Focus Group Discussion (FGD) Strategi Promosi untuk Meningkatkan Inves
DIY berbeda, tidak dapat disamakan dengan kota-kota wisata lainnya. Penekanan promosi DIY yang terpenting adalah budaya, sopan santun dan kearifan masyarakat lokal. Demikian sambutan Ir. Sugeng Purwanto, selaku Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas Strategi Promosi untuk Meningkatkan Investasi Pariwisata DIY 2016 di kantor Bank Indonesia, Yogyakarta, Jumat (16/12).
Tujuan diadakannya FGD ini adalah untuk membahas starategi yang dapat menarik investor untuk melakukan pengembangan kawasan wisata di DIY, terutama di daerah Kulon Progo dan Gunung Kidul. Terkait dengan strategi promosi yang dilakukan, Bank Indonesia pun bekerja sama dengan Pemerintah Pusat DIY.? Arief Budi Santoso selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY berharap hasil penelitian yang dibahas dalam FGD ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi para investor agar dapat melihat peluang yang ada dalam pariwisata DIY.
Purnawan hardiyanto selaku tim ahli atau peneliti dari UKDW menjelaskan mengenai potensi pariwisata DIY, destinasi wisata baru di Kulon Progo dan Gunung Kidul, hasil survey wisatawan serta pendapat investor yang didapatkan melalui indepth interview.
?Berbicara mengenai investasi dan promosi, walaupun pariwisata termasuk didalam tiga pilar yang dimiliki oleh Jogja, kota budaya ini tidak dimungkinkan dibuka secara menyeluruh untuk pengembangan destinasi wisata. Tentu ada batasan-batasan yang terkait dengan kearifan lokal yang dimiliki oleh Jogja? tambah Ir. Sugeng Purwanto.
Dalam FGD ini turut hadir Robinson Saalino selaku investor? pariwisata, Drs. Johan Subarkah selaku akademisi dari UGM, Ir. Agus Langgeng Basuki selaku Kepala BAPPEDA Kulon Progo, dan Drs Sinang Sukanta MSi. Selaku Kepala Bidang Promosi BKPM DIY. (sc/rsy)
Penyerahan SK Pensiun PNS di Lingkungan Pemda DIYAcara penyerahan Surat Keputusan (SK) ?pensiun periode bulan Januari- Juni 2017 dilingkungan Pemda DIY dilaksanakan pada Kamis (15/12) di Bangsal Wiyoto Projo, Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Dalam acara tersebut sudah diserahkan 179 SK kepada para calon pensiun yang terdiri dari pejabat golongan II, III, dan IV dan hadiri oleh Sekretaris Daerah DIY, Ir. Rani Sjamsinarsi, MT; Kepala kantor Wilayah Regional I Badan Kepegawaian Nasional (BKN) atau yang mewakili; Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY; Pimpinan Taspen; dan Pemimpin Cabang Utama BPD DIY. Acara penyerahan SK pensiun diawali dengan penyerahan souvenir secara simbolis dari pemimpin cabang utama BPD DIY, Wartono Agus Rahmadi kepada Pemda DIY yang diterima oleh Ir. Rani Sjamsinarsi, MT, selaku Pj.Sekretaris Daerah Ir. Rani Sjamsinarsi, MT menyampaikan sambutan tertulis dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ?saya mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan loyalitas selama ini dan masa pensiun dinikmati dengan rasa bersyukur, kebahagian dan suka cita?. Harapannya segala pengabdian tidak hanya berakhir setelah masa pensiun sebagai PNS, akan tetapi pengabdian kepada masyarakat akan terus tertanam. ?Untuk mengisi kekosongan selama pensiun agar belajar untuk mencari peluang-peluang lain seperti wirausaha dan mencari langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai peluang tersebut seperti mengajar, memberi ceramah atau Narasumber seminar dan menulis buku atau melibatkan dalam kegiatan sosial? pesan Gubernur DIY dalam sambutan yang disampaikan oleh Ir. Rani Sjamsinarsi, MT. Sementara itu, Rani Sjamsinarsi, MT juga menambahkan agar para calon pensiun mengakhiri tugas dengan khusnul khotimah, dalam artian tidak meninggalkan beban dan tidak meninggalkan masalah bagi penerus. (id) Dirgahayu Dharma Wanita Persatuan Ke-17 Tahun 2016Dirgahayu Dharma Wanita Persatuan (DWP) dilaksanakan pada Kamis (15/12) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Dirgahayu Dharma Wanita Persatuan Ke- 17 ini mengangkat tema ?Penguatan Kualitas Isteri ASN Menuju Ketahanan Keluarga? dengan tujuan untuk mengajak DWP bersama-sama meningkatkan kualitas sebagai perempuan, sehingga dapat menjadi pelaku utama dalam ketahanan keluarga. HUT Dharma Wanita Persauan dihadiri oleh Wakil Gubernur KGPA Paku Alam X dan isteri GKBRAy Paku Alam, Ketua Dewan Dharma Penasehat Dharma Wanita Persatuan Pusat Farida Pratikno, Ketua beserta Anggota Dharma Wanita Persatuan DIY, Ketua berserta Anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten/Kota. Acara tersebut dibuka dengan laporan pelaksanaan HUT DWP Tahun 2016 dari Sri Endah Baskoro Aji, mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya: Bazar Murah Ramadhan, Mengumpulkan Pakaian Layak Pakai, Paket Sembako yang dijual murah, Sembako Gratis, Donor Darah, dan Senam Massal. Selain itu, ketua Dharma Wanita Pusat Farida Pratikno juga memberikan sambutan mengenai perkembangan Dharma Wanita yang merupakan salah satu organisasi masyarakat yang terpisah. Kemudian, beliau menyampaikan ?sebagai salah satu organisai masyarakat perempuan terbesar di Indonesia, sudah selayaknya DWP mengambil peran strategis dan berperan aktif dalam konstalasi Pembangunan Nasional?. Sementara itu, Wakil Gubernur menyampaikan sambutan tertulis ?Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X yang mengatakan ?anggota DWP tidak hanya menjadi pendamping suami, tetapi juga bisa menjadi wanita yang mandiri, sehingga bisa menjadi suri tauladan dan inspirator keluarga dan masyarakat?. DWP ini diharapkan untuk terus berperan aktif sesuai dengan visi dan misi organisasi, khususnya dalam rangka ikut mencerdaskan anggota, kaum perempuan dan masyarakat pada umumnya. Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan pembacaan doa dan pemotongan tumpeng sebagai simbol HUT Dharma Wanita. (sc) Wagub DIY Menerima Kunjungan P DDIWakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menerima kunjungandari Perhimpunan Donor Darah Indonesia? (PDDI) DIY pada Kamis (15/12) ?di Gedhong Pare Anom, Komplek Kepatihan Danurejan Yogyakarta. Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PPDI) DIY akan melaksanakan acara Donor Darahyang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) yaitu pengadaan darah pada tanggal 17 Januari 2017 di Atrium Mall Ambarrukmo yang diikuti sejumlah 2000 orang dari TNI, Polri, PNS dan masyarakat sekitar. Acara ini diadakan karena banyaknya permintaan persediaan darah dari DIY yang disebabkan kurangnya cadangan darah dan akan di ditribusikan ke wilayah Jawa Tengah seperti di Purworejo , Wonosobo dan daerah sekitarnya. Acara tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur, KGPAA Paku Alam X dan sanggup membuka acara untuk memberi sambutan pada acara Donor Darah tersebut.Karena di waktu muda Wagub pernah menjadi relawan donor darah dan Beliau sangat terbuka dengan acara ini. Harapannya, kebutuhan darah di DIY maupun di Jawa Tengah bisa terpenuhi standarnya dikarena jika banyak orang yang mengikuti kegiatan donor darah tetapi standar darahnya tidak sehat perlu diulang lagi pelaksanaan donor darahnya. Turut hadir dalam kunjungan ini Drs. H. GBPH Yudaningrat, MM selaku Ketua Umum PDDI DIY, JhoJho Wakijo selaku Sekertaris PDDI DIY dan Lingga selaku Wakil Ketua III. (hrd) Wakil Gubernur DIY Menerima Audiensi Panitia Pameran TemporerWakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menerima audiensi Panitia Pameran Temporer pada Kamis (15/12) di Gedhong Pare Anom, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. Audiensi diwakili oleh Dr. Ing. Greg Wuryanto, M. Arch, Kaprodi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW dan Dr. Sri Ratna Saktimulya, M. Hum, Kaprodi Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Budaya UGM, selaku Kurator. Audiensi ini sekaligus bertujuan untuk mengundang Wakil Gubernur DIY untuk membuka dan menyampaikan sambutan dalam pembukaan Pameran Temporer yang ke-4. KGPAA Paku Alam X mengapresiasi diadakanya Pameran Temporer yang ke-4 dan berharap masyarakat antusias karena pameran ini menyajikan table manner sekaligus menghadirkan identitas bangsa. Pameran ini diselenggarakan pada 16 Desember hingga 25 Desember 2016 di Museum Sonobudoyo. Pameran yang menampilkan koleksi-koleksi unik perkakas makan ini mengangkat tema ?Between Conflict and Negotiation? yang merupakan sebuah bingkai konseptual yang diharapkan dapat merajut tafsir makna atas koleksi perkakas makan didalam bermacam narasi. Pameran yang berjudul ?BUJANA? merupakan serapan kata dari bahasa Sanskerta yang memiliki makna makan-makan (perjamuan makan). Dalam pameran ini juga didukung oleh beberapa kegiatan pendukung seperti Workshop Corner, Melukis Piring, Pemutaran beberapa Film (Film Kersanan Dalem dan Film Perayaan Kehidupan), Pementasan Teater WD Project (Semangkuk Sup Makan Siang atau Culture Stelsel), dan Ngobrol bareng Kurator yang membahas ?Jejak Konflik dalam Arsitektur dan Naskah Pakualaman Merekam Dinamika Sosial?. (dew/rsy) |