Kemensos RI dan Gubernur DIY Santuni Lansia Terlantar DIY
?
?
YOGYAKARTA (07/06/2015)? Gubernur DIY Hamengku Buwono X mengucurkan dana APBD DIY Tahun 2015 untuk bantuan sosial bagi lanjut usia terlantar di Kabupaten Gunungkidul. Penyerahan bantuan Gubernur DIY secara simbolis diwakili Kepala Dinas Sosial DIY Drs. Untung Sukaryadi, MM kepada Bupati Gunungkidul Hj Badingah, S.Sos pada upacara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional DIY (HLUN) dan pengukuhan Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana DIY yang dipusatkan di Lapangan Upacara Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan sosial bagi lanjut usia terlantar dari Kemensos RI untuk 5 Kabupaten/ Kota di DIY senilai 6,3 Milyar Ripiah, oleh Direktur Pelayanan Sosial Lansia Dra. Tutik Haryati, MM kepada Kepala Dinas Sosial DIY Drs. Untung Sukaryadi, MM mewakili Gubernur DIY.
Dalam sambutannya Tutik mengajak untuk menghormati jasa para para lansia dan peduli serta berbagi kepadanya. Hal serupa juga disampaikan Bupati Gunungkidul Hj. Badingah,S.Sos berharap untuk menghargai para lansia karena melalui jasa mereka kita ada di muka bumi dan kemajuan yang kita nikmati ini. Selanjutnya Badingah juga mengajak untuk memberikan dukungan moral dan fasilitasi kepada para lansia untuk tetap beraktifitas, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Pada upacara tersebut juga diberikan penghargaan kepada Kelompok Lansia Perprestasi Wredho Kusumo(Yogyakarta), bansos kepada LKS Kinasih(Gunungkidul), BKL Mugi Waras(Sleman) dan Panti Santa Monika(Kulon Progo) serta pengukuhan Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana DIY masa bakti 2015-2018.
Dalam sambutan Gubernur DIY terkait pengukuhan Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana DIY yang dibacakan oleh Kepada Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi dikatakan bahwa betapa pentingnya sebuah organisasi TAGANA. Betapa mulianya tugas TAGANA. Tugas yang sangat tidak ringan dan penuh dengan tantangan ditengah berkembangnya opini yang tidak dapat disangkal oleh siapapun, bahwa penanggulangan bencana sebagai suatu proses yang tidak diketahui kapan mulainya dan kapan berakhirnya. Bahkan proses penanggulangan bencana kadang-kadang masih dianggap sebagai pekerjaan dan kegiatan yang sia-sia karena tidak memiliki parameter yang jelas serta tidak terukur. ?Untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, diperlukan kehadiran profil semacam personel penanggulangan bencana terlatih berbasis masyarakat seperti TAGANA? tambah Untung Sukaryadi.
Hadir pula pada acara tersebut Ketua Komisi D DPRD DIY Bang Yos, SKPD DIY, Muspida Gunungkidul, SKPD Pemkab Gunungkidul, perwakilan kelompok lansia binaan Kabupaten/Kota se-DIY, Instansi terkait dan tamu undangan. Pra acara para lansia mengikuti jalan sehat sejauh 1 Km dan senam lansia serta diakhiri dengan do?a, pemotongan tumpeng dan pertunjukan Wayang Cakruk dengan lakon Gemati Mring Lansia oleh dhalang Ki Sumarna.(m7)
?
Gubernur DIY Terima Kunjungan Dubes Korsel? YOGYAKARTA (06/05/2015) ? Bertempat di Gedhong Wilis Kepatihan, Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Taiyoung Cho beserta istrinya Gyeyoung Cho, serta Atase Kedutaan Besar Korea di Jakarta Lee Bang-Moo, (06/06). ? Dubes Cho mengatakan kunjungan ini adalah untuk bertukar pendapat dalam upaya meningkatkan kerjasama ekonomi antara Yogyakarta dengan Korea Selatan (Korsel). Pemerintah Korsel memiliki program one village one product yang mana sudah ada sepuluh desa di Indonesia yang dipilih sebagai pilot project, salah satunya adalah desa di Kabupaten Kulonprogo yang menghasilkan gula semut. ? Menurut Dubes Cho, Yogyakarta dinilai stabil ekonominya karena kebijakan ekonomi di Yogyakarta bagus dan ditunjang iklim politik yang bagus pula. ?Saya yakin dengan kepemimpinan Gubernur nantinya Yogyakarta akan terus bangkit merealisasikan kesuksesannya,? kata Dubes Cho melalui penerjemahnya. ? Menanggapi peluang kerjasama dengan Korsel, Gubernur mengatakan prospek gula semut lebih bagus yang terbuat dari aren dibandingkan kelapa. ?Yang dari aren ini sekarang diekspor ke Amerika karena tidak menganggu penderita diabetes, zero calorie. Kami kembangkan justru dari aren bukan dari kelapa karena market-nya jelas,? terang Gubernur. ? Gubernur menyambut baik jika ada perusahaan Korsel yang menanamkan investasinya di Yogyakarta. Namun gubernur berpesan supaya investasi tersebut tidak memakan lahan yang luas karena wilayah Yogyakarta itu sempit. Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan Korsel yang berinvestasi di Yogyakarta diantaranya perusahaan rambut palsu, sarung tangan, dan percetakan. ? Turut hadir menemani Gubernur yaitu Kepala BKPM DIY Totok Prianamto. Acara diakhiri dengan saling bertukar cinderamata. (h*) ? Gubernur DIY Diundang HUT 30 Tahun Kyoto-Yogyakarta? ? YOGYAKARTA (04/06/2015) ? Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kepatihan, Yogyakarta menerima kunjungan mantan Gubernur Kyoto Aramaki Teiichi dan rombongan. Maksud kedatangannya selain untuk beramah-tamah dengan Gubernur DIY juga mengundang kehadiran ke Kyoto pada perayaan ulang tahun ke-30 kerja sama provinsi kembar Sister Province Kyoto-Yogyakarta yang akan berlangsung pada 24-30 Agustus mendatang. Kerja sama yang telah berlangsung selama 30 tahun ini meliputi beberapa bidang dan ?cukup berhasil memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Kepala BKPM DIY Drs. Totok Prianamto mengatakan bahwa kunjungan ini tidak ada misi khusus tetapi lebih utamanya untuk bernostalgia dan melanggengkan hubungan yang telah terjalin harmonis antara kedua tokoh tersebut. Setelah kunjungan tersebut rombongan melanjutkan wisata di Kraton Yogyakarta dan Candi Prambanan. Hadir mendampingi Gubernur DIY Kepala BKPM DIY Drs. Totok Prianamto.(m7) Presiden RI Bagikan Tiga Kartu di Sleman? YOGYAKARTA ? Presiden RI Joko Widodo, ditemani Gubernur DIY, Hamengku Buwono X, hari ini membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada warga Sleman di Balai Desa Tamanmartani Kalasan Sleman Yogyakarta (04/05). Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani, dalam laporannya mengatakan kartu-kartu yang diluncurkan di Sleman ini sebanyak: KKS 1806 buah, KIP 1216 buah, dan KIS 4415 buah. Para penerima KKS akan memperoleh Rp 600 ribu per KK setiap tiga bulan sekali. Sedangkan penerima KIP pada jenjang SD akan menerima bantuan SPP Rp 450 ribu per tahun, SMP Rp 750 ribu pertahun, dan SMA/SMK Rp 1 juta pertahun. Puan berharap masyarakat bisa memanfaatkan kartu-kartu tersebut serta tidak ada kendala pada saat pencairannya. Presiden Joko Widodo dalam sambutannya seusai membagikan kartu secara simbolis kepada masyarakat Sleman, berpesan supaya masyarakat bisa menyimpan dan menggunakan kartu sebaik-baiknya. Jika rumah sakit tidak mau melayani pemegang KIS, Presiden meminta masyarakat melaporkan ke Menteri Kesehatan. ?Memang masih banyak rumah sakit swasta yang belum bekerjasama dengan kartu ini (KIS), tapi nanti akan kita paksa agar semua rumah sakit mau menerima,? janji Presiden. Untuk KIP, Presiden berpesan supaya siswa-siswa belajar yang rajin.?Tadi saya bisik-bisik sama Pak Anies Baswedan belajarnya jam berapa pak bisa jadi pintar. Belajarnya itu habis maghrib sampai jam 11 malem. Sanggup ndak, mau ndak belajar?? tanya Presiden. Orang tua siswa pun diharapkan Presiden bisa mengarahkan putra putrinya supaya timbul kesadaran untuk belajar. Sedangkan utnuk KKS presiden berharap penggunaanya bisa untuk hal-hal yang produktif dan bermanfaat. ?Jangan sampai ambil uang untuk beli pulsa handphone. Yang ketahuan tahun berikutnya dicabut,? ancam Presiden. Hadir dalam peluncuran kartu ini yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Djoewita Moeloek, Gubernur DIY beserta istri, Bupati Sleman beserta istri, dan Ketua DPRD DIY. Setelah dari Yogyakarta, rombongan Presiden akan datang ke tujuh propinsi lainnya untuk membagikan kartu-kartu tersebut di 12 kabupaten/kota.(hdi)
? Proyek Pengangkatan Air di Kabupaten Gunungkidul di Resmikan Wagub DIY? YOGYAKARTA (04/06/2015) ? Berlokasi di Balai Padukuhan Banyumeneng I, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX, meresmikan proyek Pengangkatan Air Tenaga Surya (Solar Water Pumping System), kamis (04/06). Proyek SWPS yang digagas oleh komunitas mahasiswa sentra energi (Kamase) jurusan Teknik Fisika UGM pada tahun 2007 ini, pada mulanya membuat panel surya bertenaga 1.200 wp yang mampu mengaliri 30 KK di Dusun Banyumeneng I dengan debit rataan 5 kL/hari. Di tahun 2014, alumni Kamase yang tergabung dalam organisasi Energi Bersih Indonesia (EnerBI), berhasil menggandeng Alstom Foundation untuk mengembangkan SWPS di Banyumeneng I. Kini, panel surya dayanya sudah meningkat menjadi 8.000 wp yang mampu mengalirkan air ke 90 KK dengan debit 20 kL/hari. Sedangkan untuk menjaga keberlangsungan SWPS, telah dilakukan kerjasama dengan Satker IKK Kementerian PU, OPAKg, dan Pammaskarta. Atas keberhasilan implementasi SWPS di Dusun Banyumeneng I, Wakil Gubernur DIY mengucapkan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berperan selama ini, apalagi persediaan air bersih di Indonesia pada umumnya dan khususnya di daerah terpencil sudah mulai berkurang. Sementara itu Bupati Gunungkidul, Badingah, melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Gunungkidul Imawan Wahyudi, melaporkan 70% kebutuhan air di Gunungkidul sudah bisa dicukupi PDAM. Sisanya difasilitasi Satker PAM DIY menggunakan SPAMDes, baik itu kegiatan mandiri masyarakat maupun kerjasama dengan Kementerian PU. Presiden Direktur EnerBI, Dinar Ari Prastyo, mengatakan proyek SWPS ini berawal dari sebuah mimpi untuk membantu masyarakat yang kekurangan air. Kini ketika proyek telah berhasil, Dinar menitipkan proyek ini kepada masyarakat Banyumeneng I untuk dijaga keberlangsungannya. Sedangkan General Manager Alston, Bernard Anthony, menyampaikan kerja keras yang dilakukan selama ini telah terbalas dengan mengalirnya air ke rumah-rumah warga Banyumeneng I. Untuk ke depannya, Alston sedang melakukan penjajakan untuk mengimplementasikan SWPS di Banyumeneng II dan III. Pada acara ini dilakukan penyerahan secara simbolis sistem pengangkatan air tenaga surya oleh EnerBI dan Alston kepada Wakil Gubernur DIY. Sebelumnya, Wakil Gubernur ditemani GM Alston dan Wakil Bupati Gunungkidul juga meresmikan reservoir di Dusun Banyumeneng I. (h*) ? ? |