Pemda DIY Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 Hijrah
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada Rabu (14/12) pukul 08.30 WIB.
Tujuan untuk memperingati hari besar kelahiran Nabi Muhammad SAW ?atau Maulid Nabi? selain ?untuk mengenang riwayat hidup juga ?sekaligus ?untuk memupuk rasa cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW.???? Maulid Nabi tahun ini mengangkat tema ?Dengan Maulid Nabi Muhammad SAW Kita Tingkatkan Nilai Kesatuan dan Persatuan Bangsa?. Peringatan Maulid Nabi yang dihadiri Pejabat Pemda DIY, TNI maupun Polri di DIY diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran oleh Nur Aisyah Ulinnuha juara I MTQ Tingkat DIY Tahun 2016.
Ir. Rani Sjamsinarsi, MT selaku Penjabat Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta ketika menyampaikan sambutan tertulis ?Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ?mengatakan ?bahwa memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW perlu dipahami rasa syukur tidak hanya melalui lisan saja, tetapi juga dapat diwujudkan nyata sesuai dengan tuntunannya sehingga kita selalu mendapat limpahan kenikmatan dan terhindar dari azab Nya.
Dalam tausiyah ?Peringatan Maulidnya ?Prof. Dr. H. Makhrus Munajad, M.Hum dari UIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta antara lain menjelaskan bahwa ??pada zaman Rasulullah, beliau sudah mengajarkan tentang toleransi. Beliau tidak menindas kaum minoritas ?tetapi menegakkan ajaran Islam dengan tidak melupakan sikap toleransi. Lalu urusan negara dan agama harus dipisahkan. Negara tidak boleh mencampuri urusan agama tetapi Negara wajib melindungi setiap agama?.
Diakhir tausiyahnya Prof. Dr. H. Makhrus Munajad, M.Hum dari UIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta mengharapkan dengan diadakannya Peringatan Kelahiran Rasullullah ini kita dapat meneladani akhlak dan kepribadian Rasullullah SAW serta mengamalkan setiap ajaran beliau melihat beliau merupakan suri tauladan terbaik bagi hidup kita.
Turut hadir dalam acara tersebut Pejabat Sekretaris Daerah DIY, segenap anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah DIY, Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah DIY. (dew)
Dinas Kelautan dan Perikanan Memberikan Bantuan pada NelayanPada Rangkaian Hari Nusantara di Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai program-program, yang pertama adalah melaksanakan upacara ini dan yang kedua adalah memberikan hadiah-hadiah dari Kementrian Kelautan dan Perikanan kepada peserta yang mempunyai potensi memasak serta menjadi juara umum tingkat nasional. Dengan penjabaran juara I Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Nasional (Kategori menu kudapan) oleh Retno Lestari PKK Sleman, Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Nasional (Kategori Menu Balita) oleh Daru Prasetyawati PKK Sleman , dan Juara 2 Sekolah Pantai Indonesia Award (Tingkat Nasional) oleh SMK N 1 Temon Kulon Progo. Disamping itu, di Hari Nusantara ini juga Dinas Kelautan dan Perikanan DIY menyerahkan empat buah kapal diterima dan dioperasikan di Kabupaten Bantul dengan masing-masing Kapal mempunyai 10 gross ton. Selain itu, di tahun 2016 ini Dinas Kelautan dan Perikanan DIY juga menyerahkan asuransi kepada 800 nelayan di Daerah Keistimewaan Yogyakarta. Sehingga kedepanya di Hari Nusantara ini dalam rangka mendukung program dari DIY yaitu ?Among Tani Dagang Layar? dengan harapan kedepanya di DIY ini potensi perikanan bisa mencukupi untuk daerahnya sendiri. Saat ini kebutuhan ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta 146.000 ton/tahun tetapi baru bisa memproduksi sekitar 70.000 ton/tahun, dan masih memiliki kekurangan sekitar 76.000 ton/tahun. ?Untuk itu dengan program ini kita genjot mereka baik itu untuk perikanan kelautan, perikanan budi daya, untuk meningkatkan potensi perikanan di DIY? tutur Drs. Sigit Sapto Rahardjo. MM, selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Harapanya melalui program ?Among Tani Dagang Layar? dapat mewujudkan Yogyakarta bisa mencukupi kebutuhan perikanan untuk masyarakat Yogyakarta. Acara tersebut dilaksanakan di mandala krida rangkaian upacara? peringatan Hari Nusantara ?yang ke 17 tahun 2016. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta ?(sc/id) DIY Memperingati Hari Nusantara Ke 17Upacara Hari Nusantara ?yang ke-17 Tahun 2016 diselenggarakan di Stadion Mandala Krida pada Selasa (13/12), yang dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X; Komandan? Pangkalan TNI AL; Wagub AAU; Waka Polri; dan Perwakilan dari Pengadilan Negeri. Upacara tahun ini mengangkat tema ?Tata Kelola Potensi Maritim Nusantara yang Baik Menuju Poros Maritim Dunia?, yang bertujuan selain mengingatkan jati diri bangsa sebagai bangsa bahari yang hidup di Negara kepulauan yang bercirikan Nusantara, juga dimaksudkan untuk merubah mindset, terhadap pola hidup dan ruang juang dari matra darat ke matra laut serta meningkatkan pemahaman wawasan kelautan pada masyarakat. Hal ini untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam laut bagi kesejahteraan masyarakat. Inspektur Upacara Dannem 072 Pamungkas Brigjen TNI Fajar Setyawan,S.IP menyampaikan sambutan dari Menteri Kelautan dan Perikanan; Susi Pudjiastuti yang salah satunya menyampaikan mengenai ?visi Pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia? Dalam hal ini kementerian kelautan dan perikanan menerjemahkan arahan Presiden tersebut dalam komitmen untuk melaksanakan pembangunan dan pengelolaan kelautan Nasional melalui tiga visi yakni Kedulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Diharapkan peringatan hari Nusantara tidak hanya sebatas ceremonial saja, tetapi juga menjadi modal pembangunan terintegrasi bagi Pulau terluar atau terpencil yang merupakan wujud integritas program Kementerian dalam pembangunan kelautan, yang memiliki visi pembangunan berkelanjutan. Upacara ditutup dengan Tarian ?Pelangi Nusantara?? yang mempunyai makna bersatu padu menjunjung Bhineka Tunggal Ika. (sc/id) Lima Gunungan diperebutkan Di Masjid Agung YogyakartaDalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. 12 Maulud, Kraton Yogyakarta menyelenggarakan tradisi Gerebeg Mulud, Senin (12/12). Tujuh buah Gunungan diarak dari kraton menuju Masjid Gede Kauman, Kadipaten Puro Pakualaman, dan Kepatihan. Ketujuh gunungan ini terdiri dari tiga Gunungan Kakung, Satu Gunungan Putri, Satu Gunungan Gepak, Satu Gunungan Pawuhan, Dan Satu Gunungan Darat. Sedangkan yang dibawa ke Masjid Gede Kauman sebanyak lima Gunungan diantaranya;satu gunungan Kakung yang berisi sayuran; satu Gunungan Putri yang berisi makanan ringan seperti rengginan, Wajik; satu Gunungan Gepak yang berisi buah-buahan satu pasang; satu Gunungan Darat berisi seperti Gunungan putri tetapi tidak ada wajik; dan? Gunungan Pawuhan yang berisi Uborampe yang sudah tidak dipakai lagi. Gunungan ini menggambarkan sedekah Raja kepada rakyat. Masyarakat sangat antusias menunggu kedatangan gunungan di Masjid Gede Kauman. Sebanyak lima gunungan dibawa oleh Prajurit Surakarsa menuju masjid dan di serahkan oleh Abdi Dalem Bupati Numbak Anyar kemudian diterima oleh KRT. Kamaludin Ningrat sebagai petinggi Ulama Kraton, sekaligus yang memimpin doa dan dilanjutkan dengan perebutan gunungan oleh warga. Sampai saat ini masyarakat masih mempercayai bahwa dengan memperebutkan Gunungan akan membawa keberuntungan atau keberkahan. (id/sc) Kadipaten Puro Pakualaman Menerima Gunungan KakungKadipaten Pakualaman menerima Gunungan Kakung dari Kraton Yogyakarta, Hal tersebut merupakan tradisi Kraton Ngayogyakarta dalam? menyelenggarakan tradisi rutin memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berupa perayaan pasar malam sekaten? dan di tutup dengan Grebeg Mulud. Gunungan diarak oleh para Abdi Dalem dari kraton Yogyakarta hingga Kadipaten Pakualaman, gubungkan Kakung nantinya akan ? diperebutkan oleh masyarakat luas, sebagai salah satu wujud Hajad Dalem atau sedekah Sultan kepada rakyatnya. Dari ketujuh gunungan tersebut, satu Gunungan Kakung dibawa ke Kadipaten Puro Pakualaman, satunya lagi dibawa ke Kepatihan, sedangkan lima lainnya diperebutkan masyarakat di halaman Masjid Gede Kauman. Ketujuh Gununungan dibuat di Kawedanan Agung Widyo Budoyo selama tiga hari dan dilanjutkan dengan upacara numplak wajik. Gunungan di bawa oleh Prajurit Pakualaman dilanjutkan dengan Prosesi serah terima, yang diserahkan kepada Kadipaten Puro Pakualaman. Gunungan diserahkan oleh KRT. Projo Wijoyo Pamungkas SE selaku wakil dari Kraton Yogyakarta dan diterima oleh KRT. Projo Anggono selaku wakil dari Kadipaten Puro Pakualaman. Setelah dibacakan doa, gunungan selanjutnya dibawa ke halaman depan Puro Pakulaman untuk diperebutkan masyarakat. Dalam waktu yang cepat, gunungan yang berupa aneka sayur dan hasil bumi yang dipercaya membawa berkah tersebut ludes di ?rayah? warga.(dew) |