Kunci Keberhasilan Pembangunan Tidak Sekadar Aspek Serapannya Saja
Indikator makro Daerah Istimewa Yogyakarta sudah cukup baik pada beberapa bagian. Angka Indeks Pembangunan Manusia menempati peringkat 4 nasional, Indeks Kesejahteraan Rakyat peringkat 3 nasional, usia harapan hidup pun termasuk yang terpanjang di Indonesia.
Namun demikian, realitas pembangunan DIY belum baik: angka pertumbuhan ekonomi masih di bawah rata-rata nasional, angka kemiskinan tinggi, pengangguran terdidik tinggi, serta kesempatan kerja terbatas. Hal itu disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat memberikan sambutan pengarahan pada acara Rapat Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Triwulan II Tahun 2014 di Hotel Inna Garuda, hari ini (24/07), yang dihadiri Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam IX, bupati dan walikota se-DIY serta seluruh kepala SKPD Pemda DIY dan perwakilan Kabupaten/Kota.?
Untuk itu, Sri Sultan berharap para kepala SKPD untuk bekerja secara inovatif dan kreatif namun tetap dengan kaidah tata kelola pemerintahan yang baik. Sedangkan kepada bupati dan walikota, Sri Sultan juga berharap untuk bersama-sama membangun DIY melalui upaya koordinasi yang lebih baik, optimalisasi integrasi program, serta harmonisasi tatakala waktu.
?Dalam menilai kinerja, saya juga berpandangan tidak sekadar mementingkan aspek serapannya saja tetapi fisik dan ketepatan sasaran program juga menjadi faktor kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karenanya dengan kondisi keterbatasan potensi sumber daya kita, mari lebih cermat merumuskan program dan kegiatan yang secara langsung mampu mengurai segala kerterbatasan yang kita miliki,? ajak Sri Sultan.
Sementara itu, dalam paparan kinerja triwulan II yang disampaikan Kepala Bappeda DIY, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si, terungkap bahwa kinerja serapan DIY secara nasional masih cukup rendah yaitu urutan 23 dari 34 provinsi. Selain disebabkan faktor internal seperti adanya sisa lelang, keterlambatan SPJ, maupun kesalahan penempatan aliran kas, serapan juga dipengaruhi faktor eksternal seperti kebijakan Pemerintah mengenai penangguhan dana bantuan sosial.
Dari hasil penilaian kinerja SKPD, 37,04% pelaksanaan serapan sudah sangat baik, 35,15% masuk kategori baik, dan 27,21% masih kurang baik. Realisasi fisik APBD tertinggi diraih Kabupaten Sleman sedangkan progres pengadaan barang/jasa tertinggi diraih Kabupaten Kulonprogo.
Pada kesempatan tersebut, Sri Sultan juga menyerahkan rapor kinerja Triwulan II dimana untuk kategori Pengguna Anggaran (PA) capaian kinerja tertinggi diraih Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat DIY sedangkan capaian terendah diraih Dinas Pariwisata DIY. Untuk kategori Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), capaian tertinggi diraih Balai Pengelolaan Sumber Daya Air DIY dan yang terendah adalah Satuan Polisi Pamong Praja DIY.
Acara rapat pada hari ini juga menghadirkan Kepala LKPP, Ir. Agus Raharjo, MSM, yang memberikan paparan mengenai persoalan yang dihadapi dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah. Seusai paparan, acara dilanjutkan dengan dialog yang dipandu Sekda DIY, Drs. Ichsanuri. (hdi)
Geopark di Bumi Gunung Kidul Handayani Siap Go InternasionalGeoprark merupakan suatu konsep penghargaan, pengembangan kawasan yang menyelaraskan antara pembangunan bekerlanjutan, konserfasi, dan pemberdayaan masyarakat. Demikian yang dikatakan Sekda Gunung Kidul Ir.H.Budi Martono, M.Si. dalam acara Sambung Rasa yang difasilitasi oleh Pemda DIY ,Biro Umum HUmas dan Protokol Setda DIY pada Rabu sore? (23/7)? di Plataran Parkir Embung, Nglanggeran, Pathuk, Gunung Kidul.
Selaras dengan penilain United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yang menilai bahwa Gunung Kidul sebagai kawasan yang memiliki fenomena geologi yang layak untuk geopark (Taman Kebumian). Sehingga sambung rasa penjaringan Aspirasi Masyarakat (Jalin Asmara ( yang bertemakan ? Menggali Nilia-nilai Budaya di BUmi Geopark? dalam Rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Disamping itu juga sebagai ? Informasi penyebarluasan tentang Penyelenggaraan Keistimewaan DIY? hal tersebut sangat tepat untuk? di informasi masarakat seluruh? dunia akan. ?Kita berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan seni budaya Gunung Kidul, antara lain dengan mengelompokan berbagai seni budaya yang ada di Kabupaten Gunung Kidul mulai dari budaya yang akan dilestarikan, dikembangkan, dan budaya yang memiliki nilai jual. Kemudian yang kedua dengan menfasilitasi even-even yang ada, serta memberikan penghargaan pada pelaku seni? ini dilakukan oleh Pemda Gunungkidul selama ini kepada para seniman. jelas Bupati GUnungkidul Hj Badingah, S.Sos. Ditambahkan oleh Kepala Bidang Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Sugeng Purwanto bahwa konsep geopark merupakan konsep ekowisata yang melibatkan masyarakat sebagai pengelola (pemberdaya) dan pemerintah sebagai fasilitator. Kemudian penggalian budaya tidak hanya pada tarian tetapi juga kerajinan dan kuliner serta adat yang ada di Gunung Kidul. Sehingga bisa dikemas sedemikian rupa supaya bisa? dipromosikan secara Internasional. Sementara itu Sekda Kabupaten Gunung Kidul Budi Martono menambahkan dengan terbentuknya Nglanggeran sebagai salah satu geopark akan menjadi pengungkit ekonomi masyarakat. Karena 100% dikelola oleh masyarakat bukan pemerintah. Sehingga dampak ekonomi langsaung muncul dengan berfungasinya rumah-rumah penduduk sebagai tempat nginap wisatawan, bahkan sekarang ini telah ada sekitar 80 homestay . Bukan saja itu dampaknya dengan adanya? Nglanggeran? tetapi perkembangan? wisata di Gunungkidul sangat pesat. Dampak yang lain juga ada seperti warga perantau yang berasal dari Gunung Kidul yang ada diberbagai Kota besar seperti Jakarta, bandung dan lain sebagainya mulai kembali ke gunung kidul untuk mendukung dan mengembangkan wilayah kelahirannya. Eko Hadoko salah satu pengelola wisata Nglanggeran dalam dialog tersebut berharap baik kepada pemerintah Kabupaten Gunungkidul maupun Pemerintah DIY. Bahwa? obyek wisata? itu ibaratnya intan yang sedang dibersihkan, termasuk geopark nglanggeran? ini masih banyak memerlukan sarana dan prasarana pendukungnya termasuk akses jalan, yang memadai agar para wisatawan bisa dengan mudah berkunjung ke temapt ini. Disamping itu para pengelola wisata juga berkeinginan bahwa pemerintah untuk membuatkan regulasi/aturan pada wilayah ini agar membatasi investor besar dari luar untuk mendirikan hotel dan sejenisnya di wilayah Desa wisata khususnya di Nglanggeran dan sekitarnya supaya kemajauan dan pengembangan obyek ini tetap dikelola warga setempat dengan tetap mengedepanakan budayadan kearipan lokal.'' tandasnya'' Dalam dialog sambungrasa, Bupati Gunungkidul Hj Badingah S.Sos. meminta doa restu agar Gunungkidul bisa menjadi anggota Gunungsewu. ?Saya mohon doa restu mudah-mudahan gunungkidul bisa diterima menjadi anggtoa Geopark Gunung Sewu?. Hadir dalam Sambungrasa yang diselenggarakan Biro Umum,Humas dan Protokol Setda DIY Kerjasama dengan TVRI tersebut jajaran pemerintahan Gunung Kidul, Penrintah DIY? dan warga Gunungkidul, rencana siar tunda ini akan disiarkan secara utuh kegiatan Dialog sambungrasa? tersebut melalui TVRI Stasiun Yogyakarta, pada hari Jum?at, tanggal 25 Juli 2014 pukul 20.00 WIB.(riszi/kar/skm Dua Siswa DIY Pamitan Wakil Gubernur Ikuti Jambore Internasional Di Jepang dan KoreaPeserta Jambore Internasional berpamitan pada Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX, kamis (24/7). Kedua peserta tersebut didampingi oleh Sekretaris Kwarda DIY Drs. S Hartanto, Pembina SMPN 1 Yogyakarta M. Mulyadi dan kedua orangtua masing-maisng. Wakil Gubernur DIY menerima dengan ramah kedatangan peserta di gedung Pareanom, Jambore Internasional akan diselenggarakan di dua tempat yang berbeda yaitu Jepang dan Korea. Roy Iman Saputro, siswa kelas XII SMA 6 Yogyakarta akan menghadiri Jambore Internasional di Jepang tanggal 28 Juli-8 Agustus 2014 dan Muh. Nasir Latif, siswa kelas 11 SMA 8 Yogyakarta yang akan menghadiri Internasional Patror Jambore di Korea tanggal 1-7 Agustus 2014. Pada tahun 2012 lalu, Kontingen asal SMP N 1 Yogyakarta meraih juara 1 saat mengikuti LT V di Cibubur yang diadakan setiap lima tahun sekali. Dari hasil kejuaraan tersebut, kedua peserta asal Yogyakarta ini mendapatkan penghargaan untuk mengikuti Jambore Internasional. Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX selaku Ka Kwarda DIY memberikan gambaran sedikit tentang kedua Negara yang akan dikunjungi. Wagub DIY juga memberikan arahan mengenai sedikit perbedaan antara pramuka dan kepanduan. ?Kepanduan hanya kemanusiaan, siapa saja boleh ikut. Latar belakangnya lain dengan Pramuka, Pramuka itu ada sisipan yaitu bela Negara?, jelas Wagub Wakil Gubernur DIY bangga akan prestasi yang diraih oleh siswa-siswa Yogyakarta yang terus berprestasi, terlebih hal tersebut juga muncul saat beliau menjadi KaKwarda DIY. Tidak lupa, Paku Alam IX? berpesan agar terus ditingkatkan berbagai prestasi terutama dalam bidang pramuka. ?Mohon disebarluaskan dan ditularkan pada teman-temannya, dan lebih banyak lagi prestasinya, harap Wakil Gubernur DIY.(sari/Skm/Kar) TPID DIY Pantau Harga Kebutuhan Pangan di Pasar Argosari GunungkidulPerkembangan inflasi kota Yogyakarta sampai dengan akhir bulan Juni 2014 masih lebih baik atau lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional, sampai dengan minggu ke IV bulan juli 2014 hasil pantauan yang dilakukan di 5 pasar tradisional di DIY (Beringharjo, Prambanan, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul) menunjukkan bahwa pasokan barang kebutuhan pokok lancar dan cukup melimpah. Di sisi lain, permintaan mengalami sedikit peningkatan sehingga keseimbangan relatif terjaga dan secara umum harga barang-barang kebutuhan pokok relatif stabil. Demikian disampaikan Gubernur BI, Arief Budi Santoso selaku ketua pelaksana TPID (Tim Pengendalai Inflasi Daerah) DIY pada jumpa Pers di pers room Bagian Humas Kepatihan Yogyakarta setelah melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Argosari Gunungkidul tadi pagi (Rabu 23/7). Dalam jumpa Pers yang dihadiri dari Biro Perekonomian, Dinas Perindagkop dan UKM, Bulog, BKPP, Balai POM Arief Budi Santoso menjelaskan secara ringkas bahwa beberapa komoditas pokok yang memiliki bobot inflasi cukup besar adalah beras, daging sapi, gula pasir, minyak goreng, daging ayam potong, telur ayam ras, cabe-cabean, bawang merah bawang putih, ikan air tawar khususnya lele pasokan BBM dan LNG. Sedangkan Drs. Tri Mulyono MM menghimbau agar masyarakat untuk tidak main borong terhadap berbagai kebutuhan pokok, karena stok dalam posisi aman dan melimpah serta pasokan lancar sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Belanjalah sesuai kebutuhan dan tidak berbelanja sesuai keinginan, tandasnya. (bin) Panen Perdana Udang Galah Di Samberembe, Candi Binangun PakemPagi tadi di Samberembe, Candi Binangun Pakem Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX mengajak warga Candi Binangun dan sekitarnya, khususnya warga Kabupaten Sleman untuk selalu berinovasi di bidang apa saja, terutama di bidang pertanian guna meningkatkan sebesar-besanya bagi kesejahteraan rakyat. Hal tersebut dikemukakannya pada Panen Perdana Budidaya Udang Galah bersama Mina Padi sekaligus temu lapang UGADI (Udang Galah Bersama padi) di Desa Samberembe, Candi Binangun, Pakem, Sleman. Wagub menegaskan kepada para generasi muda petani di Pakem untuk tiada hentinya selalu berivonasi, ?inovasi tiada henti? demikian Wagub DIY mengutip salah satu moto iklan sepeda motor. Hendaknya petani muda jangan melewatkan masa muda dengan bersantai-santai, tandasnya. Sementara itu Dirjen Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Subiakto, MSi mengemukakan bahwa budidaya Ugadi hendaknya terus berkelanjutan dan diperluas ke depannya seperti yang pernah dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sidoarjo pada tahun 2006 tahun yang lalu. Selain itu dikemukakan pula bahwa dengan Ugadi ini produksi udang semakin beragam, tandasnya. Selain itu dapat menambah performance atau peningkatan produksi sawah, seperti yang dilaksanakan di Samberembe Pakem Binangun yang semula dapat berproduksi 6, 5 ton meningkat menjadi 6,6 ton. Menurut Kasubdit Budidaya air Tawar, Ir. Rahma Farid, kegiatan yang dilaksanakan di Pakem Binangun merupakan salah satu percontohan Departemen Kelautan RI selain seperti yang dilaksanakan juga di Jawa Tengah dan Nusatenggara Barat, Lombok Timur. Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah antara lain adalah untuk memecahkan masalah pokdakan selain sebagai wahana menjalin hubungan antar instansi dalam tugas mensejahterakan masyarakat. Turut hadir dalam kesempatan tersebut adalah Bupati Sleman, Sri Purnomo, 30 kelompok pokdakan se kecamatan Pakem, dan Berbah Sleman serta dari Boyolali. (teb) |
- Pantauan TPID DIY di Pasar Tradisional Yogya dan Prambanan
- Gubernur DIY Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Pasukan Ketupat Progo 2014
- Yogyakarta Siap Hadapi Lebaran 2014
- Harga Kebutuhan Sembako Jelang Idul Fitri Di-2 Kabupaten Masih Stabil
- OPEN HOUSE GUBERNUR DIY AKAN BERLANGSUNG SENIN 4 AGUSTUS 2014