Gelar Potensi Desa Budaya Se DIY di JEC
Gelar Potensi Desa Budaya dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Drs. Umar Priyono, M.Pd pada hari Rabu (11/11)? bertempat di halaman parkir Jogja Expo Centre (JEC).
Gelar Potensi Desa Budaya ini dibuka tepat pukul 9.00 WIB dan diawali dengan Pentas Tarian Kidung Bumi Pertiwi. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Drs. Umar Priyono, M.Pd mengemukakan bahwa Desa Budaya merupakan benteng pelestarian budaya yang ada di DIY, keberadaan Desa Budaya dipandang strategis bagi upaya pelestarian, pembinaan dan pengembangan budaya. Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Kebudayaan berusaha memfasilitasinya.
Kepala Seksi Bidang Adat dan Tradisi, ? Wardoyo,S,Sn menyampaikan kegiatan Gelar Potensi Desa Budaya bertujuan memberikan ruang ekspresi kepada Desa Budaya untuk dapat menampilkan potensi-potensi unggulan yang ada di Desa Budaya dan sebagai sarana mengenalkan potensi unggulan yang ada di Desa Budaya agar dikenal luas oleh masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 43 Desa Budaya se-DIY.
Penampilan seni budaya dari berbagai desa budaya yang ada di Yogyakarta merupakan event yang di fasilitasi oleh Dinas Kebudayaan DIY, Hal tersebut supaya warga masyarakat yang mempunyai potensi atau bakat seni budaya bisa memberi nilai tambah di desanya yang merupakan desa budaya.
Jika potensi budaya masyarakat yang disebut seni tradisional ? dilestarikan, dan di uri uri maka akan? mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik? maupun luar ? untuk berkunjung ke desa budaya.
Acara gelar potensi desa budaya dilanjutkan dengan pentas-pentas dari berbagai Desa Budaya. dan dimulai pentas dari Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul dengan menampilkan pertunjukan wayang kulit yang diiringi dengan tarian dan nyanyian, kemudian Desa Trimurti, Srandakan, Bantul yang menampilkan pertunjukan wayang orang, untuk desa budaya yang belum bisa pentas hari ini akan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan tempat pentas tetap di JEC.? (ny/skm)
Penutupan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera di Monumen 1 MaretAcara penutupan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera bertempat di Monumen 1 Maret Yogyakarta dilaksanakan pada hari Selasa (10/11) tepat pada pukul 19.30. Acara diawali dengan penampilan dari Simphoni Angklung kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni tari dari beberapa provinsi meliputi Jambi, Sulawesi Barat, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Papua Barat dan Bangka Belitung. Acara dilanjutkan pemberian penghargaan sebuah plakat sebagai tanda terimakasih kepada semua IKPMDI (Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia) yang telah ikut serta dalam meramaikan dan melancarkan kegiatan acara Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera. Acara yang digelar dari hari jum'at malam hingga selasa malam yang menampilkan berbagai seni tari dari seluruh nusantara dinilai oleh dewan juri yang berasal dari budayawan. Pada acara penutupan, Dewan Juri mengumumkan pemenang Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera sebagai penyaji unggulan pertama Provinsi Kalimantan Barat, kemudian Lampung sebagai unggulan kedua, Unggulan Ketiga diperoleh Provinsi Papua Barat, Unggulan Keempat Riau dan yang terakhir dari Sumatra Barat. Dinas Kebudayaan mengharapkan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera untuk tahun depan bisa lebih meriah dan sukses. Acara ditutup secara resmi oleh perwakilan dari Disbud DIY. (prb/skm) The 5th ASEAN ILC Diselenggarakan di Yogyakarta
? Dikatakan lebih lanjut bahwa, dari forum ILC ini dapat benar-benar berkontribusi bagi upaya peningkatan kualitas perburuhan di kawasan ASEAN dan mampu mengangkat derajat hidup para pekerja, serta mampu pula mendorong kemajuan perekonomian dan kesejahteraan bangsa-bangsa ASEAN. ? Sementara itu Mega Irene dari Sekretariat ASEAN mengharapkan bahwa Internet, Ponsel dan komputer yang merupakan bagian kehidupan dari komunikasi kita yang mengintegratasi ICT dalam kerja kita, merupakan integral dari sebuah organisasi baik di kantor pemerintah maupun swasta, termasuk Inspeksi Tenaga Kerja tidak terkecuali. ? ICT dapat mengintegrasi dalam pengawasan tenaga kerja maupun prosedur ketenagakerjaan. Dengan demikian perlu disiapkan sumber daya infrastruktur, tambahnya. ? Dikatakannya pula bahwa, Blue print ICT 2020-2025 yang baru akan mendorong semua badan sektoral ASEAN untuk mempromosikan penggunaan ICT untuk melakukan kerja sama regional. ? Kegiatan konferensi ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Mudji Handaya, diikuti oleh negara-negara ASEAN termasuk Indonesia yang berlangsung 11 hingga 12 November 2015. ? Turut hadir dalam kesempatan tersebut wakil dari ILO (IInternatinonal Labour Organization), Fransisco Odiviol. (te*) Kunker Komisi VII DPR RI ke DIY
Tujuan kunjungan ini menurut ketua rombongan Dr. Ir. Kardaya Warnika, DEA adalah ingin menyerap aspirasi dan melihat secara langsung perkembangan-perkembangan yang terkait dengan sektor energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan tekhnologi. Dimana sektor tersebut merupakan lingkup ketugasan Komisi ini di kementrian.? Menurutnya ada beberapa hal yang spesifik yang ingin diketahui secara langsung adalah mengenai sitem ketersediaan energi, terutama BBM seperti Gas, LPG, minyak tanah. Selain itu Tim juga ingin mendengarkan program konversi minyak tanah ke gas atau LPG yang bukan merupakan tujuan akhir konversi ini. Selain itu tim juga ingin mengetahui tentang masalah kelistrikan, khususnya apakah masih terjadi pemadaman yang bergilir. Lebih lanjut ditanyakan juga mengenai bagaimana penanganan masalah limbah di perkotaan baik B3 maupun sampah.? Dalam kesempatan tersebut dipaparkan pula mengenai Kebijakan energi daerah dan kondisi pertambangan di DIY oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY, Ir. Rani Sjamsinarsi, MT.? Pada hari selanjutnya rombongan akan melihat langsung ke Lokasi PLTB di Samas Bantul Yogyakarta.? Hadir dalam kesempatan tersebut adalah jajaran Badan Geologi dan Dirjen Pengelolaan Sampah B3, PT Pertamina, BPH Migas, Kementrianb Ristekdikti dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (te*) ? Nilai Kepahlawanan Tidak Akan Pernah Usang Dimakan JamanYOGYAKARTA(10/11/2015) - Peringatan Hari Pahlawan dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dan bekerja, dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera sebagai cita-cita perjuangan bangsa, demikian sambutan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa ?dalam? Peringatan Hari Pahlawan ke-70 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang disampaikan oleh Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Dedi Permadi, sekaligus bertindak selaku Inspektur Upacara di Alun-Alun Utara Yogyakarta Selasa (10/11) pagi. Lebih lanjut dikatakan, nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan jaman, karena pada ??setiap waktu dapat diimplimentasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan jaman, karena dapat digunakan sebagai barometer tentang seberapa kuat keyakinan kita, terhadap nilai-nilai kejuangan dari suatu proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, juga sebagai salah satu bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang, ??untuk mewujudkan kemerdekaan dan menjaga tetap utuhnya Negara kesatuan Republik Indonesia. Sebagai? representasi pengakuan, penghormatan, dan penghargaan dari nilai-nilai kejuangan untuk diimplementasikan dalam kehidupan bernegara pada waktu kini dan akan datang. Saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan ?produktifitas bangsa, mulai dari terjadinya konflik intoleransi antar umat beragama, berkembangnya faham radikalisme, tawuran antar kampung maupun antar pelajar, maraknya penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan perempuan dan sebagainya. Keadaan ini jauh dari apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa, yang telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada kita semua. Turut hadir pejabat TNI, Polri, PNS, Veteran serta keluarga Pahlawan, Komandan Upacara dibawakan Letnan Kolonel TNI Djoko Prawoto,ST Demikian pula dibacakan pesan-pesan Pahlawan oleh anggota Paskibra, peserta upacara ?TNI, Polri, PNS, Taruna AAU, Pelajar, Pramuka dan Ormas. (i8) |