DPRD ACEH BERKUNJUNG KE PEMDA DIY
Dalam rangka kunjungan kerja DPRD Aceh mengenai regulasi masalah kesehatan bersama Pemerintah Daerah DIY, Rabu (27/04) di RR Bale Cepoko Komplek Kepatihan disambut baik oleh Staf ahli Bidang Pemerintahan Ibu Hendar Sulistyowati, S.H, MM.
Selaku Ketua Komisi VI DPRD Aceh, T. Iskandar Daod, S.E, M. Si, Akmenyampaikan maksud dan tujuan dari kunjungan kerja DPRD Aceh ke Pemerintah Daerah DIY adalah untuk mengetahui masalah regulasi yang dibuat pemerintah pusat dan daerah tentang masalah kesehatan serta penerapannya dibeberapa daerah provinsi di Indonesia, sekaligus mencari masukan terhadap rencana pembuatan qanun inisiatif DPRD Aceh yang digagas bersama pihak Pemerintah Aceh tentang jaminan kesehatan khusus daerah Aceh.
Dalam sambutan Gubernur DIY yang dibacakan oleh Staf ahli Bidang Pemerintahan Ibu Hendar Sulistyowati, S.H, M.Hum .memaparkan kota Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata, Kota Pendidikan danKota Budaya yang senantiasa kita upayakan untuk dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Selainbeberapadestinasiwisata yang telahada. Kita juga telahmengembangkan produk-produk lainnya yaitu berupa program pengembangan promosi MICE (meetings, incentives, convensions, exhibitions) dan bidang-bidang lainnya seperti wisata kuliner dan desa wisata.
pelayanan dasar (basic services) bagi masyarakat yaitu dalam bidang kesehatan, pembangunan kesehatan di daerah diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia. Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat akan tercapai bila derajat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan yang merata serta mengembangkan kesadaran dan perilaku hidup sehat di kalangan kehidupan masyarakat. Pembangunan kesehatan yang lebihdinamisdanproaktifdenganmelibatkansemuasektorterkait, pemerintah, swasta dan masyarakat, tidak hanya ditentukan oleh kinerja sektor kesehatan semata, melainkan sangat dipengaruhi oleh interaksi yang dinamis dari berbagai sektor terkait.
Acara dilanjutkan dengan dialoq dengan bidang terkait, yaitu RS JIH, RSUP Dr Sardjito, Dinas Ketenagakerjaan, Perwakilan dari BPJS, Jamkesos, serta dari Biro Umum.(ptr/***)
UPPKAS MENJADI ANDALAN MENSEJAHTERAKAN KELUARGAPemerintah Daerah DIY melalui? Bidang Humas Dinas Kominfo DIY? Selasa pagi? (26/04) bersama wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Unit Kepatihan, mengadakan Press Tour Dalam Daerah ke Kabupaten Kulonprogo untuk melihat perkembangan UKM yang ada disana.Rombongan berjumlah 15 orang ini dipimpin oleh Kepala Seksi Publikasi, Dokumentasidan Media Massa (PDM) Dinas Kominfo DIY, Dra. Ec. Sukarmi, MM. Rombongan diterima oleh Kepala Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo, Drs. Mardiyo yang pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa informasi seputar kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera atau UPPKS. UPPKS ini suatu organisasi yang anggotanya adalah keluarga. Kelompok ini bekerjasama dalam kegiatan usaha ekonomi produktif dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonom ianggotanya. Lebih lanjut kata Mardiyo, tujuan UPPKS ini yaitu untuk mempercepat taskin dengan mengoptimalkan peran keluarga dalam bentuk pengembangan kegiatan ekonomi produktif. ?Secarakhusus, yaitu untuk mengurangi keluarga Pra Sejahtera dan KS I alas an ekonomi/miskin, ? jelas Mardiyo. Adapun jumlah kelompok UPPKS di Kabupaten Kulonprogo hinggaakhir Maret 2016 adalah 935 kelompok dengan rincian di masing-masing kecamatan : Temon 98 kelompok, Wates 68, Panjatan 80, Galur 74, Lendah 50, Sentolo 96, Pengasih 80, Kokap 57, Girimulyo 105, Nanggulan 59, Kalibawang 84 dan Samigaluh 84 kelompok. Dari 935 kelompoktersebut, jumlahanggotanyasebanyak 16.541 keluarga, yang termasuk kategori PUS 12.244 dan yang menjadipeserta KB 10.765. Sementara itu, UPPKS yang menjadi tujuan Press Tour Dalam Daerah yaitu UKM Sari Jampi di Margosari, Pengasih Kulonprogo, UKM Sabut Kelapa dan UKM Kripik dan Criping di Pereng Sendang Sari, Pengasih Kulonprogo. Di UKM pertama yang dikunjungi yaitu Sari Jampi yang usahanya di seputar produk jamu. Menurut Siti Rupingah selaku Ketua Kelompok Wanita Tani Lestari, menyampaikan bahwa Sari Jampi ini merupakan usaha keluarga yang memanfaatkan lahan pekarangan yang belum termanfaatkan dengan baik, untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Dengan pendampingan dan pelatihan dari dinas pertanian dan kesehatan usaha rumahan ini kini mampu mendirikan unit usaha yang tergabung dalam Gapoktan (GabunganKelompokTani) Sari Manunggal. Sari Jampidiambil dari nama daerah setempat dan merupakan Gapoktan Sari Manunggal yaitu Sari, sedangkan Jampi merupakan nama lain dari Jamu yang dalam yang oleh orang Jawa sering disebut Jampi. Produk olahan kini sudah mencapai 17 macam produk diantaranya, jahe madu, kunyit, temulawak, kemukus dan lain sebagainya. Untuk pemasarannya, merekamasih dibantu oleh instansiterkait untuk mengikuti beberapapameran yang ada. Sementaraitu di UKM keduayaitu UKM Sabut Kelapa yang beradadi daerah Sendang Karya Cempol, menurutMarkus Aris Rahmadi, salahsatupengrajinmenyampaikanbahwa UKM ini merupakan usaha turun menurun dari keluarga yang mengolah sabut kelapa.? Dulunya merekabekerja di pabrik? sabut kelapa, namunkemudian mereka mengembangkansendiri olahan sabut kelapa menjadi sebuah produk yang dapat dijual. Kualitas produk yang masih menggunakan proses manual dengan cara perendaman selama tiga bulan sehingga seratnya masih utuh dan tidak luntur. Jenis produk yang dihasilkan diantaranya sapu anyaman,sapu plastik dan keset. Untuk masalah harga tergantung dari jenis dan kualitas dari masing-masing produk yang dihasilkan. Usaha ini merupakan usaha binaan dari DinasPerindustriandanPerdagangandanSDM Kabupaten Kulonprogo. KunjunganterakhiryaituUKM Kripik dan Criping di Pereng Sendang Sari. Produk unggulan dari daerah ini adalah emping garut dan keripik pisang. Emping garut merupakan produk musiman, jika garutnya belum memasuki masa musim panen maka UKM ini mengolah keripik pisang. Selain produk keripik juga memproduksi aneka tepung sampai hasil olahannya.(ptr/***) Kuker Komisi III DPRD Sumbar ke Pemda DIYKabag Administrasi, Biro Umum, dan Protokoler Setda DIY? Drs. Sugeng Irianto M.Kes mewakili Gubernur DIY menerima kunjungan kerja Komisi III DPRD Provinsi Barat Bidang Keuangan, Perbankan, dan Perusahaan Daerah di Dalem Ageng, Komplek Kepatihan, Selasa (26/04). Kunjungan kerja yang dipimpin Drs. Iswandi Latief. MM Ketua Komisi III DPRD Sumatera Barat? ke?? Pemda DIY ini dalam rangka memanfaatkan masa persidangan pertama pada Tahun 2016? untuk? mendapatkan informasi dan masukan secara langsung tentang optimalisasi pemanfaatan asset? dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah(PAD). Gubernur DIY dalam sambutan tertulis yang dibacakan? Drs. Sugeng Irianto M.Kes Kabag Administrasi, Biro Umum, dan Protokol Setda DIY? menyampaikan, untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang mengarah pada good governance. Pengelolaan barang miliki daerah harus diawali dengan SDM yang mumpuni dan memiliki pemahaman yang baik tetang pengelolaan Barang Miliki Daerah. Karena dengan SDM yang berkualitas maka penerapan pengelolaan Barang Milik Daerah dapat dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparasi, keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Selanjutnya dilakukan verifikasi data/fakta objektif dengan dokumen yang akurat untuk meyakini sebagai Barang Milik Daerah. Turut hadir diataranya dalam diskusi kunjungan , Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) DIY , Biro Hukum DIY dan Dinas Pertanahaan dan Tata Ruang DIY. Drs. Iswandi Latif. MM berharap dengan adanya diskusi yang telah dilakukan bisa menjawab permasalahan ? permasalahan pemanfaatan asset yang ada di Provinsi Sumatera Utara untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah(PAD).(str/***) Wakil Gubernur Masa Jabatan 2012-2017 DitetapkanSidang penetapan Wakil Gubernur DIY, untuk mengisi ?masa jabatan 2012-2017. Hasil rapat paripurna menyatakan setuju terhadap penetapan Wakil Gubernur KGPA Pakualam X ,yang di pimpinan Ketua? DPR DIY, dihadiri ?Gubernur? beserta ?para Pejabat ??Pemda? DIY, bertempat ???di Kantor DPRD DIY, hari Senin malam ?(25/04) Pelaksanaan sidang dipimpin oleh pimpinan DPRD DIY, H. Yuke Indra Agung Laksana, SE didampingi wakil ketua Arif Nurhartanto, S.IP., Rani Hidayati, SE.MM., dan Dana Setiawan. Sebagai juru bicara pansus Arif Nurhartanto, S.IP Surat keputusan penetapan Paku Alam X sebagai? Wakil Gubernur DIY, setelah DIY DPRD? mengirim surat kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk mendapatkan pengesahan, selain itu DPRD DIY juga mengirim surat terkait dengan tiga usulan kepada Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) melalui Sekretariat Negara ( Setneg ) yang berisi : Pertama dewan berharap agar pelantikan Wagub DIY bisa dilakukan Di Yogyakarta, JIka mengacu pasal 163 Undang undang No 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) ditegaskan bahwa, peantikan Gubernur dan Wakil Gubernur di laksanakan di ibukota Negara., DPRD DIY berharap pelantikan bisa di Yogyakarta, karena dasar hukumnya berbeda.Pelantikan Wagub DIY Dasar Hukumnya Undang undang no 13 tahun 2012 Tentang Keistimewaan DIY ( UUK) bukan pilkada ?ungkapnya?; Namun jika pelantikan tetap di ibukota Negara dewan berharap supaya pelantikan tidak bersamaan dengan Kepala Daerah lainnya , argumen yang diajukan karena dasar hukumnya berbeda, yaitu UUK. Selanjuntnya jika tetap di Jakarta maka seluruh Anggota DPRD DIY bisa hadir, karena jika yang hadir hanya PIMWAN saja berarti sama dengan daerah lain. Untuk itu DIY kemudian koordinasi dengan Setneg dan Kemendagri mengenai hal pelantukan Wagub DIY tersebut. Acara penetapan Wakil Gubernur DIY setelah ada penandatanganan keputusan dewan dalam Rapat Paripurna, maka Paku Alam X sebelumnya duduk di tempat undangan pindah duduk ketempat posisi disebalah kanan kursi Gubernur DIY. (Mh/*** ) Wapres RI Dorong Daerah Otonom Tingkatkan InovasiWakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengemukakan bahwa Otonomi Daerah bersifat Dinamis, oleh karena itu disana-sini perlu penyesuian-penyesuaian disesuaikan dengan karakter daerah, tetapi motivasi dan maknan dari otonomi daerah tidak boleh keluar dari? aturan dan Undang-undang. Hal tersebut disampaikan? Wakil Presiden pada Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XX dipusatkan di Alun-Alun Wates, Kabupaten Kulonprogo, DI . Yogyakarta siang tadi (Senin,25/04). Ditegaskan Wakil Presiden penyesuaian-penyesuaian tersebut diatas tidak boleh keluar dari rel karena makna otonomi daerah sendiri adalah sistem atau cara pemerintah ?untuk mensejahterakan rakyat. Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan selain mengucapkan ?selamat datang kepada seluruh tamu undangan dan terima kasihnya hadir di Kulon Progo DI Yogyakarta juga menyatakan bahwa ?dengan di keluarkannya Undang-undang yang baru yaitu UU Nomor 23 tahumn 2015 akan semakin memperkuat Implementasi/pelaksdanaan Otonomi daerah. Ditandaskan Gubernur DIY bahwa keberhasilan otionomi daerah menuntut inovasi untuk meningkatkan daya saing di daerah khusunya inovasi didalam pelayanan masyarakat seperti pelayanan perizinan terpadu sdatu atap misdalnya. Sedangkan Mendagri Tjahjo Kumolo selain menjelaskan keberhasilan berbagai daerah Provinsi, kabupaten/Kota yang mengembangkan kinerja pelayanan kepada masyarakat ?juga ?mendorong kinerja pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang belum mampu meningkatkan dan mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan daerahnya agar dikemudian hari mampu mencapai prestasi terbaiknya sebagaimana daerah-daerah lainnya. Wakil Presiden seusai memberikan penghargaan dan sambutannya langsung meninjau beberapa stand pameran yang disajikan beberapa daerah di Indonesia yang? mnenampilkan potensi unggulan UKMnya.Misalnya? kabupaten Kulonprogo dengan beberapa standnya memamerkan produknya seperti Air mineral Airku, batik Geblek Rentengnya, jam dari kayu yang? oleh wakil Presiden di berinama JKW nya. Rangkaian Peringatan Otonomi daerah di Kulonprogo dilanjutkan malam ini dengan pagelaran Wayang Kulit.(Krn) |