BIRO UMUM HUMAS & PROTOKOL

SEKRETARIAT DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Home Berita Yogyakarta Dapat Menjadi Contoh Model Pengembangan Pertanahan di Daerah Bencana

Yogyakarta Dapat Menjadi Contoh Model Pengembangan Pertanahan di Daerah Bencana

Menteri Agraria, Gubernur DIY, dan Bupati Sleman berfoto bersama dengan para penerima sertifikat konsolidasi tanah.

YOGYAKARTA (06/03/2015) ? Berlokasi di Balai Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI, Ferry Mursyidan Bardan, menyerahkan sertifikat konsolidasi tanah kepada 300 warga Kepuharjo yang terdampak erupsi Merapi tahun 2010 lalu, jumat sore (06/03).

Menteri menyatakan kasus di Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Sleman ini, dapat memberikan pelajaran bahwa sekalipun surat-surat tanahnya hilang, patok-patoknya hilang,? tapi dengan kearifan lokal yang kuat maka warga bisa menerima hak atas tanahnya kembali. ?Yang ada batasnya saja, yang ada suratnya saja bisa bergeser. Di sini yang menarik suratnya hilang, patoknya tidak ada, tapi mampu bersepakat. Nilai itu yang saya kira luar biasa. Barangkali ini kita bisa jadikan contoh model untuk pengembangan di Sinabung atau di daerah bencana lain,? kata Menteri.

Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengatakan program konsolidasi tanah yang diluncurkan BPN adalah program yang sangat positif dan punya manfaat besar bagi masyarakat di lereng Merapi karena dapat menata kembali kepemilikan tanah agar lebih tertib dan sesuai tata ruang wilayah. Bupati berharap masyarat penerima sertifikat tanah dapat memanfaatkan aset tanah untuk kesejahteraan keluarga, terlebih saat ini banyak terjadi pemalsuan dokumen pertanahan maupun alih fungsi lahan.

Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, sangat berterima kasih kepada masyarakat yang memiliki kebesaran hati sehingga memperlancar sertifikasi tanah di lereng Merapi walaupun batas-batas tanah sudah tertutup lava dan pasir erupsi Merapi. Gubernur juga berpesan kepada para penerima sertifikat konsolidasi untuk menjaga sertifikatnya baik-baik.? ?Disimpan yang baik, jangan sampai tercecer, jangan sampai hilang karena ini semua punya nilai. Kalau tidak perlu jangan di bank-ke. Di simpan saja sebaik-baiknya. Nek ora kepekso ojo,? kata Gubernur.

Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY, Arie Yuriwin, dalam laporannya mengatakan hingga saat ini, bidang tanah di Kecamatan cangkringan yang telah terdaftar sebanyak 16.850 bidang atau 74,49% dari total 22.621 bidang. Sedangkan di tingkat Kabupaten Sleman, sampai dengan akhir 2014 telah terdaftar 499.134 bidang atau 84,2% dari 592.744 total bidang tanah di Kabupaten Sleman.

Selain menyerahkan sertifikat, pada kesempatan itu Menteri juga turut membagikan bibit tanaman kepada masyarat. Acara yang berlangsung dalam suasana hujan ini, turut dihadiri Sekretaris Utama BPN, para pejabat Pemkab Sleman, camat, lurah, dan warga setempat. (**17**)

?

Pejabat

Pejabat Biro Umum dan Protokol Setda DIY