Gubernur DIY Syawalan di Kabupaten Sleman
Dana hibah dan Bansos Dana Istimewa yang disalurkan melalui Pemerintah Kabupaten/Kota selalu ditujukan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang muaranya berorientasi pada pro-poor, pro-growth, pro-job dan pro-environment, sehingga penyalurannya harus diprioritaskan pada pos-pos anggaran yang memiliki daya pengungkit, atau leverage, yang punya dampak ganda, yaitu multiplier effects ke sector-sektor kehidupan masyarakat yang lain, yang bermanfaat luas serta harus diperkecil pembiayaan instan yang bersifat ?habis pakai?. Demikian dikemukakan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X yang didampingi Wakil Gubernur Paku Alam IX saat menghadiri syawalan di Rumah Dinas Bupati Sleman, , Rabu (20/08).
Lebih lanjut ditambahkan bahwa, kearifan DIY senantiasa hadir sebagai langkah cultural yang maknanya lebih dari sekadar seni-tradisi, dimana ada banyak kantung-kantung budaya dan kapasitas ekspresi yang perlu dirawat dan didanai. Dengan demikian Dana keistimewaan dapat meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan melipatgandakan daya mampu kelompok-kelompok masyarakat guna mendorong percepatan tercapainya Visi DIY sebagai Negeri yang berkarakter, berbudaya maju, mandiri dan sejahtera membangun peradaban baru.
Dalam kesempatan itu pula Sultan IX mengemukakan DIY telah membuka sekolah komunitas bagi lulusan SLTA yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Sekolah ini tanpa dipungut biaya alias gratis karena didanai Dari Dana Keistimewaan. Karenanya dihimbau bagi para lurah untuk bisa mengirimkan wakilnya untuk dididik ketrampilan mengenai kriya kulit, kerawitan dan tari. Sehingga diharapkan ketrampilan yang telah dilatih tersebut dapat ditularkan di desanya masing-masing.
Menyinggung mengenai hikmah Idul Fitri yang paling hakiki, yaitu bahwa fitrah sejati adalah mengAkbarkan Allah dan syariatNya di alam jiwa dan di dunia nyata dalam segala gerak, ditarikan nafas serta ayunan langkah kita.
Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo antara lain mengemukakan bahwa, melalui dana keistimewaan, masyarakat semakin aktif menggiatkan seni dan budaya, baik di desa-desa untuk melestarikan budaya maupun untuk mendukung keberadaan obyek wisata di Kabupaten Sleman. Sri Purnomo berharap danais implementasinya disinergikan dengan program daerah sehingga mampu memotivasi masyarakat untuk secara mandiri dan berkesinambungan berkreasi menumbuh kembangkan seni dan budaya.
Syawalan selain diikuti beberapa SKPD DIY, dihadiri pula forkorpimkab serta para pejabat sipil,kepolisian maupun militer dan para tokoh masyarakat di Kabupaten Sleman. (teb)
Wakil Gubernur DIY Buka FKY ke 26 Tahun 2014Apresiasi dari para budayawan Yogyakarta akan menghasilkan karya yang menakjudkan, bisa di lihat dari mulainya Fekan Kesenian Yogyakarta tahun 1989 hingga saat ini, para seniman semakin maju dalam mengolah seni budaya khususnya dalam menyosong keistimewaan Yogyakarta. Dengan seni budaya mampu menenangkan situasi masyarakat sehingga Yogyakarta menjadi kondusip. Hal demikian disampaikan Drs, GBPH Yudhaningrat ,MM Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, saat Pembukaan Fekan Keseninan Yogyakarta, Kamis malam di Tugu Yogyakarta. Sementara itu Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam IX saat memberikan sambutan menjelaskan bahwa, Fekan Kesenian Yogyakarta ini sangat bagus, dan supaya terus dikembangkan agar para budayawan Yogyakarta bisa mengapresiasikan diri melalui seni budaya dalam wadah Fekan Kesenian Yogyakarta ini. Dari berbagai budayawan ikut memeriahkan Fekan Kesenian Yogyakarta kali, diantaranya budayawan dari seni tari, seni lukis, musik,perfiliman, krawitan,angklung dan, masih banyak lagi budayawan yang berpartisipasi dalam FKY, kurang lebih berjumlah seratus lima puluh empat budayawan yang mengikuti Fekan Keseninan Yogyakarta ke 26 tahun 2014. Disamping pembukaan FKY, juga diberikan penghargaan kepada para budawayan yang telah memajukan Fekan Kesenian Yogyakarta, diantaranya Prof.Subekti, Ki Nayono, Tulus Warsito,Almh. Sapto Rahadjo, Almh.Aji Wartono. Penghargaan ini diberikan atas jasa-jasa beliau mengembangkan dan memajukan Fekan Kesenian Yogyakarta mulai tahun 1989 hingga sekarang ini, bisa sukses. Acara Fekan Keseninan Yogyakarta ditandai dengan pemukulan Gong oleh Wakil Gubernur DIY dan di meriahkan dengan kembang api,tanda Fekan Kesenian Yogyakarta ke 26 tahun 2014 dibuka secara resmi.(skm) Benchmarking ke Best Practice Diklatpim III Angkatan IV Papua Barat di YogyakartaDemi menunjang pemerintahan menjadi lebih baik, Rombongan Diklatpim tingkat III Angkatan IV Bandiklat Provinsi Papua Barat, Selasa (19/8) mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. Rombongan yang terdiri dari 30 peserta dan didampingi oleh 10 pendamping Diklatpim diterimal di Gedhong Pracimosono, Kepatihan, Yogyakarta. Kegiatan Diklatpim tingkat III di Yogyakarta akan berlangsung tanggal 19 hingga 21 Agustus 2014. Kepala Badan Diklat yang juga sebagai rombongan pimpinan Diklatpim III,dan IV. Ir Martinus Salamala, MS mengatakan bahwa tujuan Diklatpim ini untuk melakukan benchmarking ke best practice sehingga pemerintah Papua Barat dapat membangun Papua lebih baik. ?Yogyakarta dipilih sebagai tujuan Diklatpim dikarenakan Yogyakarta yang dikenal sebagai Daerah Khusus sama halnya dengan Papua yang merupakan daerah khusus, sehingga rombongan ingin mengetahui bagaimana pengolahan Pemerintahan di Daerah Khusus, supaya dapat menjadi pembelajaran dalam membangun Papua kedepannya lebih baik? ungkap Martinus ??. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Drs. Beni Suharsono, berharap dengan adanya benchmarking ini agar para peserta Diklatpim dapat memperoleh best practice, dan dapat mengasah kemampuan dalam mengadopsi dan mangadaptasi keunggulan organisasi, yang memiliki best practice dalam pengolahan kegiatan??tandasnya?? Disamping itu Drs. Beni Suharsono mewakili Pemerintah Daerah DIY, dalam paparannya jelas mengenai Keadaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di tambahkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY, R Agus Supriyanto SH, M.Hum tentang Ke istimewaan Yogyakarta secara rinci. Untuk lebih mendapatkan lebih mendalami tentang best practice acara dilanjutkan dengan dialog antara para peserta diklatpim III dan IV, dipandiu oleh? Drs. Beni Suharsono dari BAPPEDA ,sekaligus narasumber dan didampingi Kepala BKD DIY.
Hadir pada saat peneriman peserta diklatpin II dan IV dari Papua Barat para pejabat di lingkungan Pemda DIY . Sebelum acara di tutup ada penukaranan cindera mata antara pemda Papua Barat dengan Pemda DIY ( sari/skm) Gubernur DIY Safari Syawalan di Kabupaten BantulDalam konteks Daerah Istimewa Yogyakarta kemenangan itu dikukuhkan dengan disahkannya UU Keistimewaan DIY, Bonusnya kalau boleh diandaikan demikian adalah dianggarkannya Dana Keistimewaan atau lazim disebut Danais, yang diperuntukkan guna membiayai lima pilar Keistimewaan DIY. Jumlah terbesar adalah untuk membiayai kegiatan Kebudayaan masyarakat melalui hibah dan Bantuan Sosial, selain untuk pengaturan Tata Ruang dan menata peruntukan Pertanahan. Persoalanya kemudian yang mengemuka adalah bagaimana memanfaatkan dana tersebut sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat.
Hal demikian disampaikan oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya saat acara syawalan bersama anatar Gubernur DIY yang didampingi Forkopimda,Pejabat di Lingkungan DIY dengan Pejabat dan tokoh masyarakat di Kabupaten Bantul, dan diselenggarakan di Gedung Parasamya, Bantul, tadi pagi Selasa (19/08)
Lebih lanjut Gubernur DIY, mengatakan Keistimewaan DIY bersinggungan dengan transformasi besar menuju Masyarakat peradaban yang ditegakkan oleh lima pilar Ke Istimewaan dan mengikat setiap warganya. Masyarakat peradaban itu harus dibangun dengan memanntapkan ??Budaya Among Tani ??yang tangguh kearah agribisnis maju. Untuk selanjutnya dikaitkan dengan pengembangan ??Dagang Layar menuju Budaya Maritime yang Andal??.
Sementara Bupati Bantul dalam sambutannya menyampaikan kami mewakili seluruh jajaran Pemerintahan Daerah di Lingkungan Kabupaten Bantul, DPRD, Jajaran Forkopimda dan Masyarakat Bantul menyampaikan ikrar kepada Bapak Gubernur DIY Sri Sultan HB X beserta pimpinan instansi jajaran Pemerintah Daerah DIY, sungkem pangabekti kepada bapak Gubernur DIY beserta jajaran di Pemerintah DIY, semoga diberi keselamatan kesehatan dan kesabaran, sehingga dapat memimpin kami rakyat ngayogyakarta pada umumnya dan rakyat Bantul khususnya. Dan mohon doa restu semoga dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kami sebagai abdi masyarakat dan abdi Negara dapat terlaksana dengan baik, sehingga upaya percepatan pembangunan menuju ??Bantul Projotamansari Sejahtera Demokratis dan Agamis ?? segera terwujud.
Acara syawalan bersama Pemda Bantul dengan Gubernur DIY dihadiri oleh para Pejabat di lingkungan Kabupaten Bantul, Forkopimda Bantul serta para guru, Tokoh masyarakat, Camat/.Lurah se Kabupaten Bantul dan masyarakat Bantul (bin/skm) Paskibraka se-DIY Ramah Tamah dengan Gubernur Sri Sultan HB XSebagai wujud perhatian Pemerintah DIY terhadap peran serta dan keberadaan Paskibraka di Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (18/8) diselenggarakan kegiatan ramah tamah Gubernur DIY dengan Paskibraka se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri oleh 555 orang yang terdiri dari anggota paskibraka dari Kabupaten dan Kota di DIYyang juga dihadiri pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua DPRD DIY dan juga pelatih, pembina dan pendamping Paskibraka se-DIY. Asisten Pemerintahan Setda DIY Drs. Sulistyo SH, CN, MSi yang juga sebagai Ketua Panitia Peringatan HUT ke 69 Kemerdekaan RI Tingkat DIY tahun 2014 kepada Gubernur DIY, dalam laporan penjelasannya mengatakan bahwa siswa yang dapat menjadi anggota paskibraka, harus mengikuti seleksi dari tingkat kabupaten/kota hingga seleksi tingkat nasional. Seleksi tingkat kabupaten/kota dilaksanakan pada kisaran bulan April hingga awal Mei yang selanjutnya meloloskan 4 siswa putra dan 4 siswa putri dari tiap daerah untuk seleksi tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 20-22 Mei 2014. Dan kemudian seleksi tingkat DIY yang diikuti oleh 40 peserta meloloskan 2 siswa putra dan 2 siswa putri untuk selanjutnya dikirim ke Jakarta untuk mengikuti seleksi tingkat Nasional. Pada seleksi Tingkat Nasonal yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tanggal 30 Juli hingga 1 Agustus 2014 terpilih satu pasang siswa yang mana keduanya merupakan siswa SMA N 3 Yogyakarta, yaitu Gusmita Ristiningrum yang kemudian bertugas di kelompok 17 dan Laksanto Rasyidi bertugas sebagai pengibar kiri. Anggota paskibraka tidak hanya pandai dalam baris-berbaris, selama pelatihannya anggota paskibraka juga mendapatkan materi peningkatan wawasan, rasa nasionalisme dan pemebentukan karakter antara lain pendekatan desa bahagia, wawasan kebangsaan, kebudayaan, keistimewaan DIY, makna dan lambang Negara dan sejarah, tugas pokok dan fungsi paskibraka. Menurut Gubernur DIY Sri Sultan HB X Anggota paskibraka merupakan siswa yang terpilih dari sekian banyak siswa. Oleh karena itu dia berpesan agar siswa-siswi pilihan yang menjadi Penmghibar Bendera Pusaka ini dapat menjadi pagar-pagar pembangunan yang baik di Yogyakarta khususnya di dalam pemahaman rasa kebangsaan. Selian itu juga Sultan berharap siswa-siswi purna eka Paskibraka dapat melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi sehingga ketika menjadi satu dengan teman-temannya telah mempunyai kemampuan dan integritas yang jelas untuk menghadapi tantangan jaman. Dialog dan ramah tamah dengan Gubernur langsung dengan anggota paskibraka dengan dipandu oleh kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Drs. Kadarmanta Baskara Aji. Selain kegiatan ramah tamah, juga akan diberikan kesempatan untuk melakukan karyawisata kepada paskibraka sebagai bentuk apresiasi pemerintah.(Sari/kar/Skm) |
- Potong Tumpeng Tandai Malam Resepsi Kenegaraan Peringatan HUT RI Ke-69 DIY 2014
- Gubernur DIY Pimpin Upacara Detik-detik Proklamsi Di Gedung Agung
- Pejabat dan Aparat Dilingkungan Pemda DIY Peringati HUT RI Dengan Upacara Bendera
- Penyerahan Penghargaan dan Hadiah pada Malam Tirakatan Peringatan HUT RI Ke-69
- PASAKIBRAKA DIY 2014 Dikukuhkan oleh Dan Rem 072 Pamungkas