Di Tahun 2016 Gunungan Lanang Kembali Di Usung Ke Kepatihan Yogyakarta
Iring-iringan pasukan Bugis yang diawali dengan dua ekor gajah? mengiringi satu pareden atau gunungan telah melewati Jl. Trikora menuju jalan Malioboro. Dengan irama musik yang khas? oleh prajurit Kraton Yogyakarta Gunungan Kakung ?Garebeg Maulud diusung dari Kraton Yogyakarta menuju halaman Kepatihan? untuk diserahkan kepada Sekretaris Daerah DIY pada Senin (12/12).
Seiring terdengarnya kumandang adzan sholat Dhuhur, iring-iringan Pengusung pareden sampai di halaman Kepatihan. Gunungan lanang diserahkan? oleh utusan Sri Sultan Hamengku Buwono X dari Keraton Yogyakarta KRT. Rinto Isworo dan diterima oleh Asisten Keistimewaan Sekda DIY, Dr. Didik Purwadi, MEc mewakili Sekda DIY.
Setelah pembacaan doa yang dipimpin oleh H Iswantoro, SH, MKes dan bersamaan dengan gunungan yang ditempatkan di lapangan depan masjid Shulthony itupun ludes diperebutkan oleh masyarakat dalam hitungan lima menit.
Adanya Garebeg Mulud diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran (maulid) Nabi Muhammad SAW yang jatuh tepat pada tanggal 12 Rabiulawal. Dan untuk tahun 2016 ini bertepatan dengan Tahun Je 1950. Bulan Rabiulawal disebut juga bulan Mulud dalam kalender Jawa-Islam. Itulah sebabnya garebeg yang diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, disebut Garebeg Mulud. Sebenarnya tanggal 12 Rabiulawal mempunyai dua arti penting dalam riwayat hidup Sang Nabi, karena diyakini oleh umat Islam bahwa Nabi Muhammad SAW lahir dan wafat pada tanggal dan bulan yang sama.
Tradisi memperingati hari lahir Sang Nabi ini baru tumbuh setelah agama Islam berkembang luas ke negara-negara lain di luar jazirah Arab. Hari lahir Nabi Muhammad SAW bukanlah hari raya resmi Islam, sebab Islam hanya mengenal dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW sebagai upacara kerajaan ini dipelopori oleh Kesultanan Demak, dari zaman ke zaman dilestarikan oleh para raja Jawa yang kemudian dikenal sangat populer sebagai Garebeg Mulud. (teb)
Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Kunker ke Pemda DIYIr. Gatot Saptadi,MM sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY ?mewakili Pemda DIY menerima Kunjungan Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional ?yang di pimpin oleh Irjen. Pol. Drs. Tjetjep Agus. S. MM. MH, pada Rabu (07/12) di? ndalem Ageng, Komplek Kepatihan Yogyakarta, Tujuan Kunjungan tersebut untuk melakukan kajian ?di Dearah Istimewa Yogyakarta mengenai Kepariwisataan, karena Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Kota Wisata yang terkenal, untuk itu bagaimana cara Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta mengantisipasi kunjungan wisata. Ir. Gatot Saptadi menyampaikan bahwa ?Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan predikat sebagai Kota pendidikan, Kota budaya dan kota? wisata.Hal tersebut bisa meningkatakan? perekonomian di DIY, yang mana DIY, juga bertumpu pada tiga aspek diantaranya Parawisata, Pertanian, dan Industri Pengolahan Jasa?. Yogyakarta juga banyak tempat wisata destinasi dan ?Desa ??wisata Desa, serta edukasi wisata. Mengingat DIY memiliki banyak destinasi-destinasi wisata. Maka banyak wisatawan baik domistik maupun Nasional yang berkunjung ke Yogyakarta. Yogyakarta memiliki predikat kota wisata salah satunya, dan keIstimewaan yang lain Kraton Ngayogyakarta dan Kadipaten Paku Alam juga menjadi tempat wisata bersejarah??jelas Gatot??. Mengapa Yogyakarta menjadi tujuan kunjungan kerja Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, karena memang Yogyakarta memiliki predikat kota wisata salah satunya, Dengan banyaknya tempat wisata yang ada di DIY, maka perlu pengelolaan yang baik dengan menggunakan analisa dan kajian SWOT ( (Strange, Weaknes, Opportunity, Treatmen) dan pengelolaan 4M (Man, Material, Methode, Money).??kata Tjetjep?? Harapannya hasil kunjungan ini nantinya bisa diaplikasikan di Tingkat Nasional Untuk menambah wawasan acara dilanjutkan dengan diskusi antara? Jenderal Dewa Ketahanan Nasional dengan SKPD DIY yang terkait.serta penyerahan cinderamata. (id) Upacara Peringatan Hari Perkebunan ke-59Upacara Peringatan Hari Perkebunan ke-59 yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian & Perkebunan DIY diikuti oleh seluruh jajaran Dinas Pertanian & Perkebunan DIY, bertempat di halaman Dinas Pertanian & Perkebunan DIY, pada Rabu (07/12)Dalam sambutan tertulis Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian R.I. ?Ir. Bambang, MM, yang dibacakan oleh Wakil Gubernur, Paku Alam X, mengatkan bahwa perkebunan memberikan peran dan kontribusi yang signifikan bagi bangsa dan masyarakat Indonesia, baik sebagai komoditi yang memiliki nilai ekonomimaupun sebagai komoditas yang mampu memelihara dan memperbaiki fungsi sosial. Peringatan Hari perkebunan di meriahkan dengan pameran hasil kebun dari warga masyarakat, hal ini menunjukan bahwa ?hasil dari kebun masyarajat bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,sehingga kesejahteraan keluarga juga meningkat. Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, juga menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dengan adanya penghijauan supaya sumber air tetap terjaga. ?Wagub DIY menyerahkan pohon kepada warga masyarakat bertujuan supaya pohon tersebut ditanam di lingkungan rumah maupun kebunnya. Disamping ?untuk penghijauan juga akan mnenghasilkan buah yang bisa dijual ?untuk menambah ekonomi keluarga. ?Dengan Gotong Royong Kita Wujudkan Kejayaan Perkebunan? menjadi tema Upacara Peringatan Hari Perkebunan ke-59 tahun ini. Tema ini diharapkan tidak hanya sebagai sumber inspirasi bagi segenap pelaku perkebunan dalam mewujudkan cita-cita untuk membangun dan mengembangkan perkebunan. Akan tetapi menjadi penyemangat bagi seluruh insan perkebunan dalam mendukung suksesnya rencana Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. ?Bila dibandingkan dengan sub sektor pertanian lainnya, nilai tukar petani pekebun (NTP) tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan petani lainnya. Hal ini cukup menggembirakan bagi kita semua. Harapannya Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, kedepan kepada kita semua dapat meningkatkan dan membangun perkebunan di? Indonesia. ??(dw/hrd) Panitia Geopark Night Specta Silaturahmi ke Wagub DIYPanitia Geopark Night Specta mengadakan silaturahmi ke Wagub DIY, Paku Alam X pada Selasa (06/12) dan diterima di ?Gedhong Pare Anom Komplek, Kepatihan Yogyakarta. Silaturahim, dihadiri oleh Bupati Gunung Kidul, Hj. Badingah, S.Sos beserta jajaranya, dan? Kepala Dinas Pariwisata DIY, Ir.Aris Riyanta. M,Si, Rencananya Geopark Night Specta akan dilaksanakan pada 7 Desember 2016 di parkiran Nglanggeran yang dihadiri oleh tamu VVIP 40 orang, VIP 400 orang, dan tamu lain-lain sebanyak 2000 orang. Acara ini merupakan kerjasama Dinas Pariwisata DIY, Dinas Kebudayaan DIY,dan Dinas Pariwisata Gunung Kidul, ?Pengelola Desa Wisata, serta Panitia Geopark dan masyarakat yang tergabung dalam forum komunikasi lintas komunitas istimewa peduli pariwisata. Gunung Sewu yang dinobatkan oleh UNESCO sejak setahun lalu merupakan kawasan yang dimiliki oleh tiga wilayah yaitu, ?Pemda ?Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Jawa Tengah, dan Daerah? Jawa Timur. ?Semenjak ditetapkanya oleh UNESCO masyarakat kawasan ini bertransformasi dari agraris menuju masyarakat pariwisata. Aris Riyanta selaku Kepala Dinas Pariwisata DIY menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan untuk mempromosikan kawasan Gunung Sewu bertumpu pada 3 aspek, yaitu upaya edukasi kepada masyarakat luas melalui sosialisasi tentang adanya Geopark, konservasi sebagai bentuk pelestarian, dan pemberdayaan manusia untuk meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di sekitar masyarakat. Acara Geoprak nantinya akan dimeriahkan oleh Katon Bagaskara, pagelaran wayang orang ?wayang kencono?, dan kolaborasi orchestra modern dengan gamelan jawa yang dipersembahkan oleh siswa Sekolah Menengah Musik? (SMM). Wagub menyampaikan ?Perlu meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan melakukan pemberdayaan bagi masyarakat?. Di daerah pariwisata perlu diberi fasilitas yang memadai seperti parkir gratis tetapi mengarahkan pengunjung untuk membeli produk warga sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengenalkan produk daerah selain itu pemberdayaan masyarakat tetap berjalan. (id/hrd) ? Sektor Universitas Janabadra Audensi ke Wagub DIYSektor Universitas Janabadra? Cungki Kusdarjito Ph.D, dan jajarannya? audiensi ke Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X, pada hari Selasa (06/12) diterima? diGedhong Pare Anom, Komplek, Kepatihan Yogyakarta. Cungki Kusdarjito Ph.D? mengatakan ?tujuan audensi ini ?menyampaikan ?akan kedatangan Kedubes Hongaria ke Janabadra pada tanggal 14 Desember 2016. Acara tersebut direncanakan oleh Pemda DIY, yang akn dihadiri para Rektor dari beberapa Univesitas di DIY, dan pelaku bisnis. ?Kedatangan Kedubes tersebut diharapkan akan memunculkan peluang-peluang kerjasama.? Dari perguruan tinggi khususnya Janabadra akan lebih banyak mengadakan kerjasama yang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk itu supaya menjadi lebih luas dan mempunyai pijakan yang cukup kuat melibatkan Pemerintah dan kalangan bisnis, Disamping itu supaya semakin banyak tercipta peluang-peluang yang bisa digali. Rencananya Universitas Janabadra akan membuat pusat studi Eropa Tengah yang nantinya bisa di implementasikan di DIY. Kepala BKPM mengatakan, terkait tentang kerjasama dengan Hongaria ?kerjsama yang dilakukan DIY harus sepadan dengan salah satu Provinsi yang ada di Hongaria, perlu diperhatikan bukan banyaknya kerjasama, tetapi bagaimana kerjasama bisa intensif dan berjalan.? Wakil Gubernur DIY menambahkan, selain konsep Jogja Renaissance dan 3 Pilar yaitu Budaya, Pendidikan, dan Pariwisata, juga akan mulai di terapkan 3K (Kampung, Kampus, dan Kantor) yang bermakna adanya interaksi dan kolaborasi dasar antara ketiganya. Selain itu Wagub juga menyampaikan kekhawatirannya ketika jalur selatan sudah beroperasi dapat menimbulkan kekumuhan dalam hal ini pemerintah tidak bisa bergerak sendiri dan perlu adanya kerjasama dengan beberapa pihak. Wagub mengapresiasi acara tersebut dan mengajak Universitas Janabadra bekerjasama untuk mengentaskan kemiskinan yang berada di DIY khususnya di Kulon Progo dan Gunung Kidul. Salah satunya dengan cara membuat indikator-indikator pencapaiannya sehingga tidak ada pengulangan dalam kegiatan pengabdian (KKN). Beliau menyarankan bidang kerjasama untuk berkomunikasi dengan BKPM mengenai kerjasama sehingga kesempatan yang ada kedepannya bisa berlanjut dalam ranah budaya maupun bisnis. Turut hadir Kepala Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM), dan Wakil Kepala Dinas Kebudayaan ?(id/hrd) |