Kunjungan Dubes Thailand Kabarkan Kedatangan HRH Princess Maha Chakri
Duta Besar Thailand H.E. Mr. Paskorn Siriyaphan mengunjungi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta.
Kunjungan ini merupakan kunjungan ketiga kalinya dimana kunjungan pertama ketika Mr. Paskorn Siriyaphan telah disahkan menjadi Duta Besar Thailand di Indonesia. Sedangkan kunjungan kedua adalah ketika menghadiri pernikahan putri Sri Sultan HB X.
Dalam sesi wawancara di depan Gedhong Wilis, Mr. Paskorn menjelaskan ?Tujuan dari kunjungan kali ini adalah untuk menyampaikan bahwa akan ada kunjungan dari HRH Princess Maha Chakri ke Yogyakarta pada bulan November mendatang?.
HRH Princess Maha Chakri yang merupakan seorang professor sejarah berencana akan membawa 100 orang muridnya mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Yogyakarta, diantaranya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Sebelum mengunjungi Yogyakarta, HRH Princess Maha Chakri rencananya akan berkunjung ke Bandung dan Jakarta.
Selain mengenalkan budaya Indonesia kepada muridnya, lebih jauh ?HRH Princess Maha Chakri juga ingin mengenalkan kepada masyarakat Thailand. Nantinya kunjungan tersebut akan diliput dan disiarkan di salah satu stasiun televisi di Thailand. Sehingga diharapkan agar masyarakat Thailand tertarik berkunjung ke Indonesia khususnya Yogyakarta.
Dalam kunjungannya kali ini, Mr. Paskorn didampingi oleh Mrs. Rosalin Siriyaphan (Ambassador?s Spouse), Ms. Nitivadee Mantikul ?(Minister and Deputy Chief of Mission) dan Col Songvit Vayuheurd (Thai Army Attache to Jakarta). Turut hadir Ms. Siribhusya Ungphakom (Minister Counsellor/Commercial), Mr. Narut Soontarodom (Minister ?Counsellor), Mr. Worrawit Pattaranit (First Secretary) dan Mr. Henri Setiawan (Staff). (rzm/fy)
Program Kotaku Strategi Peningkatan Kota Layak HuniKonsultan Manajemen Wilayah (KMW) DIY mengadakan sosialisasi dan lokakarya program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Acara tersebut diselenggarakan di ruang rapat Ros-in Hotel, pada Selasa (4/10). Ir. Gatot Saptadi selaku Asisten II Sekda DIY membuka acara sekaligus meresmikan program KOTAKU. KOTAKU merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat, dalam upaya melakukan percepatan penanganan perumahan dan pemukiman kumuh. Dalam sambutan Gubernur DIY yang disampaikan oleh Gatot Saptadi, mengatakan bahwa Satuan Kerja yang ada di Pemerintah Daerah DIY dapat menjalin komunikasi dan berkordinasi dengan baik dan intensif. Hal tersebut bertujuan agar program Kotaku dalam menangani pemukiman kumuh menuju kota layak huni dan berkelanjutan berjalan dengan baik. Gatot sangat mengapresiasi program Kotaku, harapannya dapat tercipta kondisi lingkungan yang ideal, berkualitas, dan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Anton Lami Suhadi Selaku Oversight Service Provider (OSP) Program KOTAKU menyampaikan acara tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan program Kotaku, membangun keterampilan dalam menyusun dan mengembangkan media sosialisasi serta membangun komitmen Pemda sebagai stakeholder dalam melakukan pencapaian program KOTAKU Program Kotaku dalam hal ini juga mendukung implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dalam mewujudkan? pencapaian 100-0-100 yaitu, 100% akses air minum, 0% kawasan kumuh, dan 100% akses sanitasi layak. Acara tersebut dihadiri oleh Forkopimda DIY, Bappeda DIY, Setda DIY, BPDB DIY, Pokja PKP Bantul-Sleman, Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dan Forum BKM DIY. Bentuk komitmen bersama dengan Pemda DIY dalam mewujudkan Yogyakarta tanpa kumuh dilakukan dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Ir. Gatot Saptadi selaku Asisten II Sekda DIY. (ay) Pentingnya Peningkatan Kesetaraan KB menuju Keluarga SehatPencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB-KES Tingkat DIY Tahun 2016, telah dilaksanakan pada, Selasa (04/10) pukul 09.00 WIB di Gedung Radyosuyoso, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. GKR Hemas dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh GBRAA Paku Alam menuturkan, ?Kegiatan PKK-KB- KES merupakan cara strategis yang dilakukan oleh penggerak PKK untuk mewujudkan KB yang sehat?. Program Kependudukan dan KB Merupakan Program 'Hulu'Wagub DIY, Paku Alam X, sebelum membuka secara resmi acara telaah, membacakan sambutan dari Gubernur DIY. Isi sambutan tersebut menyatakan bahwa Pemerintah DIY menyambut baik penyelenggaraan Telaah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga DIY 2016. Kegiatan telaah semacam ini menjadi penting dan sangat strategis, sebagai evaluasi pelaksanaan program pembangunan kependudukan dan KB yang merupakan salah satu modal pokok yang sangat strategis bagi investasi pembangunan SDM dan kesejahteraan rakyat. Beliau menambahkan juga bahwa program kependudukan dan KB merupakan program ?hulu? yang secara langsung dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program-program lainnya, seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, layanan pendidikan, kesehatan dsb. Keberhasilan program kependudukan dan KB memang tidak terlihat secara nyata dalam waktu yang singkat, selain itu juga membutuhkan penyerasian kebijakan antar bidang/sektor. Namun program tersebut sangat penting dan strategis bagi pembangunan manusia Indonesia dan kesejahteraan rakyat di masa depan. Acara Telaah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga DIY tahun 2016 ini diselenggarakan oleh BKKBN pusat bekerjasama dengan BKKBN provinsi. Bertempat di Borobudur Ballroom Hotel Inna Garuda Yogyakarta (3/10), acara ini tidak hanya dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY, tetapi juga oleh Kepala BKKBN pusat yang diwakili oleh Deputi KSPK, Ambar Rahayu MNS, Kepala Dinas/Instansi lintas sektor baik tingkat DIY maupun kab/kota, para mitra kerja dan organisasi profesi baik tingkat DIY maupun kab/kota, Kepala SKPD-KB kab/kota dan ketua IPeKB DIY dan kab/kota. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk membahas strategi yang efektif guna mempercepat tercapainya sasaran kinerja program pada akhir tahun 2016. Dalam pidato laporannya , Drs. Ellya Nunuk Irihastuti, selaku Sekretaris BKKBN DIY menyatakan bahwa pencapaian program sampai dengan bulan Agustus 2016, khususnya pada data pencapaian kesertaan KB Baru yang masih jauh dari capaian yang diharapkan (40%) terhadap KKP 2016 dan capaian di bulan yang sama (Agustus), yaitu 32000 PB pada Agustus 2015 dan 30000 PB pada Agustus 2016. Terkait dengan upaya pemantapan komitmen dalam rangka memperlancar pelayanan KB, peningkatan wawasan kependudukan dan KIE bagi calon pengantin, dilakukan penandatangan MoU antara BKKBN DIY dengan 5 mitra, yaitu : Himpunan Perias Pengantin DIY, Dinas Dikpora DIY, RS Bethesda Lempuyangwangi, RS DKT dr Sutarto dan RS Griya Mahardika. Diharapkan pencapaian BKKBN DIY dapat membantu pencapaian sasaran-sasaran strategis dr BKKBN pusat. Sebagaimana disampaikan oleh Deputi KSPK, sasaran strategis BKKBN pusat pada tahun 2016 berkaitan dengan LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk), angka kelahiran total, dan persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi. Usai pembacaan sambutan-sambutan, acara pun dilanjutkan dengan coffe break dan presentasi materi. (nier) Gubernur Apresiasi Program Kerjasama Suaka Margasatwa PaliyanGubernur DIY memberikan apresiasi kepada Mitsui Sumitomo Insurance Co. Ltd. yang telah melaksanakan program kepedulian lingkungan dan kemasyarakatan bagi masyarakat Gunungkidul. ?Saya berharap agar program-program tersebut tidak diawali dari titik nol, tetapi diletakkan secara integral dan berkelanjutan dari program-program yang ada, sehingga berdaya guna dan berhasil-guna secara optimal bagi masyarakat yang berbatasan dengan suaka margasatwa?, ujar Gubernur DIY. Sambutan tersebut disampaikan Gubernur DIY dalam acara Pemantapan Program Kerjasama Suaka Margasatwa Paliyan yang diselenggarakan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta Selasa (03/10) pagi. Acara yang digagas oleh Mitsui Sumitomo Insurance Co. Ltd. dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY ini juga dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner OJK, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, FKPD DIY, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Para Kepala SKPD Pemda DIY, dan perwakilan masyarakat Gunungkidul. Dalam laporannya, Ir. R. Sutarto, MT selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY menyampaikan bahwa kerjasama antara Pemerintah dengan Mitsui Sumitomo telah berlangsung dua tahap; 2005-2011 dan 2011-2016. Pada kedua tahap tersebut, telah dilakukan rehabilitasi melalui penanaman tanaman pohon dan buah yang berdampak pada terbentuknya kembali ekosistem sehingga satwa-satwa asli Gunungkidul telah kembali ke kawasan tersebut. Selain itu, telah dilaksanakan pula pemeliharaan dan pengayaan ekosistem, membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kelestarian lingkungan hidup, melanjutkan survei sosial ekonomi dan keanekaragaman hayati, pengembangan sarana dan prasarana. Sementara itu, Mr. Takashi Kuroda sebagai Direktur Mitsui Sumitomo Insurance Co. Ltd. memaparkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh perusahaannya dapat berjalan baik karena partisipasi aktif berbagai kalangan. Pihaknya mengaku telah menanam sekitar 300 ribu pohon habitat asli di lahan seluas 350 hektar. Akibatnya, monyet ekor panjang sebagai satwa asli Paliyan telah kembali ke ekosistemnya tersebut. Hutan Suaka Margasatwa Paliyan yang tadinya tandus telah berhasil direhabilitasi selama dua tahap kerjasama. ?Untuk itu, Mitsui Sumitomo Insurance Co. Ltd. berkomitmen untuk melanjutkan proyek Paliyan ini 5 tahun lagi.?, sebut Kuroda. (alh) |