Pemda DIY pantau Harga Bahan Pokok menjelang Ramadhan
Pemda DIY melalui Biro Perekonomian dan instansi terkait mengadakan pemantauan harga Sembilan bahan pokok di semua pasar pasar di Yogyakarta, untuk hari ini kita cek dipasar Beringharjo yang kemudian akan kita lanjutkan dipasar Prambanan sleman, kemudian untuk hari kedua besuk pagi kita akan cek ke kulonprogo di pasar Wates dilanjutkan di pasar Bantul dan yang hari ketiga nanti dipasar Wonosari. Dari hasil saat ini prinsipnya dari harga harga yang ada aman artinya bahwa ada beberapa kenaikan namun tidak begitu besar. Seperti yang ada kaitannya dengan daging sapi yang banyak dikumsumsi justru malah menurun dari 102 ribu minggu yang lalu menjadi 100 ribu untuk hari ini. Malah pernah diisukan bahwa daging sapi berada pada harga yang tinggi dan stok pada posisi aman. Sedangkan dari produksi yang lain sudah kami pantau memang ada kenaikan tapi tidak sampai 0,5 % atau Rp. 2000 dari harga harga pokok. Ini dikarenakan banyak permintan karena pada posisi hari libur. Untuk menghadapi awal Romadhon informasi dari pedagang ada peningkatan sedikit, namun pada pertengahan ada penurunan permintaan karena kondisi sudah agak stabil kemudian di akhir romadhon menurut para pedagang ada peningkatan sedikit namun untuk stok dan distribusi tetap lancar. Demikian disampaikan Kepala Biro Perekonomian Setda DIY Drs. Tri Mulyono, MM disela sela pemantauan harga Sembilan bahan pokok di pasar Beringharjo Selasa (17/06)
Di pasar Prambanan Sleman berkenaan dengan distribusi cenderung stabil tidak ada kenaikan yang drastis kita ingin mengetahui perkembangan untuk mengantisipasi stok bahan untuk lebaran dan romadon. Jadi tidak ada permasalahan atau khawatir bagi masyarakat akan adanya pasokan pasokan kebutuhan sehari hari, seperti beras minyak gula cabai berbagai jenis ikan aman memang ada kenaikan tapi tidak seberapa karena menjelang romadon biasanya adat jawa masih mengadakan tradisi nyadran jadi ada peningkatan permintaan sehingga terjadi kenaikan seperti minyak goreng dari 11.000 menjadi 11.500 dan daging ayam dari 28.000 menjadi 29.000 dan prinsip harga harga terjangkau dan yang paling penting adalah pasokan barang lancar
Sedangkan Djoko Raharto selaku Ketua Tim Teknis TPID DIY mengatakan Secara umum harga gas stabil untuk bahan pokok ada yang turun ada yang naik biasa, daging komsumsi mengalami penurunan sedikit kemudian yang turun lagi adalah minyak goreng sedangkan untuk beras relative stabil kemudian yang mengalami peninkatan lagi daging ayam potong dari 27 ribu menjadi 29 ribu ini biasa karena ada permintan tinggi Karena musim liburan dan hajatan. Kemudian yang meningkat lagi adalah bawang putih karena sebagian impor tetapi kenaikannya tidak terlalu signifikan dan untuk komoditas lain stabil tidak ada kenaikan dan terjaga, tidak perlu ada kekawatiran karena stok melimpah apalagi beras sekitar 37,200 ton jadi stok sangat cukup.untuk gula saat ini pabrik sedang panen atau giling jadi aman. Jadi tidak perlu operasi pasar karena operasi pasar kalau terjadi kenaikan sampai 20 % sedangkan saat ini normal normal saja.(bin)
Sertipikat Tanah Dapat Digunakan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Secara nasional kita maih sangat jauh sekali dari realisasinya, karena sampai sekarang dari sekitar 85 juta rencana pemegang hak atas tanah baru yang sudah terdaftar, atau yang mempunyai sertipikat baru sekitar 45 %. Untuk DIY tingkat capaianya sudah cukup besar lebih dari 60 % dari potensial yang sudah ada. Bila dilakukan seperti yang sekarang ini . Lebih dari 1,2 juta bidang tanah sudah didaftar akan menggunakan dana APBN. Dan apabila menggunakan cara seperti itu, menurut Yuswanda, masih akan memerlukan waktu 38 tahun untuk menyelesaikannya. Karenanya baik kabupaten maupun kota untuk melakukan percepatan atau speed up untuk menyelesaikan masalah pensertipikatan tanah,demikian disampaikan oleh Inspektur BPN RI, Dr. Ir. Yuswanda Tumenggung L DEA, Selasa (17/06) di Kantor BPN Wates Kulon Progo dalam acara Penyerahan Sertipikat Hak Atas Tanah Program Strategis Pertanahan Tahun 2014. Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam amanatnya yang disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra DIY, Drs. Sulistyo, SH mengemukakan antara lain bahwa, penerbitan sertipikat dan diberikan kepada yang berhak bertujuan agar pemegang hak dapat dengan mudah membuktikan kepemilikan tanahnya. Sertipikat berfungsi sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik obyek dan data yuridis yang termuat didalamnya sepanjang data yang ada dalam surat ukur dan buku tanahyang bersangkutan. Selaku pemegang hak atas tanah,yaitu yang telah menerima sertipikat maka akan mendapat perlindungan hukum dan tidak perlu ada bukti tambahan lainnya. Dikatakan lebih lanjut bahwa, kepemilkan hak atas tanah serta penggunaannya secara hukum akan lebih pasti dan jelas dan diharapkan dapat tertata dengan baik demi kesejahteraan bersama pada masyarakat, tegas wagub DIY. Dalam penyerahan sertipikat tersebut turut memberikan arahannya Inspektur BPN RI, Dr. Ir. Yuswanda Tumenggung L DEA yang berpesan kepada para penerima sertipikat untuk menjaga baik-baik bukti hak atas tanas tersebut karena akan menjadi bukti autentik bagi generasi mendatang ataupun ahli waris. Selain itu, sertipikat tanah dapat digunakan untuk usaha meningkatkan kesejahteraan kita, misalnya sebagai jaminan untuk mendapatkan modal. Denganya pula bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif. Dalam kesempatan yang sama Kepala Kanwil BPN DIY, Ari Yuriwin, SH, MSi melaporkan bahwa sertipikat hak atas tanah yang diberikan?tersebut merupakan program strategis meliputi Prona, lintas sektor UKM, petani serta program lainnya meliputi Proda, Instansi Pemerintah, Huntap, Kasultanan/Kadipaten serta wakaf dengan jumlah keseluruhannya se DIY sebanyak 2140 setifikat yang dalam kesempatan tersebut diserahkan secara simbolis kepada 50 penerima sertipikat. Pada acara tersebut dilaksanakan pula penandatanganan MOU antara BPN DIY dengan Fakultas Geodesi UGM yang disaksikan oleh Inspektur BPN RI, Asisten Pemerintahan dan Kesra DIY, Wakil Bupati Kulonprogo, serta para tamu undangan. (teb) Sri Sultan HB X Buka ?Yogya Istimewa Expo 2014?
?Jogya Istimewa Craft Expo 2014? di Alun-alun Utara Yogyakarta yang di? kemas ?Istimewa?selain banyaknya ragam produk bermutu,juga menekankan?aspek marketing baik di saat ini maupun pasca pameran. Sebab pasar barang kerajinanSudah merambah ke pasar global memasuki Italia,Jepang, Amerika , Australia,Prancis, Jerman dan banyak negara lainnya. Penegasan demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X sore petang tadi (Selasa sore,16/6)ketika membuka acara Pameran Nasional ?Yogya Istimewa Craft Expo 2014? (JICE) di Alun-alun Utara,Kraton Yogyakarta. Menurut Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas, Pameran yang dibuka hari ini 17 Juni 2014 akan berlangsung hingga 22 Juni 2014 diikuti sebanyak 84 stand yang berasal dari berbagai Daerah di Indonesia seperti Dekranada Sampang, Salatiga, Sragen, Sumatra Utara, Morotai, Dinas Pariwisata Kabupaten Batu Bara, Dekranasda Cilacap,Nganjuk,Solok,Dekranasda Kabupaten/kota se DIY, Binaan BUMN dan lain sebagainya. Sedangkan Pameran Yogya Istimewa Expo 2014 bukan saja bentuk pameran kerajinan UKM tetapi juga berbagai kuliner nusantara. Penyelenggaraan Pameran ini tandas GKR Hemas sebagai wujud implementasi dari hasil kunjungan kerja ke daerah-daerah ke berbagai Daerah bhawa animo masyarakat untyuk mengikuti berbagai pameran sangat tinggi untuk memamerkan produk kreatifnya sebgai salah satu untuk mempromosikan hasil produk unggulannya?kepada masyarakat luas. Harapan GKR Hemas, gema dari Pameran Yogya Istimewa Craft 2014 di jantung kota Yogyakarta dalam bentuk kerajinan,seni dan budaya akan berdampak luas?ke seluruh nusantara dan akan menambah semaraknya Yogyakarta yang memang Istimewa. Lebih lanjut Gubernur DIY dalam kesempatan itu menyatakan bahwa?pasar kerajinan sangat mungkin ditingkatkan dalam volume maupun negara tujuan. Besarnya minat luar negeri terhadap produk-produk kerajinan Indonesia tanda Sultan mendorong tumbuhnya?collector dan spuplier . Sebagian telah melakukan ekspor, tetapi tidak langsung berhubungan dengan buyer. Untuk memasuki pasar eksport, perajin harus banyak belajar seluk beluk perdagangan eksport dengan segala resikonya. Untuk itulah pameran ini harapan Gubernur DIY dijadikan wahana sharingpengetahuan dan?pengalaman, sehingga terjadi transfer ilmu dan tekhnologi, di mana perajin bisa menyerap informasi pasar yang lebih luas dan beragam. Dibagian lain dalam sambutannya Sultan HB X mengemukakan bahwa Ekonomi kreatif yang bersumber dari industri Kreatif Berbasis Budaya sebagai kegiatan produksi yang menggabungkan rancangan berbasis seni dan tekhnologi dengan mengusung kreatifitas atas dasar talenta menuju efektivitas produk dan efisiensi biaya. Menurut Gubernur DIY aktivitas kreatif seni setara dengan ? R and D? yang berpotensi menjadi motor inovasi guna memutar roda ekonomi lokal yaitu salah satu bentuk Ekonomi Berdikari Berbasis Kerakyatan yang sejalan dengan misi ekonomi kedua Calon Presiden. Bagi Yogyakarta lanjut Sultan,iklim kreatif adalah modal dasar dan inisiasi awal menuju gerakan renaisans- seperti kebangkitan Eropa di abad pertengahan ? yang diawali oleh kebangkitan Ekonomi Kreatif untuk membangun daya saing melalui pemaduan seni, bisnis dan tekhnologi dalam rangka Renaisans Yogyakarta. Mengakiri sambutannya Gubernur DIY mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya Dunia Usaha dan Kampus untuk bersinergi yang dijiwai oleh semangat golong-gilig dengan tekad nyawij membangun Yogyakirta Rernaisans City.?Yaitui Yogyakarta sebagai Kota Global Multi Talenta dan Inovatif di bidang seni dan budaya yang didukung Yogyakarta Design Center, yang menjadi pusat keunggulan desaain semagai pemicu utama peningkatan daya saing dan kreativitas?global.. Pembukaan Yogya Istimewa Craft Expo 2014 selain ditandai dengan pernyataan pembukaan, goresan canting batik diatas kain?oleh Gubernur DIY juga ditandai dengan pengguntingan buntal oleh GKR Hemas yang kemudian dilanjutkan peninjauan di stand Pameran, Turut nampak hadir dam mendampngi peninjauan stand pameran Kapolda DIY Haka Astana serta pejabat Sipil dan TNI.(Kar/Skm) Sendangsono Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama
Tempat peziarahan yang dijiwai oleh pesan spiritual, dengan doa kita beriman, dengan iman kita mengasihi, dengan kasih kita melayani, dengan melayani kita ingin kedamaian. ? Untuk menjadi Katolik tidak menganggap rendah atau membenci orang yang berkeyakinan lain, tapi kita hidup bersama dengan suasana damai dihati, demikian sambutan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, pada Peresmian Penataan Kawasan Sendangsono, Peringatan 110 tahun Babtisan Pertama dan Syukur atas 74 tahun Keuskupan Agung Semarang di Kawasan Sendangsono, Kulonprogo,Yogyakarta Senin (16/6) ? Lebih lanjut Sultan mengatakan untuk menjadi Katolik haruslah seseorang mengikuti pelajaran dari guru agama Katolik,yang mempunyai kepandaian resmi, bagi calon Baptis. ? Konsili Vatikan mendorong untuk diadakannya dialog antara Gereja Katolik dengan agama-agama lain serta memgembangkan serta memelihara harta kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosial budaya yang terdapat pada mereka. ? Penghormatan terhadap agama lain ini tampak nyata di Sendangsono, buktinya banyak pengunjung agama lain datang kesini hanya sekedar melihat keindahan panorama, tanpa terkait denga ritual keagamaan, sehingga tempat peziarahan sendangsono sebagai simbol kerukunan kehidupan antar agama, dan antar umat beragama. ? Ajaran kejawen yang sesuai ajaran Katolik tetap dipertahankan, bahkan dipadukannya atas dasar katekismus dan Alkitab, seakan mempraktekan pesan Konsili Vatikan ke-2 mengaku, memelihara, dan mengembangkan harta kekakayaan rohani dan moral serta nilai-nilai social budaya, tambah Sultan. ? Sendang yang berarti mata air abadi, yang diyakini oleh orang Jawa, bahwa air sebagai sumber kehidupan bagi semua makluk, air dalam pemahaman jawa, tidak ada tali temali yang erat dengan?roso oleh karena itu pengikut kejawen selalu melakukan olah roso untuk menemukan hidup sejati, tiada lain Sang Maha Pencipta sendiri, yang merupakan sumber kehidupan Adi Kodrati. ? Sementara itu, Uskup Agung Semarang, Mgr. J Pujosumarta dalam sambutanya mengatakan, Peristiwa ini tidak semata-mata Peresmian Penataan Kawasan Sendangsono saja, namun ada dua peristiwa penting lain yang kita syukuri, disamping Sendangsono merupakan sebuah tempat peziarahan yang sangat penting dalam sejarah perkembangan umat Katolik, kususnya di Jawa. ? Pertama ditempat ini 110 tahun yang lalu, seorang tokoh kejawen bernama Barnabas Sarikromo, dengan suka rela mohon kepada Pastor Van Lith SJ untuk menjadi Katolik, sehingga ditempat itu diadakan pembabtisan pertama orang-orang jawa, selanjutnya apa yang dilakukan Barnabas Sarikromo diikuti oleh orang lain sejumlah 141 orang. ? Barnabas Sarikromo, dengan penuh semangat mengajar Agama Katolik disekitar Kalibawang, yang akirnya banyak melahirkan tokoh Katolik yang dapat berperan penting dalam menggereja dan masyarakat.Dengan perkembanganya ditempat tersebut dibuat tempat berdoa bagi umat Katolik yang diberi nama Gua Maria Sendangsono. Kedua, selanjutnya juga merupakan Peringatan 74 tahun Keuskupan Agung Semarang, karena dengan waktu dan perkembangan gereja, yang dulu merupakan bagian dari Keuskupan Batavia,? didirikan sekretariat Apostolik Semarang, dengan pemekaran itu seorang putra pribumi, Albertus Soegijopranoto ditunjuk menjadi Vikaris yang pertama. Ketua Panitia Penataan Kawasan Sendangsono, Michael Sumaryanto dalam laporanya, mengatakan bahwa pembangunan kawasan sendangsono, berawal dari gagasan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiayantoro, melihat kawasan yang meliputi Gereja Promasan, route ibadah jalan salib menuju Gua Maria sudah mulai rusak, sehingga tahun 2012 dibentuk Panitia Penataan Sendangsono (PPS). ? Pembangunan kawasan ini ini melibatkan masyarakat setempat sekitar 300 orang baik yang beragama Katolik maupun Islam, dalam penataan ini tidak merubah arsitektur bangunan maupun lingkungan yang menyatu dengan alam, hanya saja sedikit ditambah taman doa dan Padusan, dan rumah singgah. ? Padusan atau tempat mandi, cuci kaki, cuci tangan bagi peziarah yang akan beranjak ke Gua Maria, bahkan padusan tersebut dibuat mirip dengan tempat?wudhu bagi umat Muslim, dan tahap pertama sudah selesai, bahkan untuk perawatan kawasan sendangsono ini diserahkan pada warga setempat tidak melihat apa agamanya, bahkan mereka bangga dapat dapat dilibatkan pada penataan ini, dan nantinya penataan? akan berkelanjutan. ? Hadir pada acara peresmian ini, Ketua KWI Mgr.Suharyo, Bapak Kardinal serta para Uskup, Dipo Alam, Cosmas Batubara, Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo serta Forkompimda Kulonprogo, serta para donatur, dan undangan yanga lain. ? Peresmian ditandai dengan pemukulan Bende oleh Gubernur DIY, dan penanda tanganan prasasti oleh Purnomo Yusgiantoro, Sultan HB X, serta Mgr. J Pujasumarta, dilanjutkan pemeberian bantuan oleh Dipo Alam dari hasil lelang lukisannya, kepada Keuskupan Agats, Papua Tengah, serta pemberian piagam penghargaan kepada Bupati Kulonprogo, serta para donatur. (ip/skm) Penyerahan SK Pensiun Periode Juli - Desember 2014
Di Bangsal Wiyoto Projo, Kepatihan Yogyakarta pagi ini, Senin (16/06) ![]() ? diselenggarakan penyerahan SK Pensiun Pegawai Negeri Sipil. Sk Pensiun yang diberikan merupakan jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasa PNS selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintah. Dengan berlakunya undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara berdampak terhadap batas usia pensiun menjadi 58 tahun bagi Pejabat Administratif dan 60 tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi. Karenanya pada periode Juli-Desemebr 2014 sesuai dengan SK Presiden Nomor 2/K Tahun 2014 serta SK Kepala Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara nomor 000430/KEP/BV/23400/13 dan seterusnya, di lingkungan Pemda DIY terdapat 39 orang PNS yang memasuki pensiun dengan rincian golongan IV 31 orang dan golongan III 8 orang. Dan dua diantaranya adalah Ir. Tjipto Haribowo mantan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan dr. Rochana Dwi Astuti mantan Kepala BPPM. Dalam kesempatan pengarahannya Sekda DIY, Drs. Ichsanuri, atas nama Pemda DIY menyampaikan terimakasih atas pengabdiannya selama ini, tanpa peran serta para pensiunan sesuai peran masing-masing tentu penyelenggaraan pemda tidak dapat berjalan dengan baik. Sekda menjelaskan lebih lanjut bahwa, atas nama Pemda mengucapkan selamat kepada para penerima SK, karena telah memasuki masa pensiun dengan selamat. Sambil berkelakar Sekda mengungkapkan ?Jangan sampai pada masa pensiun menerima panggilan dari bapak-bapak (BPK ) maupun dari kakak-kakak (KPK)?. Jangan sampai pula setelah pensiun menerima surat yang berwarna Pink (merah jambu) yang biasanya diindikasikan surat cinta, namun ternyata berasal dari kejaksaan ataupun penegak hukum lainnya. Menyinggung masalah Dana Keistimewaan DIY, masih dalam proses untuk ditindak lanjuti sehingga tujuan Undang-undang nomor 13 tahun 2012 dengan pemberian dana keistimewaan dapat berjalan lancar. Karena Dana keistimewaan berada di tingkat Provinsi tentu saja SKPD Tingkat Provinsi tidak bisa menjangkau secara keseluruhan sampai ke masyarakat se DIY. Sehingga mulai tahun 2014 mulai disalurkan ke Kabupaten /Kota, kata Sekda. Pada kesempatan yang sama sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY, R Agus Supriyanto dalam laporannya menjelaskan bahwa, untuk kesempatan periode ini pegawai yang mempunyai masa kerja terlama 31 tahun, 1 bulan adalah dr. Rochana Dwi Astuti dan yang termuda adalah Ir. Titik Agus Partini dengan masa kerja 24 tahun 6 bulan. Hadir dalam kesemapatan tersebut? Komisi A DPRD DIY, Kepala Regional I Badan Kepegawaian Negara serta PT. Taspen, serta para tamu undangan. (teb/kar/skm) ? |