Sambutan PERESMIAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERINTEGRASI (TPST) SINDUADI GUMREGAH GAYENG REGENG
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua,
Yang saya hormati:
? Bupati Kabupaten Sleman beserta seluruh jajarannya;
? Rektor Universitas Gadjah Mada;
? Panewu Mlati beserta seluruh jajarannya;
? Lurah Sinduadi beserta seluruh jajarannya;
? Para Tamu Undangan serta Hadirin sekalian, khususnya warga Sinduadi sekalian.
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena kita masih diperkenankan untuk hadir di sini dalam keadaan sehat wal?afiat, tanpa kekurangan suatu apapun.
Saudara-saudara,
DIY telah memiliki berbagai regulasi dan kebijakan tentang pengelolaan sampah. Meski demikian, kita saat ini sedang membuktikan sendiri, betapa regulasi dan kebijakan saja tidak cukup. Sama seperti isu-isu lainnya, pengelolaan sampah perlu dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh pihak, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang merupakan induk dari seluruh regulasi dan kebijakan persampahan di DIY, mendefinisikan ?pengelolaan sampah? sebagai sebuah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Asasnya adalah tanggungjawab, keberlanjutan, manfaat, keadilan, kesadaran, kebersamaan, keselamatan, keamanan, dan asas nilai ekonomi. Undang-undang yang sama juga secara tegas menyatakan, bahwa pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu, dimana Pemerintah tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota, telah memiliki batasan kewenangan, bidang urusan, dan tanggung jawabnya masing-masing.
Perlu saya sampaikan, bahwa dalam konteks DIY, konsep ideal yang sedang diupayakan sesungguhnya adalah bagaimana agar pengelolaan sampah dapat berhenti di tingkat Kelurahan.
Bertolak dari itu semua, saya menyampaikan apresiasi, kepada setiap pihak yang telah terlibat dalam upaya realisasi Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sinduadi Gumregah Gayeng Regeng. Terima kasih, karena saudara semua telah memilih untuk melakukan aksi nyata, yang tentunya lahir dari kesadaran, bahwa kegiatan pengelolaan sampah haruslah dimulai dari lingkup terkecil (individu/keluarga).
Besar harapan saya, agar setiap pihak yang terkait dapat menjaga dan komitmen dan antusiasme. Jadikan nilai luhur memayu hayuning bawono sebagai inspirasi. Jaga dan tularkan semangat gumregah, gayeng, dan regeng, demi memastikan bahwa eksistensi TPST Sinduadi dapat secara konsisten dan berkelanjutan membawa manfaat yang sebesar-besarnya: bagi upaya besar bersama untuk mewujudkan DIY yang lebih baik.
Akhirnya, teriring Bismillahirrahmanirrahim, Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sinduadi Gumregah Gayeng Regeng, saya nyatakan resmi dibuka.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.,
?
Sleman, 14 Agustus 2023
PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-72 IKATAN BIDAN INDONESIAAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua, Yang saya hormati:
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwasanya hari ini kita dapat berjumpa dalam momentum yang sangat istimewa, yakni perayaan ulang tahun yang ke-72 Ikatan Bidan Indonesia. Sebuah usia yang matang dengan jejak pengalaman yang luar biasa, dalam mengemban tugas mulia, sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Saya merasa terhormat bisa berada di sini, untuk sedikit urun rembug tentang pentingnya menjalin sinergi dalam transformasi kesehatan, guna penguatan pelayanan kebidanan berkesinambungan berbasis bukti. Sejak lahirnya Ikatan Bidan Indonesia, perjalanan panjang telah dilalui. Setiap tanggal 5 Mei, kita merayakan International Day of the Midwife, yang merupakan momen penting, untuk menghargai peran yang tak ternilai dari para bidan, dalam menyelamatkan nyawa dan mendorong kesejahteraan ibu dan anak. Namun, dalam merayakan usia yang ke-72 ini, mari kita renungkan bersama bahwa perjalanan masih terus berlanjut, dan tantangan yang muncul semakin kompleks. Transformasi kesehatan, telah menjadi arus besar yang mengalir di seluruh dunia. Kita semua telah menyaksikan bagaimana dunia berubah begitu cepat, termasuk dalam konteks kesehatan. Teknologi, penelitian, dan pengetahuan medis terbaru, telah menjadi katalisator dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Namun, disisi lain, tantangan juga semakin beragam dan menantang. Di Indonesia, negara kita tercinta, masih banyak daerah yang sulit dijangkau, serta ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan. Inilah titik di mana peran para bidan menjadi semakin vital. Saudara-saudara sekalian, Penguatan pelayanan kebidanan berkesinambungan berbasis bukti adalah tonggak yang harus terus kita tekankan. Bukti ilmiah adalah kompas yang akan membimbing setiap tindakan kita. Dalam era informasi seperti sekarang, para bidan perlu senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan medis terbaru, dan menerapkannya dalam praktik sehari-hari. Dengan mengedepankan bukti ilmiah, kita tidak hanya memberikan pelayanan yang berkualitas, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi bidan. Namun, mari kita hadapi kenyataan, bahwa tantangan tidak akan berhenti pada titik ini. Masa depan akan membawa sejumlah tantangan baru bagi bidan di Indonesia. Peningkatan kualitas pelayanan di daerah terpencil, adaptasi terhadap teknologi yang berkembang pesat, serta peran bidan dalam mengedukasi masyarakat akan semakin kompleks. Namun, seperti yang selalu dilakukan selama ini, dengan semangat dan tekad yang kuat, kita pasti bisa mengatasi setiap rintangan. Atas semua itu, Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada para bidan Indonesia. Pengabdian dan perjuangan saudara-saudara sekalian, dalam menjaga kehidupan ibu dan anak, adalah cermin dari kebesaran hati dan semangat kemanusiaan. Selama 72 tahun, Anda sekalian telah menjadi pelita penerang dalam setiap kegelapan, menginspirasi, dan memberikan harapan kepada banyak orang. Sebagai harapan di ulang tahun yang ke-72, mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan tekad yang lebih kuat. Mari kita satukan langkah, dalam transformasi kesehatan demi pelayanan kebidanan yang berkesinambungan, dan berbasis bukti. Marilah kita wujudkan visi akan Indonesia yang sehat, di mana setiap ibu dan anak, dapat menikmati hak atas layanan kesehatan yang berkualitas. Semoga langkah kita tetap teguh, dan semangat kita tidak pernah pudar, dalam mengemban tugas mulia ini. Teruslah berinovasi, teruslah belajar, dan teruslah menjadi harapan bagi banyak orang. Akhir kata, dengan disertai rasa syukur memohon ridho-Nya seraya mengucap ?Bismillaahirrahmaanirrahiim?, rangkaian egnda Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-72 Ikatan Bidan Indonesia, Saya nyatakan dibuka secara resmi. Terima kasih. Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. ? Yogyakarta, 12 Agustus 2023 Sambutan PEMBUKAAN FESTIVAL LUMBUNG MATARAMANAssalamu?alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati para narasumber, peserta kegiatan,? dan hadirin sekalian, Perlu saya sampaikan kembali, bahwasanya Mataram pada masa lalu telah mengenal konsep food estate dengan pola pertanian CLS (Crop Livestock System), yang mengintegrasikan cocok tanam dengan ternak pada abad 17. Memerintah pada tahun 1613 ? 1645, Sultan Agung telah menyadari, betapa strategisnya peran komoditi beras bagi kelangsungan peradaban yang dipimpinnya. Dalam upayanya, Sultan Agung bahkan telah melakukan rekayasa sosial dalam melaksanakan intensifikasi tanaman padi. Kerjasama antar petani dan antar kelompok tani amat kuat, baik dalam tertib pola tanam, penggunaan air irigasi, pengendalian hama dan penyakit, penggunaan peralatan maupun dalam acara panen. Itulah sekelumit cerita tentang Mataram food estate yang pernah berjaya pada masa lampau. Yang mana salah satu rintisannya akan kita tegakkan kembali melalui konsep Lumbung Mataraman di era modern, melalui elaborasi Manunggaling Pamong lan Among Tani. Hadirin sekalian, Saat ini, pembangunan ketahanan pangan, sudah seharusnya dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Tujuannya adalah, untuk mengenali dan mengetahui potensi sumber daya pangan, seiring upaya mencari solusi atas berbagai tantangan ketahanan pangan secara efektif, efisien, hingga pada akhirnya memberikan nilai tambah,? dan masyarakat mendapatkan manfaat yang berkelanjutan. Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati, berpotensi mendukung kemandirian dan kedaulatan pangan, yang bersumber dari kearifan lokal. Dalam konteks lokal, hendaknya kemandirian pangan dimaknai dengan karakter kearifan lokal, dan masih tetap relevan dengan semangat keistimewaan DIY.
Masyarakat Jawa--khususnya Yogyakarta--sejak zaman dulu sudah menerapkan tradisi ?nandur opo sing dipangan lan mangan opo sing ditandur? untuk memenuhi ketersediaan pangan, mulai dari tingkat rumah tangga. Untuk itu, saya berharap, kita semua dapat mewarisi semangat Mataraman dan nilai-nilai kearifan lokal, dalam pengembangan pertanian dan ketahanan pangan. Saat ini, di era yang lebih maju dan terbuka, sudah selayaknya rekayasa sosial dan rekayasa teknologi pertanian, dapat dilakukan secara lebih cepat dan massif. Terlebih, perkembangan dunia teknologi pangan kian pesat, seiring maraknya konsep gastronomi atau tata boga. Jelas, petani dan pertanian menjadi bagian penting dalam konektivitas antara budaya dan pangan ini. Saudara-saudara sekalian, Pertambahan populasi penduduk, pada akhirnya membutuhkan rekayasa sosial ketahanan pangan, dimana salah satunya melalui Lumbung Mataraman. Dalam hal ini, Lumbung Mataraman dapat berperan besar dalam hal tata kelola pangan dan edukasi pola konsumsi, tentu melalui kolaborasi dengan para stakeholder potensial. Perlu saya ingatkan, bahwa salah satu problem yang kita hadapi saat ini, adalah meningkatnya jumlah food waste atau sampah makanan. Terdapat dua kategori sampah makanan yaitu sampah makanan ?left over? dan ?food waste?. Sampah makanan ?left over?, adalah sampah makanan yang diakibatkan oleh penyajian yang berlebihan. Sedangkan ?food waste?, merupakan sampah makanan, sebagai akibat dari kesalahan perencanaan dan manajemen yang kurang baik, pada setiap proses rantai makanan. Pada tahun 2020, Indonesia sebenarnya sudah memasuki sinyal darurat sampah makanan. Bahkan pada tahun 2019, data telah menunjukkan, bahwa Indonesia merupakan penghasil sampah makanan terbesar nomor 2 di dunia setelah Saudi Arabia. Pada tahun 2021, Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional mencatat, bahwa sampah sisa makanan Indonesia mencapai 46,35 juta ton dalam skala nasional. Ironisnya, masalah sampah pangan, pada akhirnya tak hanya semata menjadi isu lingkungan, namun juga merembet pada dimensi ekonomi dan sosial. Dari sisi ekonomi misalnya,? nilai sampah makanan setara dengan kerugian Rp 213 ? Rp 551 triliun per tahun. Ditinjau dari segi sosial, kita masih pula menemukan banyak masalah stunting pada balita, sebagai akibat dari pola konsumsi yang tidak mencukupi kebutuhan gizi berimbang. Untuk itu, saya menyambut baik berbagai agenda rekayasa pengolahan pangan, seperti Kegiatan live cooking pangan lokal, Lomba Cipta Menu Kudapan Berbahan Baku Pangan Lokal, dan Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan gelar teknologi budidaya pangan, yang menjadi rangkaian acara Lumbung Mataraman.. Harapannya, berbagai rekayasa pangan dan tanaman pertanian tersebut, dapat menjadi salah satu opsi solusi, dalam mencegah meningkatnya sampah pangan dan food loss di DIY, sehingga pada akhirnya turut mewujudkan kesejahteraan masyarakat dari dimensi ketahanan pangan. Dengan visi dan pemikiran seperti itulah, saya menyambut baik dan mengapresiasi agenda ini. Akhir kata, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Festival Lumbung Mataraman Tahun 2023, Saya buka secara resmi. Sekian dan terima kasih. Wassalamu?alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Yogyakarta, 12 Agustus 2023 SAMBUTAN TURNAMEN GOLF SENIOR KE 22 TAHUN 2023 PIALA HB XSemoga-lah kedamaian, keberkahan, dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semua. Patut kita syukuri, bahwasanya, Turnamen HB X Cup dapat terselenggara kembali pada tahun 2023. Rasa syukur ini, tentu diiringi kegembiraan, atas perjumpaan dengan kerabat dan sahabat, melalui agenda golf di Yogyakarta. Ada beberapa hal istimewa pada turnamen HB X Cup tahun ini. Istimewanya adalah, peserta turnamen dibatasi kurang lebih 400 pegolf, sehingga turnamen dapat dilaksanakan dalam satu sesi. Hal istimewa selanjutnya, dekatnya jarak tempuh antara hotel dengan Merapi Golf di desa Cangkringan dan padang golf Adisutjipto, sehingga perjalanan menuju arena tidaklah terlalu menguras tenaga. Keistimewaan lainnya adalah, bahwa di dalam satu hari apakah itu pada tanggal 9 atau 10 Agustus 2023, diadakan dua kali shot gun. Hal ini dilakukan, agar peserta dapat hadir dalam seluruh rangkaian acara, termasuk Prize giving/ Gala Dinner pada Closing Ceremony. Hadirin sekalian, Partisipasi dalam turnamen ini, tentu bukan semata-mata untuk adu prestasi, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan media relaksasi. Untuk itu, saya mengucapkan selamat datang di Yogyakarta kepada para peserta, seiring apresiasi yang tinggi kepada Panitia Turnamen Golf Senior ke 222 ini. Tentu menjadi harapan kita semua, bahwasanya, kualitas turnamen dapat selalu ditingkatkan, sehingga peserta akan merindukan turnamen-turnamen selanjutnya. Dan semoga-lah pula, para peserta dapat meluangkan waktu beberapa hari, untuk menikmati uniknya berbagai ragam pengalaman wisata alam, wisata budaya, dan wisata kuliner Yogyakarta. Akhir kata, saya ucapkan ?Selamat Bertanding dan Selamat Menikmati Yogyakarta?. Semoga sukses dalam suasana sportivitas yang tinggi, seiring limpahan berkah dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Terima kasih. Yogyakarta, 10 Agustus 2023 Sambutan TINDAK LANJUT PROGRAM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (P3DN)Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua Yang saya hormati:
Pada momentum yang mulia ini, saya ingin menyampaikan inisiatif yang memiliki potensi besar,? untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat kita di Daerah Istimewa Yogyakarta. Inisiatif ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga akan memperkuat daya saing dan kemandirian daerah kita. Inisiatif inilah, yang dikenal sebagai Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, atau akrab disebut sebagai P3DN. Seiring dengan semakin kompleksnya tatanan ekonomi global, kebijakan P3DN menjadi semakin relevan dan penting bagi kita. Mengapa demikian? Karena kebijakan ini mendorong kita untuk lebih menghargai, mendukung, dan memanfaatkan produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri, termasuk di wilayah kita sendiri, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari kebijakan ini bukanlah untuk menutup diri dari pasar global, melainkan untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat di tingkat lokal. P3DN adalah peluang bagi kita untuk mendukung para pelaku usaha lokal, para pengrajin, petani, dan industri kecil menengah yang telah berjuang keras untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Dengan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, kita memberikan mereka peluang yang lebih besar untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Kita juga turut memperkuat rantai pasok lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun, untuk meraih potensi penuh dari P3DN, kita semua perlu berkolaborasi dan berperan aktif. Saya mengajak pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat umum untuk bersama-sama mendukung dan melaksanakan program ini. Dengan memprioritaskan produk dalam negeri, kita tidak hanya berinvestasi dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam pembentukan identitas dan kebanggaan daerah kita. Hadirin sekalian, P3DN juga memiliki dampak yang lebih luas, yaitu dalam hal lingkungan dan keberlanjutan. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, kita dapat mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan yang dihasilkan dari rantai pasok global yang panjang. Kita berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi perubahan iklim dan melestarikan keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, mari kita bergandengan tangan dalam menjalankan P3DN di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mari kita dukung produk-produk lokal, mulai dari pangan, kerajinan, tekstil, hingga teknologi. Mari kita bangun kesadaran masyarakat akan pentingnya membeli produk dalam negeri dan mendukung pelaku usaha lokal. Selain itu, dengan P3DN, kita bukan hanya menggerakkan roda ekonomi, tetapi juga mengembangkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air. Mari kita tingkatkan penggunaan produk dalam negeri sebagai bentuk nyata dari dukungan kita terhadap pertumbuhan dan kemandirian ekonomi lokal. Bersama-sama, kita akan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terima kasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yogyakarta, 9 Agustus 2023 |
- Sambutan MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII PERKUMPULAN ORGANISASI PERUSAHAAN ALAT-ALAT KESEHATAN D
- SAMBUTAN EKSPLORASI DAN PIPANISASI AIR OLEH UNIVERSITAS PERTAHANAN DI PASAR SIDOWAYAH, KALURAHAN W
- Sambutan GEBYAR KOPERASI ISTIMEWA DAN PENGUKUHAN KEPALA PERWAKILAN BKKBN DIY
- Sambutan ATRAKSI DONGENG NUSANTARA
- Sambutan GLADIAN DIY 2023