Penganugerahan Kompetisi Kelompok Budaya Pemerintahan 2023
Yogyakarta (16/02/2023) jogjaprov.go.id - Penganugerahan Kompetisi Kelompok Budaya Pemerintahan SATRIYA merupakan salah satu upaya untuk mendorong dan memberikan semangat dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan implementasi budaya SATRIYA di lingkungan Pemda DIY. Agenda penganugerahan dilaksanakan pada Kamis, (16/02) di Gedung Unit 9, Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY. Dihadiri secara langsung oleh Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji.
?Hari ini kita bisa bersama-sama bertemu di ruangan ini dalam rangka Penganugerahan Penghargaan Kompetensi Kelompok Budaya Pemerintahan Tahun 2022,? ungkap Aji saat memberikan sambutan pembuka.
Aji menjelaskan, jika pengembangan sebuah organisasi seperti Pemerintah Daerah harus diupayakan dari berbagai sudut. Pertama, dengan cara menambah kualitas terhadap kemampuan dan kompetensi sumber daya manusianya. ?ASN kita kembangkan, kita berikan pengalaman-pengalaman yang baru, itu tentu memberikan dorongan yang lebih kuat terhadap kemajuan sebuah organisasi,? terang Aji.
Cara kedua adalah dengan menggarap lembaganya. Karena siapapun sumber daya manusianya, jika memiliki sistem yang baik maka kemajuan terhadap organisasi Pemerintah Daerah tentu juga bisa didapatkan. ?Tentu yang optimal kalau dua-duanya kita lakukan. Kualitas sumber daya manusianya kita kembangkan, kita majukan lembaganya, dan sistemnya juga kita kembangkan dari hari ke hari,? terang Aji.
Budaya SATRIYA merupakan gabungan antara pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan lembaga organisasi maupun sub organisasi. Sehingga diharapkan baik secara lembaga maupun perorangan, akan memberikan hasil yang optimal bagi kemajuan Pemerintah Daerah.
Kepala Biro Organisasi Setda DIY, Ana Windyawati S.H., M.H. menjelaskan budaya SATRIYA merupakan? komitmen dalam rangka melaksanakan dan melanjutkan cita-cita reformasi birokrasi. Membentuk birokrasi yang ideal, profesional, efektif, efisien, inovatif dan mampu memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat. Disamping itu tetap dilandasi dengan filosofi dan kearifan lokal.
Idealnya sebuah budaya pemerintahan hendaknya menjiwai atau sejalan dengan pelaksanaan sistem manajemen pemerintah. Untuk konteks Pemda DIY, tentunya budaya SATRIYA dapat relevan dengan manajemen. Yakni mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan
?Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai Visi dan Misi ditentukan oleh budaya kerja. Budaya kerja yang dimiliki oleh para pegawai akan memberikan kontribusi pada kemampuan organisasi. Budaya SATRIYA yang dijiwai oleh pegawai di lingkungan Pemda DIY akan memberikan dukungan yang kuat dalam mencapai Visi dan Misi,? ungkap Ana.
Dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 19 Tahun 2022 tentang Budaya Pemerintahan, menjelaskan bahwa Budaya Pemerintahan SATRIYA merupakan nilai organisasi berdasarkan kearifan lokal dan telah diselaraskan dengan Core Values ASN/nilai dasar ASN BerAKHLAK. SATRIYA sebagai? singkatan dari : Selaras, Akal budi Luhur-jatidiri, Teladan-keteladanan, Rela Melayani, Inovatif, Yakin dan percaya diri, dan Ahli-profesional.? Masing-masing merupakan butir-butir dari falsafah Hamemayu Hayuning Bawana yang memiliki makna dan pengertian luhur. (Wd/Tf/Rd)
Berikut ini daftar penerima Penganugerahan Kompetisi Kelompok Budaya Pemerintahan 2023
Kategori OPD
Peringkat 5: Dinas Pertanian dan ketahanan pangan
Peringkat 4: Biro umum humas dan protokol setda
Peringkat 3: Biro tata pemerintahan setda
Peringkat 2: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Peringkat 1: Dinas Sosial
Kategori UPT
Peringkat? 5: Balai teknologi komunikasi dan Pendidikan ketika
Peringkat? 4: Balai rehabilitasi terpadu penyandang disabilitas
Peringkat? 3: Balai pelayanan dan rehabilitasi sosial Bina Karya dan Laras
Peringkat? 2: Balai penyelenggara jaminan kesehatan sosial
Peringkat? 1: Balai laboratorium, kesehatan dan kalibrasi
Kategori Mentor
Balai layanan perpustakaan
Balai pelatihan kesehatan
Dinas Kesehatan
HARI ULANG TAHUN KE-21 PAGUYUBAN KELUARGA SLEMAN MANUNGGAL SEMBADA DI JAKARTAAssalamu?alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam damai sejahtera bagi kita semua ? Yang saya hormati jajaran pengurus dan anggota Paguyuban Keluarga Sleman Manunggal Sembada di Jakarta dan seluruh hadirin yang berbahagia. ? Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya kita dapat hadir pada acara Pagelaran Wayang Kulit dalam memperingati Hari Ulang Tahun Ke-21 Paguyuban Keluarga Sleman Manunggal Sembada di Jakarta dalam keadaan sehat wal?afiat. ? Hadirin sekalian, ? Eksistensi Paguyuban Keluarga Sleman Manunggal Sembada (SMS) di Jakarta selama 21 tahun merupakan wujud solidnya paguyuban ini menaungi warga Kabupaten Sleman di Jakarta. Tentunya, eksistensi ini selain didukung oleh para anggota paguyuban yang loyal juga semakin diperkuat dengan kemudahan teknologi yang ada saat ini. Teknologi mempermudah komunikasi, mendekatkan yang jauh dan mempererat yang dekat. ? Besar harapan saya warga Kabupaten Sleman yang tergabung dalam SMS tetap saling nyengkuyung kapan dan di manapun berada. Selain itu, saya berharap SMS dapat meningkatkan karya nyata dalam mendukung pembangunan Kabupaten Sleman dan DIY pada umumnya. Dalam mendukung pembangunan daerah, sudah saatnya seluruh warga Sleman ?golong gilig? untuk turut mewujudkan Sleman yang berbudaya. ? Akhir kata, demikian yang dapat Saya sampaikan. Teriring doa, Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi dan memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dirgahayu dan majulah Keluarga Besar Warga Sleman Manunggal Sembada.
Wassalamu?alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ? Jakarta, 12 Februari 2023 ? SERAH TERIMA BUS SEKOLAH UNTUK PELAYANAN DI KAWASAN SATUAN RUANG STRATEGIS KARST GUNUNG SEWUAssalamu?alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sehat-Sejahtera untuk kita semua, ? Yang saya hormati Bupati Gunungkidul beserta jajaran, serta hadirin tamu undangan. ? Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya kita dapat hadir pada acara serah terima armada bus sekolah untuk pelayanan di Kawasan Satuan Ruang Strategis Karst Gunung Sewu dalam keadaan sehat wal?afiat. ? Hadirin sekalian,
Gunung Sewu sebagai kawasan karst yang membentang dari bagian selatan Gunungkidul, Pacitan dan Wonogiri merupakan aset bertaraf internasional. Selain karena keunikan adanya lembah purba, sungai bawah tanah, gua dan potensi sumber daya flora dan faunanya, kawasan Gunungkidul Sewu juga terkenal dengan panorama dan landskap formasi sekitar 40.000 bukit kerucut atau conical hill yang sangat eksotik. ? Dengan menjadi kawasan taman bumi dunia, Gunung Sewu bisa jadi magnet pariwisata internasional. Hal itu akan menguntungkan dari segi pendapatan daerah dan masyarakat lokal. Sehingga, lokasi tersebut berpotensi jadi obyek penelitian dan wisata. ? Selain sektor pariwisata, sektor pendidikan juga menjadi prioritas pengembangan di Kawasan Gunung Sewu. Salah satu caranya, dengan peningkatan fasilitas dan sarana prasarana melalui pengadaan armada bus sekolah dan micro bus. Harapannya, dengan adanya armada yang bersumber dari Dana Keistimewaan tersebut mampu menjadi daya dukung dan daya dorong bagi aktivitas pendidikan di kawasan Gunung Sewu. Sehingga, ke depan dengan kemudahan akses transportasi ini, pendidikan di kawasan Gunung Sewu dapat semakin maju dan berkembang. ? Saya berpesan, agar fasilitas ini dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin. Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, meridhai usaha kita. Terima kasih. ? Wassalamu?alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ? Gunungkidul, 12 Februari 2023 ? ORASI BUDAYA KEBIJAKAN LAUT DAN DAULAT MARITIM INDONESIA Disampaikan dalam Maritime Award 2022/2023Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua, ? Yang terhormat:
Di tataran global, dinamika pergeseran pusat perhatian dan kegiatan dunia, semakin bergeser ke arah timur. Sebagaimana telah diramalkan oleh Naisbitt dan Aberdene dalam Megatrend 2000, pusat perkembangan dunia yang dulunya berada di Mediterania dan Atlantik, kini telah beralih ke Indo-Pasifik. Sejumlah negara, bahkan telah menyiapkan dan melaksanakan strategi menghadapi pergeseran ini, baik secara bilateral maupun multilateral. ? Negara-negara di sekitar Samudra Hindia, telah tergabung dalam Indian Ocean Rim Association. Tiongkok menginisiasi strategi ?Belt and Road?, sedangkan Jepang meluncurkan strategi "Free and Open Indo-Pacific". Sementara itu, Amerika memiliki program ?Indo-Pacific Strategy?. Dan pada saat yang sama, Amerika ? Jepang ? India ? Australia, bersama-sama membentuk QUAD, yang kini meluas dengan bergabungnya sejumlah negara Eropa. ? Pergeseran ini, pada akhirnya, menempatkan Kepulauan Indonesia kembali menjadi persilangan strategis, sebagaimana zaman kejayaan bahari Nusantara beberapa abad silam. Indonesia sendiri, telah berusaha menempatkan diri sebagai Poros Maritim Dunia. Sehingga menjadi relevan pula, apabila beberapa isu terkini terkait Samudera Hindia, menjadi perbincangan aktual di kalangan? negara-negara IORA (The Indian Ocean Rim Association). Dan memang, selaras dengan apa yang disampaikan Mathew dan Ghiasy. Bahwa Indonesia patut menaruh perhatian, gayut dengan dengan posisi Indonesia yang memangku Samudera Hindia, yaitu: (i) Blue Economy, (ii) Collaboration and Global Governance, dan (iii) The Maritime Silk Road atau Jalur Sutra Maritim. ? Terkhusus eksistensi Jalur Sutra Maritim, pada masa perang dingin, Samudera Hindia tidak pernah menjadi daya tarik kepentingan ekonomi dan politik bagi negara-negara tertentu, terutama Amerika, Jepang, Cina, dan negara-negara Eropa. Namun, konstelasi mulai berubah pada awal tahun 2000-an, ketika konflik perairan China Selatan mengemuka. Dari perspektif Singh (2022), konflik ini menyebabkan Samudera Hindia muncul ke permukaan sebagai wilayah ekonomi dan politik yang sangat penting. Maka tidaklah berlebihan, ketika Kaplan pernah meramalkan, bahwa Samudera Hindia merupakan pusat panggung permainan kekuasaan dari negara-negara adidaya pada abad kedua puluh satu (centre-stage for power plays). Yang terhormat Bapak Presiden dan Hadirin sekalian, ? Merujuk pada berbagai fenomena maritim di atas, tak berlebihan kiranya, apabila kita memang harus menggali, mengkaji serta merevitalisasi kembali ?Semangat Nusantara?. Dan untuk ?Mengeja Nusantara?, paling tidak harus berangkat dari pengertian terhadap kosakatanya terlebih dulu, yang berakar pada kata ?nusa? artinya pulau atau kesatuan kepulauan, dan ?antara? yang menunjukkan letak antara dua unsur. Sehingga jika dipadukan, maka makna Nusantara adalah: ?Kesatuan Kepulauan yang terletak antara 2 Benua dan 2 Samudera?, yang tidak lain adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ? Dengan letak geografis seperti itu, maka konsekuensi logisnya, para penghuni yang berada di dalam Nusantara itu harus memiliki Wawasan Nusantara, sekaligus Wawasan Bahari, atau lebih tepatnya Wawasan Nusantara Bahari. Dalam upaya Revitalisasi Semangat Nusantara, maka konsekuensi lanjutannya adalah: bangsa Indonesia harus memiliki pemahaman tentang Geopolitik dan Geostrategi. ? Pemahaman geopolitik dan geostrategi, dimaksudkan untuk menggugah wawasan, dalam usaha mengeksplorasi jatidiri bangsa. Pemahaman geopolitik dan geostrategi ini, dapat diderivasi dari Wawasan Nusantara, diaktualisasikan dalam konsep Bhinneka Tunggal-Ika, dan untuk selanjutnya, ditempatkan dalam konteks percaturan global dan pergeseran geopolitik internasional. Dan di era serba digital ini, faktor geopolitik amat ditentukan oleh perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi, serta transaksi finansial internasional. ? Memang harus diakui, bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk. Masalahnya adalah, bagaimana mengaktualisasikan simbol Bhinneka Tunggal-Ika? yang biarpun berbeda, namun tetap satu itu? ke dalam konteks yang benar? Bagaimana pula, agar kita bisa mengubah potential forces menjadi actual forces ?kekuatan nyata yang mampu menjawab tantangan globalisasi. Atau dalam terminology Scott Belsky, dapat dimaknai: Bukan hanya tentang ide belaka, tetapi tentang bagaimana mewujudkannya?. ? Dan ditengah upaya menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, teriring pula kewajiban nasional untuk memperkuat integrasi bangsa, melalui strategi nasional aktualisasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Perlu ditekankan, bahwa sekalipun kita satu, tetap tidak boleh dilupakan, bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda-beda dalam suatu kemajemukan. Pengalaman mengajarkan: ?bahwa bukan semangat kemanunggalan atau ketunggalan (tunggal-ika)? yang paling potensial untuk bisa melahirkan kesatuan dan persatuan yang kuat, melainkan pengakuan akan adanya keberagaman (bhinneka), dan kesediaan untuk menghormati kemajemukan bangsa Indonesia. ? Kenyataan kemajemukan inilah, yang seringkali diabaikan dalam wacana politik elit negeri ini. Sekalipun diakui, bahwa Indonesia adalah masyarakat yang bhineka, atau berbeda-beda. Tetapi siapa pun kita, harus selalu diingat- ingatkan bahwa sesungguhnya kita ini satu (tunggal ika), dan sudah seharusnya? menjadikan keberagaman sebagai faktor perekat integrasi bangsa, melalui upaya-upaya proaktif dan partisipatif. ? Memenuhi tantangan tersebut, tentu menjadi relevan, apabila kita melakukan flashback atas upaya peneguhan Wawasan Nusantara Bahari, yang telah dilontarkan dalam Deklarasi Djuanda tahun 1957. Wawasan Nusantara Bahari, yang didesain sebagai simbol pemersatu bangsa tetap harus diperjuangkan, meski nasib dari konsep itu belum mengalami kemajuan berarti.? Bukan itu saja, nilai ekonomis, strategis, bahkan simbolis dari batas wilayah laut, belum pernah dikembangkan secara sungguh-sungguh. ? Padahal, merujuk dari apa yang disampaikan Djalal (1996), diplomasi maritim dan diplomasi ekonomi, adalah bagian penting dari kebijakan luar negeri Indonesia yang amat strategis, terutama jika diperankan dalam pergeseran konstelasi geopolitik internasional masa kini. Wawasan Nusantara Bahari telah menjadi isu politik penting, terutama dalam ide pembentukan poros lajur laut (axis sea-lanes), bagi pelayaran internasional melalui perairan Indonesia. ? Lalu, mengapa diplomasi maritim bernilai tinggi? Alasan utamanya adalah: manfaat wilayah maritim terhadap pembangunan ekonomi. Sejak tahun 1960-an, tidak mungkin bagi Pemerintah untuk mengabaikan wilayah maritim, di saat minyak bumi memompa uang ke dalam ekonomi Indonesia, dan terus berlanjut seiring membanyaknya cadangan minyak bumi ditemukan di dasar laut. Tahun 1970-an merupakan dekade boom minyak bumi, di mana sekitar 60 persen kegiatan eksplorasi dilakukan di perairan Nusantara. ? Alasan lain adalah? urgensi pembaharuan konsep geopolitik dalam Wawasan Nusantara, yang juga tidak dapat dilepaskan dari nilai simbolis wilayah maritim. Politik Indonesia juga mengenal simbolisme wilayah. Misalnya ide tentang Indonesia, yang awalnya dikenal dengan integrasi seluruh komunitas dan pulau-pulau, ke dalam wilayah bekas Hindia Belanda?dari Sabang hingga Merauke. Itulah ide yang harus dipertajam, bukan semata komunitas dan pulau-pulau, melainkan juga mencakup integrasi daratan dan maritimnya sampai 200 mil dari garis pantai. Bapak Menteri dan hadirin sekalian, ? HAKIKAT geopolitik dan geostrategis Indonesia sebagai negara kepulauan perlu benar-benar dipahami, agar NKRI tidak mudah diintervensi dan diinfiltrasi oleh kekuatan tertentu, baik dari dalam maupun luar. Sejarah menunjukkan, upaya memupuk kesatuan dan mengembalikan kebesaran bangsa mengalami kesulitan, justru karena bangsa Indonesia kurang memahami hakikat geopolitik dan geostrategis kelautan. ? NKRI, dalam perjuangan yang memakan waktu lama sejak dicetuskannya Deklarasi Juanda, telah berupaya mengubah fungsi laut Indonesia. Yang semula menjadi alat pemisah dan pemecah-belah persatuan bangsa, menjadi alat pemersatu bangsa. Arti penting geopolitik dan geostrategis ini, hendaknya juga dapat dijadikan faktor pengontrol lalu-lintas perdagangan, dari Timur ke Barat menuju Laut Cina Selatan dan ke Samudera Pasifik, dan sebaliknya, yang melewati perairan laut Indonesia. Dengan dunia yang semakin mengglobal ini, maka posisi Indonesia juga semakin strategis. Ekspor dan impor dari negara Barat ke Timur dan sebaliknya akan semakin ramai melintasi ALKI Indonesia. ? Sehingga menjadi wajar kiranya, apabila Indonesia sebagai pemimpin negara non-blok, perlu mengadakan perubahan pendekatan, seiring dengan perkembangan geopolitik dan pasar bebas, dalam hubungan internasional. Interdependensi antar negara, dan sekaligus kerjasama sinergis antar negara, sangat menentukan tingkat kompetisi antar negara maupun antar benua. Hadirin sekalian, ? Jelas kiranya, semangat dan keterampilan bahari, yang pernah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, perlu digali dan dikembangkan kembali di kalangan generasi muda, agar bangsa Indonesia mampu menjadi tuan di negeri mereka sendiri. Diilhami oleh Semangat Bahari itu, upaya membangun Indonesia Baru yang lebih maju, mandiri dan bermartabat, memerlukan strategi budaya.? Perlu disiapkan generasi muda Indonesia, yang sanggup mengambil tanggung- jawab masa depan, berkeyakinan diri, dan memiliki wawasan kebaharian yang mendalam, serta didukung oleh keterampilan bahari yang memadai. ? Hal ini selaras dengan apa yang dipaparkan Presiden Joko Widodo tentang visi kelautan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Timur (KTT EAS) di Myanmar, 13 November 2014. ? Untuk mewujudkan konsep Poros Maritim Dunia itu, diperlukan empat kekuatan yang mendorong kejayaan sebuah peradaban maritim. Pertama, Ocean Leadership dan Ocean Policy, yang dapat menjaga kedaulatan bangsa dengan terwujudnya visi maritim yang hebat, didukung kemampuan diplomasi yang tangguh. Kedua, bangsa yang memiliki kesadaran budaya kelautan, karena budaya darat seakan memarjinalkan kesadaran terhadap luas lautan dengan segala isinya. Ketiga, kekuatan infrastruktur dan perhubungan, yang menghubungkan antar pulau dengan mudah dan murah. Singapura justru lebih mengambil keuntungan ekonomi dari persinggahan kapal asing. Keempat, kekuatan potensi sumber daya lautan yang membentang luas, dan daratan yang subur. Poros maritim, harus didukung oleh sektor pertanian yang tangguh, sebagai tulang punggung sektor maritim yang andal. ? Ada sejumlah deep seaport yang dikembangkan sebagai pintu ekspor- impor, seperti yang dibangun dengan konsep Pendulum Nusantara di Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong. Kota-kota tersebut, dilengkapi kawasan pergudangan, bongkar-muat dan distribusi domestik modem berbasis IT Management-single gateway. Di darat, infrastruktur Tol Laut ini, diintegrasikan dengan moda transportasi massal, seperti: double track railway dan sea highway, untuk distribusi logistik ke wilayah pedalaman, maupun antar wilayah yang berdekatan, dan akses ke bandara untuk kombinasi angkutan lintas udara, khususnya jenis perintis. Prioritas pembangunan jalur, mengikuti dinamika pertumbuhan potensi dan komoditas unggulan setempat. ? Dengan adanya pilar dan konsep Poros Maritim Dunia tersebut, maka Prioritas Pembangunan Maritim memang harus diwujudkan, sebagai garda peradaban Indonesia masa depan, yang menjamin kehidupan ekonomi, sosial dan politik, serta marwah Indonesia di percaturan politik global. ? Dan jika kita berkehendak menggeser orientasi pembangunan menuju skala dunia, maka tidak lain kita harus mulai memperkuat basis pendidikan bidang kelautan. Oleh sebab itu, pendidikan Indonesia setidaknya harus berorientasikan pada tatanan Benua Maritim Indonesia. Selain itu, perlu bagi kita untuk memperkuat fungsi pengawasan. Dengan berbagai potensi yang melingkupinya, kemaritiman akan menjadi salah satu solusi kunci dalam berbagai permasalahan global di masa depan. ? Dengan demikian, sejatinya, Revitalisasi Semangat Nusantara itu tidak lain adalah Wawasan Nusantara Bahari yang tampaknya perlu dibangkitkan kembali, guna mempercepat kebangkitan Indonesia melalui gagasan Poros Maritim Dunia. Dengan upaya konkret, bukan tidak mungkin, pesan? Ir. Seokarno saat meresmikan Institut Angkatan Laut pada tahun 1953 dapat menjadi kenyataan ??Oesahakanlah agar kita mendjadi bangsa pelaoet kembali. Ya?, bangsa pelaoet dalam arti kata Cakrawati Samoedra??. Jakarta, 10 Februari 2023 ? PELANTIKAN DEWAN PENGURUS DAERAH MASYARAKAT SADAR WISATA YOGYAKARTAAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. ? Yang kami hormati,
? Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Sadar Wisata Yogyakarta dalam keadaan sehat wal?afiat. ? Hadirin sekalian, ? Pandemi Covid-19 telah menimbulkan perlambatan perekonomian secara multiplier effect kepada sektor yang terhubung langsung dengan pariwisata seperti perhotelan, industri kuliner, transportasi, destinasi wisata, bahkan sektor konsumsi rumah tangga. ? Daerah Istimewa Yogyakarta yang perekonomian banyak bergantung pada sektor pariwisata juga mengalami dampak pandemi Covid-19. Namun demikian, saat ini pariwisata sudah bergeliat kembali seiring dengan keadaan yang menuju endemi Covid-19. ? Pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perputaran roda perekonomian dimana core business DIY pun beralih dari industri primer ke tersier atau jasa. Diharapkan nantinya sektor jasa termasuk pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan ekonomi DIY. ? Saat ini, kita perlu mengakselerasi sektor pariwisata salah satunya dengan pengembangan digital ecosystem tourism sebagai adaptasi, inovasi, dan kolaborasi dalam menjawab kebutuhan pasca pandemi Covid-19. Kepada Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Sadar Wisata Yogyakarta yang dilantik, Saya ucapkan ?Selamat Bekerja dan Mengabdi?. Besar harapan Saudara-saudara sekalian dapat menciptakan dan melaksanakan program-program kerja organisasi dengan dedikasi tinggi dalam rangka memajukan serta mengembangkan pariwisata. ? Demikian yang dapat Saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa berkenan meridhoi segala upaya kita dalam memajukan dunia pariwisata di Yogyakarta. ? Sekian. ? Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ? Yogyakarta, 9 Februari 2023 ? |
- ENTRY MEETING ATAS PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2022
- RAPAT KERJA NASIONAL III PERHIMPUNAN HOTEL DAN RESTORAN INDONESIA
- PEMBUKAAN PENGAJIAN PEJABAT DAN APARAT MEMPERINGATI ISRA MIKRAJ 2023
- FESTIVAL TERAS MALIOBORO
- BANQUET DINNER ASEAN TOURISM FORUM 2023