BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home Berita Kethoprak Lakon "Tembung Manis Mowo Wiso? Awali Gelar Seni Budaya DIY Di Anjungan TMII Jakarta

Kethoprak Lakon "Tembung Manis Mowo Wiso? Awali Gelar Seni Budaya DIY Di Anjungan TMII Jakarta

Dari Taman Mini Jakarta : Kethoprak ? ojo Kepaten Obor?

Upacara Selamatan dan Pementasan Gelar Seni Kethoprak Mataram dengan lakon ? Tembung Manis Mowo Wiso? di Anjungan DIY di Taman Mini indonesia Indang siang tadi dan malam ini (Jum?at(26/9) mengawali Pagelaran Seni Budaya Yogyakarta dalam Rangka Peringatan Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat ke-267 serta Pagelaran seni Budaya DIY di Anjungan Taman Mini Indonesia Indah ke -14 cukup semarak.

Menurut Ketua panitia Pagelaran Seni Budaya DIY di Anjungan TMII Dr.Drs.H.Tukiman,SH,MM sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Sleman yang menjabat Kepala Bidang Faslitasi Perpindahan Direktorat Jendral Perpindahan Kawasan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI menyatakan bahwa kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun Hadeging nagari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke 267 dimulai hari ini (26/9) dengan kegiatan Selamatan, Pagelaran seni Ketoprak Mataram oleh Diklat Ketoprak an DIY di TMII dari Ikatan Keluarga DIY di Jakarta(IKG,IKS,IKB,IKKP,IKY,dan DIY), Sarasehan Budaya, Kirab Prajurit, Gelar Tari dari paguyuban Guntur Madu dan Paguyuban dari Puro Paku Alaman, atraksi seni dari Kabupaten/Kota Se DIY serta dari Dinas Kebudayaan DIY.

Tujuan dari Gelar seni Budaya DIY di anjungan TMII tersebut sebagai upaya untuk melestarikan Seni Budaya DIY yang bersumber dari Kraton ngayogyakarta Hadiningrat tetap eksis bukan saja dilingkungan kraton tetapi dimasyarakat luashingga pelosok DIY pun tetap melestarikan, karena ini merupakan warisan budaya adiluhung secara turun temurun.

Kepala Kantor Perwakilan (Kaperda) DIY di Jakarta Drs. Djoko Aryanto.MM di sela-sela menyaksikan Gelar Seni Budaya Ketoprak kepada reporter www.jogjaprov yang menemuinya menyatakan bahwa Diselenggarakannya Diklat Ketoprak sejak tahun 2013 yang latihannya seminggu 2 kali tersebut disamping sebagai upaya pelestarian seni Budaya Ketoprak juga untuk meregenerasi npemain ketoprak agar istilahnya tidak ?kepaten Obor ? pemain ketoprak baik Warga DIY di jakarta maupun warga DIY sendiri.

Diklat dan Pagelaran Seni Budaya DIY di Anjungan TMII ini selain dibiayai dengan dana APBD juga dibantu dengan anggaran dari dana keistimewaan DIY tahun 2014 sebagai upaya pelestarian seni budaya.

Sementara Iskandar anggota Ikatan Keluarga Bantul di Jakarta(IKB) yang juga selaku pemain Ketoprak Diklat DIY di Anjungan TMII menyambut baik digelorakannya kembali seni Budaya Ketoprak yang selama ini seakan mati suri terdesak oleh budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya kita. Maka dengan digelorakannya kembali ketoprak yang lakonnya sering mengambil lakon sejarah kerajaan ini sangat membantu kehidupan pelaku seniman untuk mengekpresikan jiwa senimannya sekaligus dapat memberikan pelajaran seni budaya bagi anak muda/generasi muda.

Hal yang sama juga disampaikan Sekjen Ikatan Keluarga Besar Gunungkidul (IKG) yang saat ini menjabat sebagai Kepala

?

Bidang Dokumentasi dan Publikasi kementerian Pekerjaan Umum RI Sandiyo mengatakan bahwa dengan adanya Diklat Ketoprak Mataram di Anjungan DIY Taman Mini indonesia Indah ini sangat bagus sekali agar seni budaya ketoprak tetap lesatarikan dan ini sebagai upaya regenerasi agar tidak kepaten obor. Sebab ketoprak disamping sebagai sarana untuk menyampaikan informasi sejarah, hiburan juga sebagai tuntuntan hidup mana yang jelek dan mana yang baik bisa di pilih.

Adapun lakon atau ceritera ? Tembung manis Mowo wiso? tersebut menggambarkan sejarah Mataram yang waktu itu rajanya Sunan Amangkurat Agung mempunyai adik bernama Pangeran Alit/Timur yang waktu itu belum menikah. Dalam perjalan pengembaraan hidupnya Pangeran Timur bertemu dengan Roro Mangli yang kebertulan putri Tumenggung Pasingsingan yang tidak lain adalah merupakan bawahan kerajaan Mataram yang rajanya kakak pangeran Timur.

Namun Tumenggung Pasingsingan membolehkan Roro Mangli dipersunting Pangeran Timur apabila Pangeran Timur bisa jumeneng nata di Mataram.Untuk bisa jumeneng maka raja Mataram Sunan Amangkurat Agung harus mati terlebih dahulu. Maka dari itu Tumenggung Pasingsingan berencana akan membunuh Sunan Amangkurat, namun tertangkap basah prajurut mataram sebelum membunuh. Karena melawan malah tumenggung pasingsingan terbunuh sendiri. Dengan tebunuhnya pasingsingan terkuaklah rencana busuk dari ayahnya Roro Mangli untuk mendudukkan Pangeran Timur sebagai raja Mataram. Maksud busuk dan terbunuhnya Pasingsingan tersebut tidak lepas dari pengaruh mulut manis Roro Mangli maka Sunan Amangkurat geram dan menyuruh Pangeran Timur membunuh Roro Mangli dengan simbul memberikan keris kagungan Sunan Amangkurat untuk menyarungkan keris itu ke warangka putri pasingsingan.Pangeran timur awalnya menyanggupi, tetapi setelah bertemu dengan Roro Mangli berbalik tidak tega membunuh Roro Mangli yang mempunyai mulut manis dan berbalik akan membunuh kakaknya Sunan Amangkurat. Hal itu juga akhirnya tercium prajurit Mataram dan dihadang Pangeran Purboyo. Berkali-kali Pangeran Purboyo dihujani keris tetapi tidak mempan dan akhirnya malu dengan prajurit Mataran dan berakhir bunuh diri dengan kerisnya sendiri.

Pagelaran awal Seni Budaya DIY di Anjungan TMII tersebut mendapatkan perhatian keuarga Besar Paguyuban warga DIY di Jakarta khususnya generasi tua, (Kar/Skm)

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY