SAMBUTAN GUBERNUR DALAM MUSRENBANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMD) TAHUN 2022
Assalamu'allaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua,
-
Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri,
-
Yth. Bapak Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS,
-
Yth. Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., PhD, President of Asian Planning School Association,
-
Yth. Anggota DPD RI Daerah Pemilihan DIY,
-
Yth. Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,
-
Yth. Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah,
-
Yth. Pimpinan DPRD DIY dan Ketua Komisi DPRD DIY,
-
Yth. Bupati/Walikota se DIY,
-
Yth. Ketua Parampara Praja DIY,
-
Para Tamu Undangan dan Hadirin, Peserta MUSRENBANG yang berbahagia,
?
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan guna menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah? Tahun 2022-2027 dalam keadaan sehat.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Bapak Menteri Dalam Negeri, Bapak Menteri PPN/Kepala Bappenas, serta pejabat dari kementerian yang telah meluangkan waktu untuk hadir pada acara ini.
?
Penyusunan dokumen RPJMD DIY ini terasa istimewa, karena pada tahun ini DIY menjadi satu-satunya daerah yang melakukan penyusunan dokumen RPJMD. Sesuai amanat Undang-Undang Keistimewaan DIY, pada tanggal 10 Oktober 2022 yang lalu, saya telah dilantik kembali oleh Bapak Presiden sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta masa jabatan 2022-2027. Dengan demkian, sesuai amanat peraturan perundang-undangan, kami harus menyusun dokumen RPJMD tahun 2022-2027.
?
Bapak Menteri, dan hadirin sekalian Yang Saya Hormati,
?
Mengawali sambutan ini, saya ingin menyampaikan pentingnya paradigma ketika kita berproses menyusun dokumen perencanaan. Dalam berencana, kita jangan hanya memikirkan ?apa yang akan kita kerjakan?, tapi kita harus berpikir terlebih dahulu ?apa yang akan kita capai?.
?
Karena itu saya berharap, agar sambutan ini setidaknya bisa menjawab sepenggal ?mimpi? kita dalam kurun waktu jangka menengah untuk tahun 2022-2027, yang titik tolaknya adalah perlunya menyamakan persepsi kita terlebih dulu tentang ?mimpi? bersama kita itu, yang dalam konteks ini, disebut Visi. Agar dengan demikian langkah kita selalu dijiwai dan digerakkan oleh visi yang sama.
Pada kesempatan sebelumnya, dalam Sidang Paripurna DPRD DIY tanggal 8 Agustus 2022, saya telah menyampaikan visi jangka menengah DIY, yaitu:
?Mewujudkan Pancamulia Masyarakat Jogja melalui Reformasi Kalurahan, Pemberdayaan Kawasan Selatan, serta Pengembangan Budaya Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi?
Jika kita cermati visi tersebut, ada tiga hal saling mengkait yang akan menjadi prioritas perhatian dari Visi Gubernur DIY 2022-2027. Ketiga hal tersebut adalah: (i) Reformasi Kalurahan, (ii) Kawasan Selatan, dan (iii) Teknologi Informasi yang akan menjadi penopang terwujudnya Pancamulia Masyarakat Jogja.
?
Ketiga hal tersebut dapat diungkapkan dalam proposisi: bahwa untuk mewujudkan Pancamulia Manusia Jogja, maka Kawasan Selatan akan diletakkan sebagai subyek prioritas pembangunan melalui cara pandang atau jalan Reformasi Kalurahan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.
?
Bapak Menteri, dan hadirin sekalian Yang Saya Hormati,
Saat ini kita sudah memasuki dinamika pembangunan yang cukup kompleks sebagai dampak globalisasi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lebih berpacu menjadi lebih maju dalam meningkatkan kinerja pembangunannya. Tentunya menjadi catatan tersendiri bagi daerah sehingga diharapkan dapat mendongkrak pembangunan perekonomian melalui sektor-sektor unggulan secara lebih optimal.
?
Tantangan ini perlu disikapi dengan perubahan mindset para penyelenggara pemerintahan. Ketika segala sesuatu di sekitar kita mulai bergerak berubah, maka kita perlu menerapkan strategi yang selalu diperbaharui, dengan dukungan infrastruktur yang juga selalu baru. Maka, perubahan bukan lagi merupakan satu pilihan melainkan keharusan.
?
Menurut JohnKotter dan Cohen dalam bukunya ?The Heart of Change?, orang terdorong untuk berubah karena ia ?melihat? urgensi untuk berubah, ?merasakan? kepentingan untuk berubah, untuk selanjutnya siap ?melakukan? perubahan. Memang kita menyadari, setiap kali manusia dipaksa untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi yang berubah, di situ selalu ada kegetiran.
Ketiga prinsip ?melihat-merasakan-melakukan? itu ternyata bukan bermuara pada pendekatan struktural, manajemen, teknis, anggaran, atau pun pendekatan ilmiah yang canggih, melainkan pada aktor yang terlibat dalam perubahan tersebut, dengan menetapkan langkah-langkah berikut.
-
Menyatukan visi dan strategi pencapaiannya, agar seluruh stakeholders termotivasi untuk mengayuh biduk ke arah yang sama, sehingga energi terkonsolidasi dan tujuan bisa lebih cepat terealisasi.
-
Ciptakan sense of urgency. Sebab tanpa tekanan urgensi, tidak akan ada perubahan.
-
Membentuk tim yang tangguh untuk mengawal, memonitor dan mengevaluasi serta memberikan nilai tambah.
-
Mengkomunikasikan Visi Perubahan dengan? menyosialisasikan ke seluruh jajaran, jenjang dan masyarakat luas.
-
Memetakan short-term wins untuk memadamkan pesimisme dan sinisme dengan menghargai prestasi-prestasi kecil yang diraih dalam perjalanan menuju sukses, disertai reward and punishment yang adil.
?
Bapak Menteri, dan hadirin sekalian Yang Saya Hormati,
Musyawarah perencanaan pembangunan merupakan rangkaian proses strategis yang dibangun sebagai wahana untuk berdiskusi, berembug dan melakukan tukar pikiran antar pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah, akademisi, swasta, NGO, maupun masyarakat yang dalam pelaksanaannya sekedar mengedepankan aspek top down planning, melainkan juga bottom up planning.
?
Sebelum saya mengakhiri sambutan, perkenankan saya mengutip penyataan ?Jack Canfield? seorang motivator dan penulis dari Amerika yang menyatakan bahwa ?Jangan Khawatir Akan Kegagalan, cemaskanlah tentang kesempatan yang anda lewatkan ketika anda bahkan tidak sekedar mencobanya?. Melalui pesan tersebut saya hanya ingin memberikan motivasi kepada para peserta musrenbang untuk dapat aktif dalam memberikan informasi, masukan, sumbangan pemikiran yang bersifat membangun, inovatif, dan memotivasi terlaksananya pembangunan secara lebih optimal.
Wassalamu ?alaikum Wr. Wb.
?
MEMPERTEGUH NILAI PANCASILA MELALUI RE-AKTUALISASI BUDAYA KEINDONESIAANSeminar Nasional MERAWAT AKAR KE ?INDONESIA-AN? DALAM PENGUATAN PANCASILA MELALUI SUMPAH PERADABAN Surabaya, 14 Januari 2023 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat: Bapak Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud MD. ? Yang saya hormati:
Dalam menghantarkan materi ini, perkenankanlah saya mengawalinya, dengan dinamika sejarah pembangunan Ibukota Negara Baru (IKN). Dalam hemat saya, pembangunan IKN, erat bersentuhan dengan nilai-nilai Pancasila, dan eksistensi Bangsa Indonesia, seiring kebhinekaan budayanya. Dan apabila dirunut filosofi dan sejarahnya, bukanlah tanpa alasan, Bung Karno ingin membangun IKN di Palangkaraya. Apabila ditilik dari tafsir independensi, barangkali Bung Karno memang punya gagasan besar, dengan menjadikan Palangkaraya, sebagai Ibu Kota Negara yang dilengkapi sebuah Istana, untuk tempat tinggal Pimpinan Negara. Sebuah istana, yang benar-benar dibangun oleh republik ini, dan bukan bangunan warisan kolonial semata. Pada masa itu, calon Ibu Kota Negara tersebut, didesain oleh Bung Karno, dengan rancangan penuh simbolisme. Hal ini tak lepas dari karakter beliau, yang dikenal sebagai sosok arsitek yang romantis-simbolik. Bung Karno, meletakkan elemen dasar desain untuk Ibu Kota Negara, dengan citra khas sebagai ?Kota Trimuka: memiliki wajah hutan, perkotaan dan perdesaan". Dan saat ini, meski pembangunan IKN bergeser, sekitar 500 km di Timur Laut Kota Palangkaraya, tentunya, inspirasi Bung Karno tetap menjadi fondasi, baik dari sisi filosofi maupun arsitekturalnya. Selain itu, desain IKN juga lekat dengan eksistensi Pancasila sebagai inspirator utama, yang juga menjadi tema besar acara seminar pada hari ini. ? Bapak Menteri dan para Hadirin yang saya hormati, ?..Pantja Sila adalah philosofische grondslag, itulah pondamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya, untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka..... Itulah pesan Bung Karno, yang memaknai Pancasila sebagai ?philosofische grondslag'", dasar filosofis bangsa yang mengandung kearifan, selain sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup, atau ?Weltanschauung? yang berakar pada budaya bangsa. ? Namun sayangnya, meski kita selalu ingin memelihara falsafah ini melalui semangat gotong-royong, serta mengedepankan mufakat dalam musyawarah sebagai kearifan bangsa, tetapi seringkali terjadi ?show off?, suka bertindak sendiri-sendiri tanpa batas, dan pandai melakukan rekayasa dalam berdemokrasi. Padahal, seandainya ego bisa diredam, dan selanjutnya merenungkan praktik demokrasi dari sudut pandang berbagai budaya Indonesia, tentu akan lahir kesadaran. Bahwa sejatinya, masyarakat telah memiliki embrio demokrasi, dalam tata nilai adatnya, semisal rembug desa, yang menjadi jalan mufakat khas orang di perdesaan Jawa. Bila dicermati lebih mendalam, sikap budaya etnik-etnik Nusantara, tampaknya memang memiliki karakteristik yang serupa. Harmoni itu, terekspresikan dalam lima Sila Pancasila. Sikap budaya harmoni khas Nusantara, sebenarnya memiliki persamaan dengan sikap budaya berbagai bangsa di Asia, dan cenderung kontras dengan peradaban barat. Sikap budaya harmoni ketimuran, memandang kebersamaan atau masyarakat sebagai pilar kehidupan, sedangkan sikap budaya Barat, menganggap individu manusia sebagai nilai utama. Itulah sebabnya, dunia Barat menghasilkan individualisme dan liberalisme, diikuti materialisme, yang bermuara pada imperialisme dan kolonialisme. Peradaban dunia Barat, yang lahir dari sikap budaya menaklukkan alam (to conquer nature), selanjutnya mengembangkan kehidupan materiilnya, untuk meluaskan kekuasaan. Dan seiring berjalannya waktu, peradaban barat justru mendominasi imaji global, dan mungkin pula, menjadi role model bagi sebagian bangsa di dunia timur, meski sejatinya cenderung bertentangan dengan harmoni budaya khas mereka sendiri. Atas fenomena tersebut, apakah lantas kita harus menyerah dan berkecil hati, dalam menyikapi meredupnya harmoni budaya Nusantara atau ketimuran itu? Secara tegas, kita harus menjawab: ?Tidak ada narasi patah arang atau malah inferior atas benturan peradaban yang terjadi!?. Bagaimanapun, sebagaimana dibuktikan sejarah, sikap budaya harmoni bukanlah sesuatu yang pasif dan status quo. Sikap budaya harmoni memang harus diperjuangkan dan direaktualisasi. Itulah pula yang harus dilakukan dalam mengejawantah Pancasila, di era yang penuh tarikan zaman dan putaran peradaban yang sedemikian cepat ini. ? Bapak Menteri dan Hadirin sekalian, ? Merunut dari beberapa hal yang sudah saya sampaikan di atas, jika kita akan menghidupkan Pancasila menjadi living ideology, maka harus dilakukan dengan menghidupkan dan memperkuat budaya harmoni. Pancasila tak boleh mati, dan menjadi sebuah prasasti tanpa arti. Jangan sampai, dengan alasan bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka, lalu dibelokkan dengan nama sama, semisal mengubah UUD 1945 amandemen yang jiwanya bertentangan dengan Pancasila. Hal ini memang merupakan perjuangan yang tidak mudah, karena kita belum memiliki jejak kehidupan modern yang berlandaskan harmoni. Berbeda dengan Jepang, yang sejak Restorasi Meiji, berhasil merebut keunggulan Barat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tetap menjaga kontinuitas budaya harmoni dalam kehidupan. Atas realitas itu, maka siapa pun diri kita harus selalu diingat-ingatkan, bahwa sesungguhnya kita ini adalah satu (tunggal-ika). Artinya, Bhinneka Tunggal Ika hendaknya tidak hanya dikeramatkan sebagai simbol NKRI saja, tetapi juga diaktualisasikan sebagai semangat dan strategi membangun keindonesiaan. Dengan demikian, kebudayaan merupakan faktor perekat persatuan yang paling nyata. Dapat dicontohkan bahasa Indonesia, yang bisa dimengerti dan diterima semua kelompok etnik. Semangat kebangsaan juga harus direaktualiasi, karena spirit yang terbentuk dari pengalaman kolektif perang kemerdekaan, sudah tidak fungsional memecahkan berbagai persoalan kebangsaan di abad informasi. Saat ini, diperlukan tafsir baru semangat kebangsaan, sebagai kesadaran kolektif di tengah pola kehidupan baru yang mengglobal dan terbuka. Satu hal yang pasti, nilai kebangsaan tidak akan membumi, apabila sekadar menjadi konsensus politik segelintir elit. Rasa kebangsaan model ini, tampak kurang berhasil memupuk solidaritas kolektif untuk bersedia hidup ?senang-susah bersama?. Perasaan dan semangat kebangsaan Indonesia, bukanlah sebuah warisan yang ditemukan ataupun datang tiba-tiba. Karena itulah, wawasan kebangsaan harus terus-menerus disegarkan kembali, dan didialogkan bersama seluruh warga negara. Melalui dialog-lah, nilai Kebangsaan Indonesia bisa berfungsi sebagai pemersatu beragam suku, asal dicapai melalui cara-cara beradab, operasional, dan efektif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan obyektif setiap warga. Sebab kalau tidak, kita akan terpuruk ke dalam lumpur disintegrasi dan disharmoni. Selain diarahkan ke dimensi loyalitas, semangat kebangsaan hendaknya juga ditafsirkan secara rasionalitas. Faktor rasionalitas inilah, yang lebih tepat untuk dikedepankan, dalam menghadapi perubahan-perubahan global, saat Pemerintah tidak lagi dianggap sebagai penafsir tunggal. Loyalitas kepada negara-bangsa, sangat tergantung dari kemampuan negara untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Memang, itu akan menjadi tantangan yang sangat berat, seiring meningkatnya tuntutan masyarakat untuk hidup layak dan aman, selaras dengan apa yang menjadi idealitas ?welfare state?, bahwa negara akan selalu ada untuk rakyatnya. ? Atas berbagai tantangan itu, mungkin timbul pertanyaan: ?Masih adakah energi tersisa untuk membangun harmoni, sesudah terkuras habis oleh korupsi, tersedot ketika memerangi penjarahan alam, tersita bagi penyelesaian konflik-konflik SARA, mengatasi pertikaian politik, maupun sekian tantangan lainnya? Mungkin akan banyak yang pesimis, apatis, bahkan sinis. ? Menyikapi hal itu, saya berkeyakinan, bahwa asa akan selalu ada. Sejarah memberi perspektif kebangsaan yang memberi harapan. Satu contoh saja, Korea Selatan pernah luluh-lantak usai Perang Dunia II, kini tampil gagah di serambi depan bangsa-bangsa maju. Lalu, apa rahasianya? Samuel Huntington, dalam bukunya Culture Matters (2000), memberikan jawaban tegas: budaya! Budaya yang bertumbuh di sana ialah kerja keras, disiplin, berhemat, menabung, dan mengutamakan pendidikan. Itulah akar-akar tunggang pohon excellence yang kita cari-cari itu. Nama lainnya: etos keunggulan. ? Keyakinan yang kuat adalah rahasia kesanggupan menanggung segala kekurangan. Keyakinan, iman, harapan, tekad, antusiasme itulah berbagai wajah spiritualitas. Inilah ?the spirit of Excellence"". Memang spirit itu perlu diberi sentuhan agar selaras dengan zaman, hingga pada akhirnya menjadi budaya keunggulan bangsa. Itulah pula yang menjadi tugas segenap anak bangsa, untuk bergegas melakukan re-aktualisasi budaya menuju tataran yang menyejahterakan, dimana dalam perspektif ke-Jogjaan, dikenal sebagai ?Hamemayu Hayuning Bawana?. ? Hadirin sekalian, Masa depan memang harus direbut secara proaktif, bukan dinantikan secara reaktif. Refleksi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila sangat penting, karena berbagai cobaan masih akan terus mendera bangsa ini. Re-aktualisasi nilai budaya?harus diperkuat seiring perkembangan zaman, agar harmoni kebangsaan lahir dari tulus nurani anak bangsa, seiring kesadaran bahwa kekuatan kita adalah: beda dan khas dalam kekayaan kearifan lokal, namun tetap satu jua?manunggal dalam naungan kepak sayap Sang Garuda, seiring pekik: ?Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya!?. Dan jika memang demikian adanya, maka optimisme akan berpendar di seluruh pelosok Indonesia, seiring upaya Memperteguh Nilai Pancasila, Melalui Re-Aktualisasi Budaya Keindonesiaan, sebagai Pedoman ?Menatap Masa Depan?, seraya ?Meretas Jalan Baru?, ke arah Indonesia Baru dengan harapan yang lebih baik. Dan semogalah pula, IKN Baru dapat menjadi sejatinya simpul pemersatu bangsa, bukan hanya karena posisi strategisnya, tetapi juga semat nilai kebangsaan yang akan terlahir darinya kelak. ? Sekian, terima kasih. Wassalamu?alaikum wr. wb. Surabaya, 14 Januari 2023 ? INDONESIAN CREATIVITY AND BEST LEADER AWARD 2023Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya. ? Hadirin dan Tamu Undangan sekalian yang Saya hormati, ? Puji dan syukur marilah selalu kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas ridho dan karunia-Nya hari ini kita dapat bersama-sama hadir di acara malam penganugerahan Indonesian Creativity and Best Leader Award 2023 dalam keadaan sehat walafiat. Selanjutnya, kami menyampaikan ucapan ?Terima Kasih? dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Majalah Indonesian Inspire dan PT. Sembilan Bersama Media yang menaruh kepedulian tinggi terhadap prestasi pribadi dan profesional di bidang masing-masing atas terselenggaranya acara pemberian penghargaan ini. ? Hadirin dan Saudara-saudara sekalian, ? Tahun 2022 telah kita lalui bersama dan kita sama-sama merasakan bahwa selama tahun 2022, kita telah memasuki masa pasca pandemi Covid-19 serta terus mengalami pemulihan yang solid. ? Pengendalian Covid-19 yang baik mendukung kegiatan ekonomi. Indonesia memiliki karakter ekonomi kerumunan yang ditopang oleh aktivitas pariwisata dan kreatifitas dengan pelaku utamanya adalah sektor UMKM. Berbagai event nasional maupun internasional melalui aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) serta maraknya atraksi wisata mendukung momentum perbaikan ini. Menggeliatnya sektor tersebut akan mendorong tumbuhnya lapangan usaha lain dengan efek pengganda yang cukup besar pula. ? Kita juga mendapati pasar-pasar tradisional dan pusat perbelanjaan semakin ramai, tempat-tempat wisata dan hotel juga semakin banyak dikunjungi wisatawan baik dari domestik maupun mancanegara, demikian juga arus penumpang pesawat dan kereta api yang semakin tinggi. Ini semua menandai dan mengkonfirmasi bahwa perekonomian secara konsisten bergerak ke arah yang semakin baik. ? Hal ini tentunya merupakan buah dari kokohnya sinergi dan kolaborasi dari seluruh stakeholders. Oleh karenanya penting bagi kita semua untuk senantiasa menjaga komitmen sinergi dan kolaborasi untuk mengawal agar proses perbaikan ini terus berlanjut. ? Untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, bangsa Indonesia membutuhkan peranan pengusaha, wirausaha, pelaku UMKM, pendidik dan tokoh masyarakat dengan berbagai macam kategori untuk menjadi agen perubahan dalam berkiprah, baik pada sektor swasta maupun sektor publik. Frase kuncinya adalah mengejar kesempatan untuk mewujudkan perbaikan. ? Momentum pemberian penghargaan pada malam hari ini, hendaknya dipandang sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata para agen perubahan tersebut dalam mendukung terwujudnya pemulihan Indonesia pasca pandemi Covid-19. ? Penyelenggaraan Indonesian Creativity And Best Leader Award 2023 harus lebih dari sekedar acara yang bersifat seremonial belaka. Acara ini harus benar-benar mampu berkontribusi dalam mempertegas komitmen para penerima penghargaan, untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan bangsa melalui karya nyata. ? Akhir kata, Saya ucapkan ?Selamat? kepada para penerima penghargaan Indonesian Creativity And Best Leader Award 2023. Kepada para pemenang jadikanlah penghargaan ini sebagai salah satu bentuk inspirasi, yang harapannya akan mampu memotivasi semua pihak dalam meningkatkan daya saing, kredibilitas dan keunggulan kompetitif masing-masing pada taraf lokal, nasional maupun internasional. ? Sekian. ? Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ? Yogyakarta, 13 Januari 2023 ? Biro UHP Susun Renstra Guna Wujudkan Visi Misi DIYYogyakarta (13/01/2023) ? Biro Umum, Hubungan Masyarakat, dan Protokol Setda DIY menggelar Forum Organisasi Perangkat Daerah guna membahas Rencana Strategis (Renstra) Tahun Anggaran 2022-2027. Renstra disusun untuk mewujudkan misi kedua Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis. Bertempat di Ruang Abimanyu, unit IX, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Forum OPD ini dipimpin oleh Kepala Biro Umum, Hubungan Masyarakat, dan Protokol Setda DIY, Imam Pratanadi. Digelar pada Jumat (13/01), Forum OPD ini diikuti oleh seluruh SKPD pada Pemerintah Daerah, Bagian Organisasi Setda DIY, dan beberapa mitra media. Menurut Imam, Renstra ini disusun sebagai penjabaran teknis atas ulasan RPJMD DIY 2022-2027, Seperti diketahui, isi RPJMD DIY 2022-2027 adalah kebijakan dan indikasi rencana dan program lima tahun ke depan. Penyusunan Renstra berdasarkan analisa dinamika perubahan lingkungan strategis dan amanat reformasi birokrasi yang tertuang di dalam Perpres RI No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2014. ?Nilai rata-rata pimpinan dan tamu terhadap pelayanan ini, target realisasi capaian kinerja sudah melebihi dari target yang ditentukan. Sementara untuk indeks kepuasan terhadap informasi pemerintah daerah, terdapat peningkatan yang cukup baik,? ujar Imam. Pada salah satu rancangan strategi yang akan disusun, Imam menegaskan akan berfokus pada peningkatan pelayanan pimpinan dan tamu melalui peningkatan pelayanan melalui teknologi informasi. Selain itu, peningkatan kualitas penyusunan narasi tunggal yang akan disampaikan oleh pimpinan daerah sebagai upaya untuk menjaga public trust (kepercayaan publik) dan mewujudkan prinsip satya wacana (satu kata satu perbuatan). ?Kita perlu meningkatkan kualitas pelayanan sarana dan prasarana keistimewaan urusan tata ruang dan kebudayaan terhadap pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan keprotokolan kepada pimpinan dan tamu serta penyebarluasan informasi pemerintah daerah kepada publik,? imbuh Iman. Terkait dengan hal-hal yang menjadi catatan bagi penysunan Renstra Biro Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol ini, terdapat beberapa catatan dan masukan dari berbagai pihak. Beberapa stakeholder memberikan catatan agar ada pencermatan program kegiatan dan penganggaran dalam penyusunan Renstra agar tetap memperhatikan rancangan awal RPJMD 2022-2027. Tentu catatan-catatan ini menjadi pegangan tersendiri bagi Biro Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda DIY untuk menyusun Renstra dengan sebaik-baiknya. Masukan stakeholder ini dipastikan akan diakomodir dengan menyesuaikan indikator kewenangan Biro UHP Secara tepat. (*) INAGURASI LBOD JUNIOR CHAMBER INTERNATIONAL (JCI) CHAPTER YOGYAKARTAAssalamualaikum wr. wb. Salam sehat-sejahtera untuk kita semua, ? Yang saya hormati: ?
? Tepatlah kiranya, apabila Inagurasi LBOD? Junior Chamber International (JCI)? Chapter Yogyakarta dilaksanakan pada hari ini, dalam masa-masa tahun baru 2023, yang harus disambut dengan optimisme dan gumregah?semangat untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Apalagi, JCI memang menjadi wadah pemuda kreatif dan inovatif. ? Apabila kita cermati, nila adaptif-lah yang seharusnya? mewakili karakter pemuda.? Kedepan, kita akan segera berjumpa dengan wajah peradaban Masyarakat 5.0. Untuk itulah, pemuda harus menjadi sosok transformatif, dengan menguasai berbagai digital skill dalam mengarungi post-pandemic era. Pemuda juga harus memegang erat prinsip inklusifitas, yang menjadi cita-cita peradaban Masyarakat 5.0 dengan pengarusutamaan pada nilai-nilai ?human-centered?. Hadirin sekalian, Masa muda adalah musim seminya kehidupan?Youth is the spring of life?bagaikan musim semi dengan tumbuhnya tunas-tunas baru dan pupus daun.? Selain itu, sesanti Latin kuno mengatakan ?iuventuti nil arduum?, tidak ada hal yang sulit bagi para pemuda. ? Untuk itulah, JCI Chapter Yogyakarta diharapkan menjadi sebuah medium sambung-rasa, dilanjutkan aksi sambung-karya. JCI sebagai generasi muda harapan bangsa, hendaknya benar-benar menjadi lahan persemaian kepemimpinan bangsa berjiwa besar, menjadi ?problem solver?, sekaligus ?change maker? berbagai permasalahan sosial di masyarakat. ? Dengan kepengurusan baru ini, maka pemberdayaan JCI Chapter Yogyakarta dapat lebih diperluas, dengan harapan, agar dapat menggerakkan semangat pengabdian dan membangkitkan inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena penguasaan iptek akan membangkitkan pula ?self-respect? dan ?self-confidence? bagi sebuah bangsa. ? Dengan visi dan harapan seperti itulah, saya mewakili Pemerintah Daerah DIY menyambut antusias kepengurusan baru ini, dengan harapan dapat mengembangkan kerjasama dengan berbagai organisasi kepemudaan yang tersebar di DIY. ? Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, agar JCI Chapter Yogyakarta dapat lebih berkarya dengan kepengurusan barunya. Selamat bekerja dan mengabdi! ? Terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb. Yogyakarta, 9 Januari 2023 ? |
- PELANTIKAN & PENGAMBILAN SUMPAH PEJABAT PIMPINAN TINGGI PRATAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
- 53 Tenaga Bantu Biro UHP Setda DIY terima SK Pengangkatan Kembali Tahun 2023
- PERESMIAN BALAI BUDAYA DAN PENYERAHAN HIBAH SARANA DAN PRASARANA BUDAYA
- STUDI BANDING? DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
- Biro UHP Terima Kunjungan Siswa SD BIAS I