Rapat Koordinasi Tingkat DIY TIM Penggerak PKK
?
Rapat koordinasi TIM penggerak PKK di lakasanakan di Pracimosono, Kepatihan, Yogyakarta. (20/11 Gubernur DIY Hamengku Buwono X yang diwakili oleh Kepala BPPM DIY. Dra. Kristiana Swasti, M.Si, mengatakan bahwa kegiatan rapat koordinasi ini merupakan forum yang tepat dan positif bagi PKK sehingga ide dan gagasan bisa tertuang dalam forum ini. PKK merupakan mitra strategis pembangunan desa. Diharapkan kelompok PKK mampu meningkatkan pengetahuan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Sementara itu Gusti Kanjeng Ratu Hemas selaku Ketua TIM PPK DIY dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Ketua III TIM penggerak PKK DIY, Ir. Hj. Asiantini, MM, menjelaskan bahwa dalam rakor tingkat DIY ini TIM Penggerak PKK akan membahas tentang kelembagaan dan administrasi agar dilaksanakan hingga Desa. Yang mana hasil nantinya PKK Desa jika mengikuti lomba sudah ada struktur yang baik.
Disamping itu rapat koordinasi ini membahas tentang Undang-undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa khususnya bab 16 pasal 122. Dalam undang-undang tersebut diharapkan ibu-ibu PKK mampu menularkan subtansi, filosofi, konten UUD beserta PP.
Rapat koordinasi ini diikuti peserta yang berasal dari Tim Penggerak PKK Tingkat Kabupaten/Kota se-DIY serta Tim Penggerak PKK DIY. (tim liputan)
Dialog di TVRI Memperingati Hari Ibu Tingkat DIYSaat ini peran perempuan bukan hanya berada di belakang laki-laki, melainkan perempuan Indonesia juga memiliki peran sebagaimana laki-laki, kontribusi dan tanggung jawab yang sama dalam upaya pembangunan Indonesia yang berkemajuan. Demikian buah pikiran yang mengemuka dalam acara Dialog TVRI memperingati hari Ibu dengan mengangkat tema ?Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Pembangunan yang berkemajuan? rabu (19/11) malam, di Studio 1 TVRI Jogja. Sebagai narasumber yakni Ir. Hj. Asyantini, MM selaku ketua Panitia Hari Ibu, Dra. Kristiana, M.Si dari BPPMP Yogyakarta, dan dr. RA. Arida Oetami, M.Kes.Kepala Dinkes DIY. Dalam penyampaiannya, Ir. Hj. Asyantini, MM menegaskan bahwa, perjuangan perempuan dalam upaya pembangunan nasional sudah berlangsung sejak lama. Dan perempuan selalu hadir dalam setiap laju perkembangan masyarakat. ?Hari Ibu merupakan tanda kebesaran seorang perempuan, perjuangan yang sudah diberikan perempuan terhadap pembangunan Indonesia sudah sejak lama terjadi, lebih khusus bagi perempuan-perempuan yang berada di Yogyakarta? tegas Asyantini. Lebih lanjut, Asiyanti mengingatkan kepada para perempuan Yogyakarta agar selalu menghayati perjuangan dan pengorbanan pejuang perempuan sehingga mampu meneladani dan melanjutkan cita-cita luhur mereka. ?Perempuan hari ini seharusnya mengingat kembali dan menghayati perjuangan yang telah dilakukan oleh banyak perempuan terdahulu dan melanjutkan cita-cita yang ingin dicapai? ungkap Asiyanti. Walaupun perempuan memiliki peran sosial sebagai penggerak pembangunan, tidak lantas kemudian mengesampingkan urusan dalam rumah tangga, sebab biar bagiamana pun perempuan tetaplah memiliki tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga. Sehingga perlu ada komunikasi yang baik diantara elemen dalam keluarga agar mampu memaksimalkan peran masing-masing guna mewujudkan keluarga yang kuat. Peran perempuan di tengah lingkungan sosial menjadi wahana pengembangan diri atas potensi yang selama ini mungkin masih terpendam. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Dra. Kristiana, M.Si bahwa mengikuti kegiatan PKK, Posyandu atau kegiatan organisasi sejenis mampu meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang perempuan. ?Kemudian maksud dari kesetaraan perempuan dengan laki-laki pada proses pembangunan, bukanlah terletak pada aspek yang bersifat kodrati, melainkan ada 4 aspek yang menjadi tolak ukur kesetaraan antara lain: partisipasi dalam pembangunan, akses mendapatkan informasi pembangunan, manfaat yang diperoleh dari hasil pembangunan, dan kontrol terhadap upaya pembangunan? lanjut Kristiana. Sementara itu, dr. RA. Arida Oetami, M.Kes menyebutkan dari aspek kesehatan bahwa penyakit kanker serviks masih tergolong tinggi untuk wilayah DIY. Untuk itu, ia menghimbau agar pera perempuan Yogyakarta hendaknya tidak merasa malu untuk mempriksakan diri ke dokter. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan dini terhadap penyakit kankerserviks yang seringkali menjadi momok menakutkan bagi setiap perempuan. Adapun konsep dialog yang berjalan serius namun tetap santai ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ibu pada tanggal 22 Desember mendatang. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari 5 komponen yakni PKK, Dharmawanita,Dharma Pertiwi,Bayangkari bekerja sama dengan Pemda DIY Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY. Selanjutnya, akan dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain: senam bersama, lomba senam, bakti sosial, donor darah, dan sosialisasi pencegahan dini kanker di pasar tradisional. Sedangkan sebelumnya, telah dilaksanakan kegiatan lomba Panembrono yang bertempat di Dinas Kebudayaan DIY.(ham/skm) Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar Hadiri Hari Menanam 1 Milyar Pohon Di Cangkringan SlemanPenyelamatan lingkungan dan rehabilitasi hutan melalui konservasi tanah, konservasi air, reboisasi dan penghijauan, tidak dapat ditunda lagi. Karena saat ini bumi tengah menghadapi ancaman global yang serius sebagai dampak dari perubahan iklim ekstrem dan pemanasan global. Apabila hutan terpelihara dengan baik dan lahan ditumbuhi pepohonan dengan cukup, maka lahan dan ekosistem di sekitarnya akan terlindungi dalam menata, menyerap dan menyimpan air, serta menjaga kelembaban tanah, udara dan keseimbangan iklim.
Penegasan demikian disampaikan Gubernur DIY dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Perekonoian dan Pembangunan Sekda DIY Dr.Ir.Didiek Poerwadi.M.Eg pada Peringatan Menanam 1 milyar Pohon siang tadi (Rabu,19/11) di Pangukrejo, Umbulharjo,Cangkringan,Kabupaten Sleman yang juga di hadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr.Ir.Siti Nurbaya Bakar.M.Sc.
Lebih lanjut Gubernur DIY mengatakan bahwa isu terkini menjadi perhatian dunia adalah perubahan iklim dan pemanasan global. Mengingat dampaknya yang begitu luas, maka diperlukan komitmen dari seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengatasinya. Upaya yang dapat dilakukan, diantaranya dengan banyak melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Ir.R.Sutarto dalam laporannya menjelaskan bahwa maksud dan tujuan penanaman dan pemilioharaan 1 milyar pohon selain sebagai sarana peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon, mengajak untuk melakukan penanaman dan memelihara pohon secara berkelanjutan juga untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir dimusim hujan, menyerap karbon dioksida akibat dari mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan energi terbarukan.
Dalam rangkaian Peringatan Hari Menanam pohon pun juga diselenggarakan berbagai kegiatan diantaranya Lomba menanam 1 milyar pohon tingkat DIY pemenangnya Kabupaten Gunungkidul. Sementara untuk pemenang 8 katagori meliputi: Pelaku Usaha Bidang Kehutanan Peduli Lingkungan adalah CVSahabat Bambu, Sleman, Pelaku Usaha Bidang Non Kehutanan Peduli Lingkungan:Rumah makan Pring Sewu, Pelaku Usaha Bidang Kehutanan Bermitra dengan Rakyat Peduli Lingkungan :UD Trisna Tani jaya,Sleman. Perguruan Tinggi Peduli Lingkungan: Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Sekolah Peduli Lingkungan : SD.Muhamadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta. Organisasi Sosial Peduli Lingkungan : Pondok Pesantren Amung Marta, bantul. Instansi Peduli Lingkungan : PT.Pertamina Rewulu dan Kelompok Tani Peduli Lingkungan: Kelompok Tani Wana Tirta, Kulonprogo.
Selain itu Dina Kehutanan dan Pperkebunan DIY juga menyelenggarakan lomba Kebun Bibit Rakyat (KBR) 2014 tingkat DIY yang masing-masing dimenangkan:Juara I Kelompok KBR Subur Makmur,Wukirsari,Cangkringan Sleman. Juara II Kelompok KBR Maju jaya, Blumbang,Kalibawang,Kulonprogo dan Juara III Kelompok KBR Lestari, Cangkring,Poncosari, Srandakan Bantul.
Sementara itu terkait dengan Peringatan Hari Menanam 1 milyar Pohon yang diselenggarakan Pemda DIY di Cangkringan ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehuatanan RI Dr.Ir.Siti Nurbaya bakar.M.Sc selain mengapresiasi pelaksanaan gerakan menanam 1 milyar pohon yang dilaksanakan di DIY yang terlihat nampak disepanjang jalan menunju Cangkringan dengan ijo royo-royo juga mengingatkan kepada masyarakat luas bahwa kita semua jangan hanya giat dalam menanam pohon, tetapi kita juga harus giat untuk memeliharanya.
Dibagian akhir sambutannya gubernur DIY melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY mengajak masyarakat selain untuk ikut menyukseskan Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon. Momentum ini diharapkan mampu menggalang dan membangkitkan semangat, motivasi dan budaya masyarakat Indonesia, khususnya warga DIY, untuk menanam dan memelihara pohon dengan lebih giat dan lebih banyak lagi, demi kepentingan generasi penerus bangsa di masa mendatang.
Dalam kesempatan itu pula disamping diserahkan perngahargaan kepada para pemenang lomba ,dikenalkan peralatan pengering dan pengawet bambu juga diserahkan bibit penghijauan oleh Assisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY atas Gubernur DIY dan menteri Lingkungan Hidup dan Ketutanan RI.
Peringatan Hari Menanam 1 Milyar pohon yang bertemakan ? Hutan Lestari Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan ? dan ditandai dengan Penanaman Pohon Penghijauan berupa bibit Pohon Salam,pohon Puspa, pohon Rasamala, masing-masing oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY,para Dirjen di Lingkungan Kementerian LH serta Wakil Bupati Yuni Satya Rahayu.(Kar/Skm) Urun Rembug Rebranding Yogyakarta dengan 10 TaglineBranding baru untuk Yogyakarta memang sangat diperlukan untuk masa mendatang, maka dengan Tim 11 Rebranding atau abdi dalem visual yang bertugas membantu Gubernur DIY, untuk memilih rebranding yang paling pas buat Yogyakarta, ??kata Tavip Kepala Bappeda DIY.??
Disamping itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY .Dr. Ir. Didik Purwadi.M,Ec membacakan sambutan tertulis Gubernur DIY mengatakan bahwa, perlu adanya penyegaran mengenai branding jogja, sehingga hal tersebut berkaitan dengan spirit renaisans Jogja.Nmaun dalam proses rebranding Jogja,juga harus mengadopsi sembilan kebijakan dan mampu,menggelorakan semangat renaisans jogja,yang selalu menghidupkan ruh keistimewaan DIY, dengan mengedapankan golong gilig, gotong royong dari segenap masyarakat. Hal ini disampaikan Gubernur DIY saat urun rembug rebranding jogja yang dilaksanakan di Bangsal Kepatihan, Selasa malam ( 18/11). Tim 11 menjelaskan, branding tidak hanya tanda pengenal Yogyakarta namun, sebagai spirit bagi seluruh masyarakat Jogjakarta. Siapapun bisa berkarya buat Yogyakarta, dan Pemda DIY menyediakan dana Rp, 200 juta sebagai bentuk apresiasi bagi 10 Tagline dan logo terbaik yang akan dipilih oleh tim 11 yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat Yogyakarta, yang diketuai oleh Herry Zudianto, dan menurut rencananya akan di presentasikan dengan Gubernur DIY secara langsung oleh tim 11 tersebut. Harapannya Tim 11 pada masyarakat Yogyakarta, tidak hanya sekedar mengkritik dan membully tetapi juga harus bisa memberi solusi terbaik bagi Yogyakart, tujuannya agar branding baru tersebut bisa membawa Yogyakarta kedepan yang lebih baik. Hadir pada acara urun rembug rebranding Yogyakarta dianataranya, Kepala Bappeda DIY, Asisten Perekonomian danPembangunan Sekda DIY, Tokoh masyarakat, para seniman dan Tim 11 serta para undangan ( tim liputan ) MRI (Magnetic Resonence Imaging) Jepang Audensi Dengan Wagub DIYMRI (Magnetic Resonence Imaging) Jepang bersilahturahim dengan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX dan diterima di Gedhong Pare Anom,Kepatihan, Yogyakarta. Hari Selasa ( 18/11) Nagayama mengatakan tujuan kunjungan ke Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk memperkenalkan Energi Listrik Gerakan Teknologi Terbarukan yang bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Rencanya teknologi ini pertama kali akan diterapkan di Yogyakarta sebagai percontohan untuk daerah lain. Tepatnya di wilayah Baron, Kabupaten Gunung Kidul yang di usung dengan nama ??Baron Techno Park??.
Ditambahkan Nagayama bahwa Gunung Kidul kondisi alamnya hampir mirip dengan wilayah Indonesia bagian timur, sehingga proyek ini sangat cocok diterapkan di Kabupaten Gunung Kidul . Kepala BPPT menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya sekedar manfaat atau mengoperasikan alat saja, akan tetapi juga akan produksi. Harapannya proyek tersebut, tidak hanya penyaluran teknologi tetapi juga untuk pengkatan ESDM. Dr.Ir. Didik Purwadi.M.Ec. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekad DIY , Menjelaskan, kedepannya proyek energy listrik teknologi terbarukan ini dalam kerjasama harus bersifat transparan, akuntabel, agar proyek tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Turut hadir pada acara audensi MRI (Magnetic Resonence Imaging) Dengan wakil Gubernur DIY diantaranya, Perwakilan dari pemerintah daerah Gunung Kidul dan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi DIY. ( ima/skm). |
- Sultan HB X Lantik Pejabat Eselon II Di Lingkungan Pemda DIY
- Mendagri: Pelayanan Kepada Masyarakat Terus Berjalan Meskipun Proyek e-KTP Dihentikan Sementara
- Jogja International Heritage Walk 2014 di Prambanan
- Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tingkat DIY
- MENTERI DALAM NEGERI TJAHYO KUMOLO DIAGENDAKAN MEMBUKA RAKERNAS PENCATATAN SIPIL