Gubernur DIY Melepas Lulusan Taruna AAU
YOGYAKARTA (11/06/2015)? ? Gubernur DIY Hamengku Buwono X menerima pamitan Taruna AAU Tingkat IV Tahun 2015 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Gubernur Akademi Angkatan Udara DIY Marsda TNI Abdul Mu?is memimpin langsung 88 Orang anak didiknya pada acara tersebut. Para wisudawan tersebut dijadwalkan pada tanggal 16 Juni 2015 mendatang akan dilantik dan disumpah di Akademi Kepolisian di ?Semarang, bersama dengan wisudawan lainnya dari Akmil, AAL dan Akpol.
Dalam sambutannnya Abdul Mu?is berterima kasih kepada Gubernur DIY, memohonkan pamit dan maaf para wisudawan yang selama mengikuti pendidikan di Yogyakarta dan bersosialisasi di masyarakat setempat. Selanjutnya Abdul Mu?is juga memohonkan doa untuk wisudawan ?di dalam ketugasan selanjutnya serta berharap tetap melanggengkan ikatan batin alumni dengan Gubernur DIY sebagaimana dirinya dengan Gubernur DIY.
Hamengku? Buwono X dalam sambutannya mengatakan, Indonesia lebih tepat disebut sebagai negara maritim dari pada negara kepulauan, sehingga strategi militernya lebih mengandalkan Angkatan Laut didukung Angkatan Udara yang memiliki kekuatan anti blokade di wilayah sendiri maupun di peraran musuh. Memang banyak masalah di laut. Antara lain sengketa batas maritim dengan 10 negara, pengelolaan pulau-pulau terdepan, kejahatan lintas negara dan pelecehan oleh negara lain terhadap martabat dan kedaulatan Indonesia. Beliau menambahkan para Karbol adalah penerus tradisi keprajuritan dan kejuanagn TNI AU. Sebagai perwira nantinya harus mampu menyinergikan kemampuan, profesionalitas, loyalitas dan solidaritas secara tepat dan benar. ? Saya yakin dan percaya, dengan metafora layaknya ?Sang Rajawali? yang mampu terbang tinggi di angkasa, mereka pun dipastikan memiliki wawasan yang luas dengan kejelian ?mata elangnya?. ?Viva Elang Khatulistiwa? tandasnya penuh semangat.
Acara dilanjutkan ramah-tamah, tukar menukar cindera mata antara Wisudawan dan Gubernur AAU dengan Gubernur DIY dan diakhiri doa. Nampak hadir para pejabat TNI AU di lingkungan AAU DIY.(m7)
DIY Tuan Rumah Seminar Nasional Kurikulum PAUD? ? YOGYAKARTA (27/5/2015)jogjaprov.go.id. ? Sebanyak lebih dari 6700 pendidik PAUD dari 19 Provinsi DIY ikut menjadi peserta Seminar Nasional Kurikulum PAUD. ?Substansi,Tinjauan dan Implementasi? hari ini (Kamis,27/5/) di Sportorium UMY,Jalan Ringroad Barat,Gamping, Sleman yang dibuka Sri Sultan HB X dan dihadiri Menteri Pendidikan Nasional RI. Dr.Anies Rasyid, Baswedan PhD. Seminar Nasional Kurikulum PAUD ?Substansi,Tinjauan dan Implementasi? menurut Ketua Umum PP HIMPAUDI Prof.Dr.Ir.Hj.Netti Herawati,M.Si, bahwa kegiatan ini dilaksanakan sehari dengan maksud untuk menghimpun pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini,dalam upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi PTK PAUD, untuk menyongsong tantangan masa depan dan bagaimana peran 385.489 PTK PAUD non Formal, mampu meningkatkan kualitas layanan dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini yang lebih baik, sehingga mampu berdiri sejajar dengan pendidik PAUD Formal dan dapat memperoleh penghargaan yang sama. Neti Herawati, menjelaskan bahwa semua anak adalah anak Indonesia, meskipun anak tersebut berada di layanan PAUD Formal maupun Non Formal. Sebab sangat menyedihkan bahkan mungkin tragis jika seorang guru, yang seharusnya mendorong potensi positif yang diberikan Tuhan kepada semua anak manusia, malah membunuh kecerdasan, atau tanpa sadar telah membangun karakter negatif anak didiknya karena ketikdaktahuannya. Dalam kesempatan itu pula Ketua Umum HIMPAUDI menyampaikan bahwa, sampai saat ini latar belakang pendidik PAUD masih ada 4 % berpendidikan SMP, sebagaian besar berpendidikan SMA, 23,6 % guru Non Formal yang disyaratkan negara berprndidikan S1. Kurang 10 % yang sudah mengikuti Diklat standar. Menurut Netti kesejahreraannya relatif sangat rendah bahkan mendidik PAUD bersifat Sukarela. Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X, dalam sambutannya mengatakan selain mengapresiasi di selenggarakannya Seminar Sehari yang bertemakan ? Kurikulum PAUD: Substansi,Tinjauan, dan Implementasi? juga menandaskan bahwa, untuk menciptakan Generasi emas 2045, harus dilakukan Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD. Pendidikan bagi anak sejak lahir hingga 6 tahun, melalui rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Karena menurut Sultan HB X berpijak pada hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi yang telah dipublikasikan, pentingnya PAUD merupakan keniscayaan yang tak terbantahkan. Hal tersebut mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia dini yang disebut the golden age. Oleh karena itu tandas Gubernur DIY, landasan keilmuan arti pentingnya PAUD didasarkan pada proses tumbuh kembang anak yang terkait dengan perkembangan struktur otak, sedangkan struktur otak sendiri dipengaruhi oleh stimulasi kesehatan dan gizi, sehingga, peran PAUD sangat diperlukan guna mengembangkan berbagai potensi anak sebagai persiapan untuk hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dibagian akhir sambutannya Sultan menegaskan bahwa bagi penyelenggara PAUD, persepsi tentang PAUD sendiri harus diluruskan. Harus disadari, PAUD bukan untuk ?mendinikan sekolah? dengan mengajarkan hal-hal yang belum saatnya, PAUD semestinya disesuaikan dengan tahap perkembangan dan potensi anak, dan diajarkan melalui cara bermain, agar tidak merampas hak anak. Maka diperlukan kriteria minimal atas implementasi sistem layanan PAUD, kurikulum, kalender pendidikan, tata tertib dan pengawasannya. Diakui Sultan HB X bahwa model PAUD diberbagai negara lain sangat berbeda dengan Indonesia, PAUD di Indonesia memiliki keunikan yang disebut ?holistik dan integratif?, Di luar negeri, PAUD umumnya hanya ada dua yaitu Kindengerten atau Play Group, dan Day Car. Harapan Gubernur DIY dengan Seminar ini PAUD bisa melakukan assesment bakat dan minat peserta didik, agar anak bisa diarahkan sesuai dengan kompetensinya. Sedangkan Menteri Pendidikan Nasional RI. Dr.Anies Rasyid, Baswedan PhD dalam pengarahannya menyatakan bahwa, pentingnya pendidikan bagi anak usia dini karena masa depan negara ini kedepan akan ditentukan oleh mereka. Oleh karenanya dia menyambut baik dengan dibentuknya Asosiasi pendidik, tetapi yang paling utama penekanannya adalah bukan apa yang akan didapat, tetapi penekananya apa yang harus dilakukan pada anak-anak kita. Tegas Anies Baswedan ? Penekananya jangan sampai salah didik pada anak-anak, penekanannya jangan sampai apa yang didapat, namun apa yang harus dilakukan untuk anak-anak kita, anak-anak kita harus dibekali dengan bekal yang baik di usia yang golden ini. Sehingga masa depan mereka mendapatkan masa depan yang baik, masa depan yang membanggakan. Dalam kesempatan Seminar sehari tersebut juga dilangsungkan penandatangan berita acara kerjasama oleh GIMPAUDI dengan Menteri Pendidikan Nasional yang disaksikan Gubernur DIY.(kar) HUMAS DIY ? Tim TPID DIY ke pasar Tradisional Wates dan Bantul
Yogyakarta (10/06/2015) jogjaprov.go.id ? Di hari kedua jadwal Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY melaksanakan kunjungannya ke pasar tradisional Wates Kulon Progo dan pasar tradional Bantul dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekd DIY, Dr. Ir. Didik Purwadi, MEc didampingi Gubernur Bank Indonesia, Arief Budi Santoso, SE, Rabu (10/06). ? Menurut Didik Purwadi para pemasok komoditi di pasar wates masih dalam taraf lancar. Beberapa komoditas ada yang mengalami kenaikan ataupun penurunan. Seperti daging sapi mengalami peningkatan karena adanya permintaan pasar. Kondisi pasar dalam keadaan aman, yaitu : pasokan cukup, distribusi lancar, serta harga-harga juga masih terjangkau. ? Karenanya Didik menghimbau untuk masyarakat agar berbelanja secukupnya, tidak perlu menimbun sehingga tidak akan menimbulkan kepanikan atas ketersediaan barang. ? Dalam penelusuran di pasar wates ternyata harga bawang merah mengalami menurunan yang cukup signifikan, yaitu dari harga 30 ribu rupiah menjadi 25 ribu rupiah, sedangkan harga bawang putih masih tetap stabil. Sedangkan di pasar tradisional Bantul harga bawang merah juga mengalami penurunan dari 34 ribu rupiah menjadi 30 rupiah. Sedangkan harga daging ayam potong mengalami penurunan di pasar bantul, yaitu dari 32 ribu rupiah menjadi 30 ribu. Untuk ikan lele mengalami kenaikan sebesar 2 ribu rupiah, yaitu dari 20 ribu rupiah di minggu yang lalu, menjadi 22 ribu rupiah untuk hari ini. Adapun untuk komoditas yang lain masih tetap stabil. (teb) Pemda DIY Lounching Paperless Office Sisminkada? YOGYAKARTA (20/05/2015) ? Bertepatan dengan 10 tahun implementasi Administrasi Perkantoran Daerah DIY(e-office Sisminkada) bertempat di Ruang Pelayanan Sisminkada DIY Biro Umum, Humas dan Protokol, Pemda DIY lounching ?dua layanan baru sekaligus yakni fitur Paperless Office dan Anjungan Layanan Informasi Mandiri, menyempurnakan administrasi perkantoran secara on-line yang sudah digunakan sejak tahun 2005. Tujuan pengembangan fitur baru tersebut untuk ?meningkatkan kwalitas pelayanan langsung kepada masyarakat dalam hal pengurusan surat dan pelayanan informasi berbagai macam yang terkait dengan Pemda DIY serta peningkatan manajemen internal. Dalam arahan Sekretaris Daerah DIY Drs. Ichsanuri yang disampaikan Kepala Biro Umum, Humas dan Protokol Ir. Sigit Haryanta, MT disampaikan bahwa saat ini reformasi birokrasi sebagai upaya untuk mencapai good governance adalah suatu keniscayaan. Merujuk Permenpan dan RB RI nomor 11/2011 tentang indikator keberhasilan reformasi birokrasi, bahwa pengembangan e-government menjadi salah satu keberhasilan reformasi birokrasi. ?publik harus mendapatkan kepuasan layanan dan kemudahan akses informasi dari sarana modern ini? lanjut ?Sigit Haryanta menekankan ?kepada jajaran tim implementasi Sisminkada. Dari uji coba langsung oleh beberapa orang pengunjung, penelusuran surat dengan barcode sangat cepat(kurang dari satu detik), sedangkan kesan ketersediaan ragam informasi yang disediakan Pemda DIY untuk publik, pengunjung ?merasa sangat ?terbantu melalui komputer anjungan informasi mandiri yang disediakan. Menanggapi pertanyaan apakah fasilitas ini bisa diakses langsung melalui smartphone oleh masyarakat? kalau Bapak Gubernur hingga jajaran PNS Pemda DIY semua sudah biasa akses langsung dengan sarana smartphone, tetapi untuk masyarakat sedang didalami mekanismenya? jelas Sigit Haryanta sambil mendesposisi surat lewat HP-nya. Setelah pengarahan dan uji coba acara lounching dilanjutkan ramah tamah dengan segenap tim Sisminkada. (m7) Wakil Gubernur DIY Kukuhkan Pengurus AAIPI se-DIY? YOGYAKARTA (10/06/2015) ? Bertempat di Gedhong Pracimosono, Komplek Kepatihan Yogyakarta Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX mengukuhkan Pengurus Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia se DIY masa bakti tahun 2015-2018 disaksikan Inspektur Jendral Kementrian Keuangan RI Vincentius Sonny loho, Ak MPM. Dalam sambutan tertulis Gubernur DIY yang dibacakan Wakil Gubernur DIY, dikatakan bahwa sistem pengawasan, dalam sebuah organisasi pemerintahan memang memegang peran penting, untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan visi, misi, tujuan serta target-target organisasi. Pengawasan intern atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan, untuk mendorong terwujudnya good governance dan clean government dan mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ? Wakil Gubernur berharap wadah ini dapat mewakili profesi auditor intern pemerintah secara keseluruhan melalui pembinaan, pengembangan dan pembangunan profesi untuk menciptakan kepercayaan atas hasil kerjanya serta wadah untuk komunikasi, konsultasi, koordinasi, serta usaha-usaha bersama lain yang diperlukan. ? Sonny loho dalam pengarahannya memuji langkah-langkah reformatif yang dilakukan Pemda DIY dalam pengawasan yakni dengan lebih mengedepankan strategi pencegahan atau menjadi mitra pendamping dalam pelaksanaan anggaran di SKPD. Hal senada juga ditambahkan Inspektur DIY Samadi, SH,MH bahwa di Pemda DIY ada Tim Pendamping SKPD. Perwakilan pengurus pengukuhan diikuti oleh Inspektur DIY, Perwakilan BPKP Wilayah DIY, Inspektur Kota Yogyakarta, Inspektur Kabupaten Bantul, Inspektur Kabupaten Kulon Progo, Inspektur Kabupaten Gunungkidul, Inspektur Kabupaten Sleman.(m7) |