BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home Berita Kemah Kebangsaan DIY Tahun 2014 Di Margoagung,Sayegan Sleman,DIY Semarak

Kemah Kebangsaan DIY Tahun 2014 Di Margoagung,Sayegan Sleman,DIY Semarak

Doktrin kebangsaan berkaitan dengan ke ? Bhennika Tunggal Ika-an, yaitu pluralisme dan multikulturalisme harus disatukan oleh ? rasa bersama? dalam idiom nation-state berikut semangat nasionalisme yang terkandung di dalamnya. Hanya dengan demikian, kepentingan nasional adalah utama dan diutamakan, tanpa mengabaikan tanggungjawab global.

Hal demikian dikemukakan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) yang juga sebagai Ketua Umum Majelis Luhur Tamansiswa Sri Edi Swasono pada dialog kebangsaan dalam rangka ?Kemah Kebangsaan Karangtaruna Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlangsung dari tanggal 17 Oktober hingga 19 Oktober 2014 di Balai Desa Margoagung, Sayegan,Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Jum'at,17/10) yang dibuka Kepala Dinas Sosial DIY Drs.H.Untung Sukaryadi atas nama Gubernur DIY yang ditandai dengan pemukulan Kenong.

Lebih lanjut Sri Edi Swasono menyatakan bahwa kita ini memiliki lebih dari 750 suku bangsa pemangku Nusantara yang pada tanggal 17 Agustus 1945 mengikrarkan diri,menyadtukan diri dalan satu ?persatuan? menjadi bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila adalah asas bersama bagi yang Bhennika agar menjadi tunggal-ika. Bhennika Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa, adalah embrio nasionalisme (kebangsaan Indonesia). Bagi raknyat Indonesia, khususnya pemimpinnya, pemimpion-pemimpinnya tidak ada ucapan ? I love Germany? ataupun ? I love Amerika ? tidak ada loyalitas ganda- Tan hana Dharma Mangrwa).

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam keynote Spechnynya yang dibacakan Kepala Dinas Sosial Untung Sukaryadi antara lain Sri Sultan mengangkat apa yang dikatakan pendiri Mataram yang tertuang dalam Surat Wulang Reh Wredatama yang memuat piwulang luhur yang berjuang dan mengabdi tidak hanya laku topo broto ditempat-tempat sepi, tetapi bagaimana amemangun karyatiyasing swasono (selalu berbuat dan menyenangkan orang lain) .

Dibagian lain dalam sambutannya mengatakan bahwa generasi emas tahun 2045 akan terwujud apabila saat ini pemuda dan karangtaruna mampu menghantarkan Indonesia lebih baik. Tetapi harapan itu akan sirna manakala kondisi pemuda dan karangtaruna hanya bersikap konsumtif bukan produktif. Contohnya sering tawuran, dari pada berkreasi yang positif untuk menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Kemah kebangsaan yang diikuti sebanyak 400 peserta karang taruna dari berbagai daerah DIY(4 kabupaten,1 Kota), Taruna Siaga bencana(Tagana) Osis dan lain-lain selain diisi dengan kirab karangtaruna, kegiatan dialog kebangsaan, kerja bakti dan kerja sosial Donor darah, olahraga, juga pentas kesenian kethoprak dan pagelaran wayangkulit.

Turut hadir dalam pembukaan Kemah Kebangsaan kemarin selain Ketua Karangtaruna DIY Condro Kirono juga Ketua Karangtaruna Pusat Ir. Taufan E.N. Rotorasiko.((Kar/Skm)

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY