CANDORI TIK KE- V Dibuka Wakil Gubernur Paku Alam X
Festival Teknologi Informasi Komunikasi mampu menggeliatkan masyarakat di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta internet, dimana perkembangannya membuat dunia seolah tanpa batas. Namun ?demikian kecermatan dan kearifan? dalam pemanfatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) penggunaannya beretika, menanggulangi dampak negatif dan mengarahkan pada pemanfaatannya secara Sehat, Kreatif dan Produktif.
Penegasan demikian disampaikan Gubernur DIY melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam X ketika membuka CANDORI ( Kenduri) ?Festival Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) ke V Tahun 2016 yang diselenggarakan Kementerian Kominfo kerjasama Dinas Komunikasi dan Informatika DIY dengan Direktorat Pemberdayaan Informatika, Kementerian? Komunikasi dan Informatika RI, Kantor Staf Presiden, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Relawan TIK tadi pagi (Jumt,15/09) di Gedung Grhatama Pustaka (Kantor Perpustakaan Daerah) DIY di Jalan, Janti, ?Gedhong Kuning Yogyakarta.
Dengan pendayagunaan TIK harapan Gubernur DIY, sumber daya manusia kita mampu mengatasi tantangan zaman dan dapat memanfaatkan peluang yang ada, sekaligus dapat meng ? internalisasikan nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai kejujuran, serta nilai-nilai kebersamaan dalam rangka membangun jatidiri kita.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo Septriana Tangkary dalam laporannya menjelaskan bahwa Festival Teknologi Informasi? Komunikasi (TIK) yang bertajuk CANDORI (Kenduri) akan dilaksanakan mulai hari ini tanggal : 16 hingga tanggal 17 September 2016 ?dengan kegiatan Seminar, Workshop, bertemakan ?Hamemayu Hayuning Bawana TIK? Tema tersebut diangkat dimakasudkan untuk membuat kebijakan dan melindungi, mengayomi keselamatan Dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menekan konten negatif (pornografi, judi, SARA, berita bohong) yang merugikan masyarakat yang kemudian menghasilkan konten - konten posistif (dalam mempromosikan kebudayaan, pariwisata , membangun wawasan nusantara sebagai bagian dari revolusi mental di masyarakat sehingga tercipta masyarakat Indonesia yang madani, adil makmur, tata tentrem, kerta raharjo).
Tujuan ?dari Festival TIK tersebut adalah untuk membangun Masyarakat Indonesia Cerdas. Menginspirasi dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan sosial dan meningkatkan ekonominya, ?yang mengangkat sektor pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.? Adapun pesertanya utusan Dinas Kominfo Provinsi dan Kabupaten di seluruh Indonesia, 250 perwakilan Relawan TIK dari seluruh Indonesia ?.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Kominfo Woro Indra Widiastuti menyatakan bahwa hadirnya teknologi Komunikasi hendaknya menjadikan Indonesia cerdas, meningkatkan empati sosial, menjadikan? ekonomi masyarakat meningkat. Untuk itu dia mengharapkan kepada relawan untuk? terjun secara aktif di tengah masyarakat memberikan informasi secara maksimal agar masyarakat khususnya di pedesaan yang selama ini belum tersentuh TIK segera melek TIK.
Mengakhiri sambutannya Gubernur DIY melalui Paku Alam X menginformasikan bahwa di DIY setidaknya terdapat 17% ?pengguna internet. Cukup tinggi dibanding dengan penggunaan rata-rata nasional yang hanya 5 persen. Tingginya angka pengguna internet itu karena Yogyakarta sebagai kota pendidikan, sehingga orang yang melek internet-pun lebih banyak. Dan internet mampu berperan meningkatkan ilmu pengetahuan. Sehingga sangatlah tepat penyelenggaraan CANDORI TIK 2016 adalah sangat tepat dalam rangka menyikapi perkembangan TIK yang kian pesat. Selain dapat dipakai sebagai ajang koordinasi, kolaborasi, kerjasama diantara komunitas TIK seluruh Indonesia, serta untuk menginspirasi dan edukasi masyarakat.
Pembukaan CANDORI TIK 2016 ditandai dengan melaunching kartu ??Jogja Pass? dan ?Jogja Istimewa? oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam X yang didampingi Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo Septriana Tangkary, Staf Ahli Menteri Kominfo Woro Indra Widiastuti dan Ketua Relawan TIK Said yang dilanjutkan dengan pengukuhan Relawan TIK DIY.(Krn).
Kebakaran Hutan dan Lahan Ancam Daerah Istimewa YogyakartaMeskipun kebakaran hutan dan lahan saat ini banyak terjadi di luar pulau Jawa, namun tidak menutup kemungkinan pulau Jawa khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta dapat mengalaminya. Bercermin pada hal tersebut, Pemda DIY mengadakan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan pada Jum?at, 16 September 2016. Asisten II Sekda DIY, Ir. Gatot Saptadi memulai rapat dengan menyinggung tentang isu terkait kebakaran hutan dan lahan. Menurutnya isu tersebut secara nasional telah mempengaruhi semua aspek di pemerintahan, baik dalam hal ekonomi, sosial, dan keamanan. Gatot menuturkan bahwa secara regulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan terdapat payung hukum yang menaunginya, baik berupa UU tentang Kebencanaan, Inpres, dan Peraturan Menteri. ?Tinggal bagaimana kita melaksanakan dan merangkul seluruh pihak terkait. Sebab penganannya tidak dapat bertumpu pada satu institusi, ini melibatkan banyak pihak?, jelas Gatot. Lebih lanjut, Gatot meminta kepada seluruh hadirin untuk membentuk langkah teknis. Terutama dalam hal sumberdaya, sarana prasarana, termasuk mengenai pendanaan. Menurutnya selama ini banyak stakeholder yang belum menggunakan dana APBD untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. ?Penanganan itu dapat menggunakan dana tidak terduga dalam APBD, ini tidak lain untuk mempermudah proses penanganan kebakaran. Selain itu saya minta dalam rapat koordinasi pertama ini menghasilkan sistem komando yang terstruktur agar dalam penanganan di lapangan dapat efektif dan efisien?, tandas Gatot. Dalam kesempatan ini pula Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Ir. R. Sutarto, MP memaparkan riwayat kebakaran yang pernah terjadi di DIY. Diantaranya adalah kebakaran hutan di Samigaluh, Kulonprogo, kebakaran lahan tebu di daerah Imogiri, Bantul, serta kebakaran hutan jati yang sering terjadi di daerah Gunungkidul. Hal tersebut mengindikasikan bahwa DIY juga berpotensi untuk menerima bencana kebakaran hutan dan lahan. ?Dalam data kami sebaran titik rawan kebakaran di DIY terdapat di Kecamatan Playen, Nglipar, Paliyan, Wonosari, dan Kecamatan Kokap. Gunungkidul memang berpotensi besar sebab banyaknya hutan pohon jati disana serta kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan garapan tani dengan membakar pohon?, ungkap Sutarto. Hingga saat ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) DIY telah melakukan berbagai upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan di DIY. Dishutbun DIY telah melakukan berbagai sosialisasi, penyuluhan kelompok tani, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), pembuatan papan peringatan, dan patroli pengamanan hutan. ?Selain upaya yang kami lakukan, kami harap masyarakat juga turut melapor ke BDH (Bagian Daerah Hutan:red) terdekat. Jika skalanya besar, nanti BPBD dan instansi lain dapat tejun pula?, pungkasnya. Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Krido Suprayitno, SE, M.Si. menyambut baik pengintegrasian Dishutbun DIY dengan instansi lain termasuk BPBD DIY dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan. Menurutnya dengan skenario penguatan kerangka regulasi penanggulangan bencana dan pemaduan program, potensi kebakaran di DIY dapat ditekan. ?Yang menjadi PR kita adalah mencari solusi membuka lahan tanpa melakukan pembakaran serta meningkatkan kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan?, jelas Krido. Rapat yang dipimpin langsung oleh Asisten II Sekda DIY dan bertempat di Ruang Rapat Unit IX Komplek Kepatihan, Yogyakarta tersebut berjalan dengan lancar. Kehadiran Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, Perwakilan TNI dan Polri, serta stakeholder terkait melahirkan ide segar. Seluruh hadirin dapat pula menyampaikan gagasannya mengenai penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. (anr) Wanita Indonesia Harus Tingkatkan Semangat Untuk BerwirausahaIkatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI)? hari ini Kamis (15/9) melakukan? audiensi dengan Wakil Gubernur DIY Paku Alam yang diterima di Gedung Pare Anom Komplek Kepatihan Yogyakarta. Keberadaan IWAPI sangat berpengaruh bagi kemaslahatan umat khususnya untuk memajukan kesejahteraan wanita sebagai pengusaha. Hal tersebut tergambar pada program-program IWAPI mengenai usaha yang di kelola oleh kaum hawa. Mengenai program IWAPI yang ditindaklanjuti. Wakil Gubernur DIY menyampaikan bahwa perlu adanya perhatian khusus di 17 kecamatan? dan? beberapa Desa di DIY yang? masih? tertinggal agar menjadi desa binaan, serta mengembangkan kaum hawa supaya berkembang dan produktif. Dalam hal ini Wakil Gubernur DIY menambahkan bahwa perempuan pengusaha di skala UMKM menjadi UKM perlu ditingkatkan. ?Langkah awal yang di butuhkan perlunya pola dalam menjalankan program tersebut. Kemudian masing-masing dari perusahaan outsource-kan di desa binaan 17 kecamatan tadi dan di kembangkan? ujar Tuti. Molek menambahkan mengenai pelaksanaan pelatihan teknis managemen usaha di 17 kecamatan tertinggal akan terlaksana meninjau kerjasama dengan pemerintah setempat. Karena kerjasama kita dengan perguruan tinggi mengenai bidang-bidang usaha sangat baik, mestinya punya pengetahuan yang lebih kompleks. (Ay). Gubernur DIY Mendukung Transformasi BPD DIYSekjen Kemendagri, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Koordinator Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Wilayah Timur, Kepala OJK DIY, Kepala Kantor Perwakilan BI Yogyakarta, Pimpinan dan Anggota DPRD DIY, Bupati dan Walikota di DIY, Direktur Eksekutif Asbanda, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi BPD DIY, serta masyarakat perbankan menghadiri Sosialisasi Transformasi BPD DIY. Acara yang digelar di Royal Ambarukmo Hotel pada Kamis (15/09) pagi tersebut diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman, komitmen, serta dukungan para stakeholders terhadap peran BPD DIY dalam pembangunan daerah. Dalam laporannya, Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan menuturkan bahwa sosialisasi ini sangat penting agar implementasi transformasi BPD DIY dapat berjalan baik dan mencapai sasaran yang ditentukan. Dukungan dan komitmen dibutuhkan agar terus memacu transformasi yang telah dicanangkan di BPD DIY sejak tahun 2014 melalui berbagai konteks seperti penyempurnaan penerapan prinsip good corporate governance, governance structure, governance process, dan governance outcome. Gubernur DIY yang juga menjadi pemegang saham kendali BPD DIY mengungkapkan, ?BPD DIY harus berkembang secara akseleratif menjadi regional champion. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan tiga syarat: ketahanan kelembagaan secara permodalan, memiliki kemampuan bertumbuh dan berkembang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah, kemampuan pelayanan yang optimal hingga tingkat kecamatan dengan dukungan SDM yang profesional.? Apresiasi diberikan Gubernur DIY atas prestasi-prestasi yang dicapai BPD DIY. Kinerja positif tersebut merupakan modal besar bagi transformasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Tahun 2016 ini, BPD DIY menjadi bank dengan kinerja excellent, dengan penghargaan titanium trophy dan diamond trophy yang merupakan award tertinggi dari Majalah Infobank. Prestasi tersebut diperoleh karena BPD DIY berhasil mempertahankan kinerja dengan predikat sangat bagus selama 20 tahun berturut-turut. Prestasi lainnya, BPD DIY menempati posisi puncak untuk Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 dalam rating 118 bank, untuk kategori bank beraset di bawah Rp 10 T. Melihat perkembangan yang terjadi, BPD DIY menunjukkan angka impresif melalui?berbagai indikator. Aset BPD DIY pada triwulan II 2016 mencapai Rp 9,4 T dari sebelumnya Rp 8,7 T pada 2015. Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 7,7 T, atau tumbuh 13% dari tahun 2015. Pertumbuhan kredit sebesar 5,2% menjadi Rp 5,7 T dibanding pada Juni 2015. Rasio finansial mulai dari capital adequacy ratio (CAR) 19,3%, loan to deposit ratio (LDR) 73,4%, return on asset (ROA) 2,89%, return on equity (ROE) 17,2%, dan angka non performing loan (NPL) 3,3%. Dari angka-angka tersebut, sepintas yang perlu didorong adalah pertumbuhan kredit yang membutuhkan laju pertumbuhan 15%-20% per tahun. ?Mana yang perlu diakselerasi? Sepenuhnya diserahkan kepada manajemen BPD DIY, dengan arahan OJK dan koordinasi dengan ASBANDA", pungkas Gubernur DIY. Selanjutnya, Gubernur DIY berpesan agar segera disusun roadmap dan milestone tahapan pencapaian BPD DIY sebagai regional champion. Selain itu, inisiatif juga perlu dilakukan melalui peningkatan portofolio kredit produktif, penguasaan pangsa pasar, peningkatan peran sebagai bank induk BPR, menambah modal melalui pertumbuhan organik dari laba ditahan, mengembangkan inovasi produk, serta membangun brand awareness melalui komunikasi intensif dengan customer community yang loyal. Sementara itu, Yuswandi A. Tumenggung selaku Sekjen Kemendagri dalam sambutannya mengungkapkan kekaguman atas hubungan yang begitu baik antar shareholders maupun stakeholders BPD DIY. "Istimewa. Bahkan hampir tidak ada gap antara pemegang saham kendali dengan manajemen BPD DIY.", seru Yuswandi. ?Yuswandi berikutnya menekankan agar BPD DIY benar-benar meningkatkan competitiveness, dan selalu menganalisis serta merespon terhadap perubahan-perubahan yang terjadi bahkan di level nasional. Acara sosialisasi ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan berbagai narasumber. Beberapa tokoh mulai dari perwakilan pemerintah, pengawas dan asosiasi perbankan, maupun pakar dan akademisi hadir sebagai panelis. (alh) Dubes Irlandia Kunjungi DIYGubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Irlandia untuk Indonesia H.E. Mr. Kyle O?Sullivan di Gedhong Wilis, Kepatihan, Rabu (14/09) pagi ini. Kunjungan Dubes Irlandia ke DIY ini dilakukan sebagai bentuk perkenalan resmi Kedutaan Besar Irlandia yang baru dua tahun berada di Indonesia. Dalam kunjungan ini, Dubes Irlandia mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya melihat Jogja sebagai daerah yang begitu populer dalam bidang pendidikan dan pariwisata. ?Untuk itu, kami melihat ada peluang kerjasama di bidang-bidang tersebut dengan DIY. Selain kami juga ingin menjajaki kerjasama di bidang penerbangan?, ungkap O?Sullivan. Gubernur DIY menyambut baik kunjungan ini. Berikutnya, Gubernur DIY menyampaikan informasi bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah mengenai pembangunan infrastruktur. Untuk menunjang proses tersebut, dibutuhkan banyak kerjasama yang juga bisa dihubungkan dengan berbagai BUMN yang ada di Indonesia. ?Terkait peluang kerjasama dengan DIY, kami sangat terbuka untuk menghubungkan dengan universitas-universitas maupun pelaku usaha. Di Jogja ini masih perlu banyak dukungan, terutama pelaku industri kreatif dan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi informasi.?, tutur Gubernur DIY. (alh) |