Pelantikan Pimpinan Baznas DIY Dan Pengajian Rutin Pejabat Dan Aparat
Asisten Pemerintahan Sekda DIY, Drs. Sulistiyo, SH, CN, M.Si mewakili Gubernur DIY (Rabu, 3/2) melantik pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) DIY Periode 2015-2020 di Gedung DPRD DIY, Jl. Malioboro Yogyakarta.
Kepada seluruh jajaran pengurus Baznas DIY, Gubernur DIY mengharapkan pengurus yang baru dapat melaksanakan dan mengembangkan program-program terdahulu agar menjadi lebih baik lagi, tetap memperhatikan pelayanan kepada muzaki sesuai standar yang ada dan memperbaiki? mekanisme pendistribusian zakat kepada para mustahiq, terutama fakir, muallaf, dan gharimin.
Menurut Gubernur, kekuatan dan ruh lembaga pengelola zakat terletak pada kesungguhan dalam melayani, melindungi dan menyelamatkan kaum fakir miskin. Maka cara pandang organisasi pengelola zakat dalam pengembangan program pendayagunaan zakat, hendaknya selalu memperhatikan secara obyektif kebutuhan hidup mustahiq yang perlu dibantu dan diberdayakan.
Sebagai lembaga publik, Gubernur mengingatkan agar baznas perlu secara rutin dan transparan menginformasikan kepada masyarakat penerimaan zakat, infaq dan shadaqah serta pendistribusiannya, terlepas dari banyak atau sedikit dana yang terkumpul.
Gubernur mengharapkan semoga dengan perolehan dana zakat ini dapat membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mendekatkan jarak antara golongan kaya dengan golongan lemah dan kurang beruntung secara ekonomi, sehingga kesejahteraan umat akan tercapai.
Sementara Wakil Ketua DPRD DIY, Arief Noor Hartanto, S.IP, menyampaikan bahwa pengajian rutin yang sudah dijadwalkan oleh Pemerintah Daerah DIY ini dapat menjadi media bagi pejabat dan aparat Pemda DIY untuk saling bersilaturahmi dalam rangka menjalin?ukhuwah, kebersamaan dan persaudaraan.
Pada kesempatan tersebut, Arief menyampaikan bahwa Baznas baik di level pusat maupun provinsi/kabupaten/kota, sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, Baznas merupakan lembaga formal yang mengelola zakat yang dihimpun dari ?seluruh elemen ?masyarakat. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa tujuan Baznas yaitu untuk efektifitas pelayanan maupun pengelolaan zakat. Namun Wakil Ketua DPRD DIY ini menambahi bahwa pada pasal 27 ayat 1, dijelaskan bahwa ?zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka pengentasan kemiskinan dan untuk peningkatan kualitas umat.
? Zakat dapat digunakan untuk pengentasan kemiskinan dan untuk peningkatan kualitas umat, tetapi ada syaratnya yaitu apabila kebutuhan operasional sehari-hari bagi penerima zakat sudah dipenuhi?, demikian kata Arief Noor Hartanto. Untuk itu, DPRD DIY sangat berharap kepada pengurus baznas untuk lebih kreatif lagi didalam mereproduksi pemanfaatan zakat yang sudah dihimpun, terutama untuk peningkatan kualitas umat. Terlebih lagi menurut Arief, sesuai dengan proyeksi badan sensus tahun 2015 di DIY untuk usia 15 sampai dengan 30 tahun mencapai 800 ribuan jiwa, sementara hasil sensus di dunia untuk kualitas SDM, negara Indonesia menduduki nomor 110 dari 187 negara. Untuk itu, Arief mengajak masyarakat untuk memberikan masukan kreatif program pengentasan kemiskinan kepada pengurus Baznas begitu pula program untuk kesejahteraan dan peningkatan kualitas umat.
Sedangkan ustadz Hendri Sutopo yang mengisi ceramah pada pengajian rutin putaran ke 2 ini menyampaikan keprihatinannya terhadap permasalahan negeri ini salah satunya mengenai permasalahan gafathar dan teroris. Menurut Hendri Sutopo, permasalahan pada negeri ini muncul disebabkan bisa jadi karena sudah ada warga negara Indonesia merasa tidak percaya lagi dengan negara ataupun pemerintahan Indonesia, bisa juga kurang memahami atau mengamalkan agama Islam secara benar atau dikarenakan menurunnya rasa nasionalisme.''ungkapnya''
Hendri tidak tahu apakah latar belakang ini memang disengaja oleh pihak-pihak tertentu yang mau membuat ?bubrah?, namun faktor-faktor ini perlu diwaspadai. Bila tidak, permasalahan teroris dan gafathar tidak akan pernah usai, akan muncul gafathar-gafathar yang lain.
Adapun pengurus Baznas yang dilantik pagi tadi yaitu Dr. Bambang Sutiyoso, SH, M.Hum sebagai Ketua, Dr.H. Munjahid, M.Ag sebagai Wakil Ketua I, Agus Sunarto sebagai Wakil Ketua II, Nursya?bani Purnama, SE, M.Si sebagai Wakil Ketua III dan Juni A. Dwi Utomo, S.Psi sebagai Wakil Ketua IV. (isn)
Sri Sultan HB X menerima Kunjungan Perdana Menteri Hongaria di Kraton Yogyakarta
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbn yang didampingi istri Aniko Levai,Duta Besar Hongaria untuk Indonesia Judit Nemeth-Pach, ?dan sejumlah pejabat penting seperti Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria? , Menteri Pertanian, Menteri Ekonomi, Menteri Pembangunan Nasional, dan Menteri Negara untuk Pendidikan Tinggi? serta? puluhan Pengusaha Hongaria sebelum dijamu Ngarso dalem Sri Sultan HB X selain melihat pameran Wayang Kulit,Buku Kuno Koleksi Kraton dan Batik Tulis serta searangkaian pembicaaraan di Gedung Jene Kraton Yogyakarta Viktor Orbn, dan delegasi Pengusaha Hongaria baru pertama ?kalinya ke Indonesia? dan juga untuk pertama kali pula bertemu dengan Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan HB X dan disambut dengan akrab dan penuh ke ramah tamahan yang didamping permaisuri GKR Hemas beserta putri-putri dalem di depan? gerbang Dono Pratolo, Kraton Yogyakarta,ucapan selamat datang dengan pemberian bunga tangan untuk istri Perdana Menteri Hongaria ?Aniko Levai. Pembicaraan Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X yang didampingi para pejabat Pemda DIY seperti Kepala Bappeda Drs. Tavip Agus Rayanto.M.Si, Kepala BKPK DIY Totok Prianamto,Kepala Dinas Pertanian DIY Ir.Sasangko, Kepala Biro Umum dan Protokol Haryanta,SH dan kepala SKPD lainnya selama kurang lebih 30 menit. Usai melakukan pembicaraan dengan Sri Sultan HB X di Gedung Jene sayap utara Perdana Menteri berkesempatan menyaksikan Beksan Lawung Agung ?ciptaan Sri Sultan HB I di Bangsal Kencono dan sangat terkesan. Sementara itu seusai jamuan makan malam Rombongan Delegasi Hongaria Kepala Bappeda DIY, ketika dikonfirmasi terkait pembicaraan Sri Sultan HB X, dan Perdana Menteri Hongaria dia mengungkapkan bahwa,? belum ada pembicaraan khusus hanya saling bercerita terkait dengan kondisi? wilayah masing-masing,? dan Ngarso dalem cerita tentang kemaritiman secara nasional? serta bagiamana? Pemerintah Indonesia memiliki daya saing di era Global dan dapat menjalin kerjasama dengan Hongaria. Sedangkan tujuan kunjungan Perdana Menteri Hongaria sendiri adalah dalam rangka penjajakan kemungkinan kerjasama langsung dengan Yogyakarta meskipun untuk mengikat kerjasama secara langsung ?harus seizin pemerintah pusat terlebih dahulu. Kunjungan Perdana Menteri Hongaria di Kraton Yogyakarta diakhiri dengan Jamuan Makan Malam dan foto Sesion di Gerbang Dono Pertolo dan langsung ke Bandara Adisucipto untuk kembali ke Hongaria.(krn) Pencanangkan Kampung KB oleh Gubernur DIY
Dikatakannya bahwa mainstreaming pembangunan Kampung KB atau KKB dalam pembangunan nasional hendaknya dijabarkan dengan program aksi. Hal itu perlu dukungan semua pemangku kepentingan dalam menurunkan angka fertilitas remaja dengan cara mencegah perkawinan dini. Ditambahkan pula bahwa, adanya kelembagaan dan pemberdayaan keluarga kecil, bahagia sejahtera agar terbentuk generasai penerus yang tangguh dan berdaya saing. Selain itu penataan kembali manajemen program KKB disesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis. Dan isu startegis yang digulirkannya terakhir adalah adanya upaya keras mendapatkan peserta KB baru perlu diimbangi dengan pemenuhan pembiayaannya. Dikatakannya pula bahwa berdasarkan laporan PBB, dibanding negara Asia lainnya angka ketergantungan pendududuk Indonesia akan terus menurun sampai tahun 2010. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan memacu pertumbuhan ekonomi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan.Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya. Masalah yang paling nyata adalah ketersediaan lapangan pekerjaan. Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN, Dra. Chammah Wahyuni, MBA antara lain mengemukakan bahwa, Indonesia akan memasuki fenomena kependudukan yang disebut bonus demografi. Jika dimanfaatkan dengan maksimal, bonus demografi dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa. Namun jika kita tidak mampu memanfaatkannya dengan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia, maka bonus demografi bisa menjadi bencana kependudukan. Menurutnya, pemanfaatan bonus demografi secara maksimal akan mampu menyatukan pula-pula di seluruh Nusantara. Dengan adanya sinergitas antar asektor di tingkat pusat maupun daerah diharapkan tujuan untuk menyejahterakan seluruh rakyat akan dapat diwujudkan. Menurut laporan Kepala BKKBN DIY, Dra. Evi Ratnawati, kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW/dusun yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga (KKBK) dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. Hal itu ?bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau setara, melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Adapun KKB yang ditetapkan di DIY peresmiannya dilakukan dengan ditandatanganinya prasasti oleh Gubernur DIY adalah : Dusun Tegiri 2, Desa Hargowolis, Kokap Kulonprogo; Dusun Jasem, Desa Srimulyo, Piyungan Bantul; Dusun Wonolagi, Desa Ngleri, Playen, Gunungkidul; Dusun Malangrejo, Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman dan RW 12 Kelurahan Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta.(teb) GUBERNUR DIY MELANTIK PENGURUS DPD KNPI DIYYOGYAKARTA, (30 /01/2016) Dalam semua profesi, Pemuda dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Dengan bermodalkan ketiga kecerdasan itu diharapkan Pemuda sebagai iron stocks kepemimpinan dapat mencegah orang menjadi serakah, egois dan bersikap negatif lainnya. Demikian sambutan Gubernur DIY, Hamengku Buwono X.saat melantik pengurus KNPI dan Pengurus? Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DIY, masa bhakti 2015 ? 2018 sabtu, (30/1) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta. Sultan mengaharapkan bahwa Pemuda? harus menjadi aktor kreatif social change yang mampu melakukan perbaikan kondisi ke arah yang lebih baik. Di sisi lain, Pemuda juga dituntut berperan melakukan untuk melakukan social controle terhadap penyimpangan yang terjadi terhadap sistem, norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. ???tandasnya?? Karena KNPI sebagai organisasi Pemuda yang selalu bersentuhan dengan ?masyarakat. Sehingga ketika aksi yang disuarakan Pemuda semakin nyaring terdengar, dan diikuti oleh massa rakyat, maka gerakan Pemuda telah berhasil mentransformasikan kekuatan moral rakyat menjadi gerakan perubahan. Hal itu bisa menempatkan Pemuda di garda terdepan dalam gelombang besar gerakan. Disamping itu ?Pemuda dapat mempengaruhi kebijakan publik dari pemerintah. Dengan sikap demikian, gerakan Pemuda berhasil membangun image, dan Pemuda adalah milik masyarakat yang mendambakan reformasi. Melihat Indonesia dihadapkan pada berbagai permasalahan seperti kemiskinan, korupsi dan lain sebagainya, Gubernur DIY sangat mengharapkan Pemuda sebagai agent of change harus mampu mengubah hal-hal tersebut ke arah yang lebih baik. Tetapi harus benar-benar sebagai pengubah, bukan sekedar arti kata ?agen? yang hanyalah pembantu. Gubernur menitip pesan agar Pemuda harus terus memantau setiap proses perubahan, agar arah dan tujuan perubahan tidak melenceng dari tujuan awal. Fungsi kontrol dilakukan terhadap kinerja pemerintah, agar tercipta tatanan pemerintahan yang bersih dan terkontrol dengan baik oleh masyarakat. Jika fungsi kontrol lembaga legislatif tidak kunjung menghasilkan perbaikan-perbaikan, disinilah peran Pemuda sebagai dinamisator dan akselator perubahan seharusnya hadir. Sementara itu Ketua DPP KNPI, Muh. Riffai Darus menyampaikan selamat atas dilantiknya dan dikukuhkannya seluruh pengurus dan mengharapkan agar dapat bersinergi untuk seluruh pengurus, ?baik sinergi dengan pemerintah maupun masyarakat, yang? ?terkait dengan program kerja maupun kegiatan kegiatan yang melibatkan masyarakat. tidak perlu muluk-muluk dalam hal penyusunan program, namun yang penting program tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. KNPI merupakan organisasi Pemuda yang netral aktif, dan netral mempertahankan diri untuk bisa merangkul semua kepentingan. Fitroh Nurwijoyo Legowo selaku ketua baru menyampaikan bahwa KNPI merupakan ?alat? organisasi tertentu, maka dari itu harapan Fitroh kepada seluruh pengurus KNPI DIY? sudah saatnya untuk membuktikan kepada semuanya bahwa KNPI adalah memiliki ruh, yang memiliki agenda, dan tujuan yang pasti dalam kesertaan pembangunan. ?karena Pemudalah yang nantinya akan menjadi nahkoda dalam pemerintahan negara ini. Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus DPD KNPI DIY masa bhakti 2015 ? 2018, yang dihadiri oleh Ketua Majelis Pemuda Indonesia, GKR Pembayun dan pejabat lingkungan Pemda DIY,acara? dilanjutkan dengan Rakerda DPD? KNPI DIY di Gedung Radyo Suyoso Komplek Kepatihan Yogyakarta.(isn) INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DIYYOGYAKARTA(28/01/2016) Dengan kerja? keras? dan koordinasi? yang baik? dilakukan seluruh jajaran SKPD di Pemerintah? Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di DIY menempati urutan ke 2 tingkat Nasional setelah Provinsi DKI Jakarta meskipun pertumbuhan ekonomi fluktuatif sebesar 3,09 % karena dipengaruhi perekonomian nasional. Hal ini membuktikan bahwa semakin hari kinerja Pemerintah DIY juka semakin baik dan meningkat. Sedangkan serapan? APBNpun DIY di tahun 2015 juga menempati nomor 2 setelah Lampung dan serapan terendah Sumatra selatan. Hal demikian disampaikan Kepala Bappeda DIY Drs. Tavip Agus Rayanto.Msi pada rapat koordinasi Pengendalian Ekspose Hasil monitoring APBD DIY Tahun Anggaran 2015 siang tadi (Kamis,28/01)di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta? yang bertemakan ?Refleksi Kinerja Pembangunan Daerah Menyongsong Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Tahun 2016 yang lebih berkualitas?. Lebih lanjut Kepala Bappeda DIY mengatakan bahwa sektor pariwisata dari tahun 2013 hingga tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan. Namun demikian DIY tetap harus tetap ?bekerja keras untuk berupaya bagaimana lama tinggal wisata di DIY lebih lama, karena dengan meningkat nya lama tinggal ?wisatawan asing maupun dalam negeri juga akan berdampak pada ?meningkatnya perekonomian masyarakat DIY. Menyinggung mengenai penanganan kemiskinan di DIY Tavip Agus Rayanto menambahkan bahwa angka kemiskinan mengalami penurunan yaitu tinggal 13,16 % . DR.Murti Lestari dari MAP UGM Yogyakarta selaku tim peng-evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah di DIY dan Kabupaten/Kota se DIY mengatakan bahwa konsultasi dan koordinasi program pembangunan yang dilakukan Pemda Kabupaten /Kota se DIY dengan Pemda provinsi DIY masih ada beberapa program yang belum? linier dengan Provinsi sehingga kedepan koordinasi dan konsultasi perlu ditingkatkan lagi. Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam kesempatan sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi tingginya atas kinerja SKPD? yang berhasil? mencapai IPM? urutan ke 2 setelah DKI Jakarta sehingga hasilnya bisa dirasakan masyarakat luas DIY. Disamping itu Gubernur mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan reformasi birokrasi ang dibutuhkan ruang dan waktu oleh penyelenggara pemerintahan .? Pada Tahun 2016 kita dihadapkan pada? situasi dimana suka tidak suka mau tidak mau , perubahan sudah menjadi keniscayaan karena terkandung makna sebuah tanggungjawab yang harus dipikul kita semua untuk mewujudkan masa depan DIY yang memiliki nilai kompetitif? sehingga mampu bersaing? pada percaturan global. Menurut Sultan banyak harapan dan tantangan ketika memaknai tantangan global termasuk menata lembaga birokrasi? seperti pemerintah daerah. Dalam mengelola pemerintah daerah tandas Sultan kita dituntut harus lebih bener, semakin pener dan tidak keblinger mulai dudari dukungan program dan kegiatan yang semakin berkualitas mengikuti dinamika perkembangan masyarakat yang semakin pesat . Program kegiatan yang? berkualitas? an menjadi instrumen penting untuk mendistribusikan? uang rakyat? guna sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.Itulah pentingnya,kita kembali melakukan redesain program yang tidak terlalu banyak. Dalam kesempatan rapat koordinasi Pengendalian Ekspose Hasil monitoring APBD DIY Tahun Anggaran 2015 juga diserahkan penghargaan kepada SKPD berkinerja tertinggi Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, PA dan KPA? berkinerja tertinggi dan SKPD berkinerja terendah yaitu instansi BPPM DIY dan dimeriahkan dengan tari Songgo Runggi dari SMK I bantul. Turut hadir menyampaikan paparannya wakil Ktua DPRD DIY? Drs.Haris Noor Hartanto dan Ekspose diakhiri dengan dialog yang diapndu oleh Asisten Keistimewaan DR.Didiek Poerwadi.(Krn) |