BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home Berita Gubernur DIY: Tidak Usah Takut Periksa Pap Smear

Gubernur DIY: Tidak Usah Takut Periksa Pap Smear

Di Indonesia, prevalensi kasus kanker leher rahim cukup tinggi. Setidaknya ada sekitar 20 kasus kematian akibat kanker leher rahim tiap harinya. Sementara penderita kanker di DIY termasuk kanker leher rahim, jumlahnya paling tinggi di Indonesia. Melihat kondisi demikian, maka betapa pentingnya deteksi dini, yaitu melalui metode pap smear bagi perempuan yang sudah menikah dan telah berumur 30 tahun ke atas.

Demikian disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada acara Launching Gerakan Nasional Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim untuk peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang merupakan hasil kerja sama dari BPJS Kesehatan dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang DIY, hari ini (04/09) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Acara ini juga menandai dimulainya secara serentak pencegahan kanker leher rahim di DIY.

Lebih lanjut Sri Sultan mengatakan deteksi dini sangatlah penting sehingga dapat dilakukan penanganan sebelum menjadi kanker ganas. ?Memang perlu kesadaran diri dari para perempuan untuk melakukan pemeriksaan ini. Akan amat disayangkan bila seorang tidak melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini adanya prakanker pada leher rahim. Minimnya kesadaran melakukan deteksi dini adalah mimpi buruk bagi penanganan kanker. Saya mohon ibu-ibu nggak usah takut untuk periksa,? harapnya.

Hal senada diungkapkan ketua YKI Cabang DIY, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Ketua I YKI Cabang DIY, Dra. I.M. Sunarsih Sutaryo, SU, Apt. Lebih dari 80% pasien kanker berobat ke rumah sakit dalam keadaan stadium lanjut. Padahal jika bisa dideteksi sejak dini, peluang untuk sembuh pun tinggi, bahkan mencapai 100%. Di Indonesia, jenis kanker terbanyak yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara yang mana keduanya dapat dideteksi dini dengan baik.

?Jangan menunda waktu dengan mencari pengobatan lain selain medis. Menunda, memberi kesempatan kanker berkembang ke stadium lebih lanjut,? kata GKR Hemas.

YKI Cabang DIY juga akan membuka layanan pemeriksaan pap smear setiap hari selasa s/d kamis jam 14.00-16.00 wib dan sabtu jam 10.00-12.00 wib serta memberikan penyuluhan tentang kanker serta pemeriksaan pap smear bagi ibu-ibu peserta BPJS Kesehatan di organisasi masing-masing dengan peserta minimal 30 orang.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional VI Jawa Tengah - DIY, Andayani Budi Lestari, SE, MM, AAK, menjelaskan bahwa kanker leher rahim atau kanker serviks disebabkan virus Human Pappilloma Virus (HPV). Infeksi HPV sering menyerang perempuan yang berusia di atas 40 tahun meski tidak menutup kemungkinan usia di bawahnya pun bisa terserang dan kadang tidak disadari oleh kaum perempuan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang gejala, proses terjadinya infeksi dan pengobatannya, pola hidup bersih dan sehat, faktor kebersihan lingkungan, serta lingkungan sosial yang menjadi pemicu kegiatan dan perilaku seks berisiko di luar pernikahan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, prevalensi kanker tertinggi se-Indonesia terdapat di DIY yaitu 4,1 per 1.000 penduduk, diikuti Jawa Tengah 2,1 per 1.000 penduduk, dan Bengkulu serta DKI Jakarta masing-masing 1,9 per 1.000 penduduk.

?Karena itu, acara pada hari ini diselenggarakan untuk menggerakkan dan memotivasi masyarakat khususnya peserta BPJS Kesehatan agar sadar akan ancaman kanker leher rahim ini. Di samping itu, juga bertujuan untuk melakukan pendeteksian dini dan pencegahan kanker serviks,? jelas Andayani.?

Untuk menambah pengetahuan, acara launching yang dihadiri kurang lebih 400 peserta ini diisi sosialisasi kanker leher rahim oleh spesialis kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Ph.D serta menghadirkan pelayanan pap smear secara gratis bagi peserta BPJS Kesehatan yang hadir pada hari ini. (hdi)

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY