Praktikum Prodi Administrasi Pemerintahan UNPAD ke Pemda DIY
Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karenanya pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Demikian Gubernur DIY dalam amanatnya yang disampaikan oleh Kepala Biro Organisasi Setda DIY, Drs. Djarot Budiharjo dalam penerimaan kunjungan lapangan mahasiswa Program Studi (Prodi) Administrasi Pemerintahan Program Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pajajaran Bandung ke Pemda DIY pagi ini, Kamis (12/06) di Gedung Unit 9 Kepatihan Yogyakarta.
Menurut Gubernur DIY, peningkatan kulaitas pelayanan publik mutlak diperlukan mengingat kondisi sosial masyarakat yang semakin baik, sehingga mampu merespon setiap penyimpangan dalam pelayanan publik dengan gerakan, maupun tuntutan melalui media cetak dan elektronik.
Saat ini masyarakat juga semakin sadar apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Masyarakat semakin berani untuk mengontrol apa yang dilakukan pemerintahannya, tegas Gubernur.
Pelayanan publik oleh birokrasi publik merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur Negara sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi Negara untuk menyejahterakan masyarakat.Oleh sebab itu, peayanan publik harus dilakukan secara professional sehingga mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kretiafitasnya untuk mengatur dan menentukan masa depannya sendiri.
Dalam kesempatan yang sama pula Gubernur DIY menjelaskan bahwa, fokus utama dalam etika pelayanan publik adalah apakah aparatur pelayanan publik telah mengambil keputusan dan berperilaku yang dapat dibenarkan dari sudut pandang etika, sehingga pada akhirnya yang diharapkan masyarakat adalah mendapatkan kepuasan dari pemerintah melalui pelayanan publik yang mengedepankan etika profesi.
Dalam kesempatan itu Kepala Biro Organisasi Setda DIY juga menyampaikan bahwa dalam kunjungan pratikum tersebut dapat mempunyai kesan tersendiri, sehingga diharapkan para tamu akan rindu kembali untuk datang ke Yogyakarta.
Menurut pimpinan rombongan Drs. D Acep Jatmiko, setelah mahasiswa program diploma III ini melaksanakan kunjungan praktikum di Pemda DIY, maka akan dilaksanakan survey index kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah, sehingga pada saatnya nanti apabila menjadi pelayan masyarakat akan mendapat gambaraan dalam melakukan pelayanan masyarakat. (teb)
LARWASDA DIY Tahun 2014 Digelar di GarudaDalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, peran pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen, mempunyai kedudukan strategis dalam mendukung pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel serta terbebas dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) demi terwujudnya cita-cita bersama yaitu DIY dalam tatanan good and clean governance, Demikian amanat Gubernur DIY yang disampaikan? Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX ketika membuka Gelar Pengawasan Daerah (LARWASDA) 2014 dan Pemutakhiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat DIY dan Inspektorat Jendral Kementrian Dalam Negeri 2014 di Hotel Garuda, Rabu (10/06) tadi pagi. Lebih lanjut dikemukakan bahwa, pengawasan rutin terhadap penyelenggaraan Pemerintah Daerah memiliki tujuan positif agar penyelenggaraannnya dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat kini semakin kritis, tandas Gubernur. Sekecil apapun bentuk pekerjaan pemerintah, dituntut akan adanya sebuah transparansi, akuntabilitas dan pelaporan, baik dari segi keuangan maupun hasil pekerjaannya. Untuk dapat memenuhi hal tersebut, fungsi pengawasan yang independen, obyektif serta professional berdasarkan standar pemeriksaan, kecermatan dan keandalan informasi menjadi hal mutlak yang harus dipedomani dan laksanakan. Sementara itu Sekda DIY, Drs. Ichsanuri dalam pengarahannya antara lain menyampaikan bahwa, peran Inspektorat perlu ditingkatkan, jangan sampai fungsi pengawas internal sebagai penjamin keuangan daerah justru tidak bergerak. Dudukkanlah inspektorat pada yang sebenarnya, himbau Sekda DIY. Jangan sampai mendudukkan diri sebagai pemeriksa, karena lembaga ini merupakan penjamin kualitas laporan keuangan. Dalam penyaluran bantuan sosial harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan hibah yang berkaitan dengan program-program yang normatif segera untuk dicairkan, tambahnya. Adapun bansos yang berkaitan dengan politik untuk ditunda. Dalam kesempatan yang sama Inspektur DIY, Moedji Rahardjo, SH, MHum menyampaikan bahwa diraihnya kembali Opini WTP dari BPK atas LKPD Pemda DIY tahun 2013 tanpa paragraph penjelas dan peringkat pertama Indonesia Government Index tahun 2013, merupakan capaian yang cukup membanggakan bagi Pemda DIY. Hal ini menurutnya, membawa tantangan tersendiri bagi inspektorat selaku APIP untuk selalu berusaha meningkatkan kulalitas pengawasannya agar kondisi yang telah dicapi tetap dapat dipertahankan dalam rangka tercapainya tata kelola pemerintahan yang semakin baik. Kegiatan LARWASDA berlangsung dua hari, dari tanggal 11 hingga 12 Juni 2014. Hadir dalam kesempatan tersebut Inspektur Jendral Kemendagri, Drs. Beredimus Sumpe, Msi sebagai nara sumber, para SKPD maupun UPTD DIY, inspektur Kabupaten/kota se DIY serta para auditor obyek pemeriksa. (teb) Upacara Tradisoinal Gumbregi Di Girimulyo Telah Puluhan Tahun BerlangsungTradisi Gumbregi sebagai ungkapan syukur para petani kepada Allah SWT atas karunia baik hasil pertaniannya melimpah maupun ternaknya yang beranak pinak membantu pendapatan warga setiap habis panen rendengan (masa tanam I musim penghujan) selalu di selenggarakan warga Sabrang, Desa Giripurwo, Girimulyo,kulonporgo. Tradisi yang telah mendarah daging dan turun menurun bertahun-tahun tersebut sebagai upaya warga masyarakat Sabrang dalam menjaga,memelihara keseimbangan dan kelestarian alam di mana hewan ternak/unggas ternyata juga memiliki perasaan meskipun tidak ditunjukkan seperti manusia. Memang hewan/ternak dan unggas piaraan, kadang kala mempunyai perilaku buas dan menakutkan. Dibalik itu memberikan banyak manfaat bagi manusia. Menurut Amat Pawiro ( 73) tradisi Gumbregi di sawah seperti ini telah berlangsung bertahun-tahun yang lalu sejak kakek neneknya ? sudah berlangsung sejak kakek nenek gumbregi ini dilaksanakan warga Sabrang mas, hanya sekarang ini ada perbedaan. Kalau dahulu sambil gubregi hewan peliharaan (Sapi, Kerbau,Kuda,kambing di bawa kesawah langsung dilempar kupat di tubuhnya, tetapi sekarang tidak lempar kupatnya di kandang, dulu ramai sekali ? tandas Amat Pawiro. Memang era telah berbeda, namun pada kenyataannya tradisi Gumbregi tidak berubah, setiap paska panen rendengan tanpa ada perintah bertepatan dengan hari Selasa Kliwon atau Jum?at Kliwon pukul 06.30 wib setiap habis panen serta seluruh padi sampai di rumah warga bersepakat menggelar Gumbregi. Bahkan yang dibawa kesawah bukan hanya ketupat dan tempe/tahu bacem, tetapi ada yang membawa tumpeng dan gudangan serta ingkung untuk slametannya. Lebih lanjut ketua adat Amat Pawiro menambahkan bahwa dengan telah melaksanakan hajat tradisi gumbregi rasanya telah tidak mempunyai hutang kepada hewan/ternak dan unggasnya yang selama ini telah memberikan tambahan penghasilan/keuntungan bagi para petani. Bahkan hewan/ternak dan unggasnya semakin bertmbah dan sehat menjadikan pemilik bangga. Karena dengan kebiasaan melaksanakan tradisi Gumbregi ini hewan ternak dan unggas semakin bertambah seiring bertambahnya waktu. Dan selain itu memberikan keselamatan pada manusia, keselamatan kepada hewan ternak dan unggasnya. Tradisi Gumbregi tersebut berlangsung pagi kemari (Selasa,10/6) di Bulak Baras,Susun Sabrang,Giripurwo,Girimulyo,Kabupaten Kulonprogo.Daerah Istimewa Yogyakarta? yang dihadiri laki-laki perempuan anak, pemuda dan orangtua, bertujuan untuk melestarikan budaya tradisional.(Slamet) Taruna AAU Adisucipto Tingkat IV Mohon Doa Restu Sri Sultan HB XHari ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan,Yogyakarta melepas 104 Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) Adisucipto Yogyakarta Tingkat IV setelah selesai mengikuti Pendidikan di AAU Yogyakarta selama 4 Tahun. Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsekal Muda TNI Tabri Santoso.S.IP dalam laporannya menjelaskan bahwa sesungguh jumlah lulusan Taruna AAU Adisucipto tersebut 105 namun yang menghadap hari ini berjumlah hanya 104 lulusan karena satu orang baru berada di Jepang.
Dari 104 Taruna AAU ini nantinya akan diwisuda tanggal 17 Juni 2014 yang kemudian selanjutnya dilantik serta diambil Sumpahnya menjadi perwira bersamaan dengan Taruna dari angkatan lainnya tanggal 26 Juni 2014 oleh Presiden RI di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta . Disamping menghadap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X selain mohon doa restu dan pamitan setelah mengikuti pendidikan di Yogyakarta para Taruna juga mohon maaf kepada selurih warga Yogyakarta selama bersosialisasi di Yogyakarta terdapat sikap, tutur kata, maupun perilaku yang kurang berkenan bagi warga Yogyakarta. Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pengarahannya kepada para Taruna AAU yang akan diwisuda berpesan setelah menjadi perwira untuk terus belajar dan membaca, apalagi sebelum menjadi perwira telah dibangun sedemikian rupa maka harus peka terhadap perkembangan tekhnologi tetap memegang teguh Sumpah prajurit sapta marga sampai kapanpun. Demikian juga mestinya setelah memasuki pension juga tetap memegang sumpah prajurit. Karena Gubernur DIY melihat bahwa di lapangan setelah pension begitu mempeoleh hak pilih dan mendapat kedudukan pengurus dalam partai politik sering ikut arus dan tidak lagi memegang sumpah prajurit serta sapta marga. Seharusnya tandas Sultan tidak larut dengan kebijakan partai yang ada, namun hendaknya Purnawirawan tersebut bisa mengingatkan apabila partai politik tersebut tidak pas dalam mengambil kebijakan. Hal ini dilakukan mengingat bangsa ini belum berhasil membangun Civil Sociaty yang kuat, kecuali kalau telah terbangunnya integritas yang kuat dari TNI dan Polri. Dibagian lain Gubernur DIY mengingat seorang Perwira dan Anggota TNI Angkatan Udara disamping m,empunyai anak buah juga memiliki anak cucu, maka dari itu sebagai bapak bisa memberikan integritas yang benar , menempatkan pendidikan anak kita dengan benar. Hal ini ditandaskan Sri sultan HB X dalam rangka mewujudkan pembangunan generiasi muda kedepan yang lebih baik dari pada generasi-generasi sebelumnya. Pelepasan dan pamitan taruna Akademi Angkatan Udara kepada Gubernur DIY selain ditandai dengan jabat tangan juga dengan berfoto bersama dan disaksikan pejabat TNI,Polri dan Sipil Pemerintah DIY(Kar/Skm) Wagub DIY Paku Alam IX Terima Panitia Olympiade IPA Dan Matematika Tingkat SDSaya sangat mendukung dan menyambut baik, atas rencana diadakan kegiatan olympiade ini, karena ini sangat baik serta banyak manfaatnya, yang namanya ilmu itu mahal, sehingga ini merupakan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan ilmunya sesuai dengan materi yang telah diajarkan oleh guru?,demikian tanggapan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX,saat menerima Panitia Olympiade IPA dan Matematika tingkat Sekolah Dasar (SD), di Gedhong Pare Anom, komplek Kepatihan Yogyakarta Selasa (10/06) siang, Lebih lanjut Wagub memberikan kesempatan untuk berdiskusi lebih panjang di kemudian hari, hal tersebut merupakan kepedulian kita dalam bidang pendidikan dari bawah , tambahnya.
Sementara itu Ketua Panitia Olympiade yang sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara, Hj. Himmatul Hasanah,S.Pt, MP, yang juga merupakan Dosen Biologi di Universitas Negeri Yogyakarta menjelaskan, selama kurun waktu 2.5 tahun yayasan ini telah melatih kurang lebih 50.000 guru-guru matematika di 50 tempat kabupaten / kota di Indonesia, pelatihan ini diberi nama Work Shop Matematika Dahsyat Indonesia, dan ini merupakan produk pertama yayasan. Selain matematika masih ada produk lain yakni pendampingan terhadap siswa dalam bidang matematika, namun pendampingan ini tidak seperti lainnya, ada materi Spiritual Building Training ( SBT ) nya, artinya anak tidak hanya diberikan materi pelajaran yang terkait, namun juga diberikan pendidikan karakternya. Target dari pendidkan ini, pertama mereka akan menjadi anak-anak yang pertama bersyukur, karena mereka dapat sekolah. Kedua mendidik agar anak berbakti kepada orang tua, ini merupakan materi SBT yang diberikan, baru kemudian diberikan materi matematika yang mudah. Karena selama ini, matematika dianggap pelajaran momok yang menakutkan oleh para siswa kebanyakan, bahkan kadang gurunyapun malah menjadikan anak semakin takut, karena itu yayasan adiluhung ada produk lain yang namanya Smart Teaching, prodak ini bertujuan bagaimana menjadi guru yang menyenangkan bagi muridnya, dengan harapan kalau siswa senang dengan gurunya, maka materi yang diberikan akan mudah masuk, jelasnya . Mengingat sudah ada 50.000 guru matematika yang dilatih, yayasan akan mencoba dan melihat kemampuan guru-guru tersebut dalam menstransfer ilmunya kepada siswa-siswa nya yang mereka didik, karenanya oleh yayasan itu diadakan Olympiade IPA dan Matematika (Olimipade) tingkat SD secara Nasional dengan model terapan, dan ini merupakn yang pertama kalinya diadakan dengan thema ?Green Energy? yang rencananya akan dibuka oleh Wakil Menteri ESDM. Waktu pelaksanaan tanggal 20 s/d 22 juni 2014, di Taman Pintar Yogyakarta, ditargetkan diikuti 50 peserta siswa SD, dalam penerimaan ini Wagub di dampingi Kepala Biro Kesra pemda DIY, RM. Haryo Bimo Wijoseno, dan wakil dari Disdikpora DIY. (ip/skm) |
- Lembaga Sandi Negara Sosialisasikan Pengamanan Informasi dan Komunikasi Berklasifikasi Rahasia Bagi
- Pendidikan Berkualitas Diawali Dengan Pembelajaran yang Berkualitas
- Pisah Sambut Kajati DIY
- Antusiasme UMKM DIY Sambut Pekan Raya Jakarta Di Kamayoran
- Kesepakatan Menghentikan Kekerasan Di Wilayah DIY Ditandatangani