Potong Tumpeng Tandai Malam Resepsi Kenegaraan Peringatan HUT RI Ke-69 DIY 2014
Kita harus memahami, kepala adalah lambng keyakinan, dan tubuh, lambang pengalaman, yang tidak bisa ditundukan oleh pedang, dan syariat sekalipun, atau oleh kekuasaan manapun. Memang keyakinan tak bisa dijabarkan dalam kaidah hukum, sebab hukum membuat manuasia dilepaskan dari konteks. Hukum syariat yang kaku bertolak dari asumsi bahwa dalam menjalankan iman, manusia bisa diseragamkan.
Demikian dikemukakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada malam resepsi kenegaraan Peringatan hari Ulang Tahun Proklamsi RI Ke-69 Tingkat DIY Tahun 2014 tadi malam (Minggu,17/8) di Bangsal Kepatihan,Yogyakarta yang dihadiri Forkompimda DIY, Forum Rektor DIY ,Pejabat di Lingkungan Pemda DIY,Tokoh Masyarakat dan undangan lainnya.
Sementara itu Ketua DPRD DIY Youke Inda Agung Laksana.SE dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang kita rayakan secara khidmad dan penuh syukur ini akan membawa kita kembali pada kesadaran hakiki dasar utama dari pendirian Negara kita tercinta sebagai mana di katakan Presiden pertama RI Bung Karno bahwa ? prinsip dasar, filosofi, hasrat yang sedalam-dalamnya dari seluruh rakyat Indonesia dimana di atasnya akan didirikan gedung bangunan Negara Indonesia yang kekal abadi selamanya?.
Adapun prinsip tersebut yang pertama adalah kebangsaan Indonesia hasrat untuk bersatu,kedua kebangsaan Indonesia bukanlah kebangsaan yang menyediri, chauvinism, melainkan kebangsaan yang menuju kekeluargaan bangsa-bangsa Internasionalisme yang merupakan perwujudan nilai universal perikemanusiaan. Ketiga Indonesia bukanlah suatu Negara yang hanya untuk satu orang, satu golongan atau satu kelomppok saja,melainkan untuk semua orang, semua buat semua. Keempat adalah Indonesia merdeka adalah Indonesia yang semua rakyatnya sejahtera, cukup sandang,cukup pangan, cukup akan kesejahteraan di pangkuan Ibu Pertiwi. Dan yang kelima menurut Youke Indra Agung Laksana, Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan Indonesia Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara Indonesia adalah Negara yang berke Tuhanan . Negara yang tiap-tiap rakyatnya dapat menyembah Tuhannya dengan leluasa, meniadakan egoisme agama tertentu, sehingga setiap orang dapat beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.??tandasnya??
Selain itu Ketua DPRD DIY guidance untuk melaksanakan tugas sebagai aparatur pemerintah pun telah ditegaskan dalam Mukadimah UUD 1945 alenia ke-4 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Ditambahkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam malam resepsi Kenegaraan yang dimeriahklan dengan tari ??Mijiling Sumunar ?? dari siswa-siswi SMKI Yogyakarta mengatakan bahwa Spirit Indonesia harus ada dihati kita semua, bukan hanya ketika merayakan Proklamasi saja. Tetapi harus terpatri dalam hati - sanubari setiap warga negara Indonesia. Generasi ini merasa lebih nyaman dengan Negara Pancasila, Negara pluralis yang menjamin hak hidup agama-agama minoritas, untuk memperkuat pilar-pilar kebangsaan itu.
Diakhir sambutannya Sultan mengajakan warga Indonesia untuk menemukan kembali ? Indonesia ? yang hilang itu.Indonesia dengan sederet tokoh pergerakan yang visioner dan menjalin hubungan antar tokoh yang demikian erat, dan tidak perlu didorong-dorong lagi untuk berekonsiliasi, karena mereka paham bahwa Indonesia adalah rumah besar narasi bagi Indonesia yang demikian majemuk.
Sehubungan dengan hal tersebut selanjutnya sultan mengatakan memang tidak mudah untuk melakukan rekonsiliasi, tetapi justru oleh kegetiran masa lalu itulah upaya berdamai dengan masa lalu mutlak diperlukan untuk membangun kembali kepervayaan, bahwa negeri ini masih menjanjikan harapan bagi generasi mendatang.
Dengan pandangan reflektif dan persepktif ini Sultan mengajak kembali ? marilah kita bangun perstuan dan kesatuan bangsa dengan semen perekat rekonsiliasi, yang menandai peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-69 dengan penuh syukur.
Malam resepsi kenegaraan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Gubernur DIY oleh Sri Sultan HB X yang diserahkan kepada natashi Amalia RA dari SMA Negeri I Depok Sleman Kelas 11 dan MH. Rimbang A dari SWA Negeri 3, Yogyakarta keduanya Anggota Paskibraka sebagai penerus perjuangan, dan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang didampingi GKR Hemas oleh hadirin termasuk keluarga Kraton dan Puro Paku Alaman Yogyakarta.(kar/skm)
Gubernur DIY Pimpin Upacara Detik-detik Proklamsi Di Gedung AgungTepat pukul 10.10 menit WIB suara sirine baik di Pasar Beringharjo,Mobil Patroli, klakson mobil meraung-raung dan kendaraan sepanjang Malioboro berhenti 1 menit dengan khidmat menandai Peringatan detik-detik Proklamasi bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2014 tadi pagi (Minggu,17.8/2014) di Gedung Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan pakaian Dinas Gubernur serba putih memimpin Upacara Peringatan Detik-detik Proklamsi didampingi GKR Hemas, Wakil Gubernur Paku Alam IX,Ketua DPRD DIY, Gubernur AAU, Dan lanud Adisucipto, Dan rem 072 Pamungkas, Kapolda DIY,Kejati DIY serta pejabat instanasi lainnya.
Setelah Gubernur DIY menempatkan diri dimimbar kehormatan? Gedung Agung dan lanjutkan dengan Pengibaran Bendera Sang Merah Putih oleh 39 pelajar terpilih yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASJIBRAKA DIY 2014) dengan langkah tegak,kompak dan pasti keluar dari pintu selatan halaman Gedung Agung menuju depan mimbar Kehormatan dimana Gubernur DIY selaku Inspektur Upacara akan memberikan Bendera Merah Putih yang akan dikibarkan di Tiang Bendera halaman Gedung Agung yang gagah tersebut.
Gerak serempak dengan langah semangat pasti cermin generasi muda masa kini Nareswari Siswa Kelas 11 SMA Negeri 3 Yogyakarta keluar dari barisan menerima Bendera Merah Putih dari tangan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk dikibarkan diangkasa tepat tanggal 17 Aguastus 2014 bersama 3 teman lainnya yang damping Pasukan dari TNI dan Polri.
Dengan terbuka dengan sempurna Bendera Merah putih di tinga Bendera ditengah halaman gedung Agung disaksikan ribuan pasang mata naik perlahan dan berkibar sampai ujung tiang bendera dengan hormat serempak.
Turut meriahkan Peringatan detik-detik Proklamasi kemerdekaan RI siswa-siswi dari berbagai Sekolahan di Kota Yogyakarta menyanyikan beberapa lagu perjuangan yang tergabung dalam Aubade 17 Agustus 2014 dan mendapatkan aplaus dari seluruh hadirin.
Peringatan detik-detik Proklamasi yang ditandai dengan Pembacaan Teks Proklamsi oleh Ketua DPRD DIY oleh Youke Indra Agung Laksana SE dan pembacan Doa oleh Kakanwil kementerian Agama DIY Drs.H.Maskulhaji.M.Pd.I serta sekalu Komandan Upacara Letkol Infantri Samuel Jeferson Aling, Komandan Kodim 031 Kulonporgo.
Upacara Peringatan detik-detik Proklamasi diakhiri dengan ramah-tamah antara anggota PASKIBRAKA DIY dengan Gubernur dan jajaran pejabat pemda DIY di Istana Negara Gednung Agung. (kar/skm) Pejabat dan Aparat Dilingkungan Pemda DIY Peringati HUT RI Dengan Upacara BenderaGubernur DIY Sri Sultan Hamenku Buwono X menegaskan bahwa untuk memperoleh kemerdekaan tidak begitu mudah, melainkan penuh dengan pengorbanan, para pahlawan dengan tulus ikhlas telah rela bejuang melepas kepentingan diri pribadi,meninggalkan sanak keluarga, bahkan sampai mengorbankan jiwa, raga, harta benda, semata-mata demi merebut dan mempertahankan setiap jengkal bumi pertiwi dari tangan penjajah untuk mewujudkan kemerdekaan Penegasan Gubernur DIY tersebut disampaikan Sekda DIY Drs.Icshanuri ketika membacakan sambutan tertulisnya pada Upacara bendera memperingati Hari Ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-69 dilingkungan Pemda DIY Kepatihan tadi pagi(Minggu,17/8)
Lebih lanjut Gubernur DIY menyatakan bahwa kita bersama sebagai bangsa Indonesia yang tidak ikut berjuang secara langsung dalam mengusuir penjajah, janganlah menyia-nyiakan hasil kemerdekaan yang telah kita raih dengan pengorbanan yang besar dari para pahlawan yang telah gugur itu.
Diakui Gubernur DIY bahwa Masa perjuangan melawan penjajajh untuk mwerebut kemerdekaan telah kita lewati, setapak demi setapak kita telah berhasil merajut tata kehidupan dalam NKRI dan dalam bingkai Kebhenikaan Tunggal Ika sebagai kekuatan pemersatu bangsa yang dinaungi nilai-nilai luhur Pancasila, sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Indonesia. Sehingga kehidupan kita sekarang ini terasa indah, nyaman, selaras, serasi dan seimbang. Kesulitan-kesulitan, permasalahan, hambatan bahkan gangguan berhasil kita lewati , tandas Gubernur DIY.
Menyinggung pelaksanaan demokrasi di era sekarang ini Gubernur DIY mengatakan bahwa pelaksanaan pesta demokrasi Pilpres yang lalu masih menyisakan permasalahan dan harus menunggu adanya kepoastian hokum, Akan tetapi lanjut Gubernur DIY yang terpenting adalah harapaaaaan bahwa kepemimpinan nasional hasil pemiliohan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 tersebut dapat menampilkan dan menghasilkan sosok pemimpin terbaik bagi bangsa Indonesia, dapat mewujudkan sososk kepemimpinan baru yang berani, jujur dengan cita-cita perjuangan, memiliki komitmen dan keteguhan terhadap ideology dan cita-cita perjuangan bangsa.
Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia Yang Makin Maju Dan Sejahtera?, HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini diharapkan agar Hari Proklamasi tahun ini bisa menjadi semangat dan rela berjuang, Tetapi berjuang dengan hakiki, tulus dan penuh idealisme dengan mengesampingkan segala kepentingan pribadi.
Melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan infrastruktur, Sultan menghimbau agar kita meletakan landasan yang kokoh dan kuat untuk mewujudkan DIY yang semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi.
Upacara Bendera memperingati HUT RI ke-69 dilingkungan Pemda DIY selain ditandai dengan Pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan UUD 1945 dan Pacasila juga ditandai dengan mengheningkan cipta mengenar arwah para pahlawan.(Rz/kar/skm) Penyerahan Penghargaan dan Hadiah pada Malam Tirakatan Peringatan HUT RI Ke-69104 jenis penghargaan dan hadiah perlombaan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-69 Kemerdekaan RI tahun 2014, semalam diserahkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada para penerimanya saat acara? Malam Tirakatan HUT RI di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta. Menurut Ketua Umum Panitia Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Ke-69 Tahun 2014 Drs.Sulistyo.SH.CN dalam laporannya menjelaskan bahwa, malam tirakan semacam ini bukan hanya dilaksanakan di Tingkat DIY, tetapi juga dilaksanakan di Kabupaten/Kota, Kecamatan,Desa /Kalurahan bahkan sampai tingkat RW dan RT di seluruh DIY. Sementara Tingkat DIY malam tirakatan diisi dengan mendengarkan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamenmgku Buwono X,serta pembagian berbagai piagam penghargaan dan hadiah lomba,dilanjutkan? Malam Renungan Suci tepat pukul.00.00 WIB, di Makam?? Pahlawan Kusuma Negara, di jalan Kususma Negara Semaki, Yogyakarta. Gubernur ? Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam malam terikatan semalam menyatakan bahwa malam tirakatan ini sama halnya sebuah perenungan spiritual dan kontemplasi reflektif dengan memusatkan keheningan batin, agar kita sebagai bangsa dapat menghantarkan suksesi kepemimpinan nasional dengan mulus sesuai tema ? Suksesi Kepemimpinan Nasional demi Keberlanjutan Pembangunan Munuju Indonesia yang Maju, Sejahtera dan Mandiri?. Ditambahkan Gubernur DIY, akhir-akhir ini banyak beredarnya isu munculnya gagasan lama tentang pendirian Negara Islam Indonesia, dipicu oleh Islam garis keras I.S.I.S. yang bercita-cita ? memurnikan? syariat Islam dengan mencanangkan Syariat Islamisme melalui jalan kekerasan. Dalam konteks ini sekilas Gubernur DIY menjelaskan bahwa tentang proses Islamiah di Tanah Jawa, yang harus dipandang sebagai proses sejarah dan akulturasi di mana-mana, yang tidak akan pernah berakhir. Menurut Sultan HB X bahwa,? yang harus dipahanmi, ? bukannya terjadi? ? Jawanisasi Islam ? sebab Wali Sanga tak ada satupun yang orang Jawa. Semuanya Ahlul Bait, yang budaya Arabnya super kental, adalah keturunan Sayiddina Ali, kecuali Sunan Demak. Sebaliknya, mereka malah ? memperalat? tradisi Jawa untuk melaksanakan ? penetrasi? Islam. Lebih lanjut Gubernur DIY mengatakan ketika kita mengajukan pertanyaan reflektif adakah orang yang terlahir dari agama ? Sudah tentu jawabannya secara obyektif, tidak ada. Sebab setiap orang lahir dari lingkungan ? Adat? dan budaya masing-masing.''ungkap Sri sultan ''
Mengkhiri sambutannya Sultan setelah mengulah bebagai permasalahan yang sedang berkembang di Indonesia,mengingatkan kita bahwa setelah menapaki jejak-jejak ? Islamisasi Jawa? dan melakukan kakulasi ? neraca bangsa ?, disertai? Manekuni, memeneg, munajat Ing Gusti : di malam Tirakatan ini, jika ingin memperoleh ridha-Nya, hendaklah kita memiliki hati yang arif, agar dapat menangkap hikmah makna sejarah itu,juga bisa menjiwai proklamasi kemerdekaan kita yang terdalam. Menyinggung telah berhasil diperjuangkannya Keistimewaan DIY, Gubernur DIY Sri Sultan HB X untuk mengajak kita lebih? giat, karena status Keistimewaan DIY menuntut kita semua untuk ''cancut taliwanda '' dan bangkit bergerak maju guna mempercepat perwujudan kesejahteraan rakyat yang kita tuju. Dengan perenungan dalam? bingkai spiritual seperti ini, Gubernurnur DIY mengharapkan dan mengajak ? kita? semua untuk menjalani malam tirakatan ini dengan berpasrah diri, dan berharap keharibaan-Nya, agar bangsa Indonesia tetap di jalan lurus-Nya, direl yang benar, sesuai cita-cita Proklamasi. Adapun Piagam Penghargaan , beasiswa? serta? hadiah uang pembinaan dari Pemerintah yang diserahkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X, diantaranya Penghargaan Penilaian Kinerja Pelayanan Publik, Lomba pidato kependudukan berbagai tingkatan, Sekolah Adiwiyata Tingkat DIY,? Pondok pesantren berwawasan lingkungan, Tri lomba juang, Koperasi yang berprestasi, dan ? Tangkas Trampil.? (kar/skm) PASAKIBRAKA DIY 2014 Dikukuhkan oleh Dan Rem 072 PamungkasUntuk meningkatkan peran serta pemuda dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sudah saatnya pemuda disadarkan, diberdayakan serta dikembangkan. Penegasan demikian disampaikan Dan Rem 072 Pamungkar Sabar Fadillah ketika membacakan sambutan tertulis Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat mengukuhkan Calon Anggota PASKIBRAKA DIY Tahun 2014 petang tadi (Sabtu,16/8) di Gedung Agung Yogyakarta. Menurut Gubernur DIY HB X Salah satu kegiatan kepemudaan ini adalah dengan menjadi anggota PASKIBRAKA, yang merupakan komponen penting bagi pelaksanaan upacara pada peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 2014
Lebih lanjut Gubernur DIY menandaskan bahwa, sebagai anggota PASKIBRAKA, merupakan pelajar terpilih melalui seleksi yang ketat, serta dilatih? untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis, seperti baris berbaris, formasi, manuver, melipat serta mengibarkan bendera dan sebagainya. Semua latihan ditujukan, sebagai media untuk menanamkan wawasan kebangsaan, nilai-nilai luhur patriotisme yang menjadi faktor signifikan guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Serta membangun tradisi dan perilaku yang positif bagi pelajar, karena mengisyaratkan pentingnya kedisiplinan, ketegasan, kecerdasan dan kebersamaan. Menumbuhkan semangat kemerdekaan bagi generasi muda dan menanamkan nilai-nilai sosial, agar mampu menanamkan sikap dan perilaku yang baik di kehidupan bermasyarakat. Adapun Anggota PASKIBRAKA DIY, yang dikukuhkan tersebut berjumlah 38 personil dengan perincian 19 laki-laki dan 19 perempuan yang besok pagi menjadi satu kesatuan pengibar bendera sang merah putih pada detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2014 bersama anggota TNI dan Polri. Dari 38 pelajar terpilih tersebut besok pagi akan dibagi menjadi formasi pasukan 17, pasukan 8 dan 45 sementara untuk pasukan pembawa Bendera Sang Merah putih sendiri baru akan ditunjuk pukul 07.00 WIB oleh Tim. Bersamaan dengan itu juga kemarin 2 siswa terbaik SMA Negeri 3 Yogyakarta juga telah dikukuhkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi PASKIBRAKA Nasional di Jakarta mewakili DIY. Anisa Rahma Za Sabila dari SMA Negeri 2 Wonosari,Kabupaten Gunungkidul ditunjuk sebagai Komandan Upacara Pengkuhan Anggota PASKIBRAKA DIY yang dalam pengukuhan tersebut dihadiri pejabat TNI,Polri dan Sipil. Pengukuhan ditandai dengan pengucapan ikrar kesetiaan, juga dengan penciuman Bendera Merah Putih satu persatu, serta pengenaan pin merah putih dan sabuk, oleh Dan Rem 072 Pamungkas atas nama Gubernur DIY. (kar/skm) |
- Pidato Kenegaraan: Ke-Indonesia-anlah yang Harus Kita Pertahankan Mati-Matian
- DWP Biro UHP Setda DIY Selenggarakan Silaturahim dan Syawalan
- Pameran Pembangunan HUT ke-69 Kemerdekaan RI
- Puncak Hari Pramuka Ke-53 Tingkat DIY dimeriahkan Atraksi Ketrampilan Anggota Pramuka Gunung Kidul
- Penyerahan Satyalancana Karya Satya Bagi Pegawai di Lingkungan Pemda DIY