Pluralisme Pilar Pemersatu Bangsa
?
YOGYAKARTA. (12/08/2015) Pluralisme yang merupakan satu keindahan yang ada di indonesia, tidak ada alasan untuk menjadikan perbedaan yang ada di lingkungan masyarakat khususnya masyarakat Yogyakarta, namun demikian setiap orang akan mempuuunyai sudut pandang yang berbeda dalam memaknai kondisi yang ada dimasyarakat,
Demikian tadi disampaikan oleh para narasumber dialog interatif di TVRI Yogyakarta, Kadarmanto Baskara Aji, ( Kepala Dinas DIKPORA DIY).Kyai Muhaimin, ( Tokoh Masyarakat) Eko Siswanto ( Ketua Komisi D . DPRD DIY) , Rabu ( 12/08)
Untuk memaknai Indonesia sebagai Negara Demokrasi Pak Baskara Aji selaku Kepala Dinas Mengajjjak seluruh bangsa ini harus mempunyai tujuan yang sama untuk mengsukseskan negara ini dengan Demokrasi, karena negara Indonesia berdasarkan Pancasila. Kondisi perkembangan yang terjadi di indonesia sekarang ini berkembang sangat pesat, maka dengan adanya hal positif dalam memandang persoalan ke depan Indonesia dapat berdemokrasi dengan baik.
Pluralisme merupakan keberagaman dan kesamaan yang tidak bisa di hindari karena tanpa keberagaman itu sendiri indonesia tidak seindah sekarang. Indonesia sebagai Negara Pluralisme tentu perbedaan-perbedaan serta kesamaan itu akan di satukan dengan baik, karena keindahan pancasila itulah yang akan menjadi titik awal menjadi satu pandu.
Pluralisme di yogyakarta di lihat dari sisi teorinya sangat beragam antara kaya dan miskin, belajar dan bekerja dan segala macam perbedaan yang ada di sini.maka perlu dipersatukan dengan saling menghagai dan menghormati sati sama yang lain semua akan menjadi indah dalam kehidupan sehari harinya.
Selanjutnya Ketua Umat Lintas Agama Abdul Muhamin di lihat dari keadaan indonesia yang seperti ini? masyarakat relatif masih dapat tanggap dalam menghadapi perbedaan khususnya Yogyakarta yang masyarakatnya juga berbagai suku dan agama ada, sehingga kehidupan pluralism di Yogyakarta masih ter[elihara dengan baik, walaupun saat ini sudah ada satu dua yang anarkis, hal perlu diperhatikan oleh aparat supaya hal hal negative segera diatasi, supaya menciptakan Yogyakarta yang kondosip.
Ditambahkan Pak Eko Siswanto? bahwa para pemuda ? pemudi yogyakarta relatif labil. Contohnya kekerasan yang terjadi karena perbedaan pluralisme hal ini juga dapat di sebabkan oleh pendidikan dari keluarga yang sudah mulai melemah karena kesibukan orang tua, harapannya agar pendidikan , contoh kehidupan dikeluarga perlu di tingkatkan lagi demikian juga pengawasan terhadap anak anak jangan diserahkan pada sekolah saja tetapi peran orang tua sangat penting.
Dialog dengan audensi yang berasal dari berbagai kalangan diantaranya , SMA MUHAMMADIYAH 4 Yogyakarta, Seteladus 2 Yogyakarta, PKK Sleman serta SKPD (rm/skm)
HUMAS DIY
?
Gubernur DIY Kukuhkan Kepengurusan KADINDA DIY? YOGYAKARTA (07/08/2015) ? Gubernur DIY Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan Yogyakarta mengukuhkan kepengurusan KADINDA DIY masa bhakti 2015-2020, sesaat setelah dilantik oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Suryo Bambang Sulistyo di Bangsal Kepatihan Jum?at ( 07/08). Berdasarkan Keputusan Dewan Pengurus KADIN Indonesia Nomor SKEP/067/DP/VIII/2015 disahkan dan dikukuhkan kepengurusan KADINDA DIY antara lain Dewan Penasehat Robby Kusuma Harta, Dewan Pertimbangan Syahbenol Hasibuan, Ketua Umum Dewan Pengurus GKR Pembayun dan kelengkapan pengurusan lainnya. Dalam sambutannya Gubernur DIY? mengharapkan Kadinda DIY sebagai ?KADIN Bangkit? yang bisa menjalankan fungsinya mewujudkan sinergi potensi ekonomi daerah, setelah lebih dari satu dekade melewati masa ?tidur panjang? karena dinilai oleh dunia usaha sendiri kurang berfungsi efektif. Meski lingkungan kerja telah berubah, tetapi sinergi kemitraan dan aliansi strategis sangat penting. Gubernur juga berharap penguatan organisasi, kemitraan dengan Pemda dan UGM yang telah terjalin dapat membangkitkan sektor riil untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi regional. Sedangkan Suryo Bambang Sulistyo mengatakan lesunya perekonomian serta kebutuhan sektor riil untuk survive maka KADINDA akan menghadapi tantangan yang tidak ringan, apalagi bersamaan akan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun ini.? Untuk itu harapnya, Pemda perlu melakukan konsolidasi potensi sumber daya ekonomi yang ada di daerah agar proyek-proyek dapat memberi dampak positip dan kesejahteraan di daerah. GKR Pembayun selaku Ketua Umum KADIN DIY yang baru saja dilantik, mengatakan kesiapannya untuk konsolidasi dan melakukan kerja sama yang sinergis antar stakeholder untuk kelancaran dan peningkatan perekonomian di DIY dengan motto: tabah, jujur dan setia. Acara dihadiri oleh? KADIN Indonesia, Forkompinda plus, SKPD DIY dan pejabat di lingkungan KADIN DIY.(mtn) ? Hasil Seleksi Anggota Komisi Informasi Daerah DIY tahap pertamaYOGYAKARTA ( 07/08/2015) ?Komisi Informasai Daerah DIY melaksanakan penjaringan anggota baru ,dari 31 peserta seleksi hanya 17 peserta yang lolos seleksi tahapan pertama , dan akan dilanjutkan dengan seleksi berikutnya, Dari ke tujuh belas (17) peserta tersebut adalah: Aan Kurniasih, Agus Triatno, Ahmad Rianto,Dewi Amanatun S,Hazwan Iskandar Jaya,Istiatun,Mulyono,Petrus Heru Wijaya,Rahayu Putraningsih,Saeroni,Slamet,Siti Roswati Handayani,Suhartatik Listiana,Teguh Imam Sationo,Viesta F Narulita,Wardianto,Warsono. Hasil seleksi taham pertama bagi calon Anggota Komisi Informasi Daeraha DIY ini disampaikan oleh Wakil Ketua TIM Seleksi Rindang Farehah, di Gedhong Pracimosono,Kepatihan , Jum?at ( 07/08) Harapan dari TIM Seleksi yang di Ketuai oleh Dr.Acil??dari tujuh belas peserta yang lolos seleksi tahap pertama ini masayarakt bisa memberi masukan baik mengenai harapan sendiri dari masyarakat setelah terpilih sebagai anggota Komisi Informasi DIY, juga mengenai hal hal yang terkait dengan peserta seksi, supaya setelah terpilih bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal dan sinergi dengan masyarakat tetap terjalin. Jika masyarakat ingin berpartisipasi bisa melalui SMS ke Nomor 081215768226 atau melalui Email : seleksikiddiy@jogjaprov.go,id. Setelah tahap pertama seleksi maka tahap berikutnya adalah tes wawancara dan pskotes dan hasilnya akan diserahkan kepada Gubernur DIY dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY untuk di bahas lebih lanjut guna menentukan peserta yang lolos dari semua tes yang dilaksanakan oleh TIM seleksi. Tugas dari Komisi Informasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah menerima laporan sengketa informasi publik, dimana jika ada aduan dari masyarakat tentang informasi public maka akan di selesaikan oleh Komisi Informasi melalui siding pengadilan sengketa.(av/skm) HUMAS DIY
? Humas DIY Bersama Wartawan Pers Tour ke Kulon Progo? ? YOGYAKARTA (05/08/2015). - Pers tour dalam daerah yang diprakarsai oleh Bagian Humas Biro UHP Setda DIY dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi publikasi kegiatan tersebut dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo. Tujuan kegiatan pres tour dalam daerah untuk mengangkat dan mempublikasikan potensi potensi yang dimiliki daerah yang ada di wiyalah Yogyakarta.Publikasi melalui media cetak.elektronik sangat mendukung masyarakat supaya potensi yang ada didaerah bisa di ketahui oleh masyarakat luas. Kemitraan antara wartawan dan pemerintah sangatlah penting, supaya keseimbangan dalam pemberitaan bisa terakumodir dengan baik . Kunjungan pertama menuju UKM yang ada di dusun Tanggulangin, yang mana UKM tersebut menghasilkan prodak berupa Tas, Tempat buah yang semua bahan pokoknya dari Daun Pandan dan debok Pisang. Dimana hasil produknya dipasarkan hingga luar negeri. Diantaranya diekspor ke Belanda, Australia, Jepang, berupa kerajinan tas, meubel, dan lain-lain?, tambahnya. Dengan adanya UKM ini masyarakat sekitar mulai membaik perekonomiannya, yang dulu rumahnya hanya dengan bambu sekarang sudah pakai tembok bata, setiap hari masyarakat bisa bekerja mulai dari membuat tampar dari daun padang/debok pisang hingga produksi kerajinan . Dan selanjutnya peserta menuju tempat wisata Kedung pedut dan Tuk Modal, tempat wisata yang ada di kabupaten Kulon Progo ini sangat alami dan bagus, apabila di garap dengan baik maka pengunjung akan meningkat .Hal itu berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya. Kedung pedut dengan air terjun yang indah di tambah aliran sungai yang alami sangat menarik bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, ini sangat diperlukan sentuhan dan dukungan dari perbaiak pihak salah satunya juga dari pemerintah, harapannya jika wisata kedung pedut ini sudah mempunyai akses jalan yang baik, masyarakat akan banyak yang berkunjung, karena lingkungan di perbukitan ditambah nuangsa alam yang sejuk. Kepala Dinas Pariwisata, pemuda dan olahraga Kabupaten kulon progo sangat senang dengan kunjungan pres tour yang dilaksanakan oleh Humas DIY, disamping ikut pempromosikan wisata yang ada di Kulon progo juga meningkatkan terjalinnya silahturahim antaran pemerintah DIY dengan Pemda Kabupaten Kulon Progo. Makanan tradisional dari kulon progo yang hamper punah tetapi masih di uri uri oleh masyarakat yaitu dawet pedes , mungkin orang bingun jika mendengar ada dawet kok pedes, untuk memastikan dan merasakan rasa nikmatnya dawet pedes bisa wisata ke Grojokan Sewu, Kulon Progo , setiap hari sabtu/minggu aka nada yang berjualan dawet pedes. Dengan harga terjangkau Rp, 2.500.- (tim humas)
HUMAS DIY ? 30 PNS Pemda DIY Mengikuti Diklat Bahasa JawaBANTUL (6/8/2015) ? Pada umumnya kita banyak menggunakan? Bahasa Jawa secara pasif, dan apapila jarang dipergunakana atau dipraktekan terasa sulit, karenanya melalui aktifitas dan kehidupan sehari-hari didalam kegiatan masyarakat, komunikasi dengan menggunakan bahasa jawa itulah cara mempraktekanya, karena bahasa jawa merupakan kekayaan kita, karenanya Pemda DIY menerapkan bahasa jawa dalam kehidupan bermasyarakat, merupakan bagian untuk uri-uri budaya, mempertahankan keberadaanya, hal tersebut disampaikan Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta Drs. Alip Sudardjo, M.Pd ketika? membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)? Bahasa Jawa Angkatan I Tahun 2015, di Kampus Balai Diklat Pemda DIY Gunung Sempu Bantul Yogyakarta Rabu (5/8) pagi. ?Siapa lagi kalau bukan kita, karenanya kita mencoba untuk nguri-uri bahasa jawa tersebut jangan sampai punah sama sekali, karena Diklat ini nantinya akan memberikan pencerahan kembali bagi peserta sekalian? lanjut Alip. Di lingkungan anak-anak sekolah bahasa jawa menjadikan muatan lokal wajib, penelusuran yang dilakukan, bahwa pelajaran bahasa jawa itu menjadikan pelajaran momok bagi anak sekolah, lebih sulit bahasa jawa dibandingkan dengan matematika, bahwa bahasa jawa betul-betul tidak disukai apalagi kalau nantinya harus menulis huruf jawa dan sebagainya. Harapanya melalui Badan Diklat DIY diupayakan ada pelatihan-pelatihan yang terkait dengan? bahasa jawa, sekaligus melaksanakan Instruksi Gubernur DIY, tentang penggunaan bahasa jawa setiap hari jumat, dikalangan Pegawai Pemda DIY. Sementara Kepala Bidang Teknis Fungsional Drs. Wiryawan Sudianto, M.Si melaporkan, diklat bahasa jawa ini diikuti sebanyak 30 peserta, PNS dari lingkungan Pemda DIY, dilaksanakan selama 6 hari mulai tanggal 5 ? 12 Agustus 2015. Dengan tujuan supaya peserta memahami dasar, prinsip dan pengetahuan komunikasi berbahasa jawa dan terampil menerapkannya dengan menggunakan bahasa jawa yang santun dalam kehidupan sehari-hari dan pergaulan dikantor, serta menerapkan unggah-ungguh berbahasa jawa dalam situasi formal maupun informal. Pengajar Diklat terdiri dari Badan Diklat, Program Studi Bahasa Jawa UNY, Praktisi Bahasa Jawa di SMA Stella Duce 2 dan SMA Taman Madya Yogyakarta. Pembukaan Diklat Bahasa Jawa Angkatan I Tahun 2015 ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis, turut menyaksikan Kepala Sub Bidang Fungsional Woro Widarini, S.Psi. M.Psi, dan menurut rencana pada penutupan diklat pada tanggal 12 Agustus 2015 nanti, peserta diklat diwajibkan mengenakan Pakaian Jawa Jangkep. (ip). HUMAS DIY. |