Gubernur DIY Launching Jelajah Kampung Pusaka Kotagede
YOGYAKARTA? Jelajah Kampung Pusaka ?Kotagede Jagalan Telesih? hendaknya? dapat menggugah berbagai pihak agar memiliki kepedulian pada upaya upaya pelestarian pusaka budaya.
Apresiasi demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika melaunching Jelajah Kampung Pusaka Minggu siang(29/03) yang dikemas dalam Kotagede Jagalan Telisih yang diselenggarakan Karangtaruna Desa Jagalan, Kotagade, Banguntapan, Bantul kerjasama dengan Aristek Komunikasi (ARKOM) Yogyakarta dan didukung oleh Air Asia Foundation di halaman Masjid Kotagede.
Menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X Jelajah Pusaka atau napak tilas dan napak lak terhadap petilasan sejarah Mataram yang awalnnya didirikan di Kotagede sebagai cermin bagaimana kita menjalankan laku ditengah lika-likunya lakon kehidupan di masa kini.
Melewati lorong-lorong sejarah, meski sebagian ada yang gelap oleh misteri dan kontroversi tandas Sultan,? kita sebagai generasi penerus bisa berkaca dan mengambil hikmah berharga bagi kehidupan menuju masa depan yang lebih baik.
Ketua Panitia sekaligus sebagai koordinator Arkom Yogyakarta, Kuswara dalam penjelasannya mengatakan bahwa Jelajah Pusaka kampung Jagalan ?Kotagede Jagalan Telisih? ?yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Karangtaruna ini, menginisiasi keingin yang dimiliki Kampung Kotagede ini menjadi milik masyarakat, menjadi milik anak muda , milik masa depan semuanya.
Karena Kotagede banyak memiliki pusaka? dan kegiatan ini merupakan hasil pemetakan bersama selama 6 bulan, dengannya telah ditemukan adanya kuliner tradisi, ada bangunan rumah tradisional, ada pengrajin tradisional yang turun temurun berpuluh-puluh tahun berlangsung, petilasan? berdirinya Kraton Mataram dan lain-lain.? Oleh karena itu maksud dan tujuan dari Kotagede Jagalan Telisih yaitu menggugah kesadaran kita semua generasi muda khususnya di Desa jagalan dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk ?mencintai budaya, mencintai pusaka dan sejarah. ?Kalau bukan kita sendiri ahwa budaya pusaka dan? sejarah merupakan ??warisan budaya bangsa?, tambahnya.
Wakil Bupati Bantul Drs. H.Sumarno mengatakan bahwa? Kotagede memiliki warisan budaya yang adiluhung? baik yang berupa arsitektur tradisional, kulinernya, kesenian, serta kerajinan khasnya. Budaya ini hingga sekarang tetap lestari, hidup dan terpelihara dengan baik. Sebagaimana? warga negara yang baik, mencintai budaya dan sejarahnya harus selalu menjaga dan mencintainya agar budaya dan sejarah tersebut hilang begitu saja seiring dengan berjalannya waktu.? Untuk itu Sumarno mengingatkan bahwa kita harus bangga memiliki kekayaan budaya yang begitu agung dan tidak dimiliki negara lain. Budaya yang kita meliki? ini adalah budaya yang tak ternilai dan sangat berharga,namun seiring dengan berjalannya waktu apabila tidak kita jaga? maka zaman akan membeli ?dengan harga yang tidak ternilai. Sebaliknya jika tidak kita jaga tidak kita rawat dan dilestarikan kita akan merasa kecewa.
Sementara itu Komisaris Air Asia Foundatin Darmadi sebagai putra Yogyakarta memilki kewajiban untuk menjaga, melestarikan? dan bangga atas budaya Yogyakarta ?mendukung di launchingnya Tlisih Kampung Budaya Kotagede, Jagalan Tlisik? Kampung Pusaka, Jagalan Tlisik Heritage work.
Jagalan Tlisik? Kampung Pusaka salah tour wisata berjalan kaki salah satu? perspektik untuk mengenang warisan budaya, apalagi Kotagede dikenal sebagai kota sejarah, arsitek dan kulinernya menjadi kewajiban Air asia untuk mengenalkan kepada dunia.
Menurut? Darmadi, kolaborasi Pemuda Karang Taruna Jogja, Arkom Jogja? Air Asia Foundation? bersama perintis consul Indonesia? juga menghasilkan komitmen? untuk melestarikan kerajinan perak di Desa Jagalan dan melakukan pendampingan ?supaya kerajinan ini terus berkembang.? Dan sebagai komitmen dari Air Asia mulai bulan Juni 2015 Air Asia akan memasarkan produk kerajinan perak di dalam pesawat kepada para penumpangnya dari berbagai negara tersebut. Disamping komitmen tersebut Air Asia juga akan merestorasi satu bangunan di Desa Jagalan untuk dibuka menjadi komuniti konservation centre?? yang di dalamnya ada perpustakaan, pusat pelatihan, pusat pertemuan masyarakat lokal untuk berkumpul.
Dibagian lain sambutannya Sri Sultaan HB X kepada masyarakat dan karangtaruna kotagede mengingatkan agar jelajah pusaka ini berhasil baik, rute yang dilewati nanti hendaknya bisa mengkonstruksi ?ingat historis?, untuk membangkikan ? ingatan emosional ? kita agar menumbuhkan kesadaran untuk ?menelisih? lebih jauh dalam memaknai peristiwa sejarah. Bukankah kata ?telisih?, yang dikembangkan menjadi? "tinalisih? , yang? artinya ?pengkajian? juga dipergunakan oleh Sunan kalijogo dalam syair Islam.
Lebih lanjut Sultan mengatakan bahwa Sunan Gunungjati pernah memberi wejangan? kepada Sunan Kalijogo, bahwa untuk menjadi guru sejati harus memahami secara matang dan mendalami isi al kitab, yang ditempuh dengan jalan puruhita?berguru---tinalesih---pengkajian dan musyawaroh melalui dialog.
Sehingga dalam kegiatan Jagalan Kampung Telisih Sultan berharap agar trilogi ?puruhita, tinalesih dan musyawaroh itu diadaptasi dalam menumbuhkan kesadaran peduli dan cinta pusaka budaya, dengan?? meletakkannya sebagai titik pijak? dalam mengupas? setiap upaya pelestarian? pusaka budya.
Launcing Kotagede Jagalan Telisih di tandai dengan penandatangan prasasti, pemukulan bende oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB? serta pelepasan burung dara masing masing oleh Wakil Bupati Bantul drs. Sumarno dan Komisaris Air asia Foundation Darmadi.(K*)
?
Sultan HB X Canangkan Tanam Pohon Perindang JJLS di Samas Bantul? BANTUL ? Dalam rangka? memberikan kenyamanan dan perlindungan dari ?terik matahari bagi masyarakat yang melintas di Jalan Jalur Lintas Selatan ?((JJLS) di wilayah Kabupaten Bantul hari ini (Senin,30/03) ?Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencanangkan ?program penanaman 5000 pohon perindang jalan . Bupati Bantul Hj. Ida Sri Surya? Widati dalam sambutan selamat datang mengatakan bahwa dampak dari pemanasan global dampaknya sangat kita rasakan yaitu terganggunya ekosistem, terjadinya cuaca ekstrim, serta terganggunya atata air di daerah Aliaran sungai (DAS) dan terancam berbagai bencana. Dengan kondisi seperti ini? perlunya penanaman pohon dan pelestarian hutan untuk mengantisipasi hal-hal tersebut disamping untuk menurunkan gas buang dari kendaraan bermotor. Penanaman pohon perindang yang merupakan sumbang sih pemerintah terhadap perbaikan lingkungan, penanggulangan terjadinya pemanasan global yng disembahkan kepada umat di seluruh dunia. Dengan kegiatan ini pula kiranyay (CCR) ?mampu menggugah partisipasi masyarakat untuk berbuat yang lebih baik sebagai bentuk tanggungjawabnya kepada negara dan bangsa. Sementara itu Pemimpin Corporate Community Responsibility PT BNI Tbk Nancy? Martasuta mengatakan bahwa salah satu misi BNI yaitu Meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab terhadap lingkungan dan komunitas ? BNI memilki komitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam program pemberdayaan masyarakat dan pelestarian? alam. Adapun program yang dilaksanakan dalam mendukung program pemerintah Indonesia mengurangi? emisi karbon? 25 % - 41 % serta program penanaman semilyar pohon setiap tahun yang dikenal dengan OBIT( One Billion Indonesia Trees) Menurut Nancy Martasuta BNI bersma dengan Pemda DIY serta Java Learning Center (Javlac) melakukan program penanaman 5.000 pohon perindang JJLS jalan utama di DIY dengan memilih jenis pohon Asam Jawa ?sebanyak 4.500 batang dan pohon Tremebesi( Tamarindus Indica Linn) sebanyak 500 batang. Penanaman pohon perindang Kerjasama dengan BNI tidak sekedar hanya menanam saja tetapi juga sampa pada merawat hingga tumbuh optimal, merawat menyiram, pemupukan , menanggulangi hama, pembersihan gulma hingga mengganti jika ada yang mati.? Dengan jenis pohon Asam yang ditanam tersebut? diharapkan mampu memperkuat identitas Yogyakarta sebagai provinsi yang istimewa dengan karakter budaya yang kuat dalam memelihara tradisi termasuk melestarikan tanaman dan tanaman khas dan tradisional. Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan pencanangannya antara lain mengemukakan bahwa penanaman pohon perindang semacam ini diperlukan bukan hanya dijalan-jalan ?seperti ini tetapi juga di daerah yang kemiringan tanahnya cukup curam seperti di wilayah waduk sermo dengan erosi yang cukup tinggi, sehingga mempercepat pendangkalan waduk. Sementara untuk di lereng Merapi akibat terjadinya bencana erupsi merapi ?2010 seluruh tanaman kerasnya mati terbakar juga perlu penanaman kembali pohon penghijaun. Namun yang dikehendaki ngarso Dalem tanaman yang ditanam di lereng Merapi bukan tanaman pohn keras, tetapi tanaman aren dan sejenisnya. Karena tanaman ini mempunyai keistimewaan tersendiri disamping tidak mudah terbakar juga multi fungsi yaitu niranya bisa untuk gula, kolang-kalingnya bisa dikonsumsi, ijuknya untuk bangunan dan lain-lain. Terkait dengan penanaman pohon Asem Jawa di sepanjang JJLS Sultan mengingatkan agar masyarakat juga turut merawat, memelihara tanaman ini karena setelah besar disamping memberikan keindahan, kenyamanan, keteduhan bagi yang meliwatinya. Oleh karena itu jangan sampai tanaman ini pindah di pekarang? rumah atau hilang pindah ditempat lain. Dalam kerangka memperkuat kerjasama antara Pemda DIY dengan PT.BNI Tbk dilakukan penandatangan Mou antara Sri Sultan Hamengku Buwono X Gubernur DIY selaku Pemda dan Nancy Martasuta selaku PT.BNI Tbk yang disaksikan Bupati bantul Ny.Hj.Sri Surya Widati,Kepala SKPD dilingkungan Pemda DIY dan SKPD dilingkungan Kabupaten Bantul. Pencanangan Penanaman 5000 pohon ditandai dengan penanaman pohon Asem Jawa oleh Gubernur DIY dan dilanjutkan masing-masing oleh Pemimpin CCR PT BNI Tbk , Wakapolda DIY,Bupati Bantul dan pejabat lainnya.(K*)
? Gubernur DIY melantik Pengurus Komisi Daerah Lanjut Usia DIY.? YOGYAKARTA ? Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik ?secara resmi Pengurus Komisi Lanjut Usia Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 2014-2017 berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 282/Kep/2014 tertanggal 1 Desember 2014 di Kagungan Dalem Kraton Kilen Yogyakarta. Kepengurusan meliputi Pelindung Sri Sultan Hamengku Buwono X, Penasehat Sri Paduka Paku Alam IX, Ketua Umum Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Ketua I Drs. Untung Sukaryadi, MM, Sekretaris I Suripto, SH, M.Si, Bendahara I Ir. Hj. Trimartini Sudiyana ?dan 22 orang anggota dari berbagai tokoh masyarakat dan instansi terkait. Tugas Komda Lansia meliputi koordinasi lintas sektoral dan program; identifikasi, sosialisasi dan pemetaan serta memberikan saran dan pertimbangan kebijakan Gubernur dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia. Dalam sambutan Gubernur DIY mengatakan sekarang ini prioritas layanan kesehatan juga ditujukan kepada para lansia disamping kepada balita dan anak-anak yang masih belum terselesaikan, sehingga Indonesia mengalami beban ganda. Padahal para lansia pada umumnya dapat dikategorikan kurang sejahtera dan adanya ketidak-mandirian. Masalah yang dihadapi lansia pada umumnya antara lain derajat kesehatan, ekonomi, hubungan keluarga dan psikologis yang mengakibatkan depresi karena ketidak-siapan mental maupun faktor lingkungan yang mengakibatkan para lansia merasa tersisih dari lingkungan. Masalah yang paling sering ditemui adalah menurunnya derajat kesehatan yang diakibatkan menurunnya fungsi organ tubuh oleh penuaan. Oleh sebab itu Komda Lansia sesuai fungsinya diharapkan ?turut meringankan beban para lansia. Sedang Gusti Kanjeng Ratu Hemas dalam laporannya mengatakan bahwa Jogja Istimewa ini bukan hanya Istimewa Daerahnya tetapi ternyata juga Istimewa manusianya, ditandai dengan tingginya tingkat usia rata-rata harapan hidup di Yogyakarta yang tertinggi di Indonesia mencapai usia 75,6 tahun. Di sela-sela acara, Ketua I Kepala Dinas Sosial DIY ?Drs. Untung Sukaryadi, MM mengatakan usia lanjut ?di DIY kurang lebih 15% Jumlah Penduduk DIY. Akan tetapi hal ini bukan berarti semata-mata menjadi beban namun demikian dengan berbagai upaya pemberdayaan terhadap para lansia dapat dipandang sebagai tulang punggung di masyarakat sesuai dengan pengalaman hidupnya. ? misalnya memberikan masukan-masukan dan aspirasi positif di masyarakat? jelasnya. Hadir pada acara tersebut Perwakilan Komisi Lansia Kabupaten/Kota se-DIY, Kantor Wilayah Kementrian Agama DIY, BKKBN DIY, Instansi terkait dan tamu undangan. Acara ditutup dengan do?a dan ramah tamah.(m*) HUMAS DIY
? Wakil Gubernur DIY Membuka Forum EATOF 2015? YOGYAKARTA ? Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam IX atas nama Gubernur DIY membuka secara resmi membuka Standing Comitte East Asia Inter-regional Tourism Forum (EATOF) 2015 ?di Hotel Eastparc Yogyakarta. Forum ini diikuti oleh 29 orang delegasi antara lain: Gangwon Korea (3), ?Luang Prabang Laos (3), Quang Ninh Vietnam (2), Sarawak Malaysia (3), Siem Reap Cambodia (4), Tottori Japan( 3), Tuv Mongolia (3), Yogyakarta Indonesia (3) dan Sekretariat EATOF (2). Dalam sambutan Gubernur DIY yang dibacakan Wakil Gubernur DIY dikatakan bahwa organisasi internasional seperti PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang yang relatif berpunya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak asasi manusia, sebagaimana dinyatakan oleh John Naisbitt dalam bukunya Global Paradox: ?where once travel was considered a privilege of the moneyed elite, now it is considered a basic human right?. Kondisi ini terjadi tidak hanya di negara maju, akan tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang, termasuk Indonesia. Paku Alam IX ?menyambut baik serta memandang penyelenggaran EATOF kali ini sangat penting dan strategis, kaitannya dengan upaya meningkatkan akses kerjasama bidang kepariwisataan yang lebih intensif antar negara di lingkup Asia Timur. Melalui forum ini pula, harapannya dapat tercapai satu kesepahaman untuk terus memperkuat kemitraan strategis yang lebih bermanfaat dan saling menguntungkan, baik dalam konteks kerja sama bilateral, regional maupun global. Acara dibuka oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam IX dan didampingi oleh Secretary General EATOF Lee Jooik dan akan berlangsung selama 4 hari dengan beberapa agenda yang salah satunya membahas pameran pariwisata (Tourism Expo) di Yogyakarta tahun 2016. Pada hari ketiga esok hari (31/03) delegasi akan melakukan kunjungan ke Candi Borobudur, Merapi? Volcano Museum, Merapi? Volcano National Park dan Lava Tour Merapi yang sangat menantang. Delegasi akan meninggalkan Yogyakarta pada hari Rabu (01/04) Hadir sebagai delegasi Yogyakarta Indonesia Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam IX, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec dan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY ?Ir. Hero Darmawanta, MT .(mt*)
? SENAM MASAL MEMPERINGATI HARI KARTINI DIYYOGYAKARTA. Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh setiap orang, dengan kebugaran jasmani orang akan dapat tampil lebih dinamis dan tercipta produktifitas kerja. Dalam rangka memperingati hari Kartini Tingkat DIY, Pnaitia melaksanakan kegiatan senam masal, yang bertujuan untuk menyemangati para ibu-ibu agar tetap aktif dalam pembangunan, serta tetap sehat bugar dalam melakukan aktifitas, Hal demikian Sambutan Wakil ketua BKOW .Ny Tuti Lukman saat membuka rangkaian acara senam missal yang bertempat di GOR Among Rogo, Hari, Jum?at (27/03/15) Acara dilanjutkan dengan senam masal yang diikuti oleh lima komponen organisasi wanita DIY ,Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, Baynagkari. PKK, BKOW.kurang lebih 200 peserta senam missal. Setelah seman bersama panitia membagikan doorpres dengan sitem di undi untuk semua peserta senama massal. Maka semua peserta berkesempatan untuk mendapatkan hadiah walaupun tidak semua.(m*/***) Humas DIY ? |