Wagub DIY Terima Kunjungan Ormas Laskar Jogja
Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Jogja melakukan kunjungan kepada Wakil Gubernur DIY,?Kamis (03/11), bertempat di Gedhong Pare Anom, Kepatihan, Yogyakarta.? Kunjungan yang diterima oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X tersebut diadakan guna memaparkan hasil musyawarah anggota Laskar Jogja yang diharapkan mendapat apresiasi dari Wagub DIY.
Laskar Jogja merupakan ormas resmi yang sudah mendapatkan pengesahan dari Hukum dan HAM sekitar dua bulan yang lalu. ?Kami tidak berafiliasi dengan partai politik dan agama manapun, namun bagi kami semua harus tetap beragama? ucap Gus Miftah Maulana Habiburrahman selaku Dewan Pembina Laskar Jogja. Ormas yang sudah memiliki sekitar 3.000 anggota ini memiliki tujuan mulia, yakni menjaga kesitimewaan Jogja dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meskipun tergolong baru, namun Laskar Jogja sangat aktif dalam melakukan kegiatan di berbagai bidang di masyarakat. Pengajian rutin, bersih-bersih pantai, hingga kirab budayapun dilakukan guna ikut serta mensukseskan program pemerintah.
KGPAA Paku Alam X sangat mengapresisasi kunjungan tersebut, bagi beliau Laskar Jogja sejalan dengan UU Keistimewaan yang menerangkan untuk tidak berpolitik dengan pihak manapun. Beliau mengatakan bahawasanya Jogja memfasilitasi apa saja yang berkaitan dengan kebudayaan dan keimanan sehingga menciptakan rasa kasih sayang antar sesama. Terkait dengan Laskar Jogja, harapan KGPAA Paku Alam X ialah ormas ini dapat mewadahi ?rasa? Jogja dengan cara yang baik. Tidak hanya itu, anggota Laskar Jogja juga diharapkan memiliki pengetahuan seputar budaya Jogja dan menyebarkan informasi tersebut kepada masyarakat.
Jogja sendiri sebenarnya memiliki beberapa permasalahan, ?Disini tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, apabila ada kesalahpahaman utamakanlah musyawarah bukan voting, ungkap KGPAA Paku Alam X dalam akhir pembicaraanya. Gus Miftah pun turut serta memberikan harapan kepada masyarakat Jogja agar tidak terbuai dengan istilah Jogja Berhati Nyaman. ?Tetap waspada dan tidak terlena dengan kenyamanan Jogja, mudah-mudahan Laskar Jogja bisa mengawali kebaikan agar sesuai dengan slogan kami lagu utomo nguntungake wong liyo?. (es)
PWNU DIY Sampaikan Konferwil ke WagubWakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menerima kunjungan silaturahmi Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DIY yang bertempat di Ruang Rapat Pare Anom, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Kamis (3/11). Pengurus wilayah yang hadir dalam kunjungan tersebut yaitu wakil ketua I, wakil ketua II, sekretaris umum, dan satu anggota lainya. Kunjungan ini dalam rangka menyampaikan agenda acara Konferensi Wilayah yang akan diadakan oleh PWNU? pada akhir tahun 2016.. Konferensi Wilayah (Konferwil) tahun 2016 direncanakan akan dilaksanakan pada 17 Desember 2016 di Pondok Pesantren Darul Qur?an, Wonosari. Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah ?Islam Rahmatan Lil Alamin?. Rangkaian acara konferensi wilayah meliputi pentas kesenian dan budaya Wonosari, bazaar, dan hiburan lainya. Alasan memilih Wonosari sebagai tempat Konferensi yaitu karena di daerah tersebut perlu diadakan kegiatan semacam itu dan adanya partisipasi dari pengurus yang baik serta mendapatkan giliran pada tahun ini. Diharapkan Wakil Gubernur dapat ?hadir pada acara Konferwil untuk memberikan pengarahan kepada PWNU DIY mengenai keselarasan agama dan budaya untuk kesejahteraan keluarga NU khususnya, dan masyarakat DIY pada umumnya. Acara ini diperkirakan akan dihadiri 550 tamu undangan dari seluruh wilayah DIY, yang terdiri dari 330 orang peserta, 2 orang perwakilan dari masing-masing cabang, 5 orang perwakilan pengurus kabupaten/kota, beberapa orang perwakilan pengurus provinsi, para stakeholder NU, dan Guru-guru sekolah NU yang diundang dalam pembukaan Konferwil. Wakil Gubernur DIY mengapresiasi adanya acara tersebut karena dapat dijadikan salah satu cara menjaga keagamaan khususnya di Yogyakarta. Nantinya dalam acara konferensi wilayah Wakil Gubernur bukan memberikan arahan tetapi lebih kepada menyampaikan pemikiran-pemikiran terkait dengan apa yang ada dikeluarga NU dengan apa yang ada di Yogyakarta sehingga keduanya dapat berjalan selaras. ?Saya mengharapkan bahwa yang dibahas nantinya juga menyangkut apa yang ada disekitar kita dan sering dijumpai dalam sehari-hari? tutur Wakil Gubernur DIY. ?Sehingga diharapkan tercipta keselarasan? antara ?Islam Rahmatan Lil Alamin? dengan ?Budaya?. (nrm) Pengukuhan Satgas Saber Pungli DIYGubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X resmi mengukuhkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) DIY. Pengukuhan Satgas Saber Pungli DIY dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB di aula Kantor Polda DIY. Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Drs. Prasta Wahyu Hidayat, S.H., M.M., M.Hum selaku Kapolda DIY ?mengatakan, ?Satuan tugas sapu bersih pungutan liar merupakan wujud nyata dari pergerakan pemerintah dalam memberantas pungutan liar dan bertujuan memulihkan kepercayaan publik sehingga terbentuk pemerintahan DIY yang proporsional dan profesional?. Kapolda DIY pun berharap dalam pelaksanaan pengukuhan Satgas Saber Pungli DIY, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku penanggungjawab berkenan mengukuhkan dan memberikan arahan pelaksanaan tugas. Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar DIY mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pemberatasan pungutan liar secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan personil, sarana dan prasarana dan satuan kerja yang berada di wilayah DIY. Sedangkan dalam sambutannya di acara tersebut, Gubernur DIY menyampaikan harapannya terhadap Satgas Saber Pungli DIY yang telah dikukuhkan, bahwa Satgas Saber Pungli DIY dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Adapun susunan pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar DIY antara lain, Gubernur DIY selaku Penanggung Jawab, ?Kapolda DIY selaku Wakil Penanggung Jawab 1, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DIY selaku Wakil Penanggung Jawab 2, Inspektur Pengawas Daerah Polda DIY selaku Ketua, Inspektur DIY selaku Wakil Ketua 1, Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi DIY selaku wakil ketua 2, Kepala Badan Intelijen DIY serta Staf Ahli Gubernur DIY selaku Kelompok Ahli, dan Komandan Denpom 4/2 Yogyakarta, Komandan Korem 072 Pamungkas, Komandan Pangkalan TNI AU Adiscipto serta Komandan Pangkalan TNI AL Yogyakarta selaku Anggota.(Rsy) Panitia Hari Ibu ke-88 Audiensi dengan Pemimpin Redaksi KRDalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 DIY, Badan Pemberdayaan Perempuan & Masyarakat (BPPM) DIY mengadakan audiensi dengan Pimpinan Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat. Audiensi dilaksanakan pada Selasa, 1 November 2016 di Kantor Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat, Jalan Mangkubumi yang dihadiri oleh GKBRAy. A. Pakualam X, Para Ketua 5 Komponen Organisasi Wanita se-DIY, Para Ketua I-VI Panitia Hari Ibu ke-88, Sekretaris, dan Para Ketua Seksi.Peringatan Hari Ibu ke-88 tahun ini mengambil tema ?Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan, Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang?. BPPM menyelenggarakan peringatan Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 dengan harapan kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas tidak hanya bagi pihak internal saja. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya Audiensi dengan Kepala BPPM DIY, Rapat Pleno I, Baksos Pemeriksaan Kesehatan Gratis Cek Laboratorium (glukosa puasa, kolesterol total, dan asam urat), Rapat Pleno II, dan Sarasehan. Audiensi dengan Pimpinan Redaksi Kedaulatan Rakyat menjadi salah satu agenda dari serangkaian kegiatan yang diadakan oleh BPPM. Audiensi ini diterima oleh Luthfi selaku Wakil Pimpinan Redaksi bersama salah satu reporter Kedaulatan Rakyat. Dalam acara tersebut Agnes Paulus Agus Irianto, ketua Panitia Hari Ibu ke-88 menyampaikan agenda lain yang akan dilaksanakan sampai dengan acara puncak Hari Ibu ke-88 seperti Audiensi dengan GKR Hemas, Bakti Sosial Makan bersama untuk 400 orang kaum Dhuafa, Bakti Sosial Pembagian Bingkisan Sembako untuk Buruh Gendong Pasar Bringharjo dan Penyapu Jalan, Talk Show, Senam Masal, Lomba Senam Maumere dan Bazaar, Rapat Pleno III, dan Acara Puncak. Acara puncak peringatan Hari Ibu ke-88 akan dilaksanakan pada 22 Desember 2016 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Dalam acara tersebut akan ada?seremonial sekaligus penyerahan hadiah dari lomba yang telah dilaksanakan. Dari beberapa kegiatan yang diagendakan BPPM, kegiatan sosial merupakan kegiatan yang menjadi perhatian. ?Kegiatan tidak hanya untuk internal kita saja, tapi juga untuk masyarakat luas seperti kegiatan sosial (bakti sosial) yang nantinya bisa bekerja sama dengan berbagai pihak? tambah istri Kapolda DIY selaku penasehat Peringatan Hari Ibu ke-88. Audiensi ini ditutup dengan mengundang wartawan Kedaulatan Rakyat untuk ikut hadir dan meliput acara-acara yang dilaksanakan oleh BPPM khususnya serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 DIY. (nrm) Gubernur DIY Menjadi Keynote Speaker Konferensi Filosofi Nusantara?Filosofi Pancasila tidak hanya sebagai teori semata, melainkan dapat diterapkan dan diintregasikan dalam kehidupan sehari-hari?, jelas Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pemaparannya pada acara The 4th International Conference on Nusantara Philosophy yang diselenggarakan di University Club (UC) UGM, Selasa (1/11) pukul 09.00 WIB. The 4th International Conference on Nusantara Philosophy merupakan serangkaian acara dari Dies Natalis yang ke-4 Fakultas Filsafat UGM, mengsusung tema : Reinventing a Cultural Strategy (Menemukan Kembali Strategi Budaya). Konferensi ini diselenggarakan selama dua hari (1-2/11), dimana hari pertama menghadirkan dua pembicara yakni Gubernur DIY dari segi Kearifan Lokal, dan Letnan Jendral Agus Widjojo (Gubernur LEMHANAS RI) dari segi Pancasila. Hari kedua dilakukan diskusi panel oleh para pembicara dari berbagai negara seperti, Aljazair, Australia, Singapura dan Perancis. Lebih lanjut dijelaskan oleh Gubernur DIY, bangsa yang memiliki strategi kebudayaan harus memiliki pemimpin yang bergerak maju dalam arti dapat menyesuaikan dengan dunia global. Strategi kebudayaan berarti mempersiapkan kebudayaan, bukan semata teori nilai tetapi teori sosial. Transformasi teori nilai menjadi teori sosial mengandung tiga unsur: pertama, pemahaman budaya secara holistik. Kedua, gerak strategi kebudayaan dan budaya sosial harus bersinergi. Ketiga, perubahan sosial sebagai bentuk nyata dari implementasi filosofi bangsa. Inti dari kebudayaan bukanlah budaya itu sendiri, melainkan strategi kebudayaannya. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Arqom Kuswanjono selaku Dekan Fakultas Filsafat UGM, konferensi ini merupakan konferensi internasional dengan rasa nusantara. Pembicara yang tergabung dalam konferensi tersebut berasal dari berbagai negara, namun dalam diskusinya menggunakan bahasa Indonesia agar isi materi dapat dipahami. Dr. Rizal Mustansyir selaku ketua panitia dan kepala laboratorium Filsafat UGM menuturkan, ?Tujuan diadakannya konferensi ini untuk mengetahui bagaimana kita menggali kearifan lokal nusantara untuk menentukan strategi yang tepat dalam mengantisipasi perubahan-perubahan global dengan dasar filosofi bangsa dan budaya?. Sementara itu, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D selaku Rektor UGM menuturkan bahwa kearifan lokal dan ketangguhan ideologi terkait dengan reinventing Pancasila dan filsafat nusantara merupakan spirit UGM. Dalam waktu 5 tahun ke depan UGM sedang bersiap untuk meneguhkan semacam pusat untuk pengembangan filsafat kenusantaraan yang mengkaji berbagai aspek tentang nusantara. ?Kami berharap dan memohon kepada seluruh pihak, tidak hanya Fakultas Filsafat, bersama meneguhkan kembali filsafat nusantara untuk mewujudkan kedamaian dunia?, ungkap Rektor UGM. Turut hadir dalam konferensi ini pembicara sesi I : Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M. Arch., Ph.D, Dr. Sri Teddy Rusdi, M. Hum, Drs. Suparmin Sunjoyo, pembicara sesi II : Jan Mrazek, Dr. M Habib Chirzin, Elisabeth N. Indiak. (rzm) |