MUNAS AKU UPPKS IV di Yogyakarta
?
Yogyakarta (22/04/2015) ? Organisasi AKU (Asosiasi Kelompok UPPKS) butuh banyak pemimpin dalam semua lini dan di setiap jenjang, dengan tipe pemimpin-pekerja, seorang work leader, pemimpin yang memimpin dengan bekerja, petarung lapangan yang tidak sekedar duduk di meja. Ibarat pohon, solusinya bukan ada di buahnya melainkan pada akar-akarnya. Pemimpin di semua eselon harus memeriksa sampai aspek ?bagaimana? sebuah kebijakan atau program dijalankan. Selama ini kita terlalu percaya pada judul kegiatan, dan tak punya waktu memeriksa ke dalam kegiatan itu sendiri.
Hal yang demikian diungkapkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pembukaan Munas IV AKU UPPKS di Bangsal Kepatihan, Rabu (22/04).
Disampaikan lebih lanjut bahwa kegiatan ini menjadi penting karena merupakan representasi kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi AKU sekaligus sebagai wahana antara lewat pemilihan kepemimpinan yang kompeten, yang akan membawa anggota ke derajat kesejahteraaan yang kebih baik.
Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menyampaikan tiga kriteria Cerdas dalam mengelola AKU yaitu cerdas pikir; cerdas emosi dan cerdas makna yang akan bisa menuntaskan persoalan peningkatan pendapatan keluarga bagi anggotanya.
Kegiatan MUNAS menurutnya adalah sebagai proses mengkaji? ulang jati diri, besarnya potensi serta peran keluarga dalam pembangunan diri, masyarakat dan bangsa. Melalui pengkajian ini hendaknya? dapat menggugah kesadaran? kiat bahwa pemberdayaan keluarga juga berarti upaya menegakkan keluarga sebagai tiang negara.
Menurut Laporan Ketua Penyelenggara Drs. Imam Haryadi, MSc bahwa program UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) beranggotakan sebagian ibu-ibu yang tergolong keluarga Pra sejahtera. Dilucurkan pada tahun 1994, saat ini mempunyai anggota yang berjumlah 355.675 juta keluarga kelompok dengan 3683 kelompok ?tersebar di seluruh? Indonesia.
Tema dalam MUNAS kali ini adalah ?Kerja, Kerja, Kerja untuk Membangun Keluarga Sejahtera? tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatangan pemberian hibah berupa sebuah mobil Ambulance untuk Pemda DIY dari bank Mandiri yang diterima oleh ketua BPD AKU DIY, GKR Pembayun.
Munas dilaksanakan 2 hari, 22 hingga 23 April 2015, diikuti oleh 21 Provinsi se Indonesia, dihadiri oleh Inspektur Wilayah I BKKBN, Dra. Widati MM dan disampaiakan pula Key Note specch oleh Dr. Hasbullah dari Kementrian Sosial RI. (teb)
?
Ibu Negara Kunjungi Puskesmas yang ada di YogyakartaYOGYAKARTA (21/04/2015) - Kepada seluruh perempuan Indonesia kami ingatkan untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker dan membiasakan pola hidup bersih, untuk itu kami mengajak seluruh Tim Penggerak PKK beserta seluruh kadernya diseluruh Indonesia agar berperan aktif melaksanakan program nasional percepatan peran serta masyarakat, dalam pencegahan dan kebersihan kanker pada perempuan Indonesia tahun 2015 - 2019, demikian pernyataan Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo dalam membuka secara resmi Pencanangan Program Nasional Percepatan Peran serta Masyarakat dalam Pencegahan Deteksi Kanker pada perempuan Indonesia Tahun 2015 ? 2019. Di Puskesmas Nanggulan, Kulon Progo, DIY Selasa (21/4). Hadir dalam Pencanangan? ini Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gubernur DIY beserta Ibu GKR Hemas, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ibu OASE Kabinet Kerja, Ketua Umum Penggerak PKK, Bupati Kulon Progo, Jajaran Forkompimda DIY dan Kulon Progo. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutanya mengatakan, keberhasilan Program Nasional ini memerlukan sosialisai yang tepat didukung oleh persuasi yang tepat ?pendekatan sesuai budaya masyarakat setempat. ?Semoga program ini dapat napak laku kesuksesan pemberantasan penyakit malaria tahun 1964, waktu itu Presiden Sukarno mencanangkan Komando Pemberantasan Malaria di Kalasan DIY, sebagai kegiatan kemitraan masyarakat, untuk melaksanakan hidup sehat dan mencegah penyakit malaria? harap Sultan. Pencanangan Program Nasional ini digelar di 34 Propinsi di Indonesia, 11 Propinsi diantaranya akan mengikuti video conference bersama Ibu Negara salah satunya Propinsi Sulawesi Selatan, yang dihadiri oleh Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla Dilanjutkan dengan penanda tanganan Nota Kesepakatan Bersama, antara Menteri Kesekatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dirut BPJS Kesehatan, Ketua Umum Tim Penggerak PKK, Ketua Bidang Peningkatan Keluarga OASE Kabinet Kerja, yang disaksikan oleh Ibu Iriana Joko Widodo. Serta penyerahan beberapa penghargaan bagi pemenang lomba Jingle IVA, dan penyematan PIN kader PKK Kulon Progo, penyerahan kartu IVA, dan kepada Kepala Puskesmas Nanggulan, yang didampingi oleh Menteri Kesehatan, Gubernur DIY, dan Ketua Umum Penggerak PKK. Ditempat terpisah Ibu Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan yaitu di? Puskesmas Induk, Berbah, Sleman yang dibangun oleh dompet kemanusiaan media grup pada tahun 2007 lalu dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Surya Paloh pada 27 Juni 2007. Di Puskesmas Induk Berbah Sleman melihat secara langsung pelayanan di Puskesmas tersebut, Bu Jokowi sangat memperhatikan khususnya pelayanan program IVA (Inspeksi View Asam Astat) yang merupakan pendeteksi dini kanker pada perempuan. Mengingat angka kejadian kanker di dunia 85% terjadi di Negara berkembang karena tidak adanya program screening yang efektif bagi perempuan dengan sosial ekonomi rendah. Diharapkan dengan program IVA dapat mendeteksi tanda-tanda perkembangan sel abnormal secara dini sehingga memungkinkan perawatan secara dini dan tepat. Pada kesempatannya Ibu Iriana Joko Widodo cukup tertarik saat melihat produk makanan dan kerajinan yang dipamerkan oleh ibu-ibu PKK setempat. Usai kunjungan di Puskesmas Induk, Berbah, Sleman Ibu Iriana Joko, Widodo dan rombongan bergegas menuju Bandara untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. Hadir dalam acara Gubernur DIY, GKR Hemas, Bupati Sleman, Forkompindo Kabupaten Sleman dan SKPD terkait.(tim liputan) ? Pemda DIY Melakukan Penandatanganan Kerjasama Dengan Kementrian ESDM? YOGYAKARTA (21/04/2015) ? Salah satu kekayaan alam yang memiliki nilai strategis bagi pembangunan nasional? secara berkelanjutan adalah energi. Kekayaan energi yang dimiliki Indonesia tidak hanya berkaitan dengan jumlahnya saja, melainkan juga keberagamannya. Demikian antara lain dikemukakan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX saat menyampaikan amanat Gubernur DIY pada Penandatanganan kesepakatan bersama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Pemda DIY tentang Kerjasama Peneilitian dan Pengembangan di Bidang Konservasi dan Diversifikasi energi di DIY Selasa, (21/04 ) di Gedung Pracimasono, Kepatihan Yogyakarta Gubernur DIY berharap dengan kerjasama ini akan dapat mengoptimalkan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang konservasi dan diversifikasi energi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional. Dengan penelitian dan pengembangan tentang pemanfaatan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan untuk menunjang pembangunan nasional. Selain itu kegiatan penelitian dan pengembangan penganekaragaman jenis-jenis energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai energi alternatif. Dalam laporannya Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY, Ir. Riyadi Ida Bagus Salyo Subali, MM tujuan kegiatan ini adalah untuk mengimplementasikan hasil penelitian dan pengembangan di bidang konservasi dan diversifikasi energi yang diawali dengan pengembangan implementasi gasmin batubara untuk industri kecil menengah yang dimulai pada industri alumunium di Sorogenen Yogyakarta, industri kecil menengah tahu di Tuksono Kulonprogo dan industri menengah minyak atsiri di Kulonprogo. Tiga gasmin yang akan diimplementasikan tersebut sedang dalam proses pabrikasi di jawa Barat yang diperkirakan akan diimplementasikan pada bulan Mei 2015 ini. Selain itu sebagai upaya pengembangan teknologi alternatif yang berbasis batubara dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam penghematan bahan bakar minyak dan pengembangan mineral dan batubara. Sedangkan sasarannya mencakup di bidang industri kecil menengah maupun sektor lain seperti pertanian, perkebunan, energi lainnya serta Perguruan tinggi terkait. Penandatangan dilakukan oleh Kepala balai Penelitian dan Pengembangan ESDM, FX Sutijastoto dan Gubernur DIY yang diwakili Wagub DIY serta penandatanganan kerjasama pengembangan dan implementasi gasmin batubara untuk industri kecil dan menengah di DIY ditandatangani Ir. Dede Ida Suhendra, MSc, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Kapuslitbang Tekmira) dengan Ir. Riyadi Ida Bagus Salyo Subali, MM, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY disaksikan oleh Wagub DIY dan Kapuslitbang ESDM. Dalam kesempatan yang sama Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan ESDM, FX Sutijastoto mengemukakan bahwa hasil penelitian Puslitbang Kementrian ESDM adalah untuk menghasilkan inovasi? untuk meningkatkan nilai tambah dalam bentuk final plan sekaligus implementasi hasil litbang melalui komersialisasi dan hilirisasi yang akan mempunyai dampak ketahanan energi di satu sisi dan di sisi lain akan mempunyai nilai tambah dalam bentuk investasi tumbuhnya industri hilir dan partisipasi lapangan kerja. Acara penandatangan tersebut dihadiri selain dari pejabat di Kementrian ESDM, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, juga dihadiri oleh SKPD ?DIY terkait. (teb) ? Sekda DIY Menyerahkan SK Pengangkatan CPNS Pemda DIY Formasi 2014? YOGYAKARTA (21/04/2015) ? Sekda DIY Drs. Ichsanuri menyerahkan SK pengangkatan CPNS Pemerintah Daerah DIY formasi 2014 dari pelamar umum kepada 140 orang di Bangsal Wiyoto Projo Komplek Kepatihan Yogyakarta Selasa (21/04). Dalam sambutannya Sekda DIY menyampaikan bahwa 140 CPNS yang hari ini mendapatkan SK pengangkatan merupakan orang terpilih dari sekian ribu pendaftar. Dengan masa percobaan 2 tahun, CPNS harus bisa menyesuaikan diri dan memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan untuk belajar menjadi abdi negara yang mampu melayani masyarakat secara profesional. Disampaikan pula? bahwa CPNS yang notabene berasal dari sarjana muda atau fresh graduate diharapkan aktif dan turut serta dalam sumbangsih ide untuk kemajuan daerah, selain menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai kelembagaannya. Selain itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY R. Agus Supriyanto melaporkan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No 480 Tahun 2014 mengenai Formasi PNS, Pemda DIY mendapatkan alokasi tambahan formasi CPNS sebanyak 142 formasi. Menindak lanjuti hal tersebut, Gubernur DIY melalui Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 871/6153 Tahun 2014 tanggal 15 Aguastus 2014 pembuka seleksi CPNS Formasi 2014 melalui pendaftaran online. Hasil dari seleksi CPNS tersebut menurut Keputusan Gubernur tentang pengangkatan CPNS adalah sejumlah 140 orang. Dengan perincian Golongan III sebanyak 130 orang dan Golongan II sebanyak 10 orang akan ditempatkan di 34 SKPD di lingkungan Pemda DIY. Turut hadir dalam acara Ketua Komisi A DPRD DIY, Kepala BKN Yogyakarta, Direktur PT. Taspen Yogyakarta dan SKPD terkait. (nur) HUMAS DIY ? Kegiatan Monev Pengembangan dan Peningkatan Produksi Tebu di Bantul? ? Bantul (20/04/2015)? ? Kabupaten Bantul merupakan salah satu ?wilayah dengan potensi ?pengembangan komoditi tebu di DIY. Menurutdata Indonesia Invstment Coordinating Board tahun 2013, lahan tanam tebu di Kabupapaten Bantul yang sudah digunakan dalam pengembangan tebu seluas 1.365 hektar dengan potensi produksi tahun 2012 sebesar 7.664 ton. Namun demikian tidak serta merta luas lahan tanam tebu tersebut bisa dipertahankan, karena adanya pemekaran luas area untuk permukiman. Hal tersebut termasuk Kabupaten Bantul, dengan luas area tanam tebu yang cukup besar terancam mengalami penyempitan lahan tanam tebu, yang berdampak pada penurunan hasil produksi gula. Demikian disampaikan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan dan peningkatan produksi tebu di Kabupaten Bantul pada Senin (20/15) di Kebun Tebu Nawungan, Selopamioro, Imogiri Bantul. Berkaitan dengan itu menurut Wagub DIY maka perlu adanya koordinasi antara petani tebu, pemerintah dan pabrik gula, untuk menyikapi besarnya angka dan harga hasil panen tebu. ?Dengan harapan petani tebu tetap bersemangat menanam tebu karena mereka diperhatikan kesejahteraannya. Pada kesempatan yang sama Direktur PD Madu Baru, Ir H Rachmad Edy Cahyono,MSi? mengemukakan bahwa diperlukan sebanyak 3500 ton hingga 3700 ton gula pasir untuk konsumsi langsung masyarakat maupun untuk industry makanan kecil di DIY. Hal ini sudah dapat dipenuhi oleh ?PG Madu Baru, namun demikian ?masih diperlukan 800.000 hingga 900.000 ton di Indonesia. Bila kondisi ini bisa dipenuhi, maka tidak perlu lagi impor dengan gula rafinasi, tapi bisa dipenuhi dengan gula Kristal putih. Menurut Ketua Kelompok Tani Tunas Baru, Waluyo ?dalam kesempatan itu mengemukakan bahwa kelompok petani tebu yang di ketuainya, telah turut serta mendukung swasembada gula, namun demikian kelomok yang saat ini sudah beranggotakan 38 orang dengan mengelola lahan seluas 45 ha di Selopamioro tersebut, masih sangat memerlukan bantuan akses jalan dan alat transportasi. ? Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Bantul, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan DIY maupun Kabupaten Bantul, Kepala SPN Selopamioro dan masyarakat petani tebu di Desa Nawungan. (t*) |