BPBD DIY Selenggrakan Workshop Pemulihan Ekonomi Pasca Erupsi Merapi 2010
Pentahapan penanggulangan bencana semestinya tidak ditempatkan sebagai tujuan melainkan cara untuk mencapai efisiensi dan efektifitas penanggulangan bencana secara keseluruhan. Di atas pengertian ini, sinkronisasi dan koordinasi semestinya merupakan kata kunci penanggulangan bencana yang harus dilaksanakan oleh berbagai pihak.
Hal tersebut disampaikan Sekda DIY Drs.Icshanuri melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY Drs.Sulistyo.SH.CN.Msi ketika membuka Workshop Pemulihan Ekonomi Pasca Bencana Erupsi Gunung Merapi 2010 yang diselenggarakan BPBD DIY di Hotel Cokro Kembang Jln.Kaliurang, Sleman Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Workshop yang diselenggarakan sehari tersebut menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)DIY Djhoni Arifin.ST.Msi diikuti oleh 45 orang dari dunia usaha, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, dengan dilatarbelakangi oleh dampak terjadinya bencana erupsi Merapi yang terjadi 2010 atau 4 tahun yang lalu selain merusakkan berbagai sendi kehidupan, juga sampai saat ini masih meninggalkan berbagai permasalahan diberbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor ekonomi yang sampai saat ini masih di rasakan, terutama ekonomi yang ditanggung oleh sektor UMKM . Oleh karena itu kegiatan ini diselenggarakan untuk lebih membangkitkan sektor UMKM Korban erupsi Merapi agar bisa hidup layak sebagaimana mestinya.
Lebih lanjut Sekda DIY melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra sekda DIY Drs Sulistyo.SH.Cn.Msi lebih lanjut mengatakan bahwa untuk tetap melanjutkan kelangsungan hidup para warga korban erupsi Merapi, diperlukan pula program pemulihan ekonomi berbasis komunitas. Dan salah satu sektor yang sangat mungkin untuk dimunculkan adalah pemberdayaan pedagang dan petani, yang dikonotasikan sebagai orang miskin, dengan pemberian bantuan modal, sarana dan prsarana yang mereka butuhkan. Karena tidak bisa dipungkiri jika bencana terjadi, yang paling besar terkena dampaknya adalah mereka yang dikategorikan sebagai masyarakat miskin. Artinya dampak bencana adalah ancaman kemiskinan karena masyarakat ekonomi lemah akan semakin tidak berdaya.
Sementara itu di sela-sela kegiatan Workshop Pemulihan Ekonomi Pasca erupsi Merapi 2010 tadi pagi (Rabu,5/10( .PLT.Kepala BPBD DIY Ir.Gatot Saptiadi ketika ditanyakan langkah apa yang telah dipersiapkan terkait dengan datangnya musim penghujan dan yang kemungkinanan akan terjadinya Bencana alam, dalam menghadapi musim penghujan. Dia menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu informasi dari BMKG kapan musim hujan maksimal akan turun. Namun demikian jajarannya BPBD DIY,Kabupaten/Kota se DIY telah dikondisikan untuk antisipasi lebih dini dengan mengkondisikan pada warga masyarakat .
Apalagi bencana ikutan yang bermacam-macam dari musim penghujan diantaranya terjadinya potensi lahar dingin di kawasan lereng merapi, tanah longsong, Banjir, angin puting beliung dan hal ini telah menjadi pencermatannnya. Sehingga seluruhnya telah dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait. Dan apabila hal itu sewaktu-waktu terjadi sudah ada mapping untuk pemetakan lokasi-lokasi di daerah mana yang harus di persiapkan.
Namun demikian PLT BPBD DIY tersebut tetap menghimbau kepada masyarakat bahwa apabila bencana terjadi apapun jenisnya dua jam pertama itu adalah milik masyarakat. Sehingga tanda-anda adanya bencana tersebut masyarakatlah yang harus waspada, tanggap terhadap perubahan lingkungan dan sebagaimnya bisa diantisipasi lebih awal oleh masyarakat sendiri. ? Tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor terutama di lereng-lereng berkemiringan di atas 45 derajat harus dicermati , saluran-saluran yang selama musim kemarau kurang berfungsi agar dicermati dan dimusim penghujan harus diantispasi untuk kelancarannya. Sedangkan dengan lereng merapi untuk antispasi lahar dingin telah dikomunikasikan dengn lintas sektor untuk antisipasinya? tandasnya.
Hadir sebagai nara sumber pada Workshop Pemulihan Ekonomi Pasca erupsi Merapi 2010 tersebut Kepala BPBD DIY, Direktur Rekompak, dan Pimpinan INTAN( Institut Petanian) DIY.(Kar/Skm)
SMP Dian Harapan Makassar Berkunjung ke Pemda DIYSebanyak 88 murid dan 7 guru dari SMP Dian Harapan Makassar berkunjung ke Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, guna melakukan kegiatan program fieldtrip bagi murid SPM Dian Harapan Makasar, dan diterima di Gedhong Unit VIII Komplek Kepatihan, Yogyakarta , Rabu,( 05/11).
Defri Mardiyanto, selaku Ketua rombongan menjelaskan maksud dan tujuan mereka mengunjungi Pemda DIY, adalah dalam rangka fieldtrip atau study lapangan untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak dalam bidang intelektual. Kunjungan tersebut diterima oleh Kepala Biro Hukum Setda DIY, Sumadi, SH,MH. yang mewakili Pemerintah DIY. Dalam sambutannya,menerangkan bahwa, Keistimewaan DIY, diantaranya adalah Kepala daerah/Gubernur DIY, tidak dilakukan pemilihan untuk menentukan kepala daerahnya, selain itu Gubernur DIY juga tidak terikat dengan peroidesasi. Selain itu Sumadi menjelaskan tentang pengetahuan mengenai pendidikan pancasila.serta mengenai Perdais DIY yang berbeda dengan peraturan daerah ( PERDA) di daerah lainnya. Disamping itu Yogyakarta juga mempunyai nilai lebih di bidang pendidikan dimana Yogyakarta sebagai kota pendidikan, pariwisata, kebudayaan, selain itu masyarakat Yogyakarta mempunyai industri kreatif. Yogyakarta yang kondisi lingkungan dalam kehiduoan sehari harinya masyarakat sangat tenang, tentram,damai sehingga usia harapan hidup warga Yogyakarta tinggi. Turut hadir pada acara tersebut, Kepala SKPD di lingkungan Pemda DIY , diantaranya perwakilan dari Dinas Dikpora DIY, Biro Hukum Setda DIY, Biro UHP Setda DIY, acara ditutup dengan tukar cendra mata, dan foto bersama. ( idr/skm) Upacara Puncak Hari Koperasi ke-67 DIYKoperasi sebagai bentuk usaha perekonomian sebagaimana diamanatkan pasal 33 UUD 1945, mendapat perhatian dalam pembangunan di DIY, untuk berperan nyata dalam perekonomian berdasar asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat, demikian sambutan tertulis Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, yang dibacakan Bupati Sleman Drs.H.Sri Purnomo, MSi, pada upacara Hari Koperasi ke-67 Tingkat Propinsi DIY, di lapangan Pemda Kabupaten Sleman, Selasa (4/11) pagi Kegiatan ini dihadiri Kepala Disperindakop dan UKM DIY, Karo Administrasi Perekonomian dan SDA DIY, perwakilan Polda DIY dan Korem 072/Pmk, SKPD terkait DIY, serta Jajaran Forkompimda Kabupaten Sleman. Lebih lanjut disampaikan, untuk mewujudkan misinya setiap koperasi di DIY, diharapkan dapat terus mengembankan dan memberdayakan diri agar tumbuh kuat dan mandiri, hingga mampu mensejahterakan anggotanya dan masyarakat. ?Untuk mmencapai hal tersebut kegiatan koperasi diselenggarakan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945, harus dapat memperbaiki kualitas sehingga dapat mencapai kondisi yang diharapkan? tegasnya. Dalam peningkatan kualitas koperasi Sultan HB X berharap adanya diklat, pendampingan, pembinaan, pengawasan serta pemeringkatan, meliputi pengembangan Koperasi Siswa (Kopsis), Koperasi Mahasiswa (Kopma), pengawasan, Kemitraan pembenahan dan pembubaran koperasi yang tidak baik. Dengan adanya tata ekonomi nasional dan global yang semakin dinamis, seperti ASEAN Ekonomic Community (AEC) 2015, koperasi harus siap mencermati tentang aturan nilai dan prinsip koperasi, status badan hukum, modal, kepengurusan serta peran stakeholders, termasuk peran Pemerintah Daerah. ?Koperasi harus dikelola secara professional dalam arti kemampuan dan tanggung jawab, efisiensi dan efektifitas, yang dapat menjamin terwujudnya nilai tambah yang optimal, selanjutnya anggota harus secara bersama-sama menggunakan jasa koperasi untuk memenuhi kebutuhannya?,pungkas Sultan. Peserta upacara dari perwakilan koperasi se DIY, Koperasi TNI dan Polri, Kopsis dan Kopma, dilanjutkan penyerahan Tropi kepada Koperasi berprestasi, oleh Bupati Sleman didampingi Ketua Dewan Koperasi Indonesia DIY, Ir.H.Syahbenol Hasibuan, diakiri peninjauan keliling pameran potensi koperasi se DIY.(idr/ip/skm). Kegiatan Jambore Pemuda Indonesia Ditutup Dengan MeriahSuasana meriah mengakhiri kegiatan Jambore Pemuda Indonesia di Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan , Sabtu (1/11). Acara yang digelar berkaitan dengan pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda yangdipusatkan di Yogyakarta tersebut sudah berlangsung seminggu, sejak Senin ( 26/10) diikuti oleh seribu lebih pemuda-pemudi dari seantero Nusantara, ditambah utusan dari Timor Leste. Kegiatan tersebut merupakan ajang bagi peserta untuk bisa berkomunikasi dengan para pemuda asal Indonesia. Persatuan dan kesatuan sangat dirasakan para peserta dalam mengikuti kegiatan ini, bahkan harapannya kedepan persatuan dan kesatuanpun bisa terjaga. Dalam program Kemenpora ini, kegiatan JPI diselenggarakan untuk memperkuat pembentukan karakter bangsa dan meningkatkan daya saing dan kemandirian generasi muda. Selain itu ditujukan pula untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, kesadaran dan cinta tanah air, memahami keanekaragaman seni dan budaya serta memupuk rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Selain itu dapat meningkatkan ketrampilan dan melatih kreativitas pemuda. Kemenporan juga melaksanakan program yang bertujuan untuk menumbuhkan kebersamaan di kalangan pemuda, diantaranya melalui pelatihan kepemudaan rutin yang digelar sejak 2009 yang lalu. Dengan materi pelatihan berupa manajemen, organisasi, kepemimpinan dan bela Negara dengan peserta 10.000 setiap tahunnya digelar, bahkan hingga saat ini terdapat 63.000 pemuda yang mengikuti pelatihan tersebut.(isw) Mangayubagyo Jamaah haji DIY Akan Dilaksanakan di Bangsal KepatihanSesuai jadwal yang telah ditentukan seluruh jamaah Haji asal Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tiba kembali khususnya dari Kota/Kabupaten se Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sampai berita ini diturunkan Jamaah Haji asal DIY pada saat pemberangkatan berjumlah 2.492 jamaah tidak utuh lagi karena ada 8 yang wafat di Tanah Suci Mekkah Almukarromah maupun di Madinah Al Munawwaroh. Setibanya seluruh jamaah haji asal DIY direncanakan akan diterima oleh Ketua Umum Persaudaraan Jamaah Haji Indonesia (PDHI) DIY kerjasama dengan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekaligus Mangayubagyo kedatangan Jamaah Haji DIY.
Kegiatan tersebut direncanakan pada Hari Sabtu tanggal 8 Nopember 2014 bertepatan tanggal 15 Muharrom 1436 H pukul 09.00 WIB mengambil tempat di Bangsal Kepatihan.
Adapun tema Mangayubagyo Haji tersebut adalah Menjalin Ukhuwah dan Menjaga Kemabruran Haji. Dalam kesempatan tersebut juga akan disampaikan Tauziah oleh Ustadz DR.H.Choirudin Basyori mewakili Ketua Umum PDHI DIY dan sebelumnya akan disampaikan kesan-kesan dari Jamaah haji DIY yang akan diwakili oleh H.Wahyu Hidayat sebagai Amirul Hajj DIY dan Sambutan Gubernur DIY. (Iswanto) ? |
- PAWAI BUDAYA 2014 ?Selendang Sutra Semarak Legenda Suku Nusantara?
- Pengurus Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Dzikro Audiensi ke Wagub DIY
- Kunjungan Observasi Lapangan Badan Diklat Provinsi Kalimantan Selatan
- Gubernur Menerima SK Penetapan 9 Kawasan Geoheritage di DIY dari Kepala Badan Geologi Kement ESDM RI
- Senam Massal Meriahkan HUT Dharma Wanita Persatuan DIY