Kunjungan Spesifik Komisi IX DPR RI Ke Pemda DIY
Pagi tadi, Senin (02/06) Komisi IX DPR RI mengadakan kunjungan spesifik ke Pemda DIY untuk mengetahui kesiapan Pemerintah Daerah menjelang pelaksanaan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan yang akan dimulai bulan Juli 2015 mendatang. Rombongan yang berjumlah 25 orang dipimpin oleh dr. Ribka Tjiptaning diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY, Drs. Sulistyo, SH, CN, M.Si di Gedung Pracimosono, Kepatihan Yogyakarta di dampingi oleh beberapa SKPD dan instansi terkait.
Ucapan terimakasih diungkapkan oleh Drs. Sulistyo mewakili Pemda DIY atas dipilihnya DIY sebagai kunjungan spesifik. Sulistyo? atas nama Pemda DIY berharap bahwa dalam pertemuan tersebut? dapat menghasilkan manfaat. Ditambahkan pula bahwa, menjadi kewajiban kita semua untuk mensukseskan pelaksanaan BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan agar kedepannya dapat berjalan dengan baik.
Sementara itu dalam paparan Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Tengah & DIY, Edi Sahya antara lain mengemukakan bahwa, semua pekerja baik dari tenaga formal maupun non formal diharapkan untuk bisa masuk BPJS ketenagakerjaan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa, BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jateng? - DIY berkomitmen untuk menjadi BPJS yang berkualitas dunia, terpercaya serta unggul dalam pelayanan.
Turut hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari berbagai rumah sakit DIY, yaitu perwakilan dari? Rumah Sakit Sardjito, Rimah Sakit? Panti rapih, Rumah Sakit JIH,? Rumah sakit Harjolukito.(teb/skm)
Prawirodirjan Wakili Kota Yogyakarta Maju Dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat DIY 2014Pengalungan bunga, penyerahan untaian bunga, suguhan tari biasanya digunakan untuk menyambut kedatangan tamu agung atau tim suatu perlombaan dan sebagainya, namun tidak demikian bagi Tim Perlombaan dan Evaluasi Desa/Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2014 di Kelurahan Prawirodirjan,? Kota Yogyakarta, tim disambut dengan penangkapan penjambret dompet wisatawan yang sedang jalan-jalan di sepanjang jalan Gondomanan satuan PAMWIL HANSIP Kelurahan Prawirodirjan,Kecamatan Gondomanan menangkap jambret yang sedang beraksi? tanpa perlawan di tangkap Hansip? dengan tidak main hakim sendiri? kemudian diserahkan anggota Polsek Gondomanan yang sedang tugas patroli keliling menjaga ketertiban dan keamanan wilayah. Anggota Tim yang dipimpin Kepala Biro Hu kum Setda DIY Sumadi SH.M.Hum pun sempat terperanjat melihat? di tengah-tengah penyambutan rombongan tim evaluasi tiba-tiba terjadi keributan antara PAMWIL HANSIP dengan seorang pemuda? serta anggota kepolisian,? namun setelah pemandu penyambutan tim menjelaskan akhirnya tahu apa maksud dari keributan tersebut ternyata hanyalah peragaan atau simulasi dari kegiatan PAMWIL HANSIP Kelurahan Prawirodirjan,Kecamatan? Gondomanan dalam? mensimulasikan penangkapan jambret dalam? rangka melaksanakan tugasnya sebagai pelindung ketertiban dan keamanan masyarakat untuk menjaga terciptanya ketertiban dan keamanan, kenyamanan lingkungan . Selain disambut simulai, tim juga disambut lantunan tembang Mijil yang ditembangkan ibu-ibu PKK Kelurahan Prawirodirjan yang kemudian dilanjutkan dengan paparan oleh Lurah Prawirodirjan Drs.Ekhwanto. Dalam laporan paparannya Lurah Prawirodirjan antara lain menjelaskan bahwa salah satu misi kelurahan Prawirodirjan yaitu meningkatkan kebersamaan antara pemerintah dan seluruh warga masyarakat dalam pembangunan partisipatif untyuk mewujudkan kualitas lingkungan pemukiman yang bersih, sehat dan nyaman huni dalam bingkai religiusitas serta terwujudnya ketentreman dan ketertiban umum dengan memegang moto ? Satu hati untuk Melayani, Prawirodirjan Damai Abadi dan Tradisi Berprestasi?. Kelurahan dengan jumlah KK sebanyak 2.841 KK dengan jumlah penduduk 9.300 orang tersebut terbagi dalam 18 RW dan 61 RT memiliki berbagai potensi unggulan diantaranya sebagai Pusat perdagangaan dan jasa, Pusat Belanja Elektronik, naget, Bakpia, Sanggar seni Sekar Seto, Daur ulang dan pengolahan sampah ? TAKAKURA?industri Suttle Cock, Kuliner. Terkait dengan pemberdayaan masyarakat lanjut Drs.Ekhwanto, Kelurahan Prawirodirjan bersinegisitas kelembagaan Simbiosis mutualisme Zero konflik antar lembaga kemasyarakat sehingga pembangunan dibidang Sosial, bidang keuangan, bidang keagamaan berjalan harmonis sehingga berbagai kegiatan ekonomi juga berkembang baik. Sementara itu Ketua Tim Evaluasi dan Perlombaan Desa/ Kelurahan Tingkat DIY Tahun 2014 Sumadi.SH.M.Hum ketika membacakan sambutan Gubernur DIY mengatakan bahwa pembangunan di desa tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada partisipasi dan dukungan dari masyarakat karena anggaran di desa/kelurahan sangatlah kecil dan tidak akan mencukupi untuk menyelesaiakan program pembangunan tersebut. Oleh karena itu lembaga-lembaga di desa/kelurahan harus difungsikan secara optimal sekaligus mengawal program-program pembangunan tersebut. Salah satu untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam pembangunan yaitu melalui pengembangan kapasitas pembangunan kelembagaan masyarakat yaitu dengan penyelenggaraan perlombaan desa/kelurahan sesuai dengan Permendagri nomor 13 tahun 2007 tentang perlombaan Desa/kelurahan se Indonesia. Hal ini untuk mendorong penguatan ekonomi desa serta untuk mengetahui peningkatan kinerja aparat, mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pembangunan di desa/kelurahan di setiap sektor pembangunan. Usai pemaparan oleh Lurah Prawirodirjan, wawancara dengan perangkat Kelurahan yang meliputi Bidang Pendidikan, Kemsayarakatan, Ekonomi, Kesehatan, pelayanan dan sebagainya , kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan sampel kegiatan diberbagai tempat wilayah Kelurahan Prawirodirjan dan diakhiri dengan menyaksikan simulasi penanggulangan bencana kebakaran mandiri dengan menggunakan hidrant mini yang dibangun masyarakat sendiri. Alat yang digunakanpun dengan menggunakan sumur warga dan menggunakan diesel. Hal ini dilakukan mengingat kelurahan Prawirodirjan padat penduduk dan mobil Pemadan Kebaran sulit masuk wilayah, mengingat akses jalan yang terlalu sempit.(Kar) Lomba IPTEK Tingkat DIY Tahun 2014Dalam ranka penganugerahan IPTEK bagi pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Umum Biro Administrasi Pembangunan Setda DIY mengadakan kegiatan lomba IPTEK tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan.Rabu, ( 28 /05) Di Kepatihan Yogyakarta. Dalam pelaksanaan pemaparan dibagi menjadi kelompok yaitu kelompok A dan Kelompok B dan ruangnyapun juga di bagi dua, kelompok A. di Ruang Rapat A Biro UHP Setda DIY ,dan untuk Kelompok B di Ruangan Rapat Gandokkiwo kepatihan. Para Tim penilai dari kelompok B adalah Ir. Bayudono, M.Sc, Drs. Hadjar Pamadhi, MA (Hons), Prof. Dr. dr. KRT. Adi Heru Sutomo, M. Sc, Ir. Darmanto, M. Sc dan Drs. Bayu Februarino Putro. Sedangkan Pesertanya berasal dari Mahasiswa ,SLA, dan Masyarakat Umum, dsementara itu peserta kelompok ada 17 kelompok dan ditambah peserta perseorangan, yangmana dari kelompok B masing-masing peserta menyampaikan paparannya mengenai materi yang dilombakan diantaranya adalah :
Untuk Tim Penilai kelompok A diantaranya Dr.Ir.Achmad Kasihayani M.Sc, Dr.Ir.Alva Edy Tontowi.M.Sc, Hardi Jelendra S.Pt.M.Sc dan Hendar Susilowati SH. Sedangkan pesertanya dari masyarakat umum adalah; 1. Wiwid Hestyanndra dari Bantul dengan judul Prototipe pembangkit listrik tenaga elektrolis. 2. Supri handoko judul Alat angkut multi fungsi. 3. Suparwati UKM Al Barik judulnya Kripik Al Barik 4. Andi Santoso ,Febrian Krisna Wardana judul Games aku cinta Batik. 5. Aji Setiawan ,Muh Nana Aviciena judulnya Early Earthquake Warning System. 6. Kelompok Arief Efianingrum Dkk judul Pengembangan model pelatihan RESPECT bagi guru untuk pencegahan kekerasan ( bullying ) di SD 7. Kelompok Kemuning Judul Pengelolaan Rempah-rempah menjadi bahan kesehatan dan kecantikan. Setelah pemaparan dari masing-masing peserta tim penilai akan menilia karya ?karyanya yang akan menjadi juara nantainya. (bin/skm) Penilaian Lomba Desa Di Desa Tamanmartani, KalasanTim Penilai Lomba Desa DIY Tahun 2014 melaksanakan verifikasi data di Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Beberapa SKPD penilai yang termasuk dalam rombongan dipimpin oleh Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, Haryanto, SH diterima oleh Lurah Desa, Gandang Harjanta beserta perangkatnya di Kantor Kelurahan Desa Tamanmartani yang tidak jauh dari lokasi Candi Prambanan yang merupakan salah satu obyek wisata ternama di DIY. Dalam penerimaan kunjungan Tim Lomba Desa Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Kabupaten Sleman, Sri Murni Rahayu, MM mewakili Bupati Sleman antara lain mengemukakan bahwa kehadiran tim penilai lomba desa DIY menjadi motivasi bagi pemerintahan desa untuk menjadi lebih baik. Pemerintah desa mempunyai misi yang strategis untuk mewujudkan masyarakat Sleman yang sejahtera lahir dan batin. Karenanya pemerintah desa terus dikembangkan kapasitas dan kinerjanya. Sementara itu Gubernur DIY dalam amanat yang disampaikan oleh Kepala Biro Tapem Setda DIY antara lain mengemukakan bahwa, karena lomba desa dan kelurahan identik dengan evaluasi dan penilaian pelaksanaan pembangunan pemerintahan di desa dan kelurahan, maka yang menjadi dasar penilaian adalah keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah bersama masyarakat yang di titik beratkan pada penyelenggaraan pemerintah desa dan kelurahan, usaha kegotongroyongan dan keswadayaan masyarakat. Lebih lanjut Gubernur DIY berharap desa yang terpilih menjadi ajang lomba nantinya dapat melanjutkan dan meningkatkan kinerja masyarakatnya, serta masyarakat juga dapat memberikan dukungan kepada pemerintah desa dalam bentuk partisipasi aktif dan kreatifitas secara optimal dari segala potensi yang dimilikinya, sehingga akan semakin mampu memberdayakan diri sendiri untuk bisa hidup lebih sejahtera lagi. Tamanmartani yang mempunyai lahan seluas 740 Ha dan berpenduduk sekitar 15.854 jiwa ternyata menyimpan potensi yang luar biasa. Hal ini dapat dilihat dari banyak karya masyarakat yang mempunyai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan baik yang bersifat social maupun untuk tujuan profit. Sebagai contoh, adanya usaha ternak sapi maupun kambing, pengolahan limbah sampah secara professional serta pemanfaatan lahan pertanian yang semula banyak warga yang menjadi buruh di lahan ini, berubah mindsetnya menjadi warga pengguna lahan pertanian. Dalam Ferifikasi lapangan, selain pencocokan data di kantor kelurahan, tim diajak serta turun ke tujuh titik peninjauan yang potensial yaitu ke : Dusun Cageran, Karangmojo, Randu Gunting dan Pakem. (teb) PERKUAT KETAHANAN PANGAN DI DIY, DEWAN PANGAN GELAR RAPAT KERJA DAERAHPangan merupakan kebutuhan paling mendasar dari suatu bangsa, maka kebutuhan akan pangan sangatlah penting dalam menunjang ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat dan dalam hal ini menjadi tantangan yang harus mendapatkan prioritas.
![]() ? Penegasan tersebut disampaikan Gubernur DIY Sri Sulktan Hamengku Buwono X dalam paparan sambutan tertulisnya yang sekaligus sebagai Keynote Speech yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunaan Setda DIY Dr.Ir. Didiek Poerwadi siang tadi (Rabu,28/5) di Gedung Unit VIII lantai III Komplek Kepatihan Yogyakarta. Menurut Gubernur DIY Wilayah DIY dengan sumberdaya alam dan social budaya yang beragam, dan tingkat pertumbuhannya yang tinggi harus dipandang sebagai karunia Illahi guna mewujudkan ketahanan pangan ini. Kebutuhan yang besar harus diimbangi dengan peningakatan produksi pangan, karena jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi pangan, maka akan menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan yang harus dipenuhi. Terkait dengan hal tersebut Gubernur DIY lebih jauh mengatakan bahwa konsep yang digunakan tidak semata-mata pendekatan dari sisi produksi saja. Akan tetapi konsep ketahanan pangan dapat meliputi meningkatkan produksi, memperbaiki distribusi dan meningkatkan daya beli masyarakat, yang dilakukan dengan pendekatan keunggulan komaratif dan kompetitif. Jenis dan ragam pangan di sini trandas Gubernur DIY bukan hanya berarti beras., tetapi dapat berupa semua produk tanaman pangan dengan mengutamakan swasembada. PLT Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Ir. Arofah Nur Indriyani.M.Si melaporkan bahwa Rapat Kerja Daerah Dewan Ketahanan Pangan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti oleh 75 orang pejabat dan instansi terkait baik dari Pemda DIY, Kabuipaten/Kota se DIY serta dari para pakar perguruan tinggi di DIY dngan menghadirkan nara sumber Bupati Kulonprogo serta pakar yang berkompeten dibidangnya dari UGM Yogyakarta berlangsung sehari. Dibagian lain sambutannya melalui Didiek Purwadi Gubernur DIY mengatakan memang tidak bisa dipungkiri, bahwa ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran pangan sering terjadi dan kita seringkali menyalahkan factor cuaca atau alam sebagai dampak dari peruabahan iklim yang tidak menentu. Maka dengan adanya upaya dari segenap unsure terkait diharaapkan daapat memperoleh pencapaian yang ideal, yaitu dengan harapan tidak ada lagi kelangkaan pangan dan terlebih dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, serta dapat meningkatkan daya saing. Menyinggung upaya untuk mewujudkan sumberdaya pangan local Gubernur DIY minta agar pembangunan pertanian di DIY dapat bersinergi dengan pembangunan wilayah pedesaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan taraf kehidupan social dan perekonomian masyarakat setempat. Mengingat bidang pertanian memegang peranan penting dalam pencapaian target produksi pangan local, tandas Gubernur DIY pembangunan pertanian tidak lagi hanya dapat dilakukan melalui kebijakan di dalam sector pertanian, tetapi juga harus merevitalisasi bidang pertanian. Untuk itu diperlukan komitment yang kuat dari seluruh sector untuk mendukungnya. Pada prinsipnya pertanian tetap harus dimajukan dalam format menuju pertanian modern, dengan membuka peluang partisipasi warga masyarakat desa. Sementara itu Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo.SP.OG(K) dalam paparan hasil pengamatannya blusukaan di kantong-kantong kemiskinan di Kulonprogo yang masih mencapai angka 23 % angka kemsikinannya mengatakan bahwa orang miskin akan tetap tinggi selama tidak mau merubah perilakunya yang cenderung boros dan konsumtif. Apalai kebanyakan kemiskinan itu terjadi disentra-sentra strategis produksi pangan ini sangat memprihatinkan. Sebagai contoh penderes kepala di wilayah Kulonprogo punya hp lebih dari satu, kalau hp 1 diisi pulsa Rp.5000 saja kalau hpnya 2 sudah Rp.10.ribu sementara deres kelapa sekali panjat hanya dapat Rp.5 ribu. Ini berarti nombok. Belum lagi cost social masyarakat yang masih tinggi.(Kar/Skm) |
- Pemda DIY Selenggarakan Peringatan Isra? Mi?raj Nabi Muhammad.SAW
- Verifikasi Lapangan Oleh Tim Lomba Desa di Kelurahan Wirogunan Yogyakarta
- Upacara Peringatan Hadeging Kabupaten Gunungkidul Ke-183
- Desa Panggungharjo Bantul dinilai Tim Verifikasi Lomba Desa Tingkat DIY
- Sarasehan Kehumasan DIY Di Bakulan Bantul Angkat Tema? Sedumuk Bathuk, Senyari Bumi?