Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY
Bertepatan dengan hari pamuka ke-55 tahun 2016, Gerakan Pramuka Indonesia melaksanakan kegiataan 5 (lima) tahunan bagi Pramuka Penggalang, Jambore Nasional X tahun 2016. Dalam hal ini Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kwartir Pramuka DIY mengirimkan kontingen sejumlah 243 orang, baik dari Pramuka Penggalang, Pramuka Penggalang Difabel, dan Pembina Pramuka Penggalang. Keberangkataan Kontingen Jambore Nasional X tersebut dilepas langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bertempat di Bangsal Kepatihan, Jum?at 05 Agustus 2016.
Kontingen DIY yang hendak melaksanakan Jambore Nasional X di Bumi Perkemahan Cibubur, Jawa Barat tersebut akan ?meninggalkan? Yogyakarta selama 11 hari. Kontingen DIY sedianya berangkat pada hari Kamis, 11 Agustus 2016 dan direncanakan pulang kembali pada Senin, 22 Agustus 2016.
Dalam laporan pengiriman Kontingen Jambore Nasional X, GKR Mangkubumi selaku ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY mengatakan bahwa Kontingen Pramuka DIY akan membuktikan bahwa Pramuka DIY adalah pramuka yang santun, kritis, serta mempunyai daya juang tinggi. ?Sebelumnya juga telah dilaksanakan pembekalan bagi kontingen, melalui pembekalan tersebut Kontingen Jambore Nasional Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY mampu berkontribusi secara penuh dan mampu menunjukkan ciri kepribadian Wong Jogja, yang santun, cerdas, cakap, dan berbudaya.? Tambahnya.
Setelah melakukan pemakaian atribut kontingen tanda dilepasnya Kontingen Pramuka DIY, Gubernur DIY menyampaikan sambutan pembekalan. Sri Sultan HB X mengingatkan kembali mengenai pidato dari almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dalam pidatonya pada Kongres Kepanduan tingkat Dunia di Tokyo tahun 1971, Bapak Pramuka Indonesia tersebut mengatakan bahwa Pramuka tidak hanya dididik menjadi warga negara yang baik, tetapi juga sebagai manusia pembangun yang handal.
Sultan menambahkan, bahwa Jambore Nasional X ini dimaksudkan sebagai aktualisasi Trisatya Pramuka Penggalang. Hal tersebut mengharuskan para anggota Pramuka untuk menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan NKRI, Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, dan Menepati Dasa Dharma.
Dengan diberangkatkannya Kontingen DIY dalam Jambore Nasional X tersebut, Sultan berharap agar tercapai penyemaian pertumbuhan, pembaharuan, keseimbangan, jiwa-jiwa tunas muda yang berani, matang, dan tegas.
?Kepada Adik-Adik Pramuka Pandega yang ikut sebagai Peserta, pesan saya jagalah harkat dan martabat Pramuka DIY dengan mampu mengaktualisasikan motto: Satyaku kudharmakan, Dharmaku kubhaktikan.? Tandas Sultan menutup sambutannya.(anr)
Hari Koperasi ke-69Upacara Hari Koperasi ke-69 menjadi momentum untuk mewujudkan kemandirian rakyat. Dilaksanakan di Lapangan Paseban Bantul pada hari kamis (04/08) Asisten II Sekda DIY . Ir. Gatot Saptadi hadir memimpin jalannya upacara. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Koperasi DIY, Wakil Bupati Bantul, Wakil Ketua DPRD, Dekranasda, Depkopwil DIY, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kab. Bantul, Kepala BUMN dan BUMD Kab. Bantul dan Penggiat Koperasi. Melalui tema ?Koperasi Wujud Badan Usaha Milik Rakyat? para pelaku koperasi diharapkan mampu menghasilkan masyarakat mandiri. Melalui Badan Usaha Milik Rakyat, diyakini perekonomian masyarakat akan meningkat. Dalam sambutan tertulis Gubernur DIY yang dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Seka DIY, Ir. Gatot Saptadi,MM, mengatakan bahwa prinsip dari koperasi adalah berperan nyata dalam menyusun perekonomian berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. ?Perlu diingat bahwa kemakmuran masyarakat bukanlah kemakmuran perseorangan, namun kemakmuran yang menyeluruh bagi semua lapisan masyarakat.??Tandasnya.?? Terwujudnya gerakan koperasi sebagai dasar pengembangan kekuatan ekonomi rakyat harus mendorong? perekonomian yang berkelanjutan. ditekankan bahwa kunci perekonomian yang mampu bersaing dalam era global adalah penanaman nilai kejujuran dalam setiap sendi kehidupan. Setelah upacara tersebut selesai dilanjutkan dengan pemberian penghargaan nasional koperasi berprestasi? Tingkat se-DIY. Selain itu, terdapat pula penghargaan pangkas trampil tingkat SMP dan SMA. Kegiatan yang dilaksanakan tepat didepan kantor bupati Bantul tersebut diramaikan pameran yang membuka? stand dengan ?menjual beragam kuliner dan busana batik khas dari daerah.(ay/skm) Kunker Komisi IX DPR RI KE PEMDA DIYKunjungan kerja ?Komisi IX DPR RI yang dipimpin oleh H. Syamsul Bahri, ke Pemda DIY, diterima Pj Sekda DIY Ir Rani Sjamsinarsi, MT ?bertempat di Dalem Ageng Komplek ?Kepatihan Yogyakarta. ?Selasa (02/08) Dalam kunjungannya, pimpinan rombongan mengutarakan banyaknya permasalahan kesehatan berupa vaksin palsu dan ketenaga kerja orang asing yang belum terkordinir secara maksimal, hal ini? untuk mendapatkan informasi yang ada di DIY dalam menjalin ?kinerja yang lebih baik, dalam pelayanan kesehatan serta meningkatkan kualitas kehidupan dalam hal tenaga kerja. Hal tersebut perlu adanya kegiatan proaktif? bagi orang asing serta pengawasan yang dilakukan bersama kantor wilayah dan HAM. Syamsul berharap kunjungan kerja ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta memaksimalkan kegiatan ketenaga kerjaan di DIY Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI dilanjutkan dengan? dialog di pimpin oleh Ir. Rani Sjamsinarsi, MT, dengan didampingi pimpinan SKPD DIY terkait, dintaranya diikuti kepala Dinas Kesehatan, Badan POM, BPJS Kesehatan, Dinas Ketenaga Kerjaan, BPJS tenaga kerja. (ay) Cetak Generasi Berkualitas, BPPM Adakan Kampanye PUPDemi mewujudkan peningkatan usia pada perkawinan pertama, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY menyelenggarakan kegiatan kampanye Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Bertempat di GOR Amongrogo, Rabu (03/08/2016) acara tersebut dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Forkompimda DIY, kelompok remaja, siswa, dan kelompok peduli remaja di DIY. Kegiatan bertajuk ?Don?t Hurry to Get Marry? tersebut dimeriahkan dengan talkshow, lomba videografi, tampilan pentas seni dari duta mahasiswa ?Genre? DIY, dan stand-stand pameran dari berbagai lembaga dan stakeholder BPPM DIY. Diantaranya adalah Kanwil Kemenag DIY, BKKBN Yogyakarta, PKBI, CB Bethesda, BKKP dan KB Kabupaten/Kota DIY, serta berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat lain yang menangani permasalahan perempuan dan anak di DIY. Setelah melakukan penandatanganan deklarasi petisi remaja DIY, Sultan menyatakan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Sultan menilai kegiatan tersebut sangat berguna untuk mewujudkan generasi muda yang berkualitas. ?Generasi muda adalah agent of change, harus memiliki visi dan misi yang jelas, ide-ide yang brilian, sehingga akan tercipta bibit masa depan yang mampu membenahi masalah bangsa? ungkap Gubernur DIY. Kembali Sultan menekankan pentingnya perlindungan anak dari pernikahan dini. Sebab pernikahan merupakan hubungan lahir dan batin demi membentuk keluarga bahagia. Anak yang menikah dini dinilai akan berpengaruh terhadap kondisi psikisnya, seperti ketidakmampuan dalam mengayomi anak dan keluarganya, egoisme dalam berumah tangga. Secara kedokteran pernikahan dini akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi, kesehatan ibu maupun anak. Maka kematangan fisik dan psikis begitu diperlukan dalam membina rumah tangga. Selain dari internal diri remaja, Sultan menegaskan bahwa untuk melahirkan remaja generasi bangsa yang berkualitas maka diperlukan penanaman nilai moral oleh keluarga. Nilai moral tersebut terkumpul dalam 8 fungsi keluarga, yakni fungsi agama, budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi yang sehat, sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, serta fungsi lingkungan alam aktualisasi hidup disiplin dan bersih. Penanaman tersebut juga berperan dalam membentuk keluarga berkualitas. (anr/skm) Sultan Himbau Pemkot Ciptakan Masyarakat Mandiri dan BerbudayaSetelah berkeliling di empat Kabupaten di ?Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur DIY dan Wakil Gubernur DIY menghadiri syawalan di Pemerintah Kota Yogyakarta. Berlangsung di Balaikota Yogyakarta, di selenggarakan pada hari Selasa ( 2/08) Pada kesempatan syawalan untuk daerah terakhir ini, Sultan mengucapkan selamat atas prestasi dan pencapaian baik oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Berdasarkan Ikrar Syawalan yang disampaikan oleh Walikota Yogyakarta, Drs. H. Haryadi Suyuti, Kota Yogyakarta telah memperoleh berbagai prestasi seperti, Penghargaan Inagara 2015 tentang 120 ide inovasi, yakni berupa program penerangan jalan hemat energi, Prestasi Akuntabilitas Kerja 2015, Keberhasilan dalam revitalisasi alun-alun utara dan jalan Malioboro, serta banyak prestasi lain. Meski demikian, Sultan masih menyayangkan pengajuan Dana Keistimewaan (danais) oleh Pemkot Yogyakarta. Dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di DIY, Kota Yogyakarta merupakan daerah dengan anggaran danais terkecil, yakni 9 Milyar Rupiah. Angka ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan Pengajuan dari Kabupaten lain yang ada di DIY, yakni mencapai 50 Milyar Rupiah. Sultan menghimbau agar Pemkot Yogyakarta menillik ulang tentang kebutuhan dalam sektor Kebudayaan dan Pariwisata di Kota Yogyakarta. Sejauh ini sektor pariwisata di Kota Yogyakarta begitu besar. Dengan adanya beberapa obyek wisata? memiliki ikon yang bernilai historis, ?seperti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Pura Pakualaman, dan sebagainya, Sultan mengharapkan agar pemenuhan kebutuhan bagi wisatawan dapat diwujudkan. Kebutuhan tersebut dapat berupa rumah singgah (homestay) di kampung wisata, lahan parkir, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut akan menarik minat bagi wisatawan untuk mengunjungi Kota Yogyakarta. Sultan menambahkan, melalui penggunaan danais yang sesuai tujuan keistimewaan maka akan ?tercipta pertumbuhan di berbagai sektor, khususnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat kelurahan. Masyarakat juga akan menjadi masyarakat mandiri dan berbudaya.??ungkapnya.?? Gubernur DIY, mengingatkan kembali akan makna Idul Fitri. Sultan mengajak seluruh lapisan masyarakat agar back to basic, yakni mengembalikan diri kepada dasar kefitrahan manusia. Hal tersebut akan mengantarkan manusia kepada cipta, rasa, dan karsa yang sesungguhnya. Sehingga akan tercapai suatu kesempurnaan kehidupan. acara syawalan ?dihadiri oleh pejabat pemerintahan dan tamu undangan. Diantaranya adalah Jajaran Pemda DIY, Forkompimda, Forkompimka, Perwakilan DPRD DIY dan Kota Yogyakarta, Jajaran Sekda, dan Tokoh Masyarakat.(anr/skm) |