Sosialisasi dan Internalisasi Budaya Pemerintah Pemda DIY
Menurut Peraturan Gubernur DIY Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Budaya Pemerintah, UPTD dari masing-masing daerah bersama melakukan sosialisasikan dan internalisasi budaya pemerintah Pemda DIY. Bertepat di Unit IX Kompleks Kepatihan, Yogyakarta,Jumat(11/03).
Sebagai narasumber Drs. YB. Jarot Budi Harjodari Kepala Biro Organisasi, Drs. Ambar Teguh Sulistiani, M.Si dari Dosen Pelayanan Public UGM, Bapak Arif Noor Hartanto, SIP dari Wakil Ketua DPRD DIY, serta Ibu Hendar SH,M.H dari Staf Ahli Gubernur DIY. Bidang Pemerintahan dan Politik.
Sasaran reformasi birokrasi yaitu, terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kwalitas pelayanan publik, serta kapasitas dan akuntabilisasi kinerja, birokrasi guna mencapai tujuan reformasi birokrasi, menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adiptif, berintegritas, berkinerja tinggi,bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Strategi pemecahan dalam masalah birokrasi dengan cara mengubah pola pikir (mainsite) dan budaya kerja (culture set) aparatur, membangun dan menanamkan budaya kerja yang prima serta mewujudkan iklim kerja yang berorientasi pada etos kerja dan produktifitas yang tinggi.
SARTIYA memiliki dua makna yang pertama dimaknai sebagai watak Ksatriya yang memiliki sikap memegang teguh ajaran moral Sawiji, Greget, Sengguh ora mingkuh dan semangat golong giling. Makna kedua SATRIYA sebagai akronim dari Selaras, Akal budi luhur, Teladan, Rela melayani, Inovativ, Yakin dan percaya diri, Ahli profesionalyang dijabarkan kedalam indikator sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2008.
Budaya pemerintah SATRIYA harus seiring sejalan dalam harmoni, guna membangun karakter diri untuk mendorong intrinsik dari dalam diri serta tidak anti terhadap kesejahteraan sejalan dengan dorongan eksternal. Pedoman pelaksanaan budaya pemerintah merupakan salah satu usaha untuk mencapai tujuan reformasi birokrasi.(ptr/***)
Senam Massal Dalam Rangka Hari Kartini DIY Tahun 2016Dalam ?memperingati Hari Kartini tahun 2016, lima komponen Organisasi Wanita DIY menyelenggarakan berbagai kegiatan berupa bhakti sosial berupa donor darah yang telah dilaksanakan di PMI Kota Yogyakarta pada Kamis 3 Maret yang lalu. Selain itu hari ini Jum?at (11/03) pagi tadi telah diselenggarakan pula senam massal yang dimulai pukul 07.00 pagi tadi di GOR Among Rogo Yogyakarta. Senam massal diikuti sekitar 500 orang peserta? terdiri dari 5 komponen Organisasi? Perempuan DIY? yang terdiri dari Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari, Tim Penggerak PKK, BKOW, Dharma Wanita dan Instansi Pemerintah . Dalam laporannya Ketua Umum Panitia, GKBRAy. Paku Alam? menyampaikan bahwa? Peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan? setiap? tahunnya adalah agar kita senantiasa selalu mengingat dan memaknai pemikiran-pemikiran RA Kartini. Dengan mengikuti senam massal ini menurutnya? akan tercipta ?Dalam Tubuh Yang Sehat Terdapat Jiwa Yang Sehat?. Pada kesempatan itu pula dilaporkan hasil donor darah yang telah diselenggarakan? yaitu 72 orang pendonor? dari pendaftar yang berjumlah 107 orang. Sedangkan kegiatan lain yang akan dilaksanakan dalam peringatan Hari kartini tahun ini adalah : Bhakti Sosial ke daerah tertinggal di Kulon Progo pada 21 Maret mendatang, Lomba pernak-pernik tas dan Lomba? nembang Lagu Jawa Anak di Graha Pustaka BPAD DIY pada 7 April serta sarasehan? pada tanggal 12 April serta Talk Show di TVRI? pada tanggal 13 April. Sebagai puncak peringatan akan dilaksanakan di bangsal Kepatihan pada hari Kamis 21 April mendatang. Dengan penuh semangat para peserta mengikuti gerakan beberapa instruktur senam diiringi irama musik yang gegap gempita. Seusai senam? panitia membagikan berbagai doorprize untuk para peserta yang beruntung. Adapun tema yang diusung tahun ini adalah : Dengan Semangat Kartini Kita Perteguh Daya Cipta Dan Kreatifitas Perempuan di Masa Kini?. (teb) Bawaslu DIY memberi Anugrah Award 2016Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi para pihak yang telah mendukung kinerja pengawasan pemilihan serta apresiasi atasprestasi puncak,jajaran pengawas pemilihan.Bawaslu DIY memberikan penganugrahan Bawaslu DIY Award 2016, yang diselenggarakan di Tjokro Style Hotel, Jl. Menteri Suepono No.48 Yogyakarta, Kamis(10/03) Baswalu DIY Award tersebut merupakan reword yang diberikan kepada pihak di luar pengawas yang meliputi berbagai instansi pemerintah, lembaga semi pemerintah dan media massa yang dinilai punya sumbangan besar terhadap kinerja pengawas pemilihan. Baswalu DIY menengarai ada peran para pihak di luar pengawas yang telah berkontribusi terhadap keberhasilan pengawasan Pilkada serentak 2015 di DIY. Menurut Gubernur DIY HB X dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Badan Kesbangpol DIY, Agung Supriyono, S.H. menyampaikan, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum yang dapat menjamin pelaksanaan hakpolitik masyarakat maka dibutuhkan penyelenggara pemilihan umum yang professional serta mempunyai integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas. Kunci utama dalam keberhasilan pelaksanaan pemilihan umum disamping terletak pada KPU juga adanya peranserta Bawaslu, karena posisi pengawas pemilu dinilai sangat penting untuk memastikan pelaksanaan pemilu dilakukan secara langsung, aman, bebas, rahasia, jujur dan adil. Gubernur DIY juga mengucapkan terima kasih atas kinerja Bawaslu DIY yang telah bekerja secara optimal dan maksimal, sehingga semua permasalahan yang timbul telah dapat diselesaikan dengan baik. Serta mengapresiasi diselenggarakannya Bawaslu DIY Award, sebagai bentuk penghargaan yang diberikan oleh Bawaslu DIY kepada pengawas pemilihan yang berprestasi serta pihak terkait lainnya yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan pengawasan pemilihan Bupatidan WakilBupati di Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Sleman dengan baik dan lancar. Penghargaan di berikan kepada pihak internal? lembaga pengawas di tingkat kabupaten dan kecamatan yang dinilai meiliki prestasi terbaik dalam 5 kategori yang dikompetesikan meliputi; 1) PengawasanPemilihan ; 2) Pencegahan Pelanggaran 3) Pengawas Partisipatif; 4)Penanganan Pelanggaran; 5) Penolahan kelembagaan dan administrasi keuangan. Penghargaan juga diberikan kepada personal Panwascam( Panitia pengawasan Kecamatan), PPL (Pengawas Pemilu Lapangan)dan PTPS (Pengawas Tempat Pemungutan Suara) yang telah dinilai memiliki kinerja baik. Hadir dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Bawaslu RI Endang Widyaningtyas. M.Si, Ketua Bawaslu DIY Drs. Mohammad Najib, M.Si. perwakilan Forkompinda DIY, Komisi Penyiaran DIY, serta para tamu undangan. (Sat/***). Membangun Ekonomi dalam Menghadapi MEASaat ini pasar bebas sudah mulai masuk ke Indonesia, kekhawatiran mulai dirasakan oleh beberapa lapisan masyarakat Indonesia. Persiapan MEA (Masyarakat Ekononi Asia) menjadi tema dalam dialoq interaktif ?DI TVRI Yogyakarta dengan menghadirkan Narasumbernya Asisten Ekonomi,dan Pembangunan Sekda DIY.Ir Gatot Saptadi.MM, dan Sekretaris? Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY. Dra.Rahayu, dilaksanakan Rabu malam (? (09/03) di Stasiun TVRI Yogyakarta. Dalam dialog dari dua narasumber tersebut membahas mengeani persiapan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asia). Peluang dan kebijakan-kebijakan Pemerintah DIY meliputi, produk unggulan (batik khas Yogyakarta), peningkatan kapasitas SDM, investasi yang sehat (perijinan mudah, sertifikasi), penyiapan infrastruktur (transportasi) dan singkronisasi Program program antara Pemda DIY dengan Kabupaten/Kota se DIY. Ditambahkan dalam peningkatan kwalitas UKM Daerah Istimewa Yogyakarta, telah dilaksanakan ?dengan cara pelatihan-pelatihan dan ?bekerjasama menggandeng BUMN dari Jakarta. Saat ini produk unggulan dari daerah-daerah di Daerah DIY yang sudah baik mutu dan kwalitasnya meliputi Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta, namun tidak lama lagi Kulon progo juga sudah mulai maju mengenai produk-produk unggulannya.Kata Rahayu??. Sementara itu? Ir,Gatot Saptadi ,MM Mengajak kepadauh masyarakat Yogyakarta untuk menghadapi MEA , Mari kita bersama-sama bergandeng tangan, MEA bukan merupakan ancaman namun merupakan peluang dan tantangan bagi kita guna meningkatkan perekonimian negara kita dan pada khususnya masyarakat Yogyakarta. Ada ?mengkhawatirkan dari masyarakat akan adanya persaingan dalam bidang ketenaga kerjaan, Karena adanya MEA tenaga kerja Asing akan mudah masuk Indonesia, maka mulai sekarang mari bangkit bersama sama untuk menghadapi? MEA . Auden dialog berasal darai? ?Imayo (Ikatan Mahasiswa Yogyakarta), PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia ) dan Akademi Maritim. SKPD Kabupaten /kota Se DIY, dan Masyarakat Ekonomi Yogyakarta.(ptr/***) Mendagri Buka Musrenbang DIY Tahun 2016Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2017, di Hotel Royal Ambarrrukmo Yogyakarta, Senin (7/3). Dalam arahannya Mendagri mengatakan sejak diundangkannya UU No 13 tahun 2012 tentang keistimewaan, mengenai Tata Pengangkatan Gubernur ? Wakil Gubernur, Kebudayaan, Kelembagaan, Pertanahan dan Tata Ruang sesuai UU, pengaturan tersebut langsung melalui perda Istimewa, sampai saat ini Pemda DIY dan DPRD baru mampu menyiapkan dua perdais, disamping satu perdais induk, karenanya harus segera menyelesaikan tiga perdais sebagai landasan hukum urusan keistimewaan DIY secara lengkap. Hadir dalam acar itu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Kepala Bappenas Sofyan Jalil, Wakil Menteri Keuangan RI Mardyatmo, DPD RI, Gubernur DIY Sultan Hamengku Bowono X, Ketua DPRD DIY, jajaran Forkompimda DIY, Bupati/Walikota se DIY, serta pimpinan SKPD Pemda DIY serta peninjau dari Kabupaten Magelang, Purworejo, Pacitan, Klaten, Boyolali. Dana keistimewaan yang meningkat setiap tahunya ?sesuai dengan program yang diusulkan, mendapatkan apresiasi BPK sebagai pembiayaan otsu yang kuat akuntabilitasnya, serta sinergitas yang kuat dengan pusat.. Urusan keistimewaan memeiliki konsep dan perencanaan yang kuat karena memiliki sistem pelaporan terbuka untuk diakses publik menggunakann teknologi Informatika, sehingga semua pihak dapat berpartisipasi dalam perencanaan. ?Program kemendagri mulai pusat sampai daerah fungsi pelayanan yang utama melayani masyarakat dengan baik, memotong birokrasi dengan tepat serta mempermudah perijinan? tambah Tjahyo. Sementara Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutanya, Musrenbang RKPD tahun 2017 memrupakan momemntum penting karena memasuki tahun ke-5 dar RPJMD DIY yang memiliki tanggung jawab untuk peningkatan ekselerasi pembangunan.. Sebagai dampak globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi DIY untuk lebih berpacu menjadi lebih maju dalam kinerja pembangunannya, yang lebih terarah, terpadu dan bersinergi antar sektor, kususnya untuk program yang menjadi prioritas, yang berorientasi pada manfaat untuk rakyat. Menteri Negara PPN- Kepala Bappenas Sofyan Jalil menjelaskan Pemerintah merubah paradigma perencanaan menjadi Money Follow Program, sehingga pembiayaan negara terhadap pembangunan tidak lagi pada fungsinya namun sekarang diprioritaskan program perencanaan, sesuai dengan bobot manfaat yang berpihak kepada rakyat. ?Jadi semua program yang diajukan akan dilihat nilai kemanfaatannya, dinama yang paling tinggi manfaat bagi masyarakat itulah yang akan mendapatkan prioritas, baru selanjutnya pada tingkatan-tingkatan dibawahnya, kerenanya kemungkinan program yang kurang bermanfaat bagi masyarakat anggarannya akan dipotong lebih banyak? tambah Sofyan. Wakil Menteri Keuangan RI Mardyatmo menegaskan, adanya program yang bersinergi antara Pusat dan Daerah dengan adanya revisi APBN seperti kata Mendagri, semakin cepat semakin bagus, oleh karenaya APBD juga harus siap, mana program prioritas yang tidak dapat dihilangkan dan sudah di tenderkan, dan mana belanja barang yang dapat dihemat, sehingga lebih efisien. ?(ip) |