Antusiasme UMKM DIY Sambut Pekan Raya Jakarta Di Kamayoran
Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2014 yang akan berlangsung mulai tanggal 6 Juni hingga 6 Juli 2014 merupakan ajang Promosi potensi Daerah dari Seluruh Indonesia termasuk potensi dari berbagai UMKM di Daerah Istime wa Yogyakarta.
Dengan difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Daerah DIY di Jakarta 40 UMKM dari berbagai Daerah di DIY secara bergiliran untuk unjuk kebolehannya di Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Lapangan Kemayoran Jakarta yang terbagi dalam 4 Seat masing-masing seat selama 8 hari sebanyak 10 kelompok UMKM dari berbagai Jenis usaha seperti Kerajinan Kulit, Kayu, Batik, produk kuliner/Camilan, perak, bungan krisan, potensi unggulan pariwisata, pendidikan di DIY dan lain-lain.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Daerah DIY di Jakarta Drs DJoko Aryanto.MM di anjungan Pemda DIY di PRJ DIY disela-sela pelaksanaan PRJ petang tadi (Jum’at,6/6) ketika diwawancarai reporter Humas Biro Umum, Humas dan Protokol menjelaskan bahwa tema keikut sertaan DIY dalam Promosi dan Pameran di Arena PRJ tersebut “Sejarah Masjid Kotagedhe”. Kegiatan ini lanjut Djoko sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)) Kaperda DIY untuk memberikan fasilitasi penyelenggaraan promosi dan pameran serta informasi tentang pemerintahan, pembangunan serta potensi-potensi unggulan UMKM, Pariwisata, pendidikan dan unggulan lainnya yang ada di DIY.
Sedangkan harapan diikutkannya UMKM dari DIY dalam Pekan Raya Jakarta ini adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya UMKM DIY untuk promosi dan menjalin kemitraan dengan UMKM yang berasal dari seluruh Indonesia serta menawarkan produk unggulan DIY bagi buyer dari dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri.
Sementara itu Kepala Bidang Perencanaan dan Promosi Badan Kerjasama Penanaman Modal Pemda DIY Drs. Sinang Sukanta .M.Si menyatakan bahwa keikutsertaan UMKM di DIY dalam arena Pekan Raya Jakarta dari tahun ke tahun memberikan dampak positif terhadap peningkatan transaksi penjualan UMKM serta masuknya investor yang akan menanamkan modalnya di DIY.
Senada apa yang disampaikan Kepala Bidang Perencanaan dan Promosi BKMP DIY tersebut kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul Drs.Sulistianto.Mpd bahwa Keikut sertaan UMKM DIY dalam PRJ tersebut sangat membantu berbagai UMKM DIY yang tersebar diberbagai daerah Kabupaten/Kota se DIY untuk mempromosikan potensi produk unggulan UMKM bukan saja bagi masayarakat Indonesia yang ada di Jakarta, bahkan masyarakat luar negeri yang ada di Jakarta bisa mengenal sekaligus sebagai pembeli/buyer terhadap produk uinggulan DIY tersebut.
Terkait dengan di selenggarakannya PRJ yang melibatkan UMKM DIY tersebut dissambut baik oleh Tri Budi Lestari yang berasal dari Wonosari, Kabupaten Gunungkidul yang baru pertama kali mengikutinya. Dia merasa senang dan bahagia ditunjuk Pemda DIY untuk ikut Pameraan dan Promosi di PRJ ini . “ Saya senang sekali ikut PRJ ini , karena saya bisa mempromosikan hasil olahan Gunungkidul ke masyarakat Indonesia yang ada di Jakaarta bahlan dari luar negeri “ tandasnya.
Bahkan dia menghendaki kesempatan ini sangat langka baginya untuk mengenalkan produknya, oleh karena itu dia berharap kepada pemerintah DIY setiap ada event semacam ini untuk mengajak dan memfasilitasinya akan ikut bisa promosi. Karena tanpa difasilitasi pemerintah semacam inii kami tidak mungkin pameran dan promosi semacam ini sebab biayanya sangat mahal.
Berbeda dengan disampaikan Tri Budi Lestari , yaitu Sukrisnawati.STP pengrajin batik dari Lendah,Kabupaten Kulonprogo bahwa ajang PRJ tersebut sebagai ajang pameran dan promosi untuk menemukan buyer maupun mitra kerjasama atau reseller. Sebab tandas Sukrisnawati teman-teman mitra lebih luas lebih mudah untuk saling menjualkan produk unggulan tersebut baik dijual sendiri secara langsung maupun di toko-toko yang lain. Selain itu juga Sukrisnawati berharap kepeda pemerintah untuk selalu memfasilitasi para UMKM dalam parean dan promosi di setiap event regional maupun nasional. Dengan demikian hasil UMKM DIY akan semakin di kenal masyarakat bukan saja nasional tetapi internasional yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang luas yaitu sejahteranya anggota UMKM dan keluarganya.
Disamping itu dia juga minta kepada Pemda DIY dalam hal ini Kaperda DIY di Jakarta sebagai fasilitator dalam memberikan fasilitasi kepada UMKM di PRJ bukan saja hanya fasilitasi lokasi promosi, tetapi juga fasilitasi perjalanan PP serta akomodasinya serta kalau memungkinkan dibuatkan gudang untuk penyimpanan bungkus dan kardus bahan pameran tampak bersih dan rapi,karena dari pihak penyelenggara tidak menyediakan gudang tersebut.
Selain itu dia juga berharap dalam penyediaan lemari atau etalase pamer/promosi juga tidak sama bentuknya dan dibuatkan sesuai dengan barang-barang yang akan di promosi dan pamerkan agar lebih bervariasi dan manis dipandang mata.
PRJ yang rencananya akan dibuka Presiden RI Jum'at ’sore, .6 juni 2014 batal karena dalam waktu bersamaan Presiden membuka MTQ di Batam Kepulauan Riau tetap berlangsung dan rencananya PRJ baru akan di buka Presiden RI tanggal 9 juni 2014 mendatang.
Namun mesekipun secara resmi PRJ 2014 belum dibuka, namun antosiasme peserta pameran dan promosi tetap tampak semangat menata dan mengemas sajian produknya di atas outlet maupun etalse dengan rapi dan sekali-kali pemandu menyambut pengunjung PRJ di Lapangan Kemayoran tersebut dengan ramah dan murah senyum disela-sela padatnya pengunjung yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan buyer dari luar negeri. (Kar/Skm)
Kesepakatan Menghentikan Kekerasan Di Wilayah DIY DitandatanganiKesepakatan Penghentian Kekerasan fisik telah ditandatangani antara Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana, Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Sabrar Fadhilah, Kejaksaan Tinggi Diwakili oleh Wakajati Isnen Darmawati, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Rusmanto, SH dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Gedung Serbaguna Polda DIY Jln.Ringroad Uatara Kamis malam (5/6) Kapolda DIY mengatakan penanganan konflik kekerasan yang terjadi di Wilayah DIY tidak bisa diselesaikan oleh pihak kepolisian saja namun perlu keterlibatan semua instansi, serta patirsipasi dari masyarakat juga diperlukan untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan lingkungannya, karena Polri tidak mampu bekerja sendirian.
Untuk melakukan antisipasi terhadap permasalahan konflik sosial tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi secara bersama-sama yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan ‘’tandas Kapolda’’.
Adapun isi nota kesepahaman yang ditandatangani berlandaskan yuridis / Undang undang dianataranya UU Nomor 7 tahun 2012, tentang penanganan konflik sosial, Undang undang nomor 13 tahun 2012, tentang Keistimewaan DIY. Sedangkan Poin penting kesepakatan tersebut adalah penghentian kekerasan fisik, penyelamatan, perlindungan serta membatasi perluasan area konflik dan pencegahan konflik sosial.
Kesepakatan yang berjumlah 11 bab tersebut membagi peran masing masing institusi antara lain Polda sebagai posko penangnan konflik, Korem 072 Pamungkas bertindak menyiapkan dan membuat zona area aman, Kejaksaan Tinggi mediasi dan memberikan upaya program terhadap penegakan Hukum, sedangkan Badan Intelijen diberi tugas sebagai pihak yang akan memetakan konflik serta basis informasi tentang konflik di suatu wilayah dan Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Dinasnya memberikan dukungan kesejahteraan, melakukan rekonsiliasi, rekonstruksi yang mengalami konflik sosial. Dengan adanya kesepahaman dalam menangani konflif ini diharapkan akan bisa menghentikan konflik yang terjadi sehingga wilayah Yogyakarta menjadi aman,nyaman, dan tentram seperti harapan semua warga masyarakat. (bin /skm/kar) Pengajian Pejabat dan Aparat Pemda DIY Putaran ke 6Di Gedung Bank Indonesia Yogyakarta, Jl. P Senopati dilaksanakan pengajian bagi para pejabat dan aparat Pemda DIY dengan menghadirkan nara sumber Saijan SAg, MSi. Pada kesempatan itu Saijan yang juga seorang Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta dalam atusiahnya menjelaskan pentingnya menjaga silaturahim Rasullah SAW pernah mengemukakan bahwa, “jadilah manusia yang senang melakukan silaturahim, karena dengan silaturahim akan dimudahkan jalan rezekinya oleh Allah SWT dan dicatat sebagai amal sholeh”. Barang siapa keluar rumah dalam rangka mencari ilmu maka akan dimudahkan jalan rejekinya, tandasnya. ![]()
Hidup di dunia ibarat orang yang “mampir ngombe”, bahkan Rasulullah menggambarkan bahwa dunia hanya merupakan tempat berteduh sehingga dunia bukan merupakan tujuan utama. Berhubung hidup di dunia ini tidak lama dan hanya sementara, maka yang dicari adalah ketenangan, bukan jabatan atau yang lainnya. Jabatan bukanlah merupakan prestise semata, sebagai anamah yang harus dijalan sesuai aturan yang ada. Disamping itu kita sebagai manusia jika mendapat nikmat hendaknya selalu bersyukur kepada Allah SWT. Ada empat hal yang dapat mendatangkan ketentraman, tambah Saijan yaitu: Pertama, bersikap jujur, sifat ini akan terjaga sampai akhir hayat. Menurutnya kejujuran sesuai hati nurani harus dilatih sejak mulai kecil, karena hati nurasi akan bicara sejujurnya, sifat jujur tidak bisa serta merta dapat diwujudkan tatkala dewasa. Dia mencontohkan pendidikan anak-anak TK di Jepang yang dijarkan 4 sifat hal yang sangat sederhana, namun akan sangat berefect ketika dewasa, yaitu : dilatihnya mereka untuk membiasakan diri mengucapkan salam, pandai berterima kasih, biasa meminta maaf tatkala melakukan kesalahan. Hal ini dilakukan dijepang dengan tujuan agar kelak dewasa anak tersebut akan terbiasa dengan kebiasan itu. Kedua, biasa mengucapkan terimakasih, jika sebagai manusia mendapat rahmad dan rezeki dari Allah SWT , tidak hanya itu saja berterimakasih kepada sesamapun itu juga baik karena menunjukan bahwa hubungan antar sesama itu sangat penting didunia , kita tidak hidup tampa sesama dan lingkungan, walaupun hidup itu hanya mampir ngombe, tetapi dalam menjalankannya banyak hal yang harus di lalui untuk menuju tujuan akhir yaitu akherat. Ketiga, punya rasa malu, apabila kita masih punya rasa malu jika akan melakukan hal yang merugikan sesama maupun negara akan tidak terjadi, karena masih ada rasa malu tersebut. keempat adalah membangun akhlak mulia, dalam hal ini tidak semudah yang kita lihat maupun kita ucapakan, karena akhlak mulia itu sebagai manusia tidak lepas dari perbuatan salah, namun demikian kita bisa melakukan akhlak mulia dengan kegiatan kecil, seperti kegiatan setiap harinya, misalnya pamitlah kepada anggota keluarga bila hendak pergi ini sudah merupakan akhlak mulia. ''Ungkapnya'' Acara pengajian rutin ini dihadiri oleh Kakanwil Kementrian Agama DIY, Drs. H Maskul Haji, MPdI, Asisten Direktur BI, Joko Raharjo para Kepala SKPD di lingkungan Pemda DIY. (teb/ kar/skm) Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono IX Terima Uskup Agung SemarangPenataan atau revitalisasi kawasan tempat ziarah Sendangsono, janganlah hanya berupa bangunan tembok dan batu yang memanjang, namun supaya diberikan tanaman-tanaman yang merambat, sebagai penyejuk yang nantinya dapat menutup tembok dan batuan, agar tempat tersebut ![]()
terasa sejuk, dengan demikian tanaman perindang atau apapun namanya, supaya nantinya para peziarah yang datang akan terasa nyaman dan kerasan, demikian tanggapan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono IX, saat menerima Uskup Agung Semarang, Mgr.Johanes Pujosumarto beserta panitia penataan kawasan tempat ziarah Sendangsono, di Gedong Wilis, komplek Kepatihan, Yogyakarta, Rabu siang (04/06). Lebih lanjut Sultan mengatakan bahwa penataan kawasan tersebut, dalam pengembanganya, sebaiknya dapat dibicarakan dengan Bupati Kulonprogo, supaya lebih jelas, sehingga dapat dipastikan batasanya, apakah kawasan Kecamatan atau kalurahan tidak hanya sekedar obyeknya saja, tentu dengan tidak merubah kawasan pengembangan yang sudah ada. Saya punya usul, disamping tanaman-tanaman yang berjangka panjang pertumbuhannya, dapat pula disisipkan tanaman yang cepat tumbuh dan besar, walaupun nantinya tanaman tersebut dapat ditebang setelah tanaman yang lain tumbuh dan besar. Kalau bisa diusahakan tanaman langka yang berfungsi sebagai penahan resapan air sehingga kawasan tersebut konservasinya dapat terjaga, harap Sultan. Dengan adanya Undang-Undang ke Istimewaan sekarang ini, Sultan akan mengembangkan desa-desa Budaya, seperti halnya Sendangsono yang masuk wilayah Kalurahan Banjaroya, yang nantinya dapat dikembangkan dari desa budaya menjadi desa wisata. Tentu saja dengan persiapan dan keterlibatan penduduk setempat untuk menerima wisatawan di desanya, seperti halnya menyiapkan penginapan atau Home Stay, dan makanan tradisional yang dapat dikelola oleh ibu-ibu PKK setempat. Selain itu dapat pula dengan melibatkan koperasi. Karena koperasi diharapkan dapat membantu meminjamkan modal bagi masyarakat, tentu saja dengan bunga yang terjangkau. Dengan demikian orang luar daerah yang ke jogja terasa belum lengkap kalau belum datang dan menginap di kawasan Sendangsono. Bahkan penataan kawasan tersebut jangan hanya setahun dua tahun, namun akan lebih baik berkelanjutan, pesannya. Sementara itu Uskup Agung Semarang menjelaskan bahwa penataan Kawasan Sendangsono sebagai tempat ziarah umat Katolik di Yogyakarta, pada tahap pertama ini sudah selesai, dan menurut rencana akan diresmikan pada tanggal 16 juli 2014, mendatang oleh Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro bersama Sultan Hamengku Buwono IX, dan Mgr. Johanes Pujosumarta (ip/skm). Desa Sidomulyo Kulonprogo dinilai Tim Verifikasi Lomba Desa DIY TH 2014Dalam upaya mendorong penguatan otonomi Desa dan ![]()
Penigkatan kinerja aparat serta untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan Penerintahan Desa/Kelurahan di setiap sektor Pembangunan. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan yaitu melalui Verifikasi Lomba Desa DIY TH 2014
Hal demikian disampaikan Gubernur DIY dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala BPPM DIY Dra. Kristiana Swasti, M.Si sekaligus Ketua Tim Verifikasi Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat DIY, di Desa Sidomulyo, Pengasih Kabupaten Kulon Progo Senin (2/6) Lebih Lanjut dikatakan Perlombaan Desa/Kelurahan dapat dikatakan juga sebagai salah satu bentuk apresiasi pemerintah kepada masyarakat untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan. Dari sudut manajemen pemerintahan, Perlombaan Desa merupakan salah satu alat manajemen yang bersifat menghargai keberhasilan dan membenahi kekurangan dengan penekanan kepada perlunya memberikan penghargaan bagi siapapun yang berhasil dalam mengemban tugas. Rombongan diterima oleh Bupati Kulonprogo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) di Balai Desa Sidomulyo Pengasih Kulonprogo. dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dalam sambutan selamat datangnya antara lain berharap agar dengan adanya lomba desa ini nantinya Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan semakin mengetahui kondisi dan potensi yang ada pada desa-desa sehingga dapat diketahui jenis program pembangunan seperti apa yang sesuai untuk memajukan desa tersebut. Untuk itu harapan Bupati Kulonprogo, agar dalam memberikan penilaian dapat secara obyektif, benar-benar didasarkan pada kondisi lapangan sebagai indikator yang diberikan.’’ Ungkapnya’’ Dalam laporannya R. Sukesidono selaku kepala desa menjelaskan bahwa Desa Sidomulyo memiliki luas wilayah 1.352,6 ha terdiri dari 13 Dusun dengan jumlah penduduk tahun 2013 adalah 6.041 jiwa laki laki 2.998 dan Perempuan 3.043. Tim Evaluasi,Verivikasi Perloimbaan Desa/Kelurahan setelah mendapatkan penjelasan kondisi Desa Sidomulyo, selanjutnya rombongan diantar meninjau kegiatan masyarakat di empat titik dusun yakni Dusun Banaran, Nabin, Pendem dan Karangasem untuk diverifikasi, sedangkan untuk Administrasi dipusatkan di Balai Desa Sidomulyo Pengasih (bin/skm) |