GUBERNUR DIY TEBAR BIBIT UDANG GALAH
SLEMAN (12/03/2015) jogjaprov.go.id ? Model Udang Galah Padi diharapkan berhasil diterapkan di Yogyakarta dengan sertifikasi tanaman tanpa pupuk kimia sehingga, aman dan dapat mendorong masyarakat Yogyakarta untuk dapat menikmati makanan sehat tanpa pestisida, serta meningkatkan pendapatan daerah.
Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat acara penebar bibit Udang galah dengan Ilmu Pengetahuan Teknologi dalam Masyarakat (IPTEKMAS), yang mana Udang Galah Padi (UGADI) diberikan kepada Kelompok Petani Ikan (KPI) Mino Ngelo Sembada di Desa Ngelo Harjobinangun Pakem Sleman pada hari Kamis (12/03).
Sistem diversifikasi UGADI ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan pertanian di Yogyakarta. Selain itu dengan adanya model UGADI ini diharapkan dapat mendorong anak muda untuk mau menggeluti sektor pertanian, namun tetap bersih dan prospektif.
Dalam rangka mendukung sektor pertanian, Pemda DIY melalui kesepakatan melakukan kontrak minimal 10 tahun untuk persawahan yang irigasinya lancar agar persawahan tersebut menjadi lahan pertanian dan tidak berubah menjadi tanaman beton, hal ini dilakukan dengan tujuan agar lahan pertanian tetap tersedia, ??imbuh Sultan??.
Sementara itu Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo menyampaikan bahwa, dengan model pola budidaya udang galah padi ini dapat mensinergikan perikanan dan budidaya tanaman pangan, guna mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
10.000 udang galah jenis GI Macro II ditebarkan pada lahan pertanian seluas 1000m? oleh Gubernur DIY didampingi oleh Kepala Badan Litbang Kelautan dan Perikanan R.I. Dr. Ir. Achmad Poernomo, M. app. Sc, Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan DIY serta ketua Kelompok Petani Ikan Mino Ngelo Sembodo, Harjobinangun, Sleman. (n/i*/***)
?
LOMBA OLAHRAGA PNS PEMDA DIYYOGYAKARTA ( 09/03/2015) Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY, ?R Agus Supriyanto, SH, M.Hum melaporkan bahwa acara lomba olahraga antar instansi bagi PNS di lingkungan Pemda DIY diselenggarakan dari tanggal 9 Maret sampai dengan 28 Mei 2015 dan akan memperebutkan tropi dan uang pembinaan. Berbagai olahraga yang dilombakan yaitu tenis meja, futsal, bulutangkis, catur dan bola voli. Adapun untuk pesertanya yaitu 28 instansi untuk tenis meja putra, 17 instansi untuk tenis meja putri, cabang olahraga futsal beregu putra 30 instansi dan 15 instansi untuk putri, cabang olahraga bulutangkis beregu putra 29 instansi dan 13 regu untuk putri, cabang olahraga catur beregu putra 22 instansi, serta cabang olahraga bola voli beregu putra 26 instansi, Lomba olahraga antar instansi bagi PNS di lingkungan Pemda DIY diharapkan dapat berjalan rutin sehingga dapat memupuk persahabatan, persatuan dan kesatuan pegawai, meningkatkan kebugaran jasmai pegawai, memacu dan memotivasi kegiatan olahraga sekaligus menjaring bibit atlet potensial dari kalangan pegawai, demikian disampaikan Sekda DIY Drs. Ichsanuri dalam pembukaan lomba olahraga antar instansi bagi PNS di lingkungan Pemda DIY di GOR Among Rogo pagi ini, Senin (09/03). Lebih lanjut Sekda berharap penyelenggaraan lomba olahraga antar instansi ini akan turut membudayakan kebiasaan berolahraga dikalangan pegawai Olahraga dapat menjadi sebuah kebutuhaaan dan tidak menjadi beban. Yogyakarta Dapat Menjadi Contoh Model Pengembangan Pertanahan di Daerah BencanaYOGYAKARTA (06/03/2015) ? Berlokasi di Balai Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI, Ferry Mursyidan Bardan, menyerahkan sertifikat konsolidasi tanah kepada 300 warga Kepuharjo yang terdampak erupsi Merapi tahun 2010 lalu, jumat sore (06/03). ? PISOWANAN AGUNG RAKYAT JOGJA ISTIMEWAYOGYAKARTA ( 07/03/2015). ??JOGJA GRUMEGAH?? perlu dikomandangkan karena setelah adanya Undang- Undang Ke Istimewa DIY selama tiga tahun seakan kita tertidur, karena terbuai dengan zona nyaman,maka jogja grumegah bukanlah kata benda dan sekedar wancana akan tetapi sebagai ?katakerja?.yang berlanjut dengan aksi massa untuk mewujudkannya. Pisowana Agung Rakyat Jogaj Istimewa dilaksanakan dengan pawai budaya yang dimulai dari abu bakar ali hingga pagelaran kraton yogyakarta, Hari sabtu ( 07/03). Walaupun hujan mengguyur kota Yogyakarta tetapi semagat rakyat tidak tergoyahkan dengan air hujan, hal ini bisa dilihat semangat rakyat jogja berjejer dipinggi jalan laioboro hingga pagelara guna menyaksikan pisowana agung rakyat yogyakarta. Dalam sambutnya Sri Sultan mengatakan bahwa bersyukur pada tanggal 7 maret 2015 ini sudah 26 tahun sejak jemenengan tahun 1989 untuk selalu menunaikan misi ??Hamengku, Hamengku dan Hamengkoni?? bagi rakyat Yogyakarta, meski iklim politik sudah berbeda tetapi ??ruh?? Ke Istimewaannya tetap sama. Bahwa Saya tetap konsisten , ora mingkuh untuk meneguhkan tekad dan mewujudkan ikrar? Sebuah Tahta dan menjadi Sultan hanya demi Kesejahteraan Rakyat. Wancana itu akan tercapai? dan menjadi realita hanya atas dukungan partisipasi dan bekerja menghidupkan kembali kebiasaan berpikir , serta mengambil inisiatif dan bergerak maju Makna Peringatan 26 tahun jumenengan ini, digelar bersamaan dengan Pisowanan Agung, merupakan sebuah gerakan kebudayaan yang sekaligus ditandai dengan pencanangan Logo ??JOGJA ISTIMEWA??. Logo yang ditulis dengan huruf kecil, melambangkan semangat egaliter, kesedrajatan, persaudaraan, dan kesetiakawanan social antara kraton dengan rakyatnya. Warna merah raja mensimbolkan semangat keberanian telah ditunjukan pada zaman baru, Renaisans Yogyakarta kebangkitan kembali ??semangat yogya??guna menuju kesejatian yogya istimewa. Renaisans Yogyakarta digagas dalam tatanan harmoni dengan masa lalu. Masa kini, supaya menampilkan kembali ajaran adiluhung dari para pujangga dalam serat dan babad bukan untuk mem- babad apa yang sudah ditanam di masyarakat. Tetapi untuk menggali, mengkaji, menguji dan mengukuhkan kembali piwulangan agung yang sempat kita lupakan, dengan kenyakinan bahwa kebesaran peradaban Yogyakarta ? mataram itu harus muncul kembali dan mampu berbicara pada tatanan nasional dan global saat ini. Perlu pemikiran ulang dan pembentukan kembali pranata sosial politik, melalui reformasi sosial budaya dan revolusi mental maka proses re-thiking dan re ? shaping menuju jogja istimewa tidaklah mudah, karena pembaharuan memerlukan semangat yang tidak mudah patah, tekad dan semangat tersebut untuk mengatasi tantangan yang ada, maka pembaharuan harus dilakukan secara sistimatis dan terarah, konsisten, dan konsekuen serta keteladanan oleh pimpinan di semua lini, dan didukung oleh komunikasi kultural yang adaptif. JIka kita sadari bahwa jogja istimewa itu milik semua masyarakat Yogyakarta maka perlu kesepakatan dengan pemerintah Kabupaten /Kota lewat perdais yang mengatur kewenangan istimewa pemda DIY dalam urusan lima pilar Ke Istimewaan DIY. Di Akhir sambutannya Sri Sulta HB X mengajak segenap elemen rakyat Yogyakarta untuk ??grumegah, gumregut, sengkuh, golong giling nyawiji?? bangkit membangun Jogja Istimewa hingga tercapainya kesejahteraan rakyat Yogyakarta (***)
? Kunjungan Koes Bersaudara beserta rombongan ke DIYYOGYAKARTA. -Kunjungan Koes Bersaudara beserta rombongan ke DIY, dengan ramah. Hadir dalam rombongan Koesnomo Koeswoyo (Nomo), Koesroyo Koeswoyo (Yok), dan Koesyono Koeswoyo (Yon). dan diterima oleh Paku Alam IX,? di Gedhong Pare Anom , Komplek, Kepatihan? Yogyakarta. Saya juga menyukai musik, Kata Paku Alam IX. dan terakhir kali melihat Koes Plus beberapa tahun yang lalu di Bali, demikian disampaikan Wakil Gubernur Paku Alam IX siang ini,? Kamis (05/03). Dalam kunjungan tersebut, Koes Bersaudara meminta doa restu kepada Wakil Gubernur Paku Alam IX untuk mengadakan konser di The Sahid Rich Hotel,? Yogyakarta pada Sabtu, 7 Maret 2015. Wakil Gubernur DIY, berpesan agar Koes Bersaudara dapat menjaga kekompakan sehingga dapat bertahan lama di industri musik karena tidak banyak grub legendaris yang mampu bertahan hingga saat ini. Koes Bersaudara diapresiasi penuh oleh Wakil Gubernur karena mengangkat budaya Jawa dalam bermusik dan berharap Koes bersaudara yang legendaris terus bertahan hingga akhir. Acara berlangsung ramah dan hangat. Kunjungan diakhiri dengan foto bersama dengan Wakil Gubernur dan Koes Bersaudara melanjutkan perjalanan untuk konser di The Sahid Rich Hotel Yogyakarta (***) ? |