Sambutan PEMBUKAAN PRIMA FEST, PERESMIAN PUSPAGA PRIMA DIY, DAN UPT BALAI PPA DIY
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Salam Damai Sejahtera Bagi Kita Semua,
Yang saya hormati:
-
Kepala Dinas P3AP2 DIY,
-
Para Tamu Undangan, dan Saudara Sekalian.
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena kita semua masih diperkenankan untuk hadir di sini dalam keadaan sehat wal’afiat, tanpa kekurangan suatu apapun.
Hadirin sekalian,
Dalam bidang ekonomi, potensi kewirausahaan perempuan di Indonesia memegang peranan yang sangat penting. Perempuan bukan sekedar angka atau penambah pemasukan dalam keluarga, tetapi memiliki peran yang vital dalam peningkatan ekonomi keluarga maupun nasional. Untuk itu, diperlukan dorongan, dukungan, serta fasilitasi, agar perempuan dapat menyadari serta memaksimalkan potensinya untuk turut serta dalam pembangunan melalui partisipasi di sektor ekonomi.
Di DIY, Pemerintah Daerah telah menginisiasi Program Desa PRIMA. Ini merupakan program untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam suatu wilayah, melalui peningkatan produktivitas ekonomi. Harapannya, tercipta kehidupan yang lebih baik dan dapat berujung pada peningkatan ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga sendiri mengacu pada kemampuan suatu keluarga untuk mengatasi dan bertahan dalam menghadapi tekanan, tantangan, dan perubahan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keberlanjutan kehidupan keluarga.
Adapun PUSPAGA atau Pusat Pembelajaran Keluarga, merupakan lembaga yang bertugas mempromosikan pola hidup sehat dan adil dalam keluarga, memfasilitasi komunikasi yang baik antara anggota keluarga, memberikan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab anggota keluarga, serta memberikan dukungan emosional dan sosial untuk keluarga yang mengalami krisis. Dengan adanya PUSPAGA, diharapkan keluarga dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatasi perubahan dan tekanan, serta menjaga stabilitas dan keberlanjutan kehidupan keluarga.
Lebih jauh, Pemerintah DIY menyadari, bahwa agar skema pemberdayaan Perempuan di Bidang ekonomi dapat berjalan dengan se-efektif dan se-efisien mungkin, sinergi antara Desa PRIMA dengan PUSPAGA adalah hal yang krusial. Meski disadari pula, bahwa yang paling utama sesungguhnya ada pada antusiasme dan partisipasi masyarakat, khususnya kaum perempuan yang menjadi target sasaran.
Sehingga, besar harapan kami Pemda DIY, bahwa launching PUSPAGA PRIMA beserta seluruh rangkaian agenda Prima Fest ini mendapat tanggapan dan reaksi positif dari seluruh elemen masyarakat. Mari maknai kegiatan ini sebagai “undangan” dari kami, Pemerintah Daerah DIY, kepada seluruh elemen yang ada, untuk turut memberi kontribusi sesuai dengan batasan kewenangannya masing-masing, dalam memajukan DIY, yang mendapat dukungan penuh dari tangan-tangan berdaya kaum perempuannya.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.,
Yogyakarta, 22 September 2023
Sambutan LOKAKARYA CARA BARU UNTUK BELAJARAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam damai sejahtera bagi kita semua Yang saya hormati:
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa, dalam acara Lokakarya "Cara Baru untuk Belajar" yang digagas oleh Google, dengan inisiatifnya: “Google for Education”. Hadirin sekalian, Hari ini, kita berada di tengah tatanan dunia yang telah berubah secara mendalam. Pandemi Covid-19 yang melanda, telah mengubah tidak hanya cara hidup, tetapi juga cara kita belajar. Dan di tengah transformasi besar ini, mari kita sampaikan apresiasi tulus, kepada berbagai inovasi, yang turut mengubah wajah pendidikan kita menjadi model E-Learning dan pembelajaran mandiri. Saat-saat sulit di era pandemi, telah memaksa kita untuk mencari cara baru untuk belajar, dan E-Learning adalah jawabannya. Pendidikan bukan lagi hanya terbatas pada dinding-dinding kelas, melainkan telah meluas hingga ke dunia maya. Ini adalah perubahan besar yang akan membentuk masa depan pendidikan kita. Di masa-masa gelap ketika pandemi, kita harus mengakui peran penting perusahaan teknologi seperti Google. Google telah berinvestasi dalam pengembangan perangkat Chromebook, yang telah menjadi jembatan antara kita dan dunia pengetahuan. Chromebook bukan hanya alat, tetapi pintu menuju pengetahuan global. Selain itu, apresiasi juga tidak boleh kita lupakan kepada “belajar.id”, sebuah platform yang telah mengubah cara kita mengakses pembelajaran. Ini adalah manifestasi nyata dari inovasi dalam pendidikan. Platform ini tidak hanya memberi kita akses ke sumber daya pendidikan, tetapi juga menghubungkan kita dengan guru, dan teman-teman sekelas dari seluruh penjuru negeri. Dengan berbagai perkembangan teknologi, saya optimis, bahwa dunia edukasi akan mencapai taraf, di mana setiap warga memiliki akses ke pendidikan berkualitas, dan tidak terbatas oleh geografi atau keterbatasan fisik. Ini adalah tataran ideal yang mungkin terasa utopis, tetapi akan kita raih dalam genggaman melalui implementasi E-Learning. Dengan semangat inovasi dan tekad kuat, kita bisa menciptakan masa depan di mana pendidikan adalah hak untuk semua, bukan hanya priviledge untuk beberapa kalangan saja. Untuk itu, mari bersama-sama membangun dunia di mana ilmu pengetahuan, kebijakan, dan teknologi bekerja bersama, untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Saya mewakili Pemda DIY, senantiasa menyambut hangat setiap uluran kerjasama dan kolaborasi untuk memajukan pendidikan, sebagai prime mover menuju kesejahteraan. Akhir kata, saya sampaikan apresiasi kepada Google dan “belajar.id” yang telah berkontribusi dalam perubahan ini, dan mari kita terus memimpin perubahan, menuju dunia yang lebih baik dan penuh harapan. Selamat mengikuti Lokakarya! Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 20 September 2023 “PEER LEARNING MEETING NASIONAL” TAHUN 2023 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, DENGAN TEMA:Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam damai sejahtera bagi kita semua Yang terhormat:
Dan yang saya hormati:
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk bersilaturahmi dalam acara Peer Learning Meeting (PLM) Nasional 2023 dengan tema-nya "Menguatkan Literasi menuju Masyarakat Sejahtera melalui Perpustakaan Kreatif dan Inovatif”. Mengawali sambutan ini, perkenankanlah saya mengucapkan Sugeng Rawuh, Selamat Datang di Daerah Istimewa Yogyakarta kepada para Menteri, Kepala Perpustakaan Nasional RI beserta jajarannya, dan kepada para peserta dari seluruh penjuru Indonesia. Hadirin sekalian yang saya hormati, Mungkin pernah timbul pertanyaan dalam benak, apa pentingnya literasi? Berkaca dari pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang cukup menggelitik dan perlu kita pahami bersama. Yang pertama, OECD menunjukkan bahwa lebih dari 55% orang Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikan masih mengalami functionally illiterate. Secara sederhana, functionally illiterate dapat diartikan sebagai kurangnya kemampuan memahami isi bacaan. Hasil riset ini sekaligus menunjukkan, bahwa bahwa literasi bagi orang dewasa (adult literacy) ternyata belum merata di negara ini. Kedua, fenomena global menunjukkan bahwa information flood menyebabkan masyarakat mudah terjebak dalam misinformasi, disinformasi, dan mal-informasi, yang dalam falsafah Jawa dikenal sebagai situasi Undhaking Pawarta, Sudhaning Kiriman. Hasil penelitian Roy dan Aral (2018) yang dipublikasikan di jurnal Science menyimpulkan, bahwa berita bohong lebih cepat menyebar daripada berita asli. Bahkan 1 persen dari berita bohong yang paling populer berhasil menjangkau 1.000 hingga 10.000 pengguna, sementara berita asli sangat jarang menjangkau 1.000 pengguna. Berkaca dari dua fenomena di atas, tentu pada akhirnya kita harus bersepakat: Literasi dibutuhkan oleh bangsa ini, agar perpustakaan menjadi lebih berdayaguna, seiring upaya membentuk tatanan masyarakat Indonesia yang lebih cendekia, bijak, dan sejahtera. Literasi, juga menjadi jurus jitu dalam meningkatkan budaya baca dan optimalisasi potensi perpustakaan, selayaknya tercermin pada sesanti latin "Liber sine doctrina, est sicut castrum sine armamentario”, yang dalam konteks hari ini, dapat dipahami sebagai "Buku tanpa literasi, seperti halnya benteng tanpa gudang senjata". Hadirin sekalian yang berbahagia, Di era yang kian maju ini, literasi semakin erat benang merahnya dengan tingkat ekonomi dan kesejahteraan. Untuk mengetahui keterkaitan itu, dapatlah kita menyimak hasil penelitian Fleming (2021), yang menyimpulkan bahwa:
Hadirin sekalian, Bertolak dari berbagai ilutrasi itulah, dalam suasana yang penuh asa pada hari ini, marilah kita menyukseskan Peer Learning Meeting (PLM) Nasional 2023 dengan tema-nya: "Menguatkan Literasi menuju Masyarakat Sejahtera melalui Perpustakaan Kreatif dan Inovatif”. Mari berkolaborasi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera, di mana literasi adalah cahaya yang mengusir kegelapan ketidaktahuan, di mana setiap warga memiliki akses tak terbatas pada pengetahuan, dan di mana perpustakaan menjadi pusat kreativitas dan inovasi. Mari kita orkestrasikan ide-ide cemerlang dari perpustakaan di seluruh negeri ini, bersama-sama kita buka jalan menuju Indonesia yang lebih cerdas, berdaya, dan sejahtera. Teriring apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, atas semua kerja keras dan berbagai dukungan yang telah diberikan. Akhir kata, mari kita bersama-sama menjadikan literasi sebagai fondasi kesejahteraan, dengan perpustakaan sebagai sumber kekuatan untuk menguasai pengetahuan. Sekian, terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 20 September 2023 Sambutan dan Arahan KONGRES LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN TEMA “MENEGUHKAN FUNGSI DAN PERAssalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati:
Kongres LPM hari ini, mengingatkan saya pada momentum ikrar Maklumat Rakyat “Jogja Gumregah” sewindu silam, sebagai bagian dari rangkaian acara Pisowanan Agung Rakyat Jogja Istimewa. Kala itu, di depan masyarakat, saya menyampaikan, bahwa konteks “Jogja Gumregah” harus dimaknai sebagai “kata kerja” yang berlanjut dalam “aksi massa” untuk mewujudkannya, bukan semata ”kata benda” dan sekadar “wacana”. Dan pada hari ini, dengan penuh rasa syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, saya merasa memperoleh berkah dan rahmat-Nya, karena dapat menegaskan kembali gareget “Jogja Gumregah”, sesuai dengan konteks yang telah diadaptasi, seiring perkembangan zaman dan geliat potensi yang ada. Hadirin sekalian, Jogja Gumregah akan tercapai menjadi realita, hanya atas dukungan, partisipasi dan kontribusi dari segenap Rakyat Jogja Istimewa tanpa kecuali, siapa pun dia. Baik mereka itu birokrat, politisi, aparat ketertiban-keamanan, rohaniawan, akademisi, seniman-budayawan, usahawan, petani-nelayan, pekerja, maupun segenap rakyatnya dimanapun mereka berada. Patut disyukuri bersama, bahwasanya saat ini, sudah seharusnya dilingkupi rasa optimisme, seiring progress rencana implementasi Reformasi Kalurahan, yang akan segera kita laksanakan. Walaupun memang, sejatinya, dimensi-dimensi reformasi kalurahan pun sebenarnya telah berjalan, meski beberapa masih bersifat parsial, dan belum terorkestrasi secara proporsional-fungsional-optimal. Hadirin sekalian yang saya hormati, Menjadi relevan kiranya, apabila menarik benang merah antara agenda Kongres LPM hari ini, dengan tema Peringatan 11 Tahun Keistimewaan DIY: “Kaistimewan Adheganing Amerta”. Apabila kita merenungi makna tarikh Jawa 1957 atau selaras dengan tahun 2023 Masehi, bahwasanya sengkalan “Wiyata Gati Pambukaning Budi”, merefleksikan semangat untuk kembali kepada ajaran dan aturan yang lahir dari kearifan lokal, sebagai pemandu batin dan pikiran. Tentu demi mencapai tatanan pemerintahan dan masyarakat yang mulat sarira dan tepa sarira, seiring misi pemberdayaan masyarakat dan implementasi “good governance” pemerintah kalurahan. Dalam konteks pembangunan di DIY, dapat diilustrasikan sebagai Dwi Tunggal Reformasi Kalurahan, yang memiliki dua Prioritas, yaitu: Reformasi Birokrasi dan Reformasi Pemberdayaan Masyarakat. Reformasi Birokrasi, dilaksanakan dalam rangka mengembalikan tata kelola pemerintahan khas Yogyakarta, seiring upaya implementasi pemberdayaan masyarakat, yang menjadi misi LPM DIY. Saya bersyukur dan mengapresiasi, karena di DIY sudah banyak Desa berkembang dalam berbagai bentuk dan level, sehingga menjadi kuat, maju, mandiri, kredibel, dan demokratis. Kondisi ini, bisa menjadi landasan yang kuat dalam pelaksanaan Reformasi Kalurahan, khususnya dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Hadirin sekalian, Dalam konsepsi pemberdayaan masyarakat, kesemuanya harus dilandaskan pada prinsip inklusi sosial, no one left behind. Untuk itu, kebijakan dan program sebisa mungkin mengadopsi pendekatan bottom-up, dengan menyerap aspirasi masyarakat dan mengedepankan kolaborasi lintas sektor. Saya optimis, apabila pemerintah dapat mengakomodir aspirasi masyarakat, dan melibatkan mereka secara aktif sebagai subjek utama pembangunan, maka harmonisasi “Manunggaling Wargo lan Pamong” akan menjadi energi positif, dalam bingkai pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, dalam upaya Reformasi Kalurahan, pemimpin sudah selayaknya memegang teguh prinsip “Tatas, Tutus, Titis, Titi lan Wibowo”, yang dapat dimaknai sebagai: merencanakan pembangunan selaras dengan kebutuhan masyarakat; inovatif; totalitas-tuntas dalam basis “output, outcome dan impact”; kolaboratif-presisi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; teliti-ketelitian dalam administrasi, untuk menuju tataran pemerintah berwibawa, selaras dengan masyarakatnya yang sejahtera. Konsekuensinya, pemimpin formal dan informal di semua tingkatan, harus memeriksa hingga titik akhir, bagaimana setiap kebijakan direalisasikan. Sehingga, dimulai saat ini, kita harus bersinergi dalam memformulasikan konsep quick wins Reformasi Kalurahan. Quick wins, dapat dicapai melalui konsep simplifikasi kebijakan dan program, yang selama ini sudah berjalan dengan baik di level nasional, maupun level pemerintah daerah di DIY. Terapkan strategi ATM: Amati, Tiru, Modifikasi. Dalam berinovasi dan menyusun action plan, tak harus rumit dan berbiaya besar. Hal ini, selaras dengan sesanti: endhek wiwitane, dhuwur wekasane, yang dapat dimaknai: dimulai dari input sederhana, untuk menghasilkan dampak yang benar-benar dirasakan manfaatnya. Dengan didukung penyelenggara negara yang berpikir dan bekerja cerdas serta menegakkan keadilan, akademisi yang kreatif berlandaskan keilmuan, rohaniawan yang mengamalkan kesalehan ritual dan kesalehan publik, menyatukan zikir dan pikir; wirausahawan yang inovatif; dan didukung oleh Rakyat Jogja Istimewa yang kreatif, maka niscaya cita-cita “Jogja Gumregah”, yang tercermin dalam platform Reformasi Kalurahan akan tercapai, dengan masyarakat sebagai subjek utamanya. Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengucapkan terima kasih yang dalam disertai penghargaan yang tinggi, atas prakarsa pelaksanaan Kongres Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2023, dengan tema-nya: Meneguhkan Fungsi dan Peran LPM Dalam Mendukung Keistimewaan DIY. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhai upaya-upaya kita, menuju arah tercapainya tujuan akhir “jogja istimewa” bagi sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Sekian, terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb. Sleman, 18 September 2023 Sambutan PENGAJIAN PEJABAT DAN APARAT DIY SERTA PERINGATAN MAULUD NABI TAHUN 1445 HAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti. Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat hadir ada acara pengajian hari ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Pengajian hari ini begitu istimewa karena sekaligus memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, sebagai wujud rasa bahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hadirin yang dirahmati Allah, Nabi Muhammad SAW adalah figur manusia pilihan. Karenanya beliau menjadi teladan mulia bagi semua manusia. Beliau dilahirkan di jazirah Arab pada masa jahiliyah, yang kemudian berhasil membawa perubahan masyarakat Arab kepada zaman terang-benderang (min al-zhulumât ilâ al-n?r), penuh dengan penghormatan, kasih sayang, persaudaraan dan persatuan. Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita kepada Allah, dengan cara sungguh-sungguh meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam semua aspek kehidupan. Karena dengan cara takwa, berarti kita mencintai Nabi Muhammad SAW dan mencintai Allah SWT. Sehingga dengan penuh kesadaran akan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Demikian yang dapat saya sampaikan. Mari kita perbanyak zikir dan salawat sebagai bentuk cinta dan syukur kita kepada Rasulullah. Dan Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani sifat dan akhlak mulia Rasulullah. Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yogyakarta, 13 September 2023 |
- Sambutan Arahan & Penguatan WISUDA AKADEMI KOMUNITAS NEGERI SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA TAHUN AKADE
- Sambutan PRUNING PERDANA PAKAN TERNAK PADA LOKASI PENGEMBANGAN EKOSISTEM GREEN ECONOMY BERBASIS KET
- Sambutan FESTIVAL ENTREPRENEUR MALIOBORO MENARI
- Sambutan THE 5th INTERNATIONAL TB RESEARCH MEETING (INA-TIME) 2023
- Sambutan JOGJA COFFEE WEEK #3