Chairman GVK India Beraudiensi dengan Gubernur DIY
YOGYAKARTA ? Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, siang ini (23/04) di Gedhong Wilis menerima audiensi Chairman GVK Infrastructure India, Dr. Gunupati Venkota Krishna Reddy yang didampingi Dirut Angkasa Pura I Tommy Soetomo beserta rombongan.
Dr. Reddy menyatakan terima kasih kepada Gubernur DIY karena proses pembangunan bandara internasional Yogyakarta mulai dari tahap sosialisasi, public hearing, hingga ijin penetapan lokasi sudah terlaksana dengan lancar. Selain membangun infrastruktur bandara, Dr. Reddy bersama GVK Infrastructure juga menawarkan program CSR berupa penyediaan ambulan gratis di sekitar bandara.
Gubernur DIY berharap joint venture pembangunan bandara ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, lebih-lebih lagi Presiden Joko Widodo meminta bandara bisa selesai tahun 2017. Namun demikian, Gubernur mengatakan proses pembebasan lahan memang tidak bisa cepat karena harus tunduk aturan Perpres 71 tahun 2012.
Turut mendampingi Gubernur yaitu Sekda DIY, Kepala Bappeda DIY, Kepala Dishubkominfo DIY, serta Kepada Dinas PU-ESDM DIY. (hdi)
?
Rakor Pengendalian Pembangunan Triwulan I DIY di Hotel Garuda? YOGYAKARTA (23/04/2015 Kinerja Pemerintah Daerah DIY harus dimaknai sebagai proses pembangunan yang memiliki out comes yang dinamis dan terukur sesuai perkembangan masyarakat. Proses itu harus dimaknai sebagai upaya inovatif dan kreatif dalam melihat peluang, sebagaimana dinamika organisasi yang senantiasa memiliki eye for improvement, yakni suatu kejelian dalam melihat peluang untuk melakukan upaya peningkatan dalam mewujudkan good governance. Demikian disampaikan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X pada Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Triwulan I Tahun 2015 di Hotel Garuda, Kamis (23/04).Dikemukakan lebih lanjut bahwa, pelaksanaan program kegiatan tidak sekedar mengoptimalkan kinerja fisik dan keuangan, melainkan dimaknai suatu proses eye for improvenment, dengan jeli melihat dinamika perubahan yang terjadi pada sasaran sebagai suatu fenomena yang harus ditangani secara komprehensif, kreatif dan berbasis pada perbaikan kinerja pelayanan publik. Salah satu bentuk perbaikan kinerja pelayanan publik adalah penggunaan transaksi non tunai (non cash transaction) dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Dengannya maka transaksi terkait dapat ditelusuri dan secara mudah dapat terdokumentasi sehingga kemungkinan penyalahgunaan dana dapat termonitor. Sultan HB X berharap, dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Pemerintah Daerah sudah melaksanakan kebijakan non cah transaction sebagai? sebuah komitmen peningkatan kinerja dan akuntabilitas. Untuk itu, kinerja yang baik harus dimaknai sebagai ketercapaian out come yang memberikan implikasi pada penyelesaian persoalan pembangunan secara terpadu dalam rangka mewujudkan kesejahteraan secara nyata terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan SK Tenaga Ahli yang ditempatkan pada SKPD DIY, Penyerahan Laporan Penyelenggaraan Pembangunan Kabupaten/Kota Triwulan I Tahun Anggaran 2015 serta penyerahan raport tertinggi dan terendah SKPD oleh Gubernur DIY. Kriteria dalam penilaian raport menurut Ketua BAPPEDA DIY, Drs. Tavip Agus Rayanto, MSI dalam laporannya, terdiri dari 3 aspek kinerja baik berupa fisik, keuangan serta ketercapaian sasaran kinerja. Adapun Pengguna Anggaran (PA) terbaik pada Triwulan I kali ini adalah Dinas Perhubungan dan Kominfo DIY, sedangkan yang paling rendah adalah Dinas Pariwisata DIY. Untuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tertinggi ?diraih oleh Kota Yogyakarta dan yang terendah adalah Satuan Pol PP DIY, tambah Tavip. Dalam kesempatan tersebut disampaikan pula paparan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan oleh Akademisi dan mantan anggota KPK, M Busyro Muqqoddas, SH, M Hum. Dalam paparannya, ?Busron menyarankan agar ada pembenahan sistem sehingga terintegrasinya peran pusat dengan Pemda Tk. I? dan II termasuk sistemisasi komitmen etika kebangsaan. Selain itu adanya penjabaran sistem ke dalam kebijakan bersama berbasis spirit transaparansi, efisiensi, profesional dan akuntabel dalam semangat demokrasi otentik, yaitu pelibatan berbagai unsur. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur DIY, Wakil Ketua DPRD DIY, Bupati/Walikota ?se DIY, Sekda DIY serta Asisten di lingkungan Setda DIY, Jajaran SKPD DIY (PA/KPA) serta tenaga ahli pada masing-masing SKPD. (teb)
? Penutupan Munas Asosiasi Kelompok UPPKS(AKU) Se-Indonesia? Yogyakarta (23/04/2015) ? Bertempat di gedung Radiyo Suyoso Komplek Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta rangkaian kegiatan Munas Asosiasi Kelompok UPPKS(AKU) Se-Indonesia dinyatakan ditutup. Munas ini dimaksudkan sebagai proses mengkaji? ulang jati diri dan besarnya potensi serta peran keluarga dalam pembangunan diri, masyarakat maupun bangsa. Melalui pengkajian ini hendaknya? dapat menggugah kesadaran, bahwa pemberdayaan keluarga juga berarti upaya menegakkan keluarga sebagai tiang negara. Munas telah berjalan dengan lancar dan sukses kegiatan berlangsung pada Rabu 22 April 2015 dan diakhiri pada hari ini Kamis 23 April 2015, dimana salah satu agendanya telah memilih Ketua Umum Asosiasi Kelompok UPPKS periode 2015 ? 2019 yaitu GKR Pembayun menggantikan Drs. Imam Haryadi, M.Sc yang telah berakhir masa baktinya. Salam sambutan tertulis Gubernur DIY yang dibacakan Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah DIY, Sulistyo, SH.CN dikatakan bahwa asosiasi tersebut terbukti ikut membantu pemerintah melakukan upaya mensejahterakan masyarakat melalui program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan selama ini. salah Salah satu upaya untuk agar kinerja lebih meningkat, kedepan asosiasi perlu didukung dengan sarana teknologi informasi yang terkoreksi antar wilayah se- Indonesia. Sementara itu Ketua terpilih GKR Pembayun mengatakan terima kasih atas kepercayaan ini dan secar sekilas menyampaikan visi misi dan beberapa program yang akan di laksanakan dalam periode tersebut. Acara dihadiri Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat; Badan Pengurus Pusat AKU; Perwakilan BKKBN DIY, Badan Pengurus Daerah (BPD) dan Cabang (BPC) dan Para Peserta MUNAS AKU adari seluruh Indonesia.(d*/m7) ? MUNAS AKU UPPKS IV di YogyakartaYogyakarta (22/04/2015) ? Organisasi AKU (Asosiasi Kelompok UPPKS) butuh banyak pemimpin dalam semua lini dan di setiap jenjang, dengan tipe pemimpin-pekerja, seorang work leader, pemimpin yang memimpin dengan bekerja, petarung lapangan yang tidak sekedar duduk di meja. Ibarat pohon, solusinya bukan ada di buahnya melainkan pada akar-akarnya. Pemimpin di semua eselon harus memeriksa sampai aspek ?bagaimana? sebuah kebijakan atau program dijalankan. Selama ini kita terlalu percaya pada judul kegiatan, dan tak punya waktu memeriksa ke dalam kegiatan itu sendiri. ? Hal yang demikian diungkapkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pembukaan Munas IV AKU UPPKS di Bangsal Kepatihan, Rabu (22/04). Disampaikan lebih lanjut bahwa kegiatan ini menjadi penting karena merupakan representasi kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi AKU sekaligus sebagai wahana antara lewat pemilihan kepemimpinan yang kompeten, yang akan membawa anggota ke derajat kesejahteraaan yang kebih baik. Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menyampaikan tiga kriteria Cerdas dalam mengelola AKU yaitu cerdas pikir; cerdas emosi dan cerdas makna yang akan bisa menuntaskan persoalan peningkatan pendapatan keluarga bagi anggotanya. Kegiatan MUNAS menurutnya adalah sebagai proses mengkaji? ulang jati diri, besarnya potensi serta peran keluarga dalam pembangunan diri, masyarakat dan bangsa. Melalui pengkajian ini hendaknya? dapat menggugah kesadaran? kiat bahwa pemberdayaan keluarga juga berarti upaya menegakkan keluarga sebagai tiang negara. Menurut Laporan Ketua Penyelenggara Drs. Imam Haryadi, MSc bahwa program UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) beranggotakan sebagian ibu-ibu yang tergolong keluarga Pra sejahtera. Dilucurkan pada tahun 1994, saat ini mempunyai anggota yang berjumlah 355.675 juta keluarga kelompok dengan 3683 kelompok ?tersebar di seluruh? Indonesia. Tema dalam MUNAS kali ini adalah ?Kerja, Kerja, Kerja untuk Membangun Keluarga Sejahtera? tambahnya. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatangan pemberian hibah berupa sebuah mobil Ambulance untuk Pemda DIY dari bank Mandiri yang diterima oleh ketua BPD AKU DIY, GKR Pembayun. Munas dilaksanakan 2 hari, 22 hingga 23 April 2015, diikuti oleh 21 Provinsi se Indonesia, dihadiri oleh Inspektur Wilayah I BKKBN, Dra. Widati MM dan disampaiakan pula Key Note specch oleh Dr. Hasbullah dari Kementrian Sosial RI. (teb)
? Puncak Peringatan Hari Kartini DIY Tahun 2015Yogyakarta (22/04/2015) - Atas Perjuangan RA Kartini, perempuan ? perempuan Indonesia menjadi perempuan yang hebat, tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga ikut perpartisipasi dalam memberi warna kehidupan masyarakat dengan berbagai kegiatan pembangunan dan sosial. Lima Komponen Organisasi Wanita DIY yaitu : BKOW, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari dan Tim Penggerak PKK DIY menyelenggarakan kegiatan peringatan hari Kartini, bertemakan ?Dengan Semangat Kartini Kita Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Keluarga? pada Rabu, 22 April 2015 bertempat di Balai Utari, Gedung Wanitatama. ?Kegiatan ini dimaksudkan agar dapat memberikan semangat bagi kaum wanita untuk meningkatkan kualitas hidup dalam pembangunan termasuk bidang kesehatan ekonomi dan lain-lain?, berikut yang disampaikan oleh Ketua umum BKOW yang sekaligus Ketua Panitia Peringatan Hari Kartini, Dyah Suminar, S.E. Dalam sambutannya Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX mengatakan antara lain bahwa, Peringatan Hari Kartini tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan kaum perempuan, untuk ikut berpartisipasi dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan dan berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan pembangunan di DIY. Disamping Wakil Gubernur DIY, acara dihadiri pula oleh Forkompimda, Bupati dan ?Walikota se DIY, SKPD DIY. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah diadakan yaitu aksi donor darah, senam masal dan bazar pada tanggal 27 Maret 2015 di Gedung Amongrogo, lomba motivator di Balai Kunthi tanggal 8 April 2015, Sarasehan bertema wirausaha di Balai Utari pada 14 April 2015, dan Baksos pemberian alat untuk UMKM di bantul tanggal 16 April 2015, serta peringatan hari Kartini sebagai puncak acara dari rangkaian kegiatan tersebut. Upacara Peringatan di buka dengan tarian ?Golek ayun-ayun? dan tarian Bali ?Sekar Jagad?. Selain itu di sesi terakhir diumumkan pula para pemenang lomba dan penerima bantuan dari rangkaian kegiatan yang telah diadakan sebelumnya. (dea/ mtn)
? |