Kelurahan Muja Muju Umbulharjo dinilai oleh TIM Lomba Desa TK.DIY
Penampilan Paduan Suara yang terdiri dari warga masyarakat Kelurahan Muja Muju Kecamatan Umbulharjo menyambut Tim Penilai Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat DIY 2016, Selasa (07/06/16).
Dalam sambutan Gubernur DIY yang disampaikan oleh Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY bahwa Perlombaan Desa dan Kelurahan merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan aparatur Desa dan Kelurahan bersama masyarakat dalam membangun wilayah. Dalam konteks itulah, maka Tim Penilai Perlomban Desa dan Keluarahan Tingkat DIY datang ke kelurahan Umbulharjo sebagai tindak lanjut ekspos dari Kepala Desa/Lurah tentang aspek pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, penguatan otonomi, ekonomi, kelembagaan, motivasi masyarakat dalam ikut serta dalam pembangunan.
Melalui perlombaan Desa dan Kelurahan, dapat diperoleh juga pembanding untuk mengukur sebuah kemajuan dari proses yang dijalankan, menemukan sekaligus mengidentifikasi berbagai hal dan berbagai aspek yang perlu didorong peningkatanya ataupun diperbaiki. Tidak hanya itu, partisipasi masyarakat dari berbagai elemen dalam rangka meningkatkan proses pembangunan agar memperoleh hasil yang diharapkan.
Disamping itu, ?Dra. Endah Dwi Dinyastuti.SE,MM. selaku Lurah Desa Maju Muju menjelaskan bahwa Kelurahan Muja muju sangat mengedepankan visi dan misi untuk terus menjaga pelayanan masyarakat yang maksimal, visi tersebut diantaranya adalah terwujudnya pelayanan yang berkualitas dan peningkatan pemberdayaan masyarakat berbasis kewilayahan dengan dijiwai semangat dan segoro amarto menuju masyarakat Kelurahan Muja Muju yang mandiri.
Selain itu disampaikan juga bahwa tingkat kepuasan pelayanan di Kantor Kelurahan Muja Muju meningkat dari tahun ke tahun yaitu, pada tahun 2014 sebesar 77,5% dan tahun 2015 sebesar 78,5%. Pencapaian tersebut diukur dari kotak pengukur puas dan tidak puas, yang dievaluasi setiap semester dan dirangkum dalam indeks kepuasan.
Kunjungan Tim Evaluasi Pekembangan Desa/Kelurahan Tingkat DIY 2016 di Desa Muja Muju dimeriahkan dengan karya para warga yang dipamerkan melalui ?berbagai stand yang disediakan oleh Kelurahan Muja Muju untuk masyarakat yang ingin membelinya, sekaligus memperlihatkan bahwa warga setempat mempunyai hasil UKM yang tidak kalah dengan daerah lain. (bella/skm)
Tim Evaluasi Perkembangan Kelurahan DIY kunjungi Kelurahan RejowinangunTim Evaluasi Perkembangan Kelurahan Tingkat Daerah Istimewa Yogayakarta Tahun 2016, mengunjungi salah satu peserta lomba desa di Kantor Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta, Senin (06/06). Dalam sambutan ketua Tim Evaluasi Perkembangan Kelurahan Tingkat DIY, yang dibacakan oleh Drs. Sulistiyo SH,CN, M.Si menyampaikan bahwa Tim Evaluasi Perkembangan Kelurahan tingkat DIY terdiri dari Polda DIY, Bappeda, Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas ?Kesehatan, Diskominfo DIY, Dinas Koperasi UMKM DIY, Biro Administrasi Kesra, Biro Tata Pemerintahan, Tim Penggerak PKK, dan BPMP DIY. Selain itu, disampaikan juga bahwa Pemda DIY mempunyai harapan besar kepada kelurahan yang ada di wilayah DIY untuk bisa mewakili DIY dalam lomba desa sekaligus menjadi juara di tingkat Nasional. Sementara itu, Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Dra. Lusi Irawati, berharap dengan datangnya tim evaluasi perkembangan kelurahan tingkat DIY ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah kelurahan dan juga memberikan masukan-masukan kepada kami di wilayah. Selain itu, dengan diadakannya lomba desa tersebut Walikota Yogyakarta berharap agar kinerja aparat dan masyarakat dapat terjalin dengan baik dan berkesinambungan. Disamping itu, lurah Rejowinangun Retna Ningtyas, SSTP menyampaikan bahwa Visi kelurahan Rejowinangun adalah ?Tercapainnya Masyarakat Yang Bertaqwa, Unggul, Sejahtera dan Mandiri. Untuk mewujudkan kemandirian tersebut, kelurahan Rejowinangun dibagi menjadi 5 (lima) clusther, Yaitu Kampung Budaya, Kampung Kerajinan, Kampung Kuliner, Kampung Herbal, dan Kampung Agro Edukasi. Selain itu, kelurahan Rejowinangun mempunyai slogan ?Remaja? yang artinta Rejo-Makmur-Jaya. Dengan harapan, ingin mewujudkan masyarakat yang Rejo, Makmur, dan Jaya. Tidak hanya di Yogyakarta, namun juga jaya di Indonesia. Kunjungan Tim Evaluasi Pekembangan Kelurahan Tingkat DIY di Kelurahan Rejowinangun dimeriahkan oleh pertunjukan Tari Limbo Edan-edanan dan Cokean Gito Laras. Kedua kesenian tersebut merupakan potensi budaya asli yang dimiliki oleh kelurahan Rejowinangun. Selain itu, juga ditampilkan beberapa potensi lainnya seperti, kerajinan batik, wayang, serta UMKM kelurahan Rejowinangun. (fr/skm ) Mangayubagyo KGPAA Paku Alam X dan Pelepasan Purna Tugas Sekda DIYMangayubagyo KGPAA Paku Alam X atas dilantiknya sebagai Wakil Gubernur DIY dan pelepasan purna tugas Drs. Ichsanuri sebagai Sekretaris Daerah DIY, diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah DIY di Bangsal Wiyatapraja Kepatihan Yogyakarta, Jum?at (03/06). Pejabat Sekda DIY dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Sekda DIY Dra. Kristiana Swasti, M.Si menyampaikan ucapan selamat kepada KGPAA Paku Alam X atas dilantiknya sebagai Wakil Gubernur DIY. Selain itu, mewakili masyarakat Yogyakarta, pejabat sekda DIY mendo?akan semoga KGPAA selalu diberikan kesehatan, dan dapat menjalankan amanah dengan baik. Lebih lanjut pejabat sekda DIY mengucapkan terimakasih kepada Drs. Ichsanuri atas pengabdiannya selama di Pemda DIY, selamat meneruskan pengabdian di masyarakat. Semoga selalu diberikan kesehatan, sehingga apabila suatu saat dimintai arahan bisa untuk memberikan arahan kepada kami semua. Sementara itu, hadir pula dalam? pada acara tersebut Pejabat Asisten Sekretariat Daerah DIY, Kepala SKPD di lingkungan Pemda DIY, Ketua Umum Koni DIY GPPH Prabu Kusumo, S.Psi, serta puluhan Abdi Ndalem dari Puro Pakualaman. AcaraMangayubayo diakhiri? jabat tangan dengan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X beserta GKBR Ayu Adipati Paku Alam, dan Drs. Ichsanuri beserta Istri. Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dan Drs,Ichsanuri? terlihat sumringah menyalami segenap tamu undangan beserta hadirin hingga selesei. (ftr/s Wagub DIY Launching Beras dari Gapoktan ke Toko Tani IndonesiaPembangunan ketahanan pangan merupakan salah satu faktor kunci dalam pembangunan suatu bangsa, hal tersebut dapat dilihat ?dari indikator ketahanan pangan suatu daerah meliputi 3 kriteria, yakni Ketersediaan pangan yang cukup, Keterjangkauan pasokan pangan dan terdistribusi kesasaran, dan Konsumsi rumah tangga mampu mengakses dan mengelola sesuai kaidah gizi dan kesehatan. Karena itu ketahanan pangan merupakan sistem yang komplek melibatkan lintas sektoral, demikian sambutan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, yang disampaikan oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, sekaligus mewakili Gubernur DIY, dalam Lounching Pemasaran Beras dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) ke Toko Tani Indonesia (TTI) di Gapoktan Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta, Kamis (2/6). Lebih lanjut disampaikan, berbagai program dan kegiatan pembangunan telah dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, kususnya dibidang ketahanan pangan, hal ini? untuk mendorong ketersesdiaan pangan, baik dalam peningkatan produksi maupun penyediaan stok dan cadangan pangan, kelancaran distribusi dan akses pangan serta penganeka ragaman konsumsi pangan, yang bersumber dari potensi bersumber daya lokal. ?Dukungan dari berbagai pihak secara bersama-sama sinergis dan berkesinambungan menyelesaikan permasalahan untuk menuju kemandirian pangan masyarakat, serta mampu memenuhi berbagai sasaran secara merata diseluruh wilayah sepanjang waktu ? harap Sultan HB X. Sementara Kepala Badan Ketahanan Panganan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Ir. Arofa Noor Indriyani, M.Si melaporkan, secara umum kondisi ketersediaan pangan di DIY pada saat ini dalam kondisi yang memadai, walaupun sebagian pangan masih mengandalkan pasokan dari luar DIY, namun penyuluhan dan kegiatan terus diupayakan dalam rangka peningkatan ketahana pangan dan gizi masyarakat serta peningkatan akses pangan rumah tangga masyarakat. Berdasarkan perhitungan tahun 2016 ketersedian beras di DIY 515.800 ton masih mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga dan non rumah tangga, serta ketersediaan beras berdasarkan perhitungan menjelang bulan puasa masih mencukupi, bahkan surplus, walaupun angka permintaan beras mengalami peningkatan,. BKPP DIY, telah melaksanakan beberapa program diantaranya peningkatan daerah rawan pangan, penganeka ragaman? dan konsumsi pangan, serta program peningkatan distribusi dan akses pangan. Walaupun LDPM telah dapat meningkatkan harga ditingkat petani, kususnya pada saat panen raya, namun kenyataanya yang terjadi selama ini tingginya disparitas,? harga antara produsen dan konsumen yang mengakibatkan keuntungan yang tidak proporsional antara pelaku usaha, hal tersebut perlunya ada kesimbangan harga. Dilanjutkan penyerahan beras premium oleh Wagub DIY kepada 10 gapoktan, sebagai penanda Louncing Pemasaran Beras ke Toko Tani Indonesia Hadir Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, M.Si, Kepala SKPD DIY terkait, Kepala SKPD Kabupaten Sleman terkait, Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, (ip) Wakil Gubernur DIY Buka Acara Gelar Pengawasan Daerah 2016Ucapan Selamat atas diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke-6 oleh SKPD DIY disampaikan Wakil Gubernur DIY ?KGPAA ?Paku Alam X pada awal sambutanya dalam acara Pembukaan Gelar Pengawasan Daerah dan Pemutahiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat DIY dan Inspektorat Jendral Kementrian Dalam Negeri 2016 yang berlangsung di Aula Dinas Kebudayaan DIY pada Rabu (01/06/16) Ditambahkan Wakil Gubernur DIY bahwa, dalam penyelenggaraan pemerintahan terdapat 3 prinsip manajemen modern yang harus dijalankan yaitu adanya perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan. Ketiganya harus dijalankan dengan baik agar sasaran dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk menjalankan fungsi pengawasan dengan baik, diharapkan SKPD teknis maupun non teknis untuk tidak ragu ? ragu dalam berkomunikasi dengan inspektorat sehingga temuan ? temuan oleh pihak Inspektorat angkanya dapat menurun. Kepala Inspektorat DIY Sumadi SH.MH, menjelaskan bahwa ??Gelar Pengawasan Daerah dan Pemutahiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat DIY dan Inspektorat Jendral Kementrian Dalam Negeri 2016 baik pengawasan fungsional maupun pengawasan atas adanya aduan dari masyarakat dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang bersih dan transparan. Adapun tujuan diselenggarakanya ??adalah? untuk meningkatkan fungsi dan peran pengawasan dalam pelaksanaan tugas setiap unit kerja pada Pemerintah Daerah, meningkatkan koordinasi diantara aparatur hukum pemeriksa internal pemerintah, meningkatkan penanganan dan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan, memacu terciptanya aparatur yang bersih dan bertanggung jawab, serta meningkatkan sikap mawas diri aparatur sebagai tindak cegah melakukan penyalahgunaan dan penyimpangan. Turut hadir dalam acara tersebut,SKPD lingkungan Pemda DIY, ?Inspektorat Kementrian Dalam Negeri ?.(bella/skm) |