk itu, Hasto memohon doa restu Gubernur dan Wakil Gubernur supaya program-program yang sedang dan akan berjalan dapat terselenggara dengan baik.

Acara Silaturahmi dan Syawalan siang tadi, diakhiri jabat tangan aparat Kulonprogo dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, diawali oleh Bupati Kulonprogo dan Ibu, Wakil Bupati Kulonprogo dan Ibu, kemudian diikuti Forkompinda Kulonprogo, anggota DPRD Kulonprogo, pimpinan instansi, kepala sekolah, kepala puskesmas, kepala desa, hingga paskibraka. (hdi)

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY