Seminar Antara KADIN DIY dengan KADIN Rep. Ceko
Menindaklanjuti kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Ceko HE. Ing. Ivan Hotela ke Pemda DIY dan di gedhong wilis pada taggal 22 Februari 2016, ditindak lanjuti dengan MoU kerjasama antara Republik Ceko yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Republik Ceko Dengan Pemda DIY dilaksanakan di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Sabtu ( 27/2).
Acara yang dilanjutkan dengan seminar antara KADIN DIY dengan KADIN Republika Ceko, dalam sambutannya ?Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa kerjasama antara Ceko dengan Indonesia bisa masuk dalam ekonomi global nantinya.
Republik Ceko telah membantu Pemda DIY khususnya bidang pembangunan Bandara Internasinal dalam Redesain Awal study untuk Internasional Airport, yang akan di bangun di Kabupaten Kulon Progo.
Ucapan rasa terima kasih juga disampaikan kepada pemerintah Rep. Ceko yang telah membantu redesain awal study untuk internasional airport yang akan dibangun di Kulon Progo dengan harapan akan selesai pada tahun 2019.
Peserta seminar selain dari KADIN Yogyakarta dan Kadin Ceko ??beserta para Delegasinya. Seminar ini membahas tentang MEA dimana 2016 ini sudah masuk MEA masuk Indonesia dan tahun 2017 dilanjutkan China kemudian pada tahun 2022 sudah masuk pasar global secara utuh. Maka dari itu membangun komunikasi dengan Republik Ceko lebih jauh bertujuan agar mendapatkan daya saing dan investasi yang tinggi.
Pasar bebas ASEAN yang makin global akan berpindah ke Pasifik bukan lagi ke Atlantik, Asia Timur mempunyai penduduk paling besar maka konsumen, uang serta tekhnologi pun juga tinggi. Posisi Indonesia merupakan tempat yang paling strategis untuk berinvestasi antara negara barat dan timur, maka dari itu ekspor dan impor pasti lewat Indonesia, bila tidak lewat Indonesia pembiayaan akan mahal, baik dari Eropa maupun negara lain akan investasi di sekitar Indonesia karena? ?harga akan lebih kompetitif.
Peluang Yogyakarta untuk tumbuh dan berkembang sudah terbuka, maka sekarang tinggal kita mengubah paradigma kita untuk mengkonsolidasikan potensi untuk tumbuh bersama. Peluang ada, kesempatan ada, supaya tidak menjadi penonton di negeri sendiri mulai saat mari bangkit, dan memanfaatkan kesempatan yang ada? sebaik-baiknya.(ptr/***)
KKL Universitas Abdurachman Saleh Situbondo Ke Pemda DIYMahasiswa - mahasiswi ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Abdurachman Saleh Situbondo Jawa Timur didampingi oleh Dekan dan para dosen pembimbing melakukan kuliah kerja lapangan (KKL) ke Pemerintah Daerah DIY, dan diterima oleh Asisten Administrasi Umum Sekda DIY, Dra.Kristiana Swasti, M.Si, di Gedhong unit VIII, Komplek Kepatihan Yogyakarta.Kamis (25/02). Gubernur DIY dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh ??Asisten Administrasi Umum Sekda DIY Dra.Kristiana Swasti, M,Si menyampaikan ucapan terimakasih kepada Universitas Abdurachman Saleh Situbondo? yang telah memilih? Pemda DIY sebagai tujuan kuliah kerja lapangan. Beliau juga berharap dengan adanya kuliah kerja lapangan ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa ? mahasiswi tetang administrasi, managerial, reformasi berokrasi di lingkungan Pemda DIY. Drs.Hadi Wiyono ST, MM selaku pimpinan rombongan.menjelaskan tujuan KKL ini disamping ingin melihat lebih dekat mengenai Pemerintahan DIY juga menjalin silaturahim antara Pemda DIY dengan UAS Situbondo. Disamping itu ?kuliah kerja lapangan ini agar mahasiswa dan mahasiswi? mendapatkan pecerahan dan wawasan yang baru, dengan membandigkan teori ? teori? yang didapat berkait dengan reformasi birokrasi untuk menuju good government dengan pelaksanaannya di Pemda DIY. Yang mana di Yogyakarta ada yang spsifik yaitu mempunyai Keistimewaan. Yogyakarta ?menduduki piringkat pertama se- Indonesia tentang Governance index.??tandasnya?? Kuliah kerja lapangan dengan peserta 134 orang ini turut dihadiri? Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Setda DIY, Drs Beni Harsono M.Si? dan dari Biro Organisasi ?tatalaksana Setda DIY, Faishol Muslim, SIP, M.Si. Acara dlanjutkan paparan supaya mahasiwa/mahasiswi UAS mendapatkan Informasi yang jelas akurat tentang pemerintahan daerah istimewa Yogyakarta. .(str/***) MEA Sebagai Tantangan Bagi PengusahaDaerah Istimewa Yogyakarta, dikenal sebagai kota pendidikan, kota pariwisata,kota budaya, kota kreatifitas, disadari atau tidak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sudah masuk ke Indonesia, namun hal itu tidak perlu ditakuti, tetapi tetap harus waspada, karena tenaga kerja, maupun hasil produksi negara asean akan masuk ke Indonesia dengan bebas, dan sebaliknya,barang-barang produk Indonesia juga dengan bebas masuk ke negara-negara asean, demikian sambutan GKBRAy Adipati Paku Alam X dalam Temu Pengusaha dengan UP2K-PKK/UKM ?dalam rangka peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-44 Daerah Istimewa Yogyakarta, di Aula Kantor BPD DIY Yogyakarta Kamis (25/2). Dengan ?masuknya MEA yang merupakan sistem perdagangan bebas antar negara-negara asean, merupakan tantangan bagi pengusaha kususnya di Yogyakarta, hal itu akan memotifasi untuk mengembangkan kreatifitas, serta daya saing yang kompetitif, karenanya pengusaha dituntut untuk belajar menggunakan Informasi Teknologi (IT) untuk memasarkanya, misal produksinya bisa dipasarkan secara one line. ?Kamipun juga mengembangkan Batik Puro Pakualaman, dan ternyata banyak respon masyarakat baik dari dalam negeri maupun manca negara? pungkasnya. Sementara Ketua Panitia HKG ke-44 DIY Dra. Tuti Purwani melaporkan, secara historis Gerakan PKK telah ada sejak tahun 1972, yang mendukung kebijakan pemerintah dalam memberdayakan Keluarga di Indonesia. Peringatan HKG ini terbagi beberapa kegiatan, diantaranya Temu Pengusaha ini, selanjutnya tanggal 3 Maret yang akan datang? akan dilaksanakan Bhakti Sosial di Pendopo Wiyotoprojo, Komplek Kepatihan Yogyakarta, dilanjutkan Gelar Potensi UP2K-PKK dan UMKM Kabupaten/ Kota. Puncak acara peringatan HKG ke-44 dan Pemberian Penghargaan? Kader PKK Kabupaten/Kota akan dilaksanakan tanggal 4 maret 2016 sekaligus pemeberian ?penghargaan berbagai lomba bertempat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Dalam Temu Pengusaha ini dilanjutkan diskusi dengan nara sumber Eko Witoyo dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemda DIY, Kristina dari BPD DIYdan Sribowo pengusaha batik alusan Yogyakarta, hadir Pengurus Tim Penggerak PKK DIY. (ip). Rakor Membahas Rancangan Awal RKPD 2017Cita-cita Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017 berpijak dari upaya pendayagunaan dan pemantapan pembangunan daerah yang dilaksanakan pada tahun 2016. Dalam rumusan konsultasi publik dalam rangka penyusunan RKPD Daerah Istimewa Yogyakarta 2017, Kegiatan tersebut dilaksanakan hari Rabu,(24/02) di ruang Royosiyoso komplek kantor pemerintah DIY. Sambutan tertulis? Sekretaris Daerah DIY yang Dibacakan ?oleh Dra Sulistiani.M.Si. ?mengatakan bahwa ?perencanaan tahun 2017, masuk pada akhir tahun perencanaan jangka menengah ke-3. Untuk itu perlu segera melakukan evaluasi kinerja pembangunan secara intensif dan melakukan percepatan pembangunan untuk mencapai visi pembangunan jangka menengah, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan lebih berkarakter, berbudaya, maju, mandiri dan sejahtera. Sinergritas antar dokumen perencanaan menjadi satu hal penting. peraturan perundang-undangan mengamanatkan perlunya singkronisasi perencanaan baik bersifat vertikal maupun horisontal, yang tetap melibatkan hubungan antar sektor. RKPD tahun 2017 dalam penyusunannya perlu memperhatikan perencanaan jangka menengah 2012-2017, dimana prioritas serta sasaran pembangunan harus integral dengan RPJMB yang memuat substansi perencanaan yang komperhensif. Dari draft rancangan awal RKPD tahun 2017 yang telah disusun, dirumuskan tema pembangunan 2017 ?mewujudkan kwalitas pembangunan yang lebih berkeadilan melalui pengembangan SDM, pertumbuhan ekonomi dan perbaikan layanan publik?.Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi diskwalitas wilayah, meningkatkan SDM yang berkwalitas ?melalui pendidikan, kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta layanan publik, sesuai arahan Presiden pada sidang kabinet pada 10 Februari 2016 yaitu, ?memajukan pembangunan infrastruktur bidang ekonomi, untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah?. Paradigma pembangunan mengalami perubahan mainset money follow function menjadi money follow program dimana penyusunan skenario lebih berorientasi pada rakyat dan untuk mencapai pembangunan nasional. Melalui forum konsultasi publik, semoga dapat memberikan masukan yang positif guna membangun Daerah Istimewa Yogyakarta secara lebih baik, serta menciptakan peluang infestasi, daya ungkit pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Narasumber berasal dari ?Kepala Bapeda DIY. Drs.Tavip Agus Rayanto, M.Si, Wakil Ketua DPRD DIY, Akademisi UGM Prof Sudaryono serta Kodim DIY.(ptr/***) Bimtek Bakohumas TentangTata Ruang DIYRuang Wilayah yang ada DIY memiliki keanekaragaman ekosistem, sehingga perlu pemanfaatan secara optimal dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang? Humas? Diskominfo, Herwanto, SH. MM dalam laporan kegiatan Bakohumas Tematik di Hotel Grage , Rabu (24/02). Plt.Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi? DIY, Ir. Sigit Haryanta, MT .Mengatakan bahwa Tata Ruang Wilayah tidak ditata dengan baik maka akan mendorong? kearah adanya ketidak seimbangan? pembangunan atar wilayah serta ketidak sinambungan pemanfaatan ruang. Disamping itu kebijakan pemanfaatan ruang akan berdampak? pada lingkungan yang merupakan penyedia sumber daya itu sendiri, untuk itulah perlu adanya kebijakan dalam mensinergikan penataan ruang berkelanjutan. Hal ini secara tegas juga tertulis di dalam Undang ? Undang Nomor 13 Tahun 2012 tetang keistimewaan Daerah Istemewa Yogyakarta pasal 7 ayat 4 yang mengatur mengenai kewenangan dalam urusan keistimewaan, salah satunya pada huruf E yang mengatur tetang tata ruang. Maka perlu dilakukan penatatan ruang yang dapat mengharmonisasikan lingkungan alam dan lingkunagan buatan yang mampu mewujudkan keterpaduan sumber daya alam dan sumber daya buatan.??tandasnya??. Dari ?Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY dalam hal ini diwakili oleh Titik Kurniawati S.T. Bahwa tujuan penataan ruang wilayah DIY adalah untuk? mewujudkan? DIY sebagai pusat kebudayaan, pendidikan, dan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara, melalui penataan ruang dengan memperhatikan Keistimewaan DIY dan? mewujudkan paradigma pembangunan DIY ?Among Tani Dagang Layar? berbasis mitigasi bencana ( Pengurangan risiko bencana ) dengan mengedepankan keterpaduan pembangunan berbagai sektor dan keberlanjutan lingkungan, Sementara itu dari Bapeda DIY dalam paparannya mengambil topic ??Rencana Tata Ruang Wilayah Dalam Kebijakan Perencanaan Pembangunan DIY?. Peserta Kegiatan Bimtek Bakohumas dihadiri oleh Humas Kabupaten/Kota se-DIY, serta SKPD lingkungan Pemda DIY? (str/***) |