BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home Berita DIY Menjadi Juara Umum Dalam Karnaval Prajurit Nusantara 2014

DIY Menjadi Juara Umum Dalam Karnaval Prajurit Nusantara 2014

Setiap Tahun Taman Mini Indonesia Indah melaksanakan agenda tahunan yang antara lain adalah diselenggarakannya Karnaval Prajurit Nusantara. Di tahun ini Daerah Istimewa Yogyakarta mengirimkan kontingennya yang berasal dari Sambiroto, Purwomartani, Kalasan Sleman, bersaing dengan 14 kontigen lainnya dari berbagai Provinsi di seluruh Indonesia.

Menurut Direktur TMII Brigjen Zaidun, MM acara tahunan tersebut diselenggarakan bertujuan selain untuk menggali nilai ? nilai keprajuritan, juga sekaligus untuk mendorong dan menggelorakan cinta tanah air Indonesia melalui seni budaya.

Kontingen DIY yang mengusung 90 orang penari serta 60 orang penggembira berhasil meraih? juara umum dalam Karnaval Prajurit Nusantara tahun 2014 kemarin, Minggu Sore (12/10) di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.Tiga kategori terbaik berhasil diraih yaitu dalam kriteria penyaji unggulan, atraksi, serta tata rias dan busana, sehingga juara umum mampu diraihnya. Piagam, trofi serta uang pembinaan 10 juta rupiah berhasil dibawa pulang ke DIY.

Dari hasil kreasi tari Eko Ferianto, SSn, masyarakat Sambiroto yang terdiri dari berbagai profesi diajak berperan serta untuk melakonkan fragmen tari yang berjudul ?Mustikaning Katonggo?.

Fragmen tari tersebut mengisahkan tentang kisah kepahlawanan ataupun keprajuritan keturunan Hamengku Buwono IV yang hidup di wilayah Sambiroto dalam upaya menghadapi rintangan dan halangan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat disekitar wilayah kalasan Sleman.

Dengan Moto ?Sepi ing pamrih, rame ing gawe? yang tertanam dalam jiwa seorang prajurit, diperlihatkan dalam diri Pangeran Ganti seorang Bangsawan keturunan HB IV.

Semboyan? pantang menyerah dan rela berkorban akhirnya mampu menghantarkan cita-cita Pangeran Ganti untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya dapat terwujud. Hal ini disimbolkan dalam fragmen tari dengan simbol kendi berisi air perwita sari sebagai lambang kemakmuran.

Kisah tersebut sampai sekarang tetap diperingati oleh masyarakat Sambiroto,Purwomartani, Kalasan Sleman DIY setiap bulan Suro dalam kalender Jawa dengan nama upacara adat Batok Bolu.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Ir.Ayu Laksmi Dewi, MM yang mengawal kontingen DIY ke Jakarta berharap bahwa, semangat keprajuritan ini sejalan dan harus menjadi jiwa di DIY, dan mengupayakannya agar nilai-nilai tersebut dapat lestari bahkan harus dapat diturunkan kepada generasi berikutnya. (teb)

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY