Wakil Presiden Jusuf Kalla Buka Konferensi Antikorupsi 2016 di UGM
? Hukum berbicara ?diatas keadilan ? sehingga penegakannya harus melalui kerja keras. Apalagi yang namanya korupsi di Indonesia sejarahnya panjang, pemberantasannyapun tidak boleh hanya dengan copy paste, namun kita harus bergerak bersama dalam melakukan pemberantasan dan? pencegahannya.
Penegasan demikian disampaikan Wakil Presiden RI Drs. H.M. Jusuf Kalla ketika membuka? sekaligus menjadi salah satu pembicara utama Anticorruption Summit 2016 (Konsolidasi Gerakan Anti ?Korupsi Berbasis Akademisi dan Kampus)tadi pagi (Selasa,25/10) yang diselenggarakan oleh Pusat kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM)Yogykarta selama 2 hari yang diikuti 83 perguruan dan Lembaga Swadaya Masyarakat dengan total peserta 1000 orang dari Indonesia.
Rektor? UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc dalam kesempatan itu menyatakan bahwa ?Anticoruption Summit 2016 yang merupakan tindaklanjut ?penyelenggaraan Anticoruption Summit 2015 ?yang kemudian ditindaklanjuti dengan pendirian Puskat-puskat di Perguruan Tinggi di Indonesia serta pemberantasan? Korupsi di Perguruan tinggi di Indonesia.
Adapun tujuan diselenggarakan Anticoruption Summit menurut Rektor UGM? adalah untuk mengidentifikasi peran kampus peserta atau non peserta Anticoruption Summit serta menjajagi sinergitas? dan potensi kerjasama antar pusat kajian korupsi? lintas? Perguruan Tinggi di Indonesia.
Dikatakan? Dwikorita Karnawati bahwa saat ini tidak sedikit civitas Akademika/? perguruan tinggi yang belum sepenuhnya paham atau melek hokum yang tekait dengan anti korupsi.Oleh karena itu Anticoruption Summit diharapkan menjadi salah satu bagian proses pembelanjaran? dan penguatan kapasitas? antikorupsi bagi civitas akademi di perguruan tinggi sehingga? di perguruan tinggi lebih cakap dalam mewujudkan pemberantasan korupsi atau lebih massif dan berkelanjutan.
Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya selamat datang pada kegiatan Anticoruption Summit 2016 tersebut? menyampaikan bahwa ?penyelenggaraan Anticoruption Summit 2016 dimaksudkan untuk mengikis habis korupsi sampai ke akar-akarnya, maka kita melakukan ajakan? ke sector hulu yang bersumber? ?dari pendidikan dan keluarga.? Menurut Sultan pengetahuan moral penting untuk diajarkan , tetapi? lebih penting? tindakan moral bagaimana tindakan moral itu diwujudkan? menjadi tindakan nyata lewat ketauladanan.
Lebih lanjut Gubernur DIY? mengatakan Konsolidasi Gerakan Anti ?Korupsi Berbasis Akademisi dan Kampus sangat bermakna karena Wakil Presiden? akan menyampaikan motivasi bagi generasi baru dari kampus yang benar-benar? berinegritas dalam antikorupsi.
Sedangkan? Ketua KPK Agus Rahardjo selain menyambut baik ?dan mengapreasiasi diselenggarakannya Konsolidasi Gerakan Anti ?Korupsi Berbasis Akademisi dan Kampus juga menyampaikan bahwa sampai saat ini KPK sedang bekerja keras untuk? memberantas dan mencegah terjadinya korupsi. ?Bahkan dalam kesempatan itu Ketua KPK menawarkan kepada Wakil Presiden bilamana menghendaki bunga bank itu turun di bandingkan bunga bank dibandingkan dengan hari ini. Karena? KPK telah mempelajari bahwa di Eropa itu menyimpan itu negative, Tahun ini di Jepang?? menyimpan Deposit? itu bunganya negative, kalau orang pinjam itu bunganya hanya 0,4 persen sementara ?hari ini di Indonesia contohnya iklan BRI korporasi itu bunganya 12? persen bahkan sangat memprihatinkan lagi untuk mikro malah 13? persen.?? ? Bapak Presiden kami dibelakang? bapak untuk menurunkan bunga dengan cepat ? tandas Agus Rahardjo
Dibagian lain Wakil Presiden RI M.Jusuf Kalla menandaskan ??bahwa? pemerintah sangat setuju untuk membasmi korupsi di negeri kita ini agar keadilan dapat kita wujudkan karena diatas hukum ada keadilan.Kita merasa prihatin. pemerintahpun prihartin karena banyaknya pejabat menghuni penjara gara-gara memperkaya diri atau orang lain. Sampai saat ini telah 9 ?Menteri, 19 Gubernur, puluhan anggota DPR dan ratusan Bupati/walikota masuk penjara. Tetapi pada kenyataannya banyaknya orang masuk penjara? kondisi tidak semakin baik.??? ?" Tentu saja bukan berarti kita lalu legalkan kejahatan korupsi (agar tidak ada lagi kejahatan korupsi di Indonesia)," tandas Wapres
Turut hadir dalam pembukaan Konsolidasi Gerakan Anti ?Korupsi Berbasis Akademisi dan Kampus Menristek dikti, ?Rektor dari bebrgai perguruan Tinggi di Indonesia Pangdam IV Diponegoro, Kapolda DIY dan Fokopimda serta para dekan Fakultas hokum di Indonesia.
Pembukaan Konsolidasi Gerakan Anti ?Korupsi Berbasis Akademisi dan Kampus ditandai dengan pemukulan bende oleh Wapres yang didampingi Gubernur DIY, Rektor UGM, Ketua KPK. (krn)
Masjid Al-Marhamah Diresmikan oleh Wagub DIYPerumahan Candi Gebang Permai Sleman, kini memiliki masjid megah yang lokasinya strategis karena dekat dengan kawasan wisata Jogja Bay dan Stadion Maguwoharjo. Masjid yang diberi nama Masjid Al-Marhamah ini dibangun pada tahun 1989 dan untuk pertama kali diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY. Tahun 2014 dilakukan renovasi kembali secara total dengan menghabiskan biaya 2,4 miliar rupiah. Dana renovasi masjid Al-Marhamah berasal dari swadana masyarakat Perumahan Candi gebang dan sekitarnya serta para donatur. Pada Jumat, 21 Oktober 2016, Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X meresmikan Masjid Al-Marhamah yang selesai direnovasi pada tahun 2016. Dalam acara ini dihadiri pula Bupati Sleman Drs.H. Sri Purnomo,M.Si beserta jajaran pejabat DIY dan Kabupaten Sleman. Bupati Sleman mengungkapkan bahwa perkembangan pembangunan masjid di Sleman dari tahun ke tahun semakin meningkat. Apalagi pada tahun ini model pembangunan masjid di Sleman ini rata-rata berupa renovasi memperbaiki dan meluaskan masjid. Dibuktikan semakin bertambah banyaknya jamaah dan komitmen jamaah untuk saling memahami dan bertoleransi antar aliran dalam beribadah. Memasuki acara inti, peresmian masjid Al-Marhamah ditandai dengan pembukaan selubung nama masjid oleh Wakil Gubernur DIY beserta Bupati Sleman dan penandatanganan prasasti oleh KGPAA Paku Alam X setelah sambutan dari Wakil Gubernur DIY. Pada sambutannya, Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X mengapresiasi penuh niat dan gotong royong jamaah untuk membangun kembali masjid di Perumahan Candi Gebang ini menjadi lebih baik serta nyaman untuk ibadah. Beliau juga berharap, dengan berdirinya masjid ini selain menjadi sarana peribadatan juga dapat dijadikan sebagai wadah berkumpul warga sekitar dalam rangka mempererat tali silaturahmi serta dapat dimanfaatkan sebagai sarana penunjang di kawasan wisata tersebut. Di penghujung acara, KGPAA Paku Alam X, Bupati Sleman Drs.H. Sri Purnomo, M.Si beserta jajaran pejabat DIY dan Kabupaten Sleman meninjau hasil renovasi masjid dan ditutup dengan sholat ashar berjamaah.(gap) Wakil Gubernur DIY Hadiri Upacara Merti Bumi di WonokertoWarga Desa Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman menggelar tradisi Merti Bumi pada Minggu (23/10/2016) dengan titik kumpul di Balai Desa Wonokerto sekaligus peresmian hutan lindung di Tunggul Arum oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Camat Turi, perwakilan dari Taman Nasional Gunung Merapi, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Perhimpunan Budaya Indonesia, Perhimpunan Masyarakat Tionghoa, Kepala Desa Wonokerto, dan masyarakat Wonokerto. Seperti yang disampaikan oleh Purwan yang merupakan salah seorang ketua RT, Merti Bumi telah menjadi tradisi yang dilaksanakan hampir setiap tahun di Desa Wonokerto, Turi, Sleman. Tetapi tahun ini tradisi Merti Bumi berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tahun ini ditambah dengan peresmian hutan lindung. Tidak hanya itu, perbedaan juga terletak dari gunungan yang dibawa oleh pasukan, tahun sebelumnya terdiri dari gunungan salak, buah, dan sayur, serta hasil bumi lainya, tahun ini ditambah dengan gunungan pohon-pohon langka seperti mentaok, kepel, gayam, timoho, dan lain sebagainya. Upacara Merti Bumi diawali dari Balai Desa Wonokerto menuju ke Tunggul Arum yang menjadi tempat peresmian hutan lindung. Masyarakat mengikuti kirab dengan menempuh jarak kurang lebih sekitar 3 km menuju tempat peresmian. Gunungan salak dibawa oleh 8 anggota dari Linmas, sedangkan gunungan yang lain dibawa oleh masyarakat Wonokerto yang mengikuti kirab seperti anggota LMD, Dukuh, RT, RW, Karang Taruna, PKK, Pemuka Agama, dan tokoh masyarakat. Merti Bumi digelar dengan tujuan sebagai wujud rasa syukur atas segala pemberian Allah SWT. Sedangkan tujuan peresmian hutan lindung yaitu agar melestarikan pohon-pohon yang langka. ?Konsepsi hutan lindung di Desa Wonokerto yaitu melindungi mata air yang berguna bagi masyarakat dan untuk melestarikan pohon-pohon yang langka?, ujar Temen Haryo Wiro selaku Kepala Desa Wonokerto. Harapan dari kegiatan ini yaitu warga dapat menanam pohon yang berguna untuk menjaga lingkungan. Setelah gunungan sampai di Tunggul Arum, kemudian dilanjutkan peresmian hutan lindung yang secara simbolis diresmikan oleh langsung oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang ditandai dengan memukul gong sebanyak 3 kali. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah hanya sebagai fasilitaor dan mentor tetapi pemeliharaan lingkungan menjadi tanggung jawab semua? khususnya warga Wonokerto. (nrm) Gubernur adakan Makan Malam bersama JETMGubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyelenggarakan jamuan makan malam di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, pada Jumat (21/10) pukul 19.00 WIB. Jamuan makan malam ini dalam rangka menyambut tamu JETM (Jogja EATOF Travel Mart) 2016. JETM merupakan kolaborasi anatara Jogja Travel Mart (JTM) dengan East Asia Inter-Regional Tourism Forum (EATOF). EATOF merupakan forum Asia Timur dalam bidang pengembangan pariwisata. Dengan melakukan pertukaran informasi seputar kebijakan dan industri pariwisata serta membangun program bersama untuk mempromosikan pariwisata, khususnya di Asia Timur. Rangkaian acara yang digelar dari tanggal 20-23 Oktober 2016 diikuti oleh 10 negara di Asia Timur dan Asia Tenggara, yaitu Yogyakarta, Filipina, Malaysia, Mongolia, Jepang, Korea, China, Laos, Vietnam, dan Kamboja. Pada tahun ini, Yogyakarta menjadi tuan rumah JETM sesuai dengan tema yang diusungnya ?Save The Heritage?. Mengingat bahwa Yogyakarta terkenal dengan warisan budayanya yang masih terjaga baik dan dapat dirasakan secara langsung saat mengunjungi kota batik dunia tersebut. selain itu ingin mengeksplor dan memperkenalkan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Yogyakarta kepada wisatawan mancanegara. Gubernur DIY dalam sambutannya mengucapkan selamat datang atas kunjungan ke Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. ?Saya berharap semoga EATOF ini tidak hanya berupa kesan verbal, tetapi kesan mendalam dalam memori tiap pribadi?, tambahnya. Acara yang dibuka dengan tari klasik tradisional dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dilanjutkan makan malam bersama, Fashion Show busana Kraton dan ditutup dengan penukaran cinderamata. JETM ini sebelumnya telah dibuka di Jogja Expo Center (JEC) dan rencananya akan ditutup di APPMI Sanggar Anter, Prambanan. Turut hadir dalam acara ini Dra. Kristiana Swasti, M.Si (Asisten Administrasi Umum DIY), Drs. Umar Priyono, M.Pd (Kepala Dinas Kebudayaan DIY), Ir. Rani Sjamsinarsi MT (Kepala Dinas PUP-ESDM DIY), Mr. Choi Monsoon (Governor of Gangwon, South Korea), Mr. Jigjid Batjargal (Governor of Tuv, Mongolia), Hon Datuk Amar Abang Haji Abdul Rahman Zohari bin Tun Datuk Abang Haji Openg (Minister for Tourism, Art & Culture, Serawak, Malaysia), Mrs. Agnesa A Magpale (Vice Governor of Cebu ? Philpines), Mr. Ph.D. Khamman Chantalangxy (Vice Governor of Luang Prabang, Laos), Mr. Liy Samreth (Vice Governor of Siem Reap, Cambodia), Mr. Yang Kai (DeputySecretary General People?s Government of Jilin Province, China), Dr. Trinh Dong Thanh (Deputy Director of Tourism, Department of Quang Ninh Province, Vietnam), Mr. Yosimura Homosiro (Director General Tottori Pretectural Government, Japan), Mr Kim Hak Chul (Secretary General EATOF). (rzm) Gubernur DIY Membuka EATOF 2016Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka acara? East Asia Inter-Regional Tourism Forum (EATOF) ke-15 tahun 2016 pada Jumat (21/10) di Jogja Expo Center (JEC). Acara ini diselenggarakan dari 20-23 Oktober 2016. EATOF merupakan forum Asia Timur dalam bidang pengembangan pariwisata dengan melakukan pertukaran informasi seputar kebijakan dan industri pariwisata serta membangun program bersama untuk mempromosikan pariwisata, khususnya di Asia Timur. Forum ini ?beranggotakan 10 perwakilan provinsi dari Asia Timur. Acara pembukaan ini dihadiri oleh delegasi dari Cebu Filipina, Gangwon Korea, Luang Prabang Laos, Jilin China, Quang Ninh Vietnam, Sarawak Malaysia, Siem Reap Kamboja, Tottori Jepang, Tuv Mongolia, ?Yogyakarta Indonesia dan seketariat EATOF. Pembukaan EATOF ke-15 diawali dengan pemutaran video tentang perjalanan atau gambaran mengenai EATOF. Dilanjutkan laporan dari Ir. Aris Riyanta selaku Kepala Dinas Pariwisata DIY yang menyampaikan bahwa dalam mengembangkan pariwisata hendaknya tetap memperhatikan local wisdom atau kearifan lokal dari masing-masing daerah khususnya yang memiliki potensi pariwisata. Selain itu Kepala Dinas Pariwisata DIY ini juga menyampaikan mengenai program EATOF 2016 yaitu 15th General Assembly, Academic Symposium, Jogja EATOF Travel Mart, 2th EATOF Culinery Festival, dan Jogja Expo.? Sambutan yang kedua yaitu Gubernur EATOF dari Korea Selatan yang mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia khususnya Yogyakarta karena keindahan alamnya dan orang-orangnya yang baik. Pembukaan EATOF ke-15 dibuka langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang secara simbolis ditandai dengan menancapkan gunungan dan diikuti dengan penancapan bendera dari masing-masing delegasi. Setelah acara diresmikan, Gubernur DIY beserta delegasi dari EATOF mengunjungi stan seni pahat buah dan mengelilingi culinary festival. EATOF Expo menampilkan batik, kerajinan, dan berbagai karya yang menjadi ciri khas dari masing-masing daerah. Pembukaan EATOF diakhiri dengan menampilkan universal dance atau sebuah tarian yang mengolaborasikan berbagai budaya dan tarian kontemporer dari berbagai daerah serta K-Pop Performance D-Holic. (nrm) |