Pemda DIY Gelar Pesona Budaya Nusantara 2014 di Anjungan TMII Jakarta
Kebudayaan merupakan salah satu pilar pembangunan DIY, selain pendidikan dan pariwisata. Sehingga kebudayaan memiliki posisi penting, apalagi dengan ditetapkannya Undang Undang No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Posisi kebudayaan semakin kuat karena kebudayaan menjadi payung atau sebagai pengarusutamaan pembangunan di segala bidang
Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta Hendar Susilowati, SH di Anjungan DIY Taman Mini Indonesia Indah dalam acara Gelar Pesona Budaya Nusantara 2014 selama? 2 hari yang berakhir Sabtu malam? lalu (06/09)
Lebih lanjut Gubernur mengatakan DIY memang kaya akan budaya, sangat menarik dan memikat di mata dunia. Bagaimana tidak, akal dan budi penduduk DIY yang sangat kreatif dan inovatif, mampu melahirkan budaya yang bernilai seni tinggi dan diapresiasi oleh kalangan internasional. Batik adalah contoh yang paling umum, selain menjadi ciri khas busana tradisional penduduk, kini batik menjadi salah satu busana yang digunakan untuk fashion internasional.
Sedangkan Bupati sleman H. Sri Purnomo dalam sambutannya menginformasikan bahwa pasca erupsi merapi, masyarakat sleman telah bangkit dan kembali dapat menjalankan kehidupannya dengan normal bahkan masyarakat di lereng merapi dapat menjalankan usaha volcano tour yang mampu menjadi sumber penghidupan. Kami berharap dari momen ini, ibu/bapak sekalian dapat menyebarluaskan informasi mengenai potensi Kabupaten Sleman, sehingga akan banyak wisatawan yang mengunjungi sleman. Kesempatan ini juga merupakan wahana mempererat hubungan kerjasama, dan ? harapkan kami? kerjasama tersebut dapat ditingkatkan di bidang bidang lainnya. Dan akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gelar budaya nusantara 2014 tersebut menampilkan kesenian dari Kabupaten Sleman yakni tari ''Peksi Eka Kapti Burung Punglor, Reog Keprajuritan dan Kasampurnaning Dumadi. Hadir dalam kesempatan tersebut masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam paguyuban masyarakat dari kabupaten dan Kota Yogyakarta? yang ada di Jakarta. Duta Besar 15 Negara sahabat diantaranya Philipina, China, irlandia dan suriname.
Selain rangkaian acara pentas juga? ada penyerahan? cindera mata? dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta kepada? para Duta Besar yang hadir di acara Gelar Pesona Budaya .(bin/skm)
Pemberian Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Warnai Pembukaan HPS Tahun 2014Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Indonesia dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stake holder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun Dunia. Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa, karena itu sangatlah penting dalam menunjang ketahanan dan kesejahteraan masyarakat, dan ini merupakan tantangan untuk mendapatkan prioritas, demikian sambutan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIV Tahun 2014 yang dibacakan oleh PLT Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Ir. Arofah Nur Indriyani,MSi di Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Yogyakarta, Jumat (5/9). Lebih lanjut dikatakan kebutuhan yang besar harus diimbangan dengan meningkatkan produksi pangan, Konsep yang digunakan tidak semata-mata pendekatan dari sisi produksi saja, tetapi konsep tersebut dapat meliputi peningkatan produksi, memperbaiki distribusi dan meningkatkan daya beli. Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan diusahakan untuk bertumpu pada sumberdaya pangan lokal, yang mengandung keragaman dan harus dihindari sejauh mungkin ketergantungan pada pemasukan pangan dari luar, hal ini perlu peran seluruh sector secara aktif dan berkoordinasi secara rapi, antara Pemerintah Daerah DIY dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan masyarakat. Dalam peningkatan ketahanan pangan di daerah, juga perlu adanya beberapa hal yang ditempuh, yaitu adanya penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat dengan fokus yang diarahkan pada peningkatan kemampuan pengelolaan distribusi dan cadangan pangan, tegas Sultan. Sementara itu Ketua Panitia,Drs. Abdul Muntalib, dari BKPP Pemda DIY dalam laporanya menjelaskan bahwa pangan adalah komoditas yang strategis, menginggat pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka HPS XXXIV tahun 2014. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 5 s/d 7 September 2014, di Komplek Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Yogyakarta, diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya adalah: rangkaian kegiatan lomba cipta menu B2SA, lomba cipta menu kudapan berbahan mokaf, lomba mewarnai gambar pangan lokal, pameran dan bazaar yang diikuti oleh instansi dan kelompok tani se DIY. Selain itu disediakan minum jamu gratis, seminar oleh Jogja Benih dan pemberian Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara tingkat DIY. Hadir dalam pembukaan HPS, Pejabat Pemerintah DIY, Pimpinan Perguruan Tinggi dan Swasta, Ketua STPP Magelang, PKK dan Dharma Wanita, Lembaga Perbankan serta Penyuluh Pertanian. (ip/skm) Bedah Buku di Alkid Yogyakarta
Gubernur DIY: Tidak Usah Takut Periksa Pap SmearDi Indonesia, prevalensi kasus kanker leher rahim cukup tinggi. Setidaknya ada sekitar 20 kasus kematian akibat kanker leher rahim tiap harinya. Sementara penderita kanker di DIY termasuk kanker leher rahim, jumlahnya paling tinggi di Indonesia. Melihat kondisi demikian, maka betapa pentingnya deteksi dini, yaitu melalui metode pap smear bagi perempuan yang sudah menikah dan telah berumur 30 tahun ke atas. Diantar Wakil Gubernur Babel Diklatpim Tingkat III Prov.Bangka Belitung KKL Di YogyakartaSebanyak 60 orang Pejabat Eselon III, peserta Diklatpim III Angkatan XXIII Tahun 2014 Provinsi Bangka Belitung yang dipimpin Wakil Gubernur nya? Hidayat Arsani berkunjung di Pemerintah Daerah Daerah Istimjewa Yogyakarta yang diterima secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda DIY Drs.Sulistyo.SH CN. MSi atas nama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedunbg Pracimosono, Kepatihan,Danurejan,Yogyakarta. Menurut Wakil Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani, bahwa Yogyakarta menjadi obyek Kunjungan dari Diklatpim Babel karena Yogyakarta merupakan Provinsi terbaik dalam Pengelolaan Tata Pemerintahan serta index Korupsi paling kecil serta memiliki Budaya yang mengakar dari pimpinan hingga yang paling bawah. Harapannya dengan nimba ilmu di Yogyakarta nantinya para peserta diklat yang sudah menjabat ini setidak-tidaknya bisa meimplementasikan ilmu yang didapat dari DIY untuk membangun Bangka Belitung, untuk mengadikan dirinya pada masyarakat Babel sehingga masyarakat Babel sejahtera. Dalam kesempatan sambutannya Wakil Gubernur Babel sempat menyinggung pelaksanaan diklatpim yang sedang dilaksanakannya ini bahwa ? Diklatpim merupakan salah satu syarat untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu Kunjungan Kerja Lapangan semacam ini sangat penting diikuti, apalagi Yogyakarta merupakan gudangnya ilmu, maka harus sungguh-sungguh mengikutinya, karena para peserta jauh-jauh ke Yogyakarta menggunakan uang Negara, maka ilmu yang didapatpun harus benar-benar diimplementasikan di Babel untuk kemajuan, harus ada perubahan di Babel ? tandasnya. Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY Drs.Sulistyo.SH CN. MSi menyatakan bahwa, Yogyakarta luasnya hanya 0,17 % dari luas Wilayah Indonesia sehingga Sumber Daya Alamnya pun juga terbatas. Namun demikian DIY memiliki keunggulan yang melekat pada DIY yaitu Yogyakarta sebagai, Kota tujuan pariwisata, kota budaya , Kota Pendidikan, seperti universitas tertua di Indonesia yang senantiasai kita usahakan dan upayakan untuk dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia. Menyinggung terkait dengan materi KKL Diklatpim III Bangka Belitung yaitu masalah perizinan, Sultan mengatakan bahwa perizinan merupakan salah satu faktor penentu kinerja tata kelola ekonomi daerah . Kinerja pelayanan ditentukan oleh penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu sebagaimana dilakukan Pemda DIY dan Pemda Kota Yogyakarta. |