Yogyakarta Mempunyai ?Kemelekan? Tinggi di Bidang TI
?
Duta Besar India untuk Indonesia, Gurjit Singh, tadi siang bertemu dengan Gubernur DIY, Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan kerjasama antara India dan DIY di bidang TI (Teknologi Informasi).
Sultan HB X mengapresiasi keinginan India untuk bekerja sama karena Yogyakarta merupakan pengguna terbesar TI di Indonesia. Hal ini dilakukan bagi Gurjit Singh, memenuhi himbauan Sultan HB X yaitu tidak hanya dalam wujud hubungan mengenai kebudayaan saja yang dilakukan, namun juga di bidang yang lain, khususnya TI perlu diselenggarakan. Salah satu yang terkesan bagi India adalah adanya jumlah siswa yang banyak belajar di Yogyakarta, yang mempunyai proporsi yang sangat tinggi dan juga karena Yogyakarta mempunyai tingkat ?kemelekan? tertinggi penggunaan TI di Indonesia.
Sebelumnya rombongan telah bertemu dengan delegasi TI Yogyakarta dan sebagai tindak lanjuntanya adalah India mengundang delegasi Indonesia untuk melihat India dengan membentuk semacam pusat inkubasi dan menawarkan keterampilan TI untuk masyarakat Yogyakarta.
Menurut Singh, tingkat kemampuan TI masyarakat Yogyakarta sangat tinggi dan bagaimana dapat melakukan studi market yang bagus untuk pengembangannya, sehingga akan berkembang untuk menentukan apakah yang dijangkau pasar ASIA ataupun ASEAN.
India akan memberikan beasiswa untuk masyarakat TI di Yogyakarta, yang akan diadakan dalam wujud program Training of Trainers. Dengan penggunaan TI ini akan mendorong untuk kemajuan masyarakat Yogyakarta sendiri.
Turut serta dalam pertemuan tersebut delegasi bisnis di bidang TI India maupun dari Yogyakarta. (teb)
Lakon Murwakolo Awali Prosesi Ruwatan di Ajungan DIY Di Taman Mini Indonesia Indah JakartaAnjungan DIY di Taman Mini Indonesia (TMII) Jakarta hari ini (Sabtu,25/10) melaksanakan Ruwatan Massal yang dipimpin oleh Ki Dalang Ki Suparman Cermo Baskoro dari Salamrejo, Sentolo, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketua Panitia Ruwatan Masal dalam rangka menyambut 1 Sura/1 Muharam 1436 H Kantor Perwakilan DIY di Jakarta Sujiyanto kepada reporter www.jogjaprov.go.id. Menuturkan bahwa ruwatan masal yang diikuti 94 sukerta dari 45 keluarga (laki-laki 50 dan perempuan 44 orang) terdiri dari berbagai kelompok penyandang sukerta yaitu Untang-unting, Kethono-kethini, Kembang sepasang, Ontang-anting, Garendel, Julung kembang, Gotong mayit, Julung sungsang, Uger-uger lawang, Sendang kapit Pancuran, Anggono, Pancuran Kapit Sendang, Pendowo, Cukil Dulit, Pacagati/ Pandawa Pancala Putri, dari usia 3 tahun yaitu Dyfan Lantip Hadi Prayoga dari Duren Sawit Jakarta Timur sampai dengan usia 77 tahun atas nama Nyai dari Kelapa II Wetan,Jakarta. Dari berbagai penyandang Sukerta itupun juga berasal bukan saja,? dari Jakarta saja namun dari berbagai daerah seperti dari Bogor, Bekasi,Tangerang, Banten, Jawa Tengah bahkan ada 1 peserta warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Jakarta bernama Andrew James Scott. Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Daerah DIY di Jakarta Drs. Djoko Aryanto.MM yang diwakili Ratna Wulan Nawangsih dalam kata sambutannya mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya ruwatan massal tersebut adalah agar kita masing-masing sebagai ndividu maupun keluarga dapat ?teruwat? dari segala kesulitan dan malapetaka dalam hidup dan kehidupan di masyarakat,mengingat hidup sekarang ini di zaman modern yang diwarnai dengan berbagai permasalahan kehidupan ditengah masyarakat yang bersiftat multidimensional, selain itu sebagai pewaris budaya leluhur, kata Ratna Wulan Nawangsihjuga? kita semua menyadari betapa pentingnya pelestarian budaya yang mempunyai nilai tradisi adiluhung harus tetap terjaga. Menurut Ratna Wulan Nawangsih harapan dilaksanakannya Ruwatan Massal tersebut adalah agar terurainya segala aral yang menghadang dan senantiasa, ? Kalis saking Sambikolo?. Adapun prosesi Sakral Ruwatan yang dilakukan oleh Dalang Ki Suparman Cermo Baskoro diawali Pembacaan Doa diantara berbagai sesaji, Serah-serahan sukerta (yang dilambangkan pisang raja setangkep,seperangkat pakaian, pecut, sapu, kemudian dilanjutkan Kirab Sukerta yang didampingi oleh kedua orangtua keliling Gedung Ajungan Pemda, sungkemen sukerta kepada kedua orangtuanya, selanjutnya Penyerahan wayang Bathara Guru oleh perwakilan Sukerta yang diteruskan dengan Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon ? Murwokala?. Puncak Ruwatan ditandai dengan pengguntingan rambut kedua perwakilan Sukerta oleh Ki Dalang Suparman Cermo Baskoro, getakan dan injak Bumbung, kemudian dengan siraman dan sendal kupat luar oleh Ki Dalang dan Sukerta. Dari seluruh rangkaian ruwatan masal tersebut mendapat perhatian pengunjung dari masyarakat Yogyakarta yang ada di Jabodetabek dan pengunjung Taman Mini Indonesia Indah dari berbagai daerah di Indonesia yang juga ikut menyongsong datangnya tahun baru Jawa/Islam 1 Sura/1 Muharam 1436 H. Dengan ruwatan ini berbagai harapan muncul dari para sukerta yaitu dengan diruwatnya pada 1 Sura/1 Muaharam ini yang dilakukan Ki Dalang sebagai sarana memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa segala kesulitan hidup, mungkin malapetaka yang mungkin menghadang di jauhkan, dimudahkan rezeki bahkan sampai enteng jodoh. Salah satu peserta Ruwatan massal tertua dari Kelapa II Wetan Nyai (77 th) kepada reporter jogjaprov. yang mewawancarainya disela-sela persiapan Ruwatan menuturkan bahwa dia ikut ruwatan dengan sukarela dan kesadarannya sendiri agar diberikan keselamatan, kemudahan dalam menghadapi kesulitan hidup dan umur panjang bisa momong anak cucu? Saya ikut ruwaran dengan sukarela dan kesadaran sendiri agar diberi keselamatan, karena adik dan kakakku meninggal di usia sangat muda, saya masih ingin momong anak cucu dan diberi kemudahan hidup? tandasnya. Sebagai penutup rangkaian upacara sakral Ruwatan dilaksanakan pelepasan sepasang burung Merpati oleh Ki Dalang Suparman Cerma Baskoro didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Sujiyanto(Tim Peliput). Anjungan DIY Di TMII Ambil Bagian kirab Budaya Sambut Malam 1 Suro /1 Muharam 1436 HSatu Bregodo Lombok Abang dan Gunungan hasil Bumi dari DIY hari ini mengikuti Kirab Budaya dalam rangka menyambut Malam 1 Suro (1 Muharram 1436 H) yang juga diikuti perwakilan daerah yang ada di Anjungan Taman Mini indonesia Indah sore petang tadi(Jum?at,24/10) berjalan dengan khidmat dan meriah. Kirab budaya 1 Sura yang diawali dengan upacara budaya di Gedung Sasana Langen Budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diawali dengan pembacaan Kidung Sura oleh Tri Joko,pembacaan Doa oleh 7 kelompok Agama dan Kpercayaan serta sambutan baik dari Diretur Utama Taman Mini Indonesia Indah Sigit Gunardjo maupun Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang maha Esa Kementerian Agamar RI Tri Hartini MM. Menurut Dirut Taman Mini Indonesia Indah Kirab Budaya dan Selamatan menyabut Malam 1 Sura atau 1 Nuharon 1436 H yang bertemakan ? Menuju jaman Kemakmuran ? yang rutin setiap tahun di laksanakan sebagai upaya melesatikan warisan budaya yang dilaksanakan dalam Pekan Sura yang berlangsung dari tanggal 24 hingga 4 Oktober 2014. Adapun kegiatannya selain dilaksanakan kirab budaya, besok pagi kan dilakukan ruwatan masal bagi anak sukerta di 2 tempat yaitu gagrak Surakarta di Anjungan Jawa tengah dan Gagrak Yogyakarta di anjungan DIY di Taman Mini Indonesia Indah, Kirab Budaya yang pelepasannya ditandai dengan penyerahan Tumbak pusaka dari Musium Pusoko Taman Mini Indonesia Indah yang dikawal prajurit Lombok Abang dari Yogyakarta tersebut dengan route mengelilingi seputar Gedung Sasana Langen Budaya Taman Mini Indonesia . Sepanjang perjalanan kirab yang banyak mendominasi padepokan Kejawen penuh rasa khidmat. Kemeriahan dari kirat setelah beberapa gunungan dari hasil bumi yang berupa buah-buahan dan lain-lain diperebutkan masyarakat yang sejak mangrib memadati sekitar Gedung Sasana lengen Budaya,TMII. Sejak Prajurit Lombok abang yang diperankan oleh warga DIY yang tinggal di Jakarta menjadi obyek.ajang untuk foto bersama baik oleh masyarakat DIY yang tinggal di Jakarta maupun warga lainnya dari luar Jakarta. Turut hadir menyaksikan Kirab Budaya Malam 1 Sura 1436 H Direktur Pembinaan Kepercayaan dan Tradisi Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan RI dan kirab berakhir pukul 22.30 WIB.(Kar/Skm) WAGUB DIY MENCANANGKAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN DIY Tahun 2014Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memiliki posisi dan peran strategis dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demikian Gubernur DIY dalam amanatnya yang disampiakan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX saat Pencanangan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan Tahun 2014 Tingkat DIY pagi tadi, Jum?at (24/10) di Gedung Pracimasono, Kepatihan Yogyakarta. Sebagai wadah aktifitas sosial kemasyarakatan, gerakan PKK beserta seluruh kader, baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dimanapun berada, senantiasa berupaya memberikan kontribusi yang terbaik dalam mendukung percepatan pembangunan, terutama menjadi mitra kerja bagi pemerintah, dalam upaya peningkatan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. Karena pelaksanakan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB dan Kesehatan merupakan penjabaran dan kelanjutan pelaksanaan percepatan Revitaliassi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kesehatan dan Posyandu, maka hendaknya mampu memberikan kontribusi melalui pencapaian sasaran atau target program kependudukan dan KB, program kesehtan serta 10 program Pokok PKK. Selain itu kegitan tersebut diharapkan dapat menjadi motor penggerak partisipasi semua pihak dalam wadah pembinaan bagi instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, LSM, dunia usaha dan swasta, tambah Wagub DIY. Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK DIY, GKR Hemas mengemukakan bahwa, MDGs sudah akan berakhir namun kenyataan masih banyak permasalahan program kependudukan KB dan kesehatan yang perlu diatasi antara lain : program kependudukan dan KB yang dirasakan masih stagnan dan adanya kecenderungan meningkatnya angka kelahiran total dan kecenderungan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) terus bertambah, walaupun DIY berada pada posisi lebih rendah dibanding Angka Nasional. Kegiatan ini diikuti oleh 175 peserta yang terdiri dari Tim pelaksana PKK-KB-Kes dari DIY, Kabupaten/Kota, tetapi juga dari perwakilan Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Disamping itu dihadirkan pula empat pembicara dari BKKBN, Dinas Kesehatan DIY, BPPM dan Tim Penggerak PKK DIY. (teb) Dari Jogja Diciptakan Biomass Pelet bahan Bakar Alternatif Dari Limbah Uang KertasLimbah uang kertas, ampas tebu, sekam, debu tembakau jerami, limbah grajen setelah mendapatkan sentuhan tekhnologi, mempunyai nilai ekonomi tinggi. Misalnya limbah uang kertas kalau tidak dimanfaatkan untuk bahan pembuatan souvenir azkan menjadi tumpukan limbah,ampas tebu, sekam, debu tembakau, jerami dan tahi grajen juga hanya menjadi pupuk saja. Tetapi setelah diolah dengan sentuhan tekhnologi menjadi bio pellet akan menghasilkan energy terbarukan atau energy altrernatif sebagai bahan bakar selain gas dan kayu. Dalam rangka untuk mengenalkan hal tersebut kepada masyarakat Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY yang dipimpin Kepala Sub Bag Publikasi, Dokumentasi dan Media Masa, Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Dra.EC.Sukami.MM, tadi pagi (Kamis, 23/10) mengajak wartawan Unit Pemda DIY ke Home Industry pembuatan Bio Pelet bahan bakar alternative tersebut diterima Monita Indrayanti, SE.Akt, dan kawan-kawan di Desa Kalangan, Bangunjiwo, Bantul untuk melihat langsung proses produksi . Arya Parubaya selaku Pengelola Biomas Pelet menjelaskan bahwa bahan baku limbah uang kertas diperoleh dari Bank Indonesia yang saudah dihancurkan kecil-kecil dari hasil penarikan uang yang sudah tidak berlaku lagi. Jadi limbah uang kertas dari BI itu diproses dengan mencapur limbah uang kertas itu dengan perakat dan kemudian digiling dan keluar berbetuk pellet mail. Dan apabila digunakan untuk pembakaran pellet mil dengan bahan bakar lain lebih efisisen dan pellet mail, karena 0,5 kg pellet mail untuk memasak dengan anglo bisa bertahan 1 jam.Sementara harganya hanya Rp.450/kg sedangkan harga arang yang paling murah mencapai Rp.2500 sampai dengan Rp.3000,-. Disinggung berapa limbah uang kertas dari BI yang diperoleh Biomas pellet ini sebulan. Arya menambahkan rata-rata sebulan Biomas pellet mendapatkan 50 hingga 70 ton/bulan. Setelah diproses menjadi Biomas pellet dari jumlah tersebut rendemennya mencapai 90 persen apabila yang diolah 50 ton setelah diproses menjadi 45 ton. Sementara Monita Indrayanti.SE.Akt selaku Pembina dan Pemasaran Biomas Pelet kepada reporter www.jogjaprov.go.id menambahkan bahwa pembuatan bio pellet ini bukan saja dari limbah uang kertas saja, namun atas kreatiivitas anak muda Yogyakarta ternyata bio pellet ini bisa dibuat dari rumput, sekam, ampas tebu, tagi gergaji dan dedaunan kering diproses menjadi bahan bakar alternative. Tinggal bagaimana hasil kreatifitas ini permasarannya kepada masyarakat/marketingnya dan pihak Biomas telah melakukan saosial;isasi ke industri-industri seperti iundusatri gula semut di Kulonprogo, dan saat ini telah mendapatkan order dari pabrik teh di Bandung sebanyak 18 ton bulan ini, namun biomas baru mampu memenuhi 14 tonnya saja. Karena bahan bakunya minta yang khusus yaitu bahan baku dari ampas tebu, sebeb menurut pemesan biomas pellet ini dengan bahan bakar bio pellet bahan dasar ampas tebu aromanya wangi dan hasil proses tehnya diekspor ke Jepang,karena Jepang senang denga teh dari Indonesia dengan aroma yang berbeda dengan teh lainnya. Selain itu kata Mbak ita panggilan akrabnya biomas pellet itu juga sudah diekspor ke Korea sebagai bahan bakar sumber panas energy . Dengabn demikian kitapun harapannya kedepan harus bisa memanfaatkan Biomas pellet ini sebagai sumber panas energy on tuk powerplant sekala kecil saja misalnya 1 mekawwar atau 2 meka watt. Dikejar pertanyaan kapan planning itu bisa diwujudkan ? Lebih lanjut Monita menambahkan ? saya kira Tahun depan (2015) program itu harus terwujud setelah ada penambahan alat/mesin produksi satu lagi ? tandasnya. Ditambahkan Monita bahwa ? Biomas pellet ini sangat cocok digunakan untuk aplikasi berbagai proses pengolahan /masak untuk indusatri dengan jangka waktu lama . misalnya untuk open furniture, penetasan telor ayam, catering, pabrik kerupuk, pabrik tahu dan lain-lain. Kalau untuk sekala rumah tangga memang kita belum kesana ? (Kar/Skm) |
- Hari ini Mulai Digelar Konsolidasi Operasi Mantap Brata Progo 2014.
- Gubernur DIY Resmikan Kantor SAR Kelas B Yogyakarta
- Kemah Kebangsaan DIY Tahun 2014 Di Margoagung,Sayegan Sleman,DIY Semarak
- Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-86 Akan Diselenggarakan di Mandala Krida
- Seseorang Yang Ingin Tetap ?Kaduman Wahyu? Haruslah Didukung Rakyat