Gubernur DIY Ikuti Kirab Alutsista TNI Angkatan Darat
?
Pagi ini (11/10) di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, melepas kirab kendaraan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI Angkatan Darat dengan rute Alun-alun Utara - Jalan Trikora - Jalan Panembahan Senopati - Jalan Suryotomo - Jalan Mataram - kawasan taman parkir Abu Bakar Ali - Jalan Malioboro - Jalan Trikora - kembali ke Alun-alun Utara.
Dalam sambutannya, Gubernur berharap masyarakat dan TNI dapat terus bersinergi membangun Indonesia. Kedekatan yang telah terbangun hendaknya tidak hanya berhenti pada momen hari ulang tahun TNI saja. Gubernur juga menghimbau masyarakat yang mengikuti kirab dengan menaiki kendaraan alutsista untuk senantiasa berhati-hati selama perjalanan. ?Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,? pesannya.
Kirab yang ditujukan untuk memperkenalkan alutsista terbaru TNI AD kepada masyarakat DIY sekaligus sebagai bagian dari peringatan HUT TNI ke-69, diikuti sebelas unit tank, terdiri atas empat unit tank Leopard, empat unit tank Marder, dan tiga unit tank M113. Selama kirab, tank Leopard sangat mencuri perhatian masyarakat karena ukurannya yang besar dengan bobot 60 ton per unitnya.
Tidak hanya melepas kirab, Gubernur pun mengikuti kirab dengan didampingi Komandan Korem 072 Pamungkas, Brigadir Jenderal MS Fadhilah. (hdi)
Sambut Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2014, BPBD DIY Gelar Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk Paradigma baru penanggulangan bencana yang kita tonjolkan adalah bagaimana kita melakukan pengurangan risiko terhadap bencana. Masyarakat kita ajak untuk tahu bahwa di sekitar kita ada apa, kemudian potensi bencana apa saja, kalau terjadi saya harus bagaimana, dan persiapan apa yang harus dilakukan. Pagelaran wayang kulit yang berlangsung hingga pukul 4 pagi ini, turut dihadiri para kepala SKPD di lingkungan Pemda DIY, camat dan lurah di lingkungan Pemkot DIY, para koordinator relawan, tamu undangan dan masyarakat umum. Sebagai tanda dimulainya pagelaran wayang, diserahkan gunungan wayang oleh Sulistiyo kepada Seno dan dibacakan doa oleh Agus Abdul Mughni, SH, MH. (hdi) Delegasi Dagang Brunei Darusalam Sangat Tertarik dengan Potensi Ekonomni Yang Ada Di DIYSinyal dibentuknya Joint Committe antara Pengusaha DIY dengan Pengusaha Brunei Darusalam sebagai mana diharapkan Gubernur DIY dalam pertemuan semalam (Kamis,09/10) di Kraton Yogyakarta dari kunjungan dan pertemuannya Pengusaha Brunei Darusalam dengan Pengusaha di Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata telah dtangkap para pengusaha Yogyakarta ketika mengawalinya pembicaraan dagang tersebut di Joglo Plawang,Kabupaten Sleman siang kemarin (Kamis,09/10). Menurut penjelasan Ketua Kadinda DIY HR.Gonang Djuliastono pada reporter www.jogjaprov.go.id seusai jamuan makan malam semalam (Kamismalam,09/10) yang diselenggarakan Gubernur DIY mengatakan bahwa setelah rombongan tiba di Yogyakarta langsung disambut dan diajak ke Joglo Plawang untuk mengadakan temu bisnis dengan para pengusaha yang ada di DIY dan langsung antar pengusaha melakukan pertemuan pembicaraan sesuai bidang masing-masing misalnya siapa yang berminat di bidang batik kita temukan pengusaha batik, bidang pertanian kita temukan pengusaha pertanian Brunei, bidang peternakan kita temukan dengan pengusaha peternakan dan biasa pada awalnya penjajagan, namun pada akhirnya pembicaraan mulaui mengerucut. Dalam kesempatan itu juga lanjut Gonang ditampilkan fashion motif batik dan mereka sangat tertarik dengan busana batik motif Yogyakarta. Mengingat ketertarikan pengusaha Brunai sangat tinggi makan tandas Ketua Kadin tersebut akan langsung ditindak lanjuti, dan pada bulan November 2014 besok Tim dari Yogyakarta juga akan berkunjung ke Brunei Darusalam dan difasilitasi Duta Besar Brunai untuk Indonesia sekaligus mengikuti pameran potensi Yogyakarta. Selain itu juga nantinya rombongan dari Yogyakarta akan diajak untuk melihat perusahaan para pengusaha yang hadir pada malam ini. Tambah Gonang. Menyinggung harapan Gubernur DIY terbentuknya Joint committe tersebut Gonang lebih lanjut menyatakan bahwa dalam waktu dekat ini Kadin DIY juga akan menerima Kadin Madinah dan telah disiapkan MoU antara Kadin DIY dengan Kadin Madinah dengan draft bahsa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Demikian juga Kadin Aljajair juga minta draft yang sama karena juga berminat kerjasama dengan DIY. Oleh karena dengan joint Committe ini akan ditindak lanjuti bersama dengan Konsul Jendral Widagdo di Brunei untuk merealisasikan harapan ngarso dalem terseb ke Brunei Darusalam MoU itu kita siapkan tinggal mungkin memperbaiki kalimatnya saja. Kalau sister city sudah tidak memungkinkan, tetapi harapannya nanti kerjasama tersebut melalui antar kadin saja agar lebih fleksibel. Sementara itu Pangeran Haji Aris Bin Haji Durrahman dari Brunei Darusalam terkait dengan usulan dibentuknya Joint committe tersebut sangat menyambut baik, karena menurutnya telah berbicara banyak dengan kelompok-kelompok pengusaha Yogyakarta. Dari pembicaraan tersebut sudah sepakat nanti di bulan November menendatang kesepakatan tersebut sudah bisa direalisasikan. ?Kebetulan saya sudah mengadakan pembicaraan dengan pengusaha di Sleman khusus peternakan, bahkan kemarin saya sempat melihat peternakan sapi dan kambing disana saya sangat senang dan tertarik sekali?. Tandas Pangeran Haji Aris Bin Haji Durrahman.(Kar/Skm) Gubernur DIY Terima Penghargaan Sabuk Hitam Dan VII HapkidoGubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas penunjukan Yogyakarta sebagai Pusat Pengembangan Olah Raga Beladiri Hapkido Indonesia, demikian dikatakan saat menerima Mr.Prof.Dr.Choi,Don-oh, President World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF) di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan Yogyakarta, Jumat (10/10) pagi. Sultan berharap olah raga beladiri yang berasal dari Korea ini dapat berkembang dengan baik,sehingga nantinya dapat menjadi pilihan disamping olah raga beladiri yang sudah ada di Indonesia, demikian pula beliau mendukung atas Pelantikan dan Pengukuhan Presiden Hapkido Indonesia, tuturnya. Sementara GBPH.Prabukusumo, sebagai Ketua KONI DIY, sekaligus ditunjuk oleh Presiden Hapkido Dunia, untuk menjabat sebagai Presiden Hapkido Indonesia yang pertama, Gusti Prabu menjelaskan, sebenarnya sebelum dilantik dan dikukuhkan pada hari ini, jauh-jauh hari sudah mendatangan pelatih dari Korea, demikian pula mengirim V.Yoyok Suryadi ( atlet taekwondo ) ke Korea, untuk mempelajari tentang olah raga beladiri Hapkido ini, serta mengundang mantan-mantan atlet Taekwondo disetiap propinsi untuk datang ke jogja, dan sekarang baru 16 propinsi, ujarnya. Saat ini beladiri ini sudah berkembang di 12 propinsi, nantinya untuk propinsi lain menyusul, yang nantinya akan diberikan pelatihan di Yogyakarta, dan diharapkan dapat dikembangkan di daerah masing-masing. Vincentius Yoyok Suryadi, pendiri olah raga beladiri Hapkido Indonesia menjelaskan, beladiri ini merupakan merupakan perpaduan teknik-tenik keras dan lunak, artinya unsur teknik tendangan dan pukulan tetap ada, namun teknik lunak dengan unsur teknik kuncian juga diajarkan. Mr. Choi dalam kunjungan ini menyampaikan Penghargaan Sabuk Hitam Dan VII beladiri Hapkido kepada Sultan HB X, sekaligus untuk mohon doa restu, dalam Pelantikan dan Pengukuhan Presiden Hapkido Indonesia, di Hotel Horison Yogyakarta hari ini, Jumat 10 Oktober 2014.(ip/skm). Sekda DIY terima rombongan peserta Study Excursion dari HLSC Makassar YogyakartaDaerah Istimewa Yogyakarta atau sering disebut DIY, merupakan satu daerah di Indonesia yang wilayahnya tidak terlalu luas hanya 3.185,80 Km atau 0,17 % dari luas Indonesia. DIY merupakan daerah provinsi terkecil kedua setelah DKI Jakarta, dan memiliki keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahannya , sebagaimana termaktub dalam Undang-undang Nomor 13 tahun 2012 tentang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Demikian sambutan tertulis Sekertaris Daerah DIY Drs. Ichsanuri dalam acara menerima rombongan tamu dari Study Excursion Hasanudin Law Study center Makasar yang dibacakan Kepala Biro Hukum Sumadi, SH. MH di Dalem Ageng kepatihan pagi tadi Jumat (10/10). Lebih lanjut Sekda mengatakan dalam menjalankan pemerintahannya, Pemerintah Daerah DIY mengacu pada visi pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana tertuang dalam RPJPD tahun 2015-2025 yakni ? Daerah Istimewa Yaogyakata pada Tahun 2025 sebagai pusat Pendidikan, Budaya, dan Daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan Masyarakat yang maju, Mandiri dan Sejahtera?. Tentunya dengan tetap berpegang pada dasar filosofi Hamemayu Hayuning Bawana yang lebih mementingkan bekerja dan berkarya bagi masyarakat dari pada memenuhi ambisi pribadi. Sementara Risa Siregar selaku ketua rombongan menyampaikan kedatangannya untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan DIY dalam bidang Pimpinan Daerah (kepala Daerah), bidang kebudayaan, bidang pertanahan, bidang tata ruang dan Dana Kesitimewaan. Dan beliau juga mengatakan ungkapan semboyannya yakni sekali layar terkembang pantang hidup surut sekali tugas sudah tertunaikan pantang pulang sebelum tugas tersebut terselesaikan. Turut Hadir dalam kesempatan tersebut selain Kepala Biro Hukum Pemda DIY, DPRD DIY, Biro Pemerintahan DIY Kepala Bagian Humas. dan acara diakhiri dengan saling meberikan cindera mata. (bin) |