Tes CPNS DIY Menggunakan Sistem Komputerisasi
Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang bertempat di Youth Centre Sleman. Yogyakarta, terlihat tertib dan tenang. Tes CPNS yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Daerah DIY diikuti sebanyak 10.326 peserta, 9.992 lulusan SI, 305 lulusan D3, dan sisanya 29 peserta lulusan S2. Namun ribuan peserta tersebut akan diseleksi menjadi 142 peserta, yang diklasifikasikan menjadi 3 bidang, 4 orang dibidang pendidikan (Guru), 7 orang dibidang kesehatan , dan sisanya 136 di bidang teknis. Tes CPNS hari ini sudah memasuki hari kedua, ini hasil Tim Humas memanatau kegiatan Tes CPNS di lokasi Youth Center, pada hari kamis ( 25/9)
Menurut Panitia pelaksanaan tes dalam satu hari dibagi dalam 4 sesi yang akan berlangsung selama 7 hari dan dalam 2 hari terakhir tanggal 29 dan 30 September 2014. Lokasi peserta akan diparalel di Youth Centre dan STMIK Akakom
Ditambahkan oleh panitia bahwa sebelum mengikuti tes, para peserta mengikuti seleksi administrasi, seleksi ini bertujuan untuk meminimalisir adanya kecurangan. Tes terdiri dari 3 bagian, pertama Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), kedua, Tes Intelegensi Umum (TIU), dan yang terakhir Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
Panitia juga menjelaskan bahwa, Tes CPNS tahun 2014 ini pertama kalinya menggunakan sistem komputerisasi , sehingga dalam waktu 30 menit selesai mengerjakan soal, para peserta dapat langsung melihat rangking dan hasil ujian melalui LCD Monitor yang disediakan oleh panitia.
?Pelaksanaan Tes CPNS dengan sistem komputerisasi berjalan dengan lancar karena sebelum ujian ada video yang menjelaskan caranya walaupun ada beberapa komputer yang tidak bisa login.? Jelas peserta tes (Iskak, mahasiswa UPN jurusan Informatika).
Panitia tidak berhak untuk memutuskan lulus atau tidaknya bagi peserta Tes CPNS, karena keputusan ditentukan oleh pusat, disamping itu hingga saat ini standart belum ditentukan juga dan rencana keputusan lulus atau tidak lulus bagi para peserta Tes CPNS dari pusat akan diumumkan sekitar bulan November-Desember 2014 .( Silvya/skm)
AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH DIY RAIH NILAI AJAKARTA (KR)- Pemerintah membagikan rapor akuntabilitas kinerja serta memberikan penghargaan kepada kementerian, lembaga dan pemerintah provinsi yang akuntabilitas. Hasil evaluasi terus mengalami peningkatan, ditunjukan dengan semakin ....... (baca selanjutnya silahkan klik sumber KR tanggal 25 September 2014 Sultan Yogya Bisa Pantau Kerja PNS dari SmartphoneSelasa, 23/09/2014 17:19 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX
Jakarta -Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat penilaian B+ dalam evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). Peserta Diklatpim IV angkatan II Pemkab Cirebon Benchmarking ke Pemda DIYTantangan yang? kita hadapi sekarang dan di masa datang adalah menghadirkan sosok PNS yang memiliki kompetensi, serta sadar akan tugas dan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat. Terlebih dengan suasana keterbukaan informasi dan tingkat pendidikan yang semakin baik dari masyarakat, PNS dituntut untuk memperbaiki kinerja pemerintahan terutama terhadap perbaikan kinerja birokrasinya.Demikian disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY, Raden Agus Supriyanto, SH, M.Hum, saat menerima studi lapangan peserta Diklatpim IV angkatan II Pemkab Cirebon yang dipimpin oleh Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Cirebon, Drs. Kalinga, MM, selasa siang (23/09). Studi lapangan (benchmarking ke best practice) ke Pemda DIY ini memiliki maksud dan tujuan untuk mengetahui perencanaan pembangunan daerah serta inovasi dan kreatifitas daerah.Dalam paparan yang disampaikan Kepala Bidang Perekonomian Bappeda DIY, Ir. Sugeng Purwanto, MMA, dijelaskan bahwa Pemda DIY telah melakukan berbagai inovasi, seperti inovasi dalam upaya meningkatkan proses politik, proses teknokratik, proses top down, proses bottom up, inovasi dalam upaya menjaga keterkaitan, menjaga konsistensi, serta untuk meningkatkan kelengkapan dan kedalaman.Beberapa inovasi yang telah diwujudkan diantaranya aplikasi data berbasis web seperti jogjaplan dan monev, maupun pemberian rapor triwulanan oleh Gubernur DIY kepada kepala SKPD yang kesemuanya itu diperkuat dengan payung hukum berupa Peraturan Gubernur DIY Nomor 69 tahun 2013 tentang Tata Cara Koordinasi dalam Penyusunan Rencana Pembangunan dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah.Menanggapi pertanyaan dari peserta mengenai persoalan pengangguran terdidik di DIY, Sugeng menjelaskan bahwa sudah ada beberapa inovasi untuk mengatasi hal tersebut, diataranya yaitu mengadakan job fair (bursa kerja) dengan pelaku usaha di DIY baik perusahaan lokal maupun luar negeri, serta program magang di perusahaan asing Jepang, Cina, maupun Korea. Sugeng mengakui bahwa lapangan kerja yang menjanjikan di DIY memang terbatas. Karena itulah Pemda DIY menaruh perhatian besar supaya para pemuda DIY bisa bersaing di pasar kerja. Tidak hanya menekankan iptek semata, sektor imtaq juga turut dibangun supaya tercipta pribadi-pribadi yang seimbang dalam kehidupannya. (hdi) Kebudayaan Membentuk Jati Diri MasyarakatDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memang kaya akan budaya yang sangat menarik dan memikat, dalam perkembangannya merupakan kebanggaan bangsa, yang telah menjadi jalan hidup ( way of life ) masyarakat sejak dulu sampai sekarang, dengan kreatifitas dan inovasi telah melahirkan budaya bernilai seni tinggi dan diapresiasi kalangan international, terbukti dengan pengakuan UNESCO diantaranya wayang, keris dan batik. Demikian sambutan tertulis Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X pada pembukaan Gelar Pusaka Warisan Dunia Tahun 2014, yang dibacakan oleh Kepala Bidang Nilai Budaya Dinas Kebudayaan Pemda DIY Drs. Sukisno M.Sn di Bangsal Sewokotomo Komplek Puro Pakualaman Yogyakarta, Rabu (24/9) siang. Lebih lanjut dikatakan warisan budaya yang diakui Unesco tersebut sebagai kebanggaan bangsa, namun yang lebih penting bagaimana warisan budaya tersebut dapat lestari dan membawa manfaat kesejahteraan rohani dan jasmani. Karena itu pembangunan kebudayaan di DIY ditujukan untuk melindungi, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan membentuk jati diri masyarakat, sebagai potensi ekonomi kreatif yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi bahkan mengentaskan kemiskinan, kata Sultan. Karena itu Pemda DIY menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan kegiatan Gelar Pusaka Warisan Dunia ini, dengan harapan agar lebih gencar diselengarakan kegiatan serupa, dalam upaya memasyarakatkan warisan budaya tak benda ini, tandasnya. Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Pemda DIY Drs. Yudhaningrat, MM dalam laporan tertulis yang dibacakan Kepala Seksi Rekayasa Budaya Dinas Kebudayaan DIY Drs. Agus Amaruloh, M Ag mengatakan, Gelar Pusaka Warisan Dunia Tahun 2014 sebagai upaya Pemda DIY untuk melestarikan,membina dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa. Dengan mengenalkan warisan budaya tak benda kepada masyarakat, menyebarluaskan informasi kebudayaan, pendidikan dan pariwisata, serta sebagai media silaturahmi sekaligus forum dialog budaya antar pelaku seni yang ada di DIY. Agenda kegiatan diantaranya Pameran Wayang, Keris dan Batik, Basar Kerajinan Tradisional Batik dan Tosan Aji, Pagelaran wayang kulit dan seni pertunjukan yang lain, berlangsung dari tanggal 24 ? 29 September 2014, di komplek Puro Pakualaman Yogyakarta. Hadir dalam acara ini, Penghageng Kadipaten Puro Pakualaman, Drs. RM. Wijoseno Haryo Bimo dan kerabat, Sekretaris DPRD Ir. Drajat Ruswandono, MT, anggota Persatuan Dalang Indonesia (PEPADI) Kabupaten/Kota se DIY. (ip/skm/kar). |
- HARI KESAKTIAN PANCASILA 2014
- Korem 072 Pamungkas Selenggarakan Ngepit Bersama Sri Sultan, TNI, dan Masyarakat
- Pelantikan Kepala BKKBN DIY
- Peran Media dan Humas Dalam Menyongsong Komunitas ASEAN 2015
- Di Bangsal Kepatihan Yogyakarta Tiga Malam Berturut-turut, Pemda DIY Pergelarkan Seni Budaya Tari Da