Sultan HB X Lantik Pejabat Eselon II Di Lingkungan Pemda DIY
Sebanyak 9 Pejabat Eselon II, dilingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dilantik Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (18/11) pagi.
Acara tersebut dihadiri Jajaran Forkompimda DIY, Gubernur AAU, Komandan Panglalan TNI AU, Dan Lanal Yogyakarta, Pimpinan SKPD di Lingkunan Pemda DIY.
Dalam sambutanya Sultan HB X mengatakan,momentum ini saya anggap penting karena menandai proses regenerasi alamiah babak kedua dalam jenjang kepegawaian untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dijajaran Pemda DIY.
Dengan demikian akan menjamin kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan terus berlangsung, sekaligus memberi kesempatan bagi yang berprestasi untuk menunjukan kemampuanya, ini menunjukan bahwa proses kaderisasi berjalan dengan baik.
?Bagi yang dilantik mereka bukanlah sekedar seorang Kepala Kantor, tetapi juga seorang Pemimpin sekaligus Manager, Pemimpin mengerjakan hal-hal yang benar dan tepat, mengembangkan filosofi, visi, sistem nilai dan pencapaian tujuan, sedangkan Manager lebih mengembangkan struktur, strategi dan taktik? tandas Sultan.
Meski rekrutmen belum melalui seleksi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) namun prosesnya tidak jauh bebeda dengan fit and proper test yang dijalankan Baperjakat karena keduanya menghasilkan pejabat struktural? yang terbaik.
Lebih lanjut Sultan berpesan, setelah ditetapkan status Keistimewaan DIY, Jabatan yang didudukinya diibaratkan ?kursi panas? dimana sejumlah persoalan yang belum terselesaikan menjadi tantangan di tahun 2014 ke depan, untuk memahami isi dan makna Peraturan Gubernur DIY Nomor 18 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan.
Sementara pejabat yang baru saja dilantik dan menduduki jabatan baru adalah,Drs.GBPH Yudaningrat. MM menjabat Asisten Administrasi Umum Sekda DIY, Drs. Umar Priyono M.Pd jabatan baru Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Moedji Rahardjo, SH. M.Hum Sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY, Sumadi, SH. MH menjabat Inspektur DIY, Dewa Isnu Broto Imam Santoso menduduki Jabatan Kepala Biro Hukum Setda DIY, Ir. Aris Riyanta, M.Si. sebagai Kepala Dinas Pariwisata DIY, Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si menjabat Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY, Hendar Susilowati, SH menjabat Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Pemerintahan dan Dra. Puji Astuti, M.Si menduduki jabatan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda DIY.
Setelah Gubernur DIY selesai mengucapkan kata-kata pelantikan, pejabat baru dengan didampingi istri dan suami masing-masing menerima ucapan selamat, dari para tamu undangan. (ip/skm).
Mendagri: Pelayanan Kepada Masyarakat Terus Berjalan Meskipun Proyek e-KTP Dihentikan SementaraKTP itu nyawa kita. Urusan apa saja pasti memakai KTP. Untuk itu melalui forum ini ada pertanggungjawaban sosial bahwa pelayanan kepada masyarakat terus berjalan tapi diberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa sistem ini sedang diperbaiki dan diupdate dengan baik.
Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo, SH, saat memberikan pengarahan pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pencatatan Sipil dengan tema "Melalui Rapat Kerja Nasional Kita Tingkatkan Efektifitas Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan" yang dilangsungkan di Gedung Bima Hall B Jogja Expo Center (JEC), tadi malam (16/11).
Tjahjo mengungkapkan, alasan penghentian sementara proyek e-KTP hingga Januari 2015 yaitu: untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas dan kuantitas data e-KTP yang sudah dihimpun; melakukan evaluasi sistem, teknologi dan kartu e-KTP; melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik penerbitan e-KTP dan sistem administrasi kependudukan di lapangan; melakukan evaluasi sistem keamanan dan data e-KTP; serta perlunya inventarisasi ketersediaan perangkat dan blanko.
Lebih lanjut Tjahjo mengatakan adanya 2 database SIAK dan e-KTP menyebabkan tidak jelasnya acuan yang digunakan sebagai referensi data kependudukan. Padahal, validitas data merupakan persoalan serius apalagi jika dikaitkan dengan agenda Negara yang membutuhkan data besar seperti pileg dan pilpres. Untuk itu, Kemendagri memberikan beberapa usulan yaitu: menyempurnakan aplikasi dan database SIAK dengan melakukan unifikasi dengan aplikasi e-KTP, mendorong penggunaan SIAK di seluruh wilayah Indonesia dengan melakukan percepatan migrasi non-SIAK ke SIAK, pembersihan data sampah kependudukan yang sudah terhimpun (cleansing data) secara berkala, perbaikan alur proses/penyempurnaan aplikasi SIAK, pembangunan sistem LAMPID (Lahir Pindah Datang) Nasional secara terpusat,sinkronisasi data kependudukan dengan lembaga negara atau institusi yang memiliki data kependudukan, serta peningkatan sistem keamanan aplikasi dan database SIAK.
Sementara itu, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Ir. H. Irman, MSi, dalam laporan penyelenggaraannya mengatakan latar belakang Rakernas ini adalah untuk memberikan pemahaman menyeluruh terhadap Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Sedangkan tujuan Rakernas adalah untuk: mengevaluasi dan memantapkan persiapan pencetakan e-KTP di Kabupaten/Kota yang sebelumnya terpusat di Jakarta, menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap substansi UU Nomor 24 tahun 2013, mengevaluasi perkembangan program database kependudukan, serta menyusun langkah pemanfaatan adminstrasi kependudukan oleh lembaga pengguna atau lembaga pelayanan publik.
Rakernas dihadiri oleh para kepala dinas kependudukan tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia sejumlah 625 peserta dan akan berlangsung selama dua hari di JEC yaitu tanggal 16-17 November 2014. Turut hadir dalam pembukaan tadi malam yaitu Forkompimda DIY serta Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY, Drs. Sulistiyo, SH, Cn, M.Si. (hdi) Jogja International Heritage Walk 2014 di PrambananJogja International Heritage Walk merupakan kegiatan jalan kaki rekreasi dan Olahraga yang melalaui rute 5 km, 10 km dan 20 km. Tujuannya untuk menerapkan pola hidup sehat dengan berjalan kaki yang dikolaborasikan dengan memperkenalkan serta mempromosikan heritage Indonesia, khususnya Yogyakarta. Demikian disampaikan Tazbir Abdullah selaku Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwwisata RI dalam acara Jogja International Heritage Walk di Lapangan Brahmana halaman candi Prambanan sabtu (15/11) Lebih lanjut Tazbir mengatakan jalan kaki ini sudah diakui internasional dan Indonesia diwakili Yogyakarta jadi satu satunya Negara di asia Tenggara yang masuk anggota International Marching League (IML). Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Sedang Ketua Umum Jogja Walking Association (JWA) GKR Pembayun menyatakan, JIHW ke-6 yang diikuti ribuan peserta ini lebih meriah dari pada tahun sebelumnya. Masyarakat kini semakin antusias untuk ikut kegiatan jalan kaki. Meski demikian tujuan utama kegiatan itu untuk mengenalkan potensi potensi yang ada di Yogyakarta terutama di Prambanan. Kegiatan yang diikuti oleh 15 negara diantaranya Jepang, Rusia, china, Denmark, philipina dan Amirika Serikat tersebut menempuh rute keliling di area candi prambanan sambil mengeal candi candi lain disekitarnya. (bin) Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tingkat DIYPemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kegiatan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tingkat DIY tahun 2014 di Rest Area Bunder, Gading, Playen, Gunung Kidul minggu (16/11). Peringatan HCPSN 2014 bertujuan untuk menjaga dan melestarikan satwa dan tumbuhan nasional. Sementara itu, tema pada peringatan HCPSN 2014 ini adalah ?Keanekaragaman Puspa dan Satwa Pesisir dan Laut untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan yang Berkelanjutan? mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang dapat memberikan manfaat sebagai sumber ketahanan pangan. Menurut Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec mangatakan bahwa kekayaan Sumber Daya Alam harus diperkuat oleh konservasi lingkungan. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bersama untuk menjaga, memelihara, dan memperhatikan kekayaan alam yang ada di Indonesia. ?Indonesia memiliki kekayaan lingkungan yang sangat berarti bagi kelangsungan hidup manusia. Lingkungan alam mempunyai arti penting bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Itulah sebabnya kita harus mampu meningkatkan pembangunan tanpa merusak lingkungan alam kita? ungkap Didik mewakili sambutan Wakil Gubernur DIY. ?oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban bersama untuk menjaga, memelihara, dan memperhatikan kekayaan alam yang kita miliki, karena merupakan sumber kehidupan bagi manusia? lanjut Didik. Turut hadir pada acara tersebut diantaranya dari BLH DIY, Wakil Bupati Gunung Kidul, GBPH Prabukusumo, dan Korem Gunung Kidul, serta diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai unsur peduli lingkungan hidup. Adapun peringatan HCPSN 2014 ditandai dengan pelepasan burung pleci dan kutilang, serta penanaman pohon langka. (han/skm) MENTERI DALAM NEGERI TJAHYO KUMOLO DIAGENDAKAN MEMBUKA RAKERNAS PENCATATAN SIPILMenteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahjo Kumolo pada Hari Minggu tanggal 16 Nopember 2014 pukul 19.00 WIB direncanakan akan hadir memberikan pengarahan dan membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pencatatan Sipil.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 16 sampai dengan 17 Nopember 2014 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
Tujuan diselenggarakan kegiatan ini antara lain untuk evaluasi secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan administrasi kependudukan khususnya Implementasi Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 dan Pemanfaatan Database Kependudukan.
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri bekerjasama dengan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun peserta yang akan hadir mengikuti Rakernas sekitar 700 (tujuh ratus) orang terdiri dari Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten/Kota seluruh Indonesia Kepala Biro Pemerintahan yang membawahi Bagian Dukcapil Provinsi seluruh Indonesia. (Tim Humas) |