Wagub DIY Mengukuhkan Pengurus Forkom PAMMASKARTA DIY
Pentingnya air sebagai sumber kehidupan, tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Namun, tidak semua orang berpikir dan bertindak secara bijak dalam menggunakan air dengan segala permasalahan yang mengitarinya. Demikian dikemukakan Wakil Gubernur DIY dalam menyampaikansambuatan tertulis Gubernur DIY pada acara Pengukuhan Forkom Pengelola Air Minum Masyarakat Yogyakarta (Pammaskarta) DIY periode 2014 ? 2019 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (01/12).
Lebih lanjut dikemukakan bahwa, keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara dan dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan. Hal ini penting mengingat semakin meningkatnya permintaan dan keperluan air bersih di masyarakat. Ditambah dengan terjadinya ?krisis air bersih? akibat semakin berkurangnya daerah tangkapan air dan pencemaran lingkungan, maka dirasa semakin mendesak untuk memikirkan bagaimana sepatutnya air untuk diurus secara professional di masa yang akan datang.
Sementara itu ketua Panitia Musda PAMMASKARTA DIY, Drs. Wijanto mengemukakan bahwa,? dalam pengelolaan air yang dikelola bukan dari PDAM dijumpai 5 masalah yang dihadapi yaitu : di musim hujan sering terjadi genangan dan terjadi banjir di tempat-tempat tertentu, sementera itu di musim kemarau terjadi kekeringan dan terjadi kekurangan air, bahkan untuk irigasi sekalipun.
Ditambahkan oleh Wijanto bahwa,? pemerintahpun sering mengadakan dropping air untuk memenuhi air bersih di pedesaan pedesaan yang kekurangan air bersih seperti? daerah? perbukitan. Selain itu kurang adanya koordinasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam penanganan kegiatan bahkan pernah ada di satu lokasi dilaksanakan kegiatan yang sama dalam waktu yang bersamaan pula.
Dikemukakan pula bahwa, masih rendahnya kesadaran kelompok masyarakat terhadap kebutuhan air. Dan masih sering ditemui adanya kegiatan pembangunan? yang kadang-kadang di lokasi menjadi mangkrak karena adanya keinginan segelintir orang atau kelompok yang prosesnya tidak melalui sistem. Hal itu alangkah baiknya jika saling koordinasi dalam melaksanakan kegiatan demi kepentingan masyarakat, khususnya kebutuhan air.
Adapun pengurus Forkom yang dikukuhkan sejumlah 16 yang terdiri dari ketua yang dijabat oleh Sukarjo dari Kabupaten Sleman dengan Wakil Ketua I Sukijan dari Kulonprogo dan Wakil Ketua II, Margiyanto dari Kabupaten Bantul.
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas PU, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY, Ir. Rani Sjamsinarsi, MT, Kepala Dinas PU Se DIY, serta pengurus PAMMASKARTA Kabupaten se DIY dan Perwakilan Kelompom Pemdes Se DIY. (teb/skm)
Peringatan Hari KORPRI Tingkat DIY Tahun 2014Sejak didirikan pada tanggal 29 November 1971, berbagai peristiwa dan perkembangan sosial politik telah mewarnai dan memberikan corak perjalanan organisasi KORPRI. Namun demikian KORPRI telah menunjukkan pengabdian dan dharma bhaktinya kepada masyarakat, bangsa dan Negara. KORPRI tampil sebagai organisasi profesi yang tetap menunaikan tugas kedinasannya secara lebih professional sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. KORPRI, dapat menampilkan postur organisasinya sebagai penopang birokrasi pemerintahan untuk mendukung suksesnya agenda pembangunan. Demikian sambutan tertulis Gubernur DIY Sultan HB X yang dibacakan Sekertaris Daerah DIY Drs. Ichsanuri pada upacara bendera dalam rangka memperingati hari KORPRI tingklat DIY di halaman kantor Pemerintah Daerah DIY komplek kepatihan danurejan Yaogyakarta senin (1/12) Lebih lanjut Gubernur menyampaikan bahwa beliau menilai tema yang diangkat pada hari KORPRI tahun 2014 yaitu ? Memperkokoh Jiwa Korps, Netralitas dan Profesional Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Mendukung Suksesi Kepemimpinan Menuju Bangsa yang Maju dan Sejahtera ? sangat tepat dan sejalan dengan pembentukan Undan-Undang tentang Aparatur Sipil Negara, yaitu dalam rangka membangun aparatur sipil Negara yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsusr perekat persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Upacara yang dilaksanakan dihalaman kantor Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti segenap pejabat, karyawan dan karyawati dilingkungan Pemerintah Daerah DIY, dan pada kesempatan tersebut juga diberikan piala kepada para juara Pekan Olah Raga KORPRI Daerah (PORPRIDA) DIY tahun 2014, dengan mengikuti lomba beberapa cabang? olah raga seperti ; Bulutangkis, Tenis Lapangan, Tenis Meja, Catrur, Futsal dan Bola Volly. (bin/skm) Peringatan HMPI dan BMN Tahun 2014 ditandai dengan menanam pohon 1,8 milyarPeringatan HMPI dan BMN tahun ini ditandai dengan menanam pohon sebanyak 1,8 Milyar di seluruh Indonesia. acara Peringatan HMPI dan BMN Tahun 2014, yang dilaksanakan di Desa Tempursari,Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri? dihadiri oleh Dubes negara Sahabat, Gubernur/Walikota/Bupati se Indonesia,? TNI dan Polri serta organisasi peduli penanaman pohon, para siswa siswi mulai dari TK, hingga Sekolah Lanjutan Atas yang ada di Kabupaten Wonogiri dan warga masyarakat Sidoharjo dan sekitarnya. Hutan berperan sebagai pengatur sistem ketahanan air yang akan pengaruh terhadap sistem ketahanan pangan, namun kenyataannya hutan semakin menurun banyak kawasan hutan yag terdegradasi, kritis dan gundul dikarenakan ulah pihak yang tidak bertanggungjawab. Maka Gubernur Jawa Tengah Ganjar? Pranowo mengajak seluruh warga masyarakat untuk bisa menanam pohon agar Jateng? Ijo Royo-royo. Hal demikian disampaikan Gubernur Jateng, saat memberi sambutan pada acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional tahun 2014 di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, Sabtu (29/11) Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan R.I Siti Nurbaya mengatakan, dengan menanam pohon akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apalagi pohon yang ditanam adalah pohon jangka pendek, dalam waktu tujuh tahun sudah bisa di manfaatkan hasilnya, namun demikian setelah di tebang jangan lupa di tanam kembali, karena lahan kritis di Indonesia masih banyak baik itu di dalam kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan??ungkapnya?? Gerakan menanam pohon setiap tahun dilaksanakan ini, supaya membudayakan masyarakat dalam rangka membangun ekosistem hutan, yang pada akhirnya menimbulkan sumber-sumber mata air baru yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat dan ketahanan pangan. Sedangkan Joko Widodo Presiden R.I. mengatakan acara nanam pohon itu tidak perlu serimonial, akan tetapi undangan berapa jumlahnya itu diberi satu pohon per orang supaya ditanam bersama, hal ini kemungkinan besar penanaman pohon bisa berhasil. Joko Widodo Presiden R.I mengajak kepada seluruh masyarakat agar menanam pohon ini tujuannya, supaya tidak terjadi endapan yang mengalir di waduk waduk seluruh Indonesia, dan menurut rencana Jokowi akan membuat waduk sebanyak 49 waduk, di seluruh Indonesia agar sawah bisa di aliri air, sehingga hasil panen meningkat, dan swasembanda pangan akan bisa tercapai jangka waktu tiga tahun?? tandasnya??. Presiden RI saat dialog dengan warga masyarakat dengan ramah, menanyakan pada beberapa warga untuk kurun waktu satu tahun panen berapa kali, Sutrisno warga Tempursari Rt 1 Sidoharjo mengatakan memiliki tanah 5000 meter dan ditanami jagung, dan padi gogo, karena memang lahan kering hanya sekali panen dalam satu tahun, maka Joko Widodo meminta pada Sutrisno bisa nanam pohon di lahannya dan disela tanaman pohon tersebut bisa ditanami, ini akan bisa panen dobel karena pohon yang ditanam jangka pendek pohonnya sudah bisa panen juga. (tim liputan) Gubernur DIY Juarai Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2014? ![]() ? Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamengku Buwono X, berhasil menjuarai lomba Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2014. Lomba Wana Lestari merupakan wujud apresiasi pengakuan dan apresiasi Kementerian Kehutanan kepada masyarakat dan aparat pemerintah yang berprestasi dalam pembangunan kehutanan. Trofi penghargaan diserahkan secara langsung oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo, siang tadi (29/11) pada acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Indonesia (BMN) 2014 di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dan diterima oleh Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX di hadapan sekitar 2.000 undangan yang hadir. Sedangkan untuk lomba Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2013 kategori Gubernur, juara satu diraih Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Juara kedua diraih Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho, dan juara Ketiga diraih Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo. Untuk kategori Bupati, juara satu diperoleh Bupati Minahasa Selatan. Juara kedua diperoleh Bupati Deli Serdang dan juara ketiga diperoleh Bupati Cilacap. Selanjutnya untuk kategori Walikota, juara satu diperoleh Walikota Lhokseumawe, juara kedua Walikota Jakarta Utara, dan juara ketiga Walikota Tangerang Selatan. Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional merupakan kegiatan tahunan yang diatur dalam Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia. Tema peringatan HMPI dan BMN tahun 2014 ini adalah 'Hutan Lestari untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan'. Selain memberikan trofi dan piagam kepada para pemenang, di atas lahan sekitar 6,5 hektare Joko Widodo turut melakukan penanaman pohon jati sedangkan Ibu Iriana Joko Widodo menanam pohon durian. Panitia juga membagikan 32.000 bibit kepada masyarakat sekitar berupa bibit pohon jati, sengon, mahoni, serta bibit buah-buahan seperti matoa, mangga, dan durian. ( Tim Liputan) Pasar Malam Sekaten Tahun 2015 Resmi di BukaPembukaan pasar malam sekaten Tahun EHE 1948/Tahun Masehi 2015 dengan tema ?Harmoni Religi, Budaya dan Ekonomi Untuk Yogya Istimewa? telah resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam IX yang didampingi Walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyuti beserta Isteri Hj. Tri Kirana Muslidatun S.Psi, dengan ditandai pemukulan gong dan pengguntingan buntal, Jum?at sore (28/11), bertempat di Alun-Alun Utara Yogyakarta .
Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) yang merupakan bagian dari ciri Keistimewaan DIY pada tahun ini memiliki maskot/simbol ?Pecut? yang diambil dari kisah Sunan Kalijaga yang bermakna sebagai pelecut atau pendorong semangat santri dalam mempelajari agama, khususnya agama Islam.
Dalam sambutanya Gubernur DIY Sri Sultan HB X, yang diwakili Wagub DIY Sri Paduka Paku Alam IX memaparkan bahwa Sekaten merupakan kebudayaan yang lahir dan tumbuh berkembang atas dasar inspirasi Islam yang mengandung nilai-nilai spiritual keagamaan.
Lebih lanjut Wakil Gubernur menjelaskan, sesungguhnya Sekaten adalah wujud dinamika tradisi budaya Jawa yang religius yang diberi aksentuasi dan warna khas. Artinya ciri Sekatennya yang religius tetap dilestarikan, bahkan digali dari akar tradisinya. Oleh karena itu adanya Sekaten diharapkan menjadi wahana berlangsungnya dialog budaya secara luas yang merangsang inspirasi tumbuh-mekarnya kreativitas masyarakat, sehingga bukanlah gebyar yang dituju. Akan tetapi, haruslah memiliki kedalaman makna spiritual, sarat bobot kultural dan punya dampak manfaat ekonomi kerakyatan yang luas.
Sementara dilaporkan Walikota Yogyakarta, kehadiran Sekaten yang merupakan tradisi tahunan adalah hal yang selalu dinantikan oleh masyarakat Yogyakarta karena merupakan bukti sejarah yang dapat dinikmati langsung.
Walikota Yogyakarta juga mengungkapkan bahwa pada acara ini, pemerintah kota Yogyakarta akan mulai melakukan pra uji coba manajemen lalu lintas wisata yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi lalu lintas di Yogyakarta khususnya berkaitan dengan lalu lintas di kawasan cagar budaya.
Pada acara ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat DIY antara lain pejabat Forkompimda DIY, SKPD DIY dan Kota, Kapolres, Dandin, Dirut KR dan mantan Walikota Yogyakarta dan tamu undangan lainnya.
Selain itu acara Sekaten ini sebagai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW akan berlangsung selama 44 hari mulai tanggal 28 November 2014 - 3 Janauri 2015. Pada acara pembukaan Sekaten ini juga ditampilkan tari kolosal dengan judul Kukus Grebeg Maulud oleh SMK N 1 Kasihan Bantul, dan ditutup dengan do?a oleh H. Muhammad dari Kantor Kemenag Kota Yogyakarta. (hbb/skm) |