STIA- Cimahi Studi Banding Penerapan E-Gouverment Ke DIY
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Cimahi mengadakan kunjungan ke Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berkaitan dengan bagaimana penerapan e-gouverment dalam pelayanan publik pada era otonomi daerah, bertepat di Unit VIII Komplek Kepatihan Pemerintah Provinsi Yogyakarta, Jumat(22/04).
Selaku Ketua rombongan dari STIA- Cimahi Abrori,S. H. I., S.H., M.H, menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan ke Pemerintah Provinsi DIY adalah? ingin mengetahui bagaimana pelayanan publik khususnya berkaitan dengan penerapan E-Gouverment di Pemerintah Daerah ?DIY.
Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekda DIY, Dra. Kristina Swasti, M.Si, memaparkan bahwa, pelayanan publik kaitannya sangat kuat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam upaya peningkatan publik sangat mutlak dilakukan, guna merespon setiap penyimpangan dalam pelayanan publik, saat ini warga masyarakat semakin sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara bermasyarakat berbangsa dan bernegara.Oleh karena itu pelayanan publik merupakan wujud dan fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat juga abdi negara.
Dalam hal pelayanan publik sudah seharusnya dilakukan secara profesional agar mampu menciptakan kondisi yang mungkin dapat mampu mengembangkan kemampuan kreatifitasnya. Berkaitan dengan maksud dan tujuan dikunjungan STIA- Cimahi maka berdasarkan misi pemerintah Daerah DIY yang salah satunya, meningkatkan kemampuan masyarakat konsultasi dan asistensi dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat agar memiliki daya saing yang kuat. Maka fokus utama dalam etika pelayanan publik adalah apakah aparatur pelayanan publik telah mengambil keputusan, dan berperilaku yang dapat dibenarkan dari sudut pandang etika. Sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat mampu ?mendapatkan kepuasan dalam pelayanan publik dari pemerintah melalui pelayanan publik yang mengedepankan etika profesi.
Dilakukan pula dialog dengan nara sumber dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah, Biro Organisasi DIY serta Sekertariat DPRD DIY.(ptr/***)
BRI KEMBANGKAN DIGITALISASI PASARGubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pagi ini (Jumat, 22/04) menerima kunjungan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Asmawi Syam beserta Direktur, Sis Apik Wijayanto dan Kepala Wilayah BRI Jogja, Widodo Januarso di Gedhong Willis, Komplek Kepatihan Yogyakarta. Tujuan Asmawi Syam bersilaturahmi dengan Gubernur DIY ini yaitu diantaranya dalam rangka menyampaikan informasi ?bahwa BRI ingin membangun digitalisasi pasar dimana beberapa pasar akan dibangunkan teras untuk pelayanan dari BRI. Oleh karena itu, BRI melakukan kerjasama dengan beberapa pasar, dan sudah ada 45 pasar yang dibangun terasnya. Asmawi mengharapkan agar para pedagang atau masyarakat dapat mengetahui informasi apapun dari fasilitas tersebut. Adanya digitalisasi pasar ini, kata Dirut BRI ini, para pedagang atau masyarakat juga tidak perlu datang jauh-jauh ke bank BRI dan antri, karena BRI yang melakukan pendekatan kepada masyarakat. Asmawi menyadari para pedagang tidak punya waktu untuk pergi ke bank dan yang mereka butuhkan adalah pelayanan yang cepat. Selain itu Asmawi juga menyatakan keinginan atau harapan BRI untuk dapat bekerja sama / bersinergi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY, khususnya dalam hal pengembangan tehnologi. Terlebih lagi tahun 2016 ini, BRI sudah memiliki satelit sendiri untuk pengembangan tehnologi. Kerjasama dua bank ini contohnya penggunaan ATM Bersama dan penggunaan diklat BRI untuk pengembangan layanan yang berbasis tehnologi. Demikian juga halnya untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), Asmawi mengharapkan di Jogja ini dapat lebih ditingkatkan lagi, dengan melihat sentra-sentra produksi yang bisa dibantu oleh BRI, untuk pengembangan ekonomi di Yogyakarta. Kenapa dipilihnya Yogyakarta, karena menurut Asmawi Syam, Kota Yogyakarta adalah kota yang secara tehnologi sudah cukup mapan, dimana banyak perguruan tinggi disini yang dapat men-support IT (information technology), sehingga daerah ini diharapkan bisa menjadi role model bagi daerah lain. Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X merespon sangat positif dengan adanya niat kerja sama antara BRI dengan BPD DIY. Harapannya dalam waktu dekat kerja sama antara 2 (dua) bank ini dapat segera melakukan MoU, karena MoU tersebut sebagai dasar atau landasan hukum sesuai aturan yang ada. (isn) Komite III DPD RI Kuker ke Pemda DIYSekda DIY Drs.Ichsanuri menerima dan menyambut baik rombongan Kujungan Kerja Komite III DPD? RI di Dalem Ageng ,Komplek Kepatihan untuk melakukan audiensi tetang inventarisasi materi terkait pandangan dan pendapat DPD RI terhadap Rancangan Undang ? Undang tetang Kebudayaan dan Sistem Perbukuan? serta membahas permasalahan lain yang berkembang sesuai dengan bidang tugas Komite III DPD RI?? ,Kamis(21/04). Rombongan yang dipimpin oleh Kepala Komite III DPD RI Fahira Idris, S.E., M.H. melakukan kujungan? kerja bertujuan untuk mendapatkan masukan? dan analisis referensi manyangkut penyusunan pandangan dan pendapat DPD RI tetang Rencana Undang Undang ?Sistem Perbukuan dan RUU Kebudayaan. Dalam kesempatan audiensi ini telah hadir diantaranya? Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Drs. Bambang Wisnu Handoyo, Kepala? Dinas Kebudayaa DIY Drs Umar Priyono, serta Asisten Keistimewaan Sekda DIY Ir. Didik Purwadi, M.Ec untuk? memberikan masukan ? masukan dan poin ? poin penting dalam penyusunan Rencana Undang Undang Kebudayaan dan Sistem Perbukuan sehingga,? nantinya bisa sesuai dengan harapan ? harapan masyarakat? dan kebudayaan (sat/***) Workshop ?Among Tani Ke Dagang Layar?Dari among tani ke dagang layar", dimana arah pembangunan akan digerakkan menuju orientasi kemaritiman, demikian sambutan tertulis Gubernur DIY Hamengku Buwono X yang dibacakan? Kepala Bappeda DIY? Drs.Tavip Agus Rayanto,M,Si dalam Workshop Percepatan Pencapaian Visi Gubernur ?Among Tani Ke Dagang Layar, Putar Kemudi Ke Visi Maritim dan Menjadikan Laut sebagai Halaman Depan? di Ruang Rapat A Bappeda DIY, Kamis (21/04). Disampakan lebih Lanjut, selama ini? pembangunan DIY hanya bertumpu di wilayah utara yang sebagian besar basisnya agraris(among tani)? tetapi dimasa mendatang pembangunan akan diarahkan ke wilayah selatan yang lebih berfokus kepada sektor maritime (dagang layar). Paradigma ?Among Tani Dagang Layar? merupakan kesatuan kalimat yang memiliki arti kegiatan usaha pertanian dan kelautan secara simultan dan terintegrasi membentuk sinergi dalam pengembangan potensi pantai selatan DIY. ?Among Tani ke Dagang Layar? bukan terjadinya perubahan fisik dari petani yang biasa mencangkul pindah ke perahu. Tapi pergeseran pola pikir, bahwa potensi kelautan di bagian selatan DIY sudah waktunya menjadi bonus dalam menyejahterakan rakyat Yogyakarta. Kepala Bappeda Drs.Tavip Agus Rayanto,M,Si?? berharap Workshop ini bisa berkontribusi banyak? dalam pembangunan dagang layar dan hasil forum ini nantinya tidak sekedar menjadi wacana saja tetapi bisa memberikan point ? point penting dalam mewujudkan visi Gubernur DIY ?Among Tani ke Dagang layar ?. Dalam Workshop? telah hadir diataranya? Kementrian Kelautan dan Perikanan RI Imam Fitrianto, S.TP,M.Ev. Sc sebagai narasumber pemapar workshop tetang peluang sinergi peluang program KKP dengan pengembangan kawasan pesisir DIY melalui program KKN pesisir? dan?? Kepala Biro Administrasi Pembangun Sekda DIY Drs. Tri Mulyono. MM sebagai? pemapar workshop tetantang strategi dan program pembangunan ekonomi? masyarakat pesisir DIY. Dengan jumlah Peserta workshop kurang lebih 40 orang yang terdiri dari SKPD terkait Daerah? Istimewa Yogyakarta dan berbagai Ketua LPMM Universitas DIY. (sat/***) Puncak Peringatan Hari Kartini Tahun 2016 DIYPanitia yang terbentuk dari 5 komponen organisasi wanita se-DIY mengelar puncak acara peringatan Hari Kartini tahun 2016 di Bangsal Kepatihan Danurejan Yogyakarta,Kamis (21/04). Peringatan Hari Kartini Tahun ini mengangkat? tema ?Dengan Semangat Karini Kita Perteguh Daya Cipta dan Kreatifitas Perempuan di Masa Kini?, acara yang dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekda DIY, Dra,Kristiana Swasti,M,Si, segenap anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah DIY, Bupati, Walikota se daerah DIY serta Ketua Organisasi Wanita dari 5 Komponen. Selaku ketua Panitia Peringatan Hari Kartini G. K. B. R.Ay. A. Paku Alam X. melaporkan , bahwa R.A Kartini adalah sosok perempuan yang menjadi pelopor emansipasi wanita Indonesia, berjuang mengangkat derajat perempuan Indonesia. Peringatan Hari Kartini dimaksudkan agar seluruh warga Negara Indonesia senantiasa mengenang perjuangan Kartini sebagai kaum perempuan yang memperjuangkan nasib dan derajat perempuan dimasanya. Dengan mewarisi nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan Kartini guna mempertebal tekad dan keyakinan dalam melanjutkan perjuangannya, dengan mendorong semangat perempuan agar lebih berdaya cipta dan kreatif dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya serta agar lebih mencintai dan bangga terhadap budaya bangsa sendiri. Disampaikan pula rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, serta pengumuman pemenang lomba membuat tas berbahan dasar kain batik dan lurik dan lomba nembang lagu dolanan anak yang telah dilaksanakan, dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2016 Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekda DIY, Dra. Kristina Swasti, M.Si, memaparkan hari ini 21 April 2106 bertepatan dengan kelahiran Kartini 137 tahun yang lalu, marilah kita mengheningkan cipta guna menghormati Kartini sosok Putri Sejati yang oleh sastrawan ulung Pramudya Anantatur dijuluki ?Putri Abad Baru?. Langkah Kartini merintis pendidikan bagi wanita 1 abad yang lalu telah memberi waktu bagi kaumnya guna menyongsong abad ke 21 yang merupakan abad kebangkitan kaum perempuan. Peringatan Kartini? hari ini mengingatkan kita kepada Ibu Kita Kartini yang harum namanya, karena peka dan peduli terhadap penderitaan kaumnya, seakan terang ditengah kegelapan langit malam, yang diperlukan pencerahan dan pemberdayaan terus menerus agar peran domestik dan peran publik dapat dihayati bersama kaum lelaki. Pada tahun 1963 Bung Karno menegaskan diskualited otak perempuan itu kurang dari kualited kaum lelaki atau ketajaman otak perempuan kalah dengan kaum lelaki. Kulaited dan ketajaman sama namun kesempatan bekerja dan berkembangnya yang tidak sama, oleh sebab itu justru karena kurang diberikannya kesempatan kepada kaum perempuan, maka kita wajib membongkar ketidakadilan masyarakat terhadap kaum perempuan. Sekarang ini perubahan tengah terjadi, menandai zaman baru dengan paradigma baru pula. Kini banyak tokoh perempuan yang menduduki kursi kepemimpinan, ini merupakan tanda emansipasi dan bukan merupakan kemustahilan lagi. Semua ini membuktikan bahwa solidaritas, simpati dan empati perempuan atas penderitaan perempuan lain tidak bisa diredam atau dimatikan dengan cara yang paling represifsekalipun. Peringatan Hari Kartini kali ini diharapkan menjadi momentum bagi kaum wanita serta organisasi wanita untuk meningkatkan citra kaum wanita, serta merupakan kilas balik perjalanan kaum wanita yang dengan gigih memperjuangkan status dan kesetaraan demi memperoleh pengakuan dalam berkehidupan.(ptr/***) |