Peringatan Hari Koperasi ke 68 Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta
?
YOGYAKARTA (30/07/2015)? ? Upacara Hari Koperasi Tingkat DIY dengan ?Memperkokoh Koperasi sebagai Sokoguru Perekonomian Bangsa Indonesia,? menjadi tema Hari Koperasi ke 68 Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta.dilaksanakan Di Halamana Balai Kota Yogyakarta, Kamis ( 30/07) dengan Inspektur upacara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec
Dalam sambutannya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec mewakili Gubernur DIY menjelaskan bahwa Hari Koperasi ini hendaknya dijadikan momentum untuk selalu menekankan Pasal 33 ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dengan tegas dinyatakan bahwa ?Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.? Ketentuan tersebut sekiranya sesuai dengan prinsip dari koperasi, yaitu koperasi mendapat misi untuk berperan nyata, dalam menyusun perekonomian berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi serta mengutamakan kemakmuran masyarakat dan bukan perseorangan.
Ditambahkan Didik peringatan Hari Koperasi ke-68 ini dan dalam rangka mewujudkan misinya, Koperasi yang ada di DIY, dan diharapkan koperasi dapat terus berusaha mengembangkan dan memberdayakan diri, agar tumbuh menjadi kuat dan mandiri, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat pada umumnya.
Tugas dan misi koperasi dalam era reformasi sekarang ini, harus mampu berfungsi sebagai sarana pendukung pengembangan usaha kecil, karena koperasi berfungsi sebagai sarana pengembangan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, serta sebagai sarana untuk pemecahan ketidakselarasan di dalam masyarakat, sebagai akibat dari ketidakmerataan pembagian pendapatan yang mungkin terjadi di masyarakat.
Dalam menyambut Hari Koperasi juga dilaksanakan lomba lomba mengenai koperasi bertujuan agar masyarakat itu paham betul peran dan fungsi koperasi, dan pada kesempatan ini juga diserahkan penghargaan bagi pemenang hasil lomba yang terdiri dari berbagai kategori lomba yakni : koperasi bidang simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, koperasi pemasaran serta juga koperasi tingkat SMP dan SMA.
Peringatan hari koperasi juga di meriahkan oleh pameran tentang koperasi dengan beragam produk unggulan yang dikelola oleh koperasi berupa kuliner, Batik,Aksesoris untuk Fashion .( ap/skm)
HUMAS DIY
?
Gubernur DIY Launching dan Sosialisasi Percontohan Tanaman HerbalYOGYAKARTA (28/07/2015). - Indonesia, seharusnya menjadi pusat agribisnis biofrakma, karena Indonesia kaya akan berbagai tanaman yang bisa tumbuh di seluruh wilayahnya. Dengan memanfaatkan kekayaan alamiah tersebut untuk bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Berbagai jenis tanaman hortikultura, seperti kunyit, kumis kucing, temulawak, kencur, sambilata, dan lain ? lain sangat berkasiat sebagai obat. Dalam filosofi pengobatan Timur, eksistensi manusia tidak terpisah dari unsur alam semesta, meliputi ? air, api, tanah, dan udara?. Keberadaan manusia di tengah kehidupan harus di pandang secara holistik. Ketika manusia terganggu harmoni kehidupanya, kesehatanya pun ikut terganggu. Karena penyembuhanya pun harus di lakukan dengan cara mencari faktor-faktor pengganggu harmoni itu pula, demikian sambutan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, dalam acara Launnching Tanaman Herbal. Di Bangsal Wiyatapraja, Kepatihan, Gubernur DIY, pada hari Rabu (28/07) Ditambahkan Gubernur bahwa dalam pengobatan barat berlaku hukum absolut, hitam putih. Padahal, tidak ada satu pun sistem pengobatan yang benar-benar mutlak. Tetapi mengapa banyak masyarakat maupun pelayanan kesehatan masih enggan menggunakan obat asli Indonesia?. Karena dengar menggunakan obat herbal masih belum dapat di terima masyarakat luas, maka hal tersebut dalam pengolahan obat Herbal masih di perlukan pengembangan sistem mutu, dengan mengikuti kaidah-kaidah standar mutu internasional. lanjut Sultan. Pengobatan Herbal merupakan paradigma timur atau oriental dengan pengobatan tradisional yang alami, tidak di anggap sebagai bagian dari ilmu kedokteran, dan di nilai semacam ? klenik? yang ?di haramkan?. Pokoknya selama bukan dalam frame of thinking ilmu kedokteran barat, di anggap bukan ilmu, melainkan hanya sebuah pengalaman atau experience, dan tidak layak digunakan sebagai model pelayanan kesehatan. Pemikiran semacam itu telah mereduksi kemampuan ilmu pengobatan tradisional yang telah di gunakan ribuan tahun. Sementara itu Presiden direktur PT. Bintang Toedjoe Simon Jonatan mengatakan dalam meningkatkan motivasi budaya untuk mencintai dan melestarikan tanaman asli Indonesia , untuk hal tersebut ada 3 tujuan yaitu: nilai kesehatan, nilai bisnis, dan kesehatan masyarakat. Mari melestarikan daerah Yogyakarta yang sehat dan hijau dan lingkungan yang bersih. Sedangkan ketua PKK GKR Hemas mengatakan bahwa tanaman herbal. Tanaman herbal bermanfaat sebagai obat keluarga yang berada di pekarangan rumah yang mampu mengobati berbagai penyakit, dan bisa ditanam menggunakan media tabolapot jadi tidak harus di lahan yang luas, karena manfaatnya sangat banyak bagi keluarga kita sendiri. Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan menyerahkan tanaman herbal jahe merah dan Buku tentang tentang tanaman Herbal kepada GKR Hemas Dalam pelaksanaan acara Launching Tanaman Herbal dihadiri oleh ketua PKK DIY beserta Pengurusnya, pimpinan ?Bejo Bintang Toedjoe?, dan pimpinan Surat Kabar Harian ?Tribun Jogja?, para Camat dan Lurah/ Kepala Desa se-DIY.(rm/skm) HUMAS DIY ? Gubernur DIY Syawalan dengan Abdi Dalem? ? YOGYAKARTA (29/07/2015) ?Syawalan Abdi Dalem dengan Gubernur DIY diadakan di Bangsal, Kepatihan, Yogjakarta dan berlangsung khidmat. Para abdi dalem dari berbagai daerah di Yogyakarta memenuhi Bangsal Kepatihan, dengan mengenakan pakaian adat Jawa. Syawalan dilaksanakan pada Hari Rabu ( 29/07) Gubernur DIY, Dalam sambutannya mengatakan bahwa di hari yang Fitri ini kita seperti anak baru lahir kembali, bayi lahir di dunia dengan kondisi yang suci, demikian pula Idul Fitri berarti kembali dalam kesucian diri sendiri, Idul Fitri membuat cipta, rasa, lan karsa menjadi tenang dan lebih jernih , cerdas dan bijaksana. Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat islam yang baru saja menyelesaikan ibadah puasa, di bulan ramadhan sebulan penuh, dimana dalam berpuasa itu harus menahan lapar, nafsu, dan hal ? hal yang membatalkan puasa. Gubernur berpesan agar kita bisa mengingatkan supaya melaksanakan kehidupan dengan adap asor, lemah lembut dalam menyikapi kekurangan orang lain, sehingga dalam kehidupan bisa rukun. Kita juga harus ingat bahwa apa yang kita miliki itu hanyalah sebagai titipan dari Allah SWT, sewaktu waktu bisa diambil olehNya. Maka dari itu hidup jangan mempunyai aji mumpung, tampa memikirkan kepentingan orang lain, yang mengakibatkan rusaknya tatanan yang telah menjadi paugeran leluhur bagi orang jawa. Gubernur DIY hanyalah mengingatkan pada kita semua, karena melihat kehidupan saat ini sudah mulai berbeda dengan zaman dulu, kehidupan jaman dulu yang tenang, tentram, damai, guyup rukun, gotong royong masih bisa terlaksana , namun untuk saat ini kehidupan hanya untuk memikirkan diri sendiri, membantu orang lain saat ini dianggap sesuatu yang berat, Walaupun demikian Gubernur minta jangan sampai melupakan pitutur dari leluhur, maka dari itu harapannya kepada adi dalem untuk bisa meningkatkan persaudaraan dengan melaksanakan silahturahim, Dengan silahturahim semoga bisa mendapat kekuatan untuk membangun dan mempertahankan budaya kita yang mulai terdesak oleh budaya global. Budaya kita harus bisa berkembang serta menyatu ke jiwa masyarakat, Yogyakarta bisa menjadi benteng budaya bangsa, karena masih melaksanakan paugeran leluhur yang bisa menjadi tauladan serta panutan . Mari kita bersama sama melestarikan budaya kita dengan semangat golong gilig tekat nyawiji antara aparat pemerintah, masyarakat serta adi dalem . Acara dilanjutkan salam salaman antara adi dalem dengan Gubernur dan didampingi Wakil Gubernur DIY. (ap/skm)
HUMAS DIY. ? Gubernur DIY Melantik Penjabat Bupati GunungkidulYOGYAKARTA. (28/07/2015) ? Bertempat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik penjabat Bupati Gunungkidul Ir. Budi Antono, Msi menggantikan Bupati Gunungkidul Hj. Badingah S Sos, yang telah habis masa jabatannya pada periode 2010 - 2015 ini. Dilantiknya Budi Antono yang saat ini masih menjabat Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi DIY tersebut sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI ?berlaku ?maksimal satu tahun ke depan. Hal itu juga dimaksudkan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan serta bertugas untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pemilihan secara langsung Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul definitif periode 2015 hinga 2020.? ? ? ? Dalam kesempatan tersebut Gubernur DIY berharap pengangkatan Budi Antono dapat mengarsiteKki pemerintahan dan pembangunan di Gunungkidul, karena Gubernur memandang sosok Budi Antono memiliki kekuatan profesional dalam bidang perencanaan dan implementasinya sehingga target pembangunan bisa tercapai secara tepat tuju, tepat waktu, tepat mutu dan tepat anggaran.? Sri Sultan HB X juga berharap agar semua komponen di Kabupaten Gunungkidul bersedia membantu Penjabat Bupati dalam menghadapi dan melaksanakan agenda-agenda daerah yang sangat penting dalam waktu dekat ini.? Hadir dalam kesempatan tersebut DPRD DIY, Sekretaris Daerah DIY, jajaran Forkompimda DIY, Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul serta anggota Forkompimda dan Pimpinan SKPD Kabupaten Gunungkidul. (m9) Pemda DIY laksanakan Dialog Interatif di Jogja TVYOGYAKARTA ( 28/07/2015)? ,- Hari Koperasi tahun 2015 merupakan motivasi dan dorongan bagi para pengelola koperasi, yang mana pemerintah sangat peduli terhadap pertumbuhan koperasi guna mendukung memperkokoh perekonomian Indonesia. Hal itu disampaikan oleh narasumber dialog interatif di jogja TV dengan Tema Peran Koperasi Terhadap Pasar Global, Senin malam ( 27/07) Menurut Narasumber Drs Syabenol selaku Ketua Dewan Koperasi DIY menjelaskan bahwa, pertumbuhan koperasi sangat bagus, karena sejak adanya konggres Koperasi serta menetapkan setiap tanggal 12 juli sebagi hari koperasi, peran pemerintah untuk mendukung koperasi dengan berbagai bentuk berjalan lancar seperti bantuan modal usaha. Hal itu bertujuan agar koperasi bisa berkembang sehingga perekonomian Indonesia menjadi kuat menghadapi pasar global. Sementara itu Drs, Sultoni. M.Si Kabid Koperasi Dinas Perindagkop DIY mengatakan, selain bantuan modal pemerintah juga memberi motivasi agar koperasi bisa mandiri dalam mengahdapi pasal global. Maka pemerintah mendukung supaya koperasi yang usahanya bidang UKM agar menggunakan Teknologi tepat guna, mempunyai sertifikasi ( SNI ) atau sertifikasi Halal, Memiliki hak cipta. Ditambahkan Sultoni pernah Indonesia ikut pameran di luar negeri dengan hasil ciptanya sendiri, dan tahun berikutnya mengikuti pameran lagi dengan poroduk yang sama ternyata produk tersebut sudah di legalkan oleh negera lain. Sehubungan hak cipta pemerintah akan membantu dan mendukung agar masyarakat Indonesia yang memiliki temuan atau karya untuk di ajukan hak ciptanya dan pemerintah akan memberi kemudahan - kemudahan agar hasil karya bangsa tidak di legalkan oleh Negara lain. Ada Masukan dari masyarakat melalui Telpon Bapak Joko memberi masukan supaya ada ASOSIASI koperasi supaya peran koperasi itu lebih kuat dan saling sinergi dalam meajukan koperasi. Untuk memperkuat koperasi pemerintah sudah menanamkan pengetahuan mengenai koperasi melalui pendidikan pormal disekolah sekolah dengan cara lomba pengetahuan koperasi dari murid SMP, SMA hingga Mahasiswa, hal tersebut bertujuan agar koperasi itu benar benar tertanam di benak para siswa disamping disekolah juga sudah ada koperasi sebagai wahana praktek bagi siswa siswi untuk belajar berkoperasi. Dinegara lain koperasi mempunyai peran penting dalam perekonomian karena took serba ada dimiliki koperasi melebihi supermarket yang ada. Maka koperasi di Indonesia akan selalu di dukung oleh pemerintah harapannya koperasi bisa maju pesat supaya memperkuat perekonomian Indonesia dalam menghadapi pasar Global. (tim)
HUMAS DIY ? |